#DIPAM
Explore tagged Tumblr posts
meetdrvinay · 2 years ago
Photo
Tumblr media
My take for @hindu_businessline It is time to set realistic disinvestment targets. #disinvestment #CPSUs #PSUs #dipam #meetdrvinay #privatisation #writingcommunityofinstagram https://www.thehindubusinessline.com/opinion/it-is-time-to-set-realistic-disinvestment-targets/article66145679.ece (at Delhi, India) https://www.instagram.com/p/ClDVSJ4PZx-/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
dhallblogs · 4 months ago
Text
Government Targets ₹50,000 Crore from PSU Disinvestment and Asset Monetisation in FY25.
Tumblr media
New Delhi: The government plans to raise ₹50,000 crore through disinvestment and asset monetisation of public sector undertakings (PSUs) in the fiscal year 2024-25.
ALSO READ MORE- https://apacnewsnetwork.com/2024/07/government-targets-%e2%82%b950000-crore-from-psu-disinvestment-and-asset-monetisation-in-fy25/
0 notes
shinymoonbird · 2 years ago
Photo
Tumblr media
🔱🔥🔱 ARUNACHALA - Karthikai Maha Deepam – 2022 🔱🔥🔱 Photo by Saran Dashnamoorthy
Praise
Glory to Arunagiri; glory to Ramana Guru; glory to the devotees who live by the one [unequalled] word [Sri Ramana’s teachings]; glory to this ‘Light of Supreme Truth’ [paramartha dipam], which is a fine garland [Kovai] of the sayings [Vachaka] of the Gurumurti [Sri Ramana], in giving [its] fruit [Self-knowledge]! Sri Ramanarpanamastu
~  Guru Vachaka Kovai (The Garland of Guru’s Sayings) by Sri Muruganar - V. 1254 -  Praise
🔱🔥🔱
13 notes · View notes
vedantbhoomidigital · 19 days ago
Text
DIPAM directs its officials to avoid trading in shares of public sector companies
The Department of Investment and Public Asset Management (DIPAM) has asked its officials to avoid trading in shares of public sector companies. DIPAM has given this advice because its officials may have market sensitive information about the public sector company. An internal order (…)
0 notes
news365timesindia · 28 days ago
Text
[ad_1] IREDA | Source: Company website2 min read Last Updated : Oct 11 2024 | 3:09 PM IST State-run IREDA has received approval from DIPAM to set up a wholly-owned subsidiary to undertake retail and B2B business in the renewable energy sector. Indian Renewable Energy Development Agency (IREDA), under the Ministry of new and renewable energy, is a non-banking financial institution. Click here to connect with us on WhatsApp It has received in-principle approval from the Department of Investment and Public Asset Management (DIPAM) to establish a wholly-owned subsidiary to handle retail business under PM-Suryaghar (Rooftop Solar), PM-KUSUM schemes, and other B2C segments in the renewable energy (RE) sector, IREDA said in a statement on Thursday. The subsidiary will also focus on emerging RE sectors, including EVs, energy storage, green technologies, sustainability, energy efficiency, etc.  IREDA CMD Pradip Kumar Das said, "By extending our expertise in RE finance to retail market, we will provide innovative financing options for both urban and rural consumers, promoting sustainable practices and reducing carbon footprints."The company presently is engaged in developing and extending financial assistance for setting up projects relating to new and renewable sources of energy and energy efficiency/conservation. On Thursday, IREDA reported a 36 per cent rise in its profit after tax to Rs 387.75 crore in the September quarter from Rs 284.73 crore PAT in the same period of the preceding 2023-24 fiscal. (Only the headline and picture of this report may have been reworked by the Business Standard staff; the rest of the content is auto-generated from a syndicated feed.)First Published: Oct 11 2024 | 3:09 PM IST [ad_2] Source link
0 notes
news365times · 28 days ago
Text
[ad_1] IREDA | Source: Company website2 min read Last Updated : Oct 11 2024 | 3:09 PM IST State-run IREDA has received approval from DIPAM to set up a wholly-owned subsidiary to undertake retail and B2B business in the renewable energy sector. Indian Renewable Energy Development Agency (IREDA), under the Ministry of new and renewable energy, is a non-banking financial institution. Click here to connect with us on WhatsApp It has received in-principle approval from the Department of Investment and Public Asset Management (DIPAM) to establish a wholly-owned subsidiary to handle retail business under PM-Suryaghar (Rooftop Solar), PM-KUSUM schemes, and other B2C segments in the renewable energy (RE) sector, IREDA said in a statement on Thursday. The subsidiary will also focus on emerging RE sectors, including EVs, energy storage, green technologies, sustainability, energy efficiency, etc.  IREDA CMD Pradip Kumar Das said, "By extending our expertise in RE finance to retail market, we will provide innovative financing options for both urban and rural consumers, promoting sustainable practices and reducing carbon footprints."The company presently is engaged in developing and extending financial assistance for setting up projects relating to new and renewable sources of energy and energy efficiency/conservation. On Thursday, IREDA reported a 36 per cent rise in its profit after tax to Rs 387.75 crore in the September quarter from Rs 284.73 crore PAT in the same period of the preceding 2023-24 fiscal. (Only the headline and picture of this report may have been reworked by the Business Standard staff; the rest of the content is auto-generated from a syndicated feed.)First Published: Oct 11 2024 | 3:09 PM IST [ad_2] Source link
0 notes
grateful-journal · 3 months ago
Text
Sebuah 'PR' Kehidupan
27.7.24
*eh baru sadar, tanggalnya cantik…setelah melewati 24.7.24 beberapa hari yang lalu…
Mengulik masa kecil, tentunya akan ada kepingan-kepingan momen tidak terlupakan, yang di masa sekarang, atau di masa-masa tertentu, akan diingat sebagai ‘sesuatu’. Entah sebagai apa; anugerah atau musibah, pengalaman dan pelajaran, atau kebahagiaan, kemudian kesedihan, atau bahkan luka dan trauma. Entah apa sebutannya. Apapun namanya, setiap kita tentu punya definisi yang berbeda-beda, sesuai latar belakang, pengalaman, dan alur kehidupan yang telah atau sedang dijalani.
Entah di usia yang keberapa, masa TK atau SD kelas 1, pada suatu hari; di akhir pekan yang entah Sabtu atau Minggu, Ibuk mengajak saya menjenguk Mbak -kakak Perempuan saya satu-satunya-, yang sedang mulai menapaki studinya di bangku perkuliahan, dan tinggal di Asrama Militer. Ingatan saya agak buram tentang bagaimana detail suasananya di sana, saat keluarga menjenguk. Tapi yang masih bisa diingat, mungkin nuasa kamar serba putih, yang kata mbak, memang settingan Asramanya seperti itu. Beberapa cerita horor pun pernah diceritakan kepada saya dan Ibuk. Beberapa spot horornya juga ditunjukkan kepada kami.
*Ini bukan sedang me-review asrama militer, sih. Tapi, saya mau bercerita tentang apa yang terjadi setelah itu. Setelah mengunjungi Mbak di Asramanya, sebagai bentuk sayang seorang Ibu dan adik, yang juga ingin menengok bagaimana keadaannya semasa menjalani proses studi.
Jarak dari rumah, Blitar ke Malang, normalnya ditempuh dalam kurun waktu 1,5 jam menggunakan sepeda motor. Kalau naik angkutan umum, tentunya bisa lebih dari itu. Waktu itu, entah naik angkutan umum apa, bus atau angkot. Saya berangkat dari Blitar bersama Ibuk pada hari Sabtu -kalau tidak salah-, lalu kembali di hari Senin pagi.
Senin paginya mruput. Alias pagi-lagi buta, sebelum subuh, atau setelahnya. Tapi keadaannya masih gelap, dan sepi. Ditambah lagi, suasanya itu -agak menyedihkan- sedih-sedihan saat perpisahan. Tapi saya paham, kalau perpisahan itu tidak pernah enak, tidak nyaman. Entah Ibuk yang nelongso, lalu saya juga jadinya terbawa suasana. Mungkin sedih karena harus menerima kenyataan untuk berpisah lagi dengan Mbak, kemudian masing-masing dari kami kembali dengan kegiatan yang sudah seharusnya dilakukan. Walaupun hanya 1,5 jam, rasanya jarak, ruang dan waktu memisahkan kita begitu jauh, kala itu.
Hari Senin, Ibuk harus kembali berdinas, dan saya tentunya kembali bersekolah, dan Mbak juga kembali berkuliah. Kami pulang ke Blitar. Dari Malang, kami naik angkutan umum, lalu sesampainya di Rumah, sudah lewat jam 6 pagi, agak molor dari perkiraan. Bapak sudah berangkat sejak pukul 6 pagi, dan artinya kita terlewat momen Bapak pergi berdinas.
Sesampainya di rumah, saya agak sedih, karena Bapak sudah berangkat, dan tidak dapat momen dipamiti, sebelum beliau berdinas. Suasana sedih karena berpisah dengan Mbak, saat itu, juga masih ada. Dasar suka mewek. Suasananya jadi agak hening dan kurang nyaman di Rumah yang sepi itu.
Waktu saya masuk ruang tamu, saya melihat entah secarik kertas, atau Bapak menuliskan sesuatu di papan tulis kecil saya, isinya ‘’PR kamu sudah Bapak kerjakan ya, nduk. Ayamnya juga sudah dikasih makan (ditujukan untuk Ibuk, memastikan bahwa hewan peliharaannya aman), itu susunya diminum, sudah bapak buatkan di atas meja (susu putih yang sebenarnya saya kurang suka, tapi harus diminum he he he).’’
Entah apa lagi pesannya. Tapi yang masih saya ingat betul, tulisan itu. Lalu saya kembali menangis. Berfikir, betapa baiknya Bapak, mengerjakan PR yang saya tinggal semasa menjenguk Mbak, di akhir pekan kemarin. Saya merasa Bapak perhatian sekali, padahal saya tidak meminta PR itu untuk dikerjakan. Seingat saya, sebelum berangkat, saya cuma bilang punya PR, dan ya akhirnya tidak bisa dikerjakan, karena belum sampai di Rumah tepat waktu. Tentu terburu-buru untuk mengerjakan PR. Tidak juga ada alat komunikasi yang kita pakai, saat itu. Tapi Bapak dengan baiknya dan pekanya, mengerjakan PR milik saya.
Sepanjang sekolah beberapa waktu kala itu, ya maklum, masih 2 atau 3 tahun, pengalaman sekolahnya masih seumur jagung. Saya selalu mengerjakan PR sendiri, tidak sampai dikerjakan orangtua. Tapi, kali itu saya benar-benar terharu karena Bapak.
Saya hanya tidak mau ketahuan guru saya, dan menanggung malu (walaupun saat itu, banyak juga kok, PR teman-teman saya yang dikerjakan orangtuanya)
Bapak perhatian sekali, dan saya jadi sayang sekali dengan Bapak. Makin sayang. Sayaaang sekali. Terharu sekaligus Bahagia yang saya bawa ke sekolah hari itu. Saya merasa beruntung punya -seorang Bapak-, seperti Bapak.
Lalu saya juga bercerita ke Ibuk, tentang PR yang dikerjakan Bapak. Lalu Ibuk-pun terharu juga. Sama-sama terharu, karena saat kami sampai, Bapak sudah pergi dinas. Dan Ayam peliharaan Ibuk juga sudah di kasih sarapan. Saya yakin Ibuk juga bahagia dengan itu. Ha ha
Mengingat masa-masa seperti itu, saat masih kecil, banyak hal yang tidak bisa saya lakukan, lalu dibantu orangtua, kemudian berfikir, ''kalau jadi anak kecil, memang masih banyak enaknya, ya?''
Coba kalau sudah begini, yang katanya sudah gedhe, yang katanya sedang belajar bertumbuh, mendewasa. Akan ada hal-hal besar yang harus ditekan, ditekan sekuat-kuatnya, tanda kalau hal-hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab sendiri, tanggung jawab seorang manusia yang bertransisi menuju dewasa. Muda dewasa.
Banyak kepura-puraan yang harus ditanggung hanya sekedar untuk mengklarifikasi, bahwa sudah bukan waktunya untuk sedikit-sedikit mengeluhkan kehidupan kepada siapa-siapa, kecuali kepada diri sendiri dan yang menciptakan seonggok daging bernama manusia ini.
Termasuk bilang, ‘’PR dalam kehidupanku kok masih banyak sekali ya, Pak? Aku tidak lagi sanggup meminta bantuan itu ke Bapak, dan Bapak pun tidak akan sukarela lagi membantuku, ya? Karena aku tidak pernah memintanya, memang’’
Label ''sudah besar'' itulah yang mengungkung diri, supaya tidak gampang-gampang mengeluh.
Saat ini bukan lagi Bapak yang harus menyelesaikan PR mu. Bukan juga Ibuk. Bukan siapa-siapa kecuali dirimu. Tidak selamanya uluran tangan orang lain ada untukmu. Maka dari itu, ulurkanlah tanganmu sendiri semampumu.
Karena saat ini, kamu bukan lagi anak yang ditimang-timang -walaupun entah sejak kapan juga, kamu sudah tidak lagi ditimang-. Banyak moment yang akhirnya kamu harus menimang dirimu sendiri, menimang jiwamu, hatimu, ragamu, pikiranmu, egomu, dan banyak hal tentang dirimu, dan untuk dirimu.
Tanpa bisa dan terlalu mengandalkannya kepada orang lain, selain Rabb-mu.
Tanpa perlu berharap, apalagi mengemis apapun kepada selain Rabb-mu.
Ada banyak hal yang harus kamu simpan sendiri, usahakan sendiri, dan tanggung sendiri.
Tapi selagi doa Ibuk dan Bapak masih menyertai, masih ada restu yang bisa dicari, setelah ridho dari sang pemilik hati, kejar.
Kejar dan perjuangkan sampai hal-hal itu bertemu batasnya. Usahakan bakti itu, selagi masih ada masanya.
Walaupun pada akhirnya, banyak PR yang kadang berserakan seperti benang kusut, berenang di kepala hingga nyaris tenggelam, banyak moment jadi anak ayam kehilangan induknya -meskipun sering begitu, dan tidak satu atau dua kali seperti itu, bukan lagi kali pertama-,
tapi kamu punya Semestamu untuk kembali, dan juga rumah -dirimu sendiri- untuk kembali, -asal kamu tidak kehilangan dirimu sendiri, tidak kehilangan jati diri-, kamu punya sajadah untuk mengadu dan berlama-lama meletakkan dahi, dan kamu masih mau berusaha jujur, kepada diri sendiri, dan yang menciptakan dirimu.
Setidaknya dengan begitu, kamu tidak kehilangan apapun dari hidup yang sementara ini. Mungkin yang hilang, hanya hal-hal semu, yang rasanya milikmu, tapi sebenarnya bukan. Yang tidak pernah jadi milikmu, karena sifatnya titipan. Selagi Allah ada di dalam hatimu, kamu masih punya segalanya.
Uni Emirat Arab, 06.24 GST.
0 notes
quinnitat · 4 months ago
Text
Sampai Habis Rasa (part 2)
Sheryl yang masih bingung akhirnya tidak membalas kedua chat itu. Di hari ulang tahunnya, dadanya kembali bergemuruh, terpanggil lagi tentang rasa yang masih ada. Bagaimana keadaan Ega?
Sementara itu di kantor, Papa sibuk sekali mengurus kerjaan supaya cepat selesai dan bisa pulang ke rumah menyiapkan pesta kecil untuk putri semata wayangnya. Hari ini Papa juga menyiapkan kejutan yang akan membuat Sheryl bahagia.
Di halte, Sheryl menjernihkan pikirannya pelan pelan. Gadis itu akhirnya memesan ojek online ke suatu kafe, baru kemudian pulang ke rumah. Ternyata menikmati hari ulang tahun sendirian juga seru.
*
“Assalamualaikum,” Sheryl sampai di rumah.
“Waalaikumsalam…” jawab Mama sambil senyum lebar.
“Mama kenapa? Kok sumringah banget…”
“Masuk yuk, makan…”
Mama dan Sheryl menuju meja makan. Dan..
“Sureprise!” seru semua orang di rumah.
“Happy birthday Sheryl!” Ujar Papa.
“Ega…” Sheryl terkejut bukan main.
Sosok Ega, kedua orang tuanya dan juga adiknya ikut hadir merayakan. Tubuh Ega jauh lebih segar, dia juga bisa berdiri dan jalan dengan normal.
“Happy birthday Kak Sheryl!” Kata Milly dan Edo, dua adik Ega berbarengan.
“Makasih banyak ya…” Sheryl sungguh speechless melihat kejutannya hari ini. “Ega udah baikan kondisinya Tante?” tanya Sheryl.
“Ya tanya aja ke Ega..” jawaban mamanya seperti meledek.
“Alhamdulillah so far so good nih,” Ega menyambar dengan suara yang masih agak lemah.
Rasanya kayak mau nangis juga, tapi beda sama yang tadi siang. Bahagia bukan main. Huaaaa!
“Ayo foto dulu dong, Edo tolongin fotokan…” kata papa Ega. “Sini duduk dekat Ega, Sher.”
Malam yang hangat, kejutan yang sangat menyenangkan. Ega dengan kondisi yang mulai prima, makan malam dua keluarga. Boleh berharap lebih nggak sih?
Tatapan Ega juga berbeda, dulu dia melihat Sheryl seperti teman biasa. Tapi kali ini Sheryl ditatap seperti sesuatu yang sangat berharga. Mereka juga sempat mengobrol berdua di teras.
“I’m back, Sher. Makasih ya, udah selalu nyemangatin gue.”
“Gue seneng banget, Ga. Gue tau lo kuat, semua temen-temen lo selalu nyemangatin lo.”
“No, it’s only you. Until today. Nyokap gue selalu nyampein semua surat lo. Dan cuma lo yang ngelakuin itu.”
Pipi Sheryl terasa panas, salah tingkah tapi takut ketahuan. Dia nggak berani menoleh sama sekali. Ega seperti orang baru, nggak iseng, nggak usil juga mulutnya.
“Kata bokap lo, lo lagi deket sama cowok namanya Bima?”
“I-iya de-deket sih, ta-tapi temen biasa.”
“Oh, syukur deh.”
“Emang kenapa Ga?”
“Nggak apa-apa sih cuma pengen tau kabar lo aja,”
“Tadi pagi gue nemenin dia jemput adiknya ke bandara.”
“Oh.. terus?”
“Adiknya nggak suka sama gue kayaknya sih, hehe.”
“Nggak suka gimana maksudnya?”
“Nggak mau salaman. Nggak nyahutin pas gue pamit. Yah, ya udahlah. Jet lag kali ya…”
“Tapi lo sebel ya?”
“Ya lumayan, hahahaha.”
“Besok lo kerja jam berapa?”
“Jalan dari rumah jam 8. Besok kegiatan lo apa?”
“Balik kuliah lagi,”
“Hah? Serius? Alhamdulillah seneng banget!”
Ega menyadari reaksi itu, hanya Sheryl yang punya. Setelah keluarganya, Sheryl juga menaruh harapan yang besar untuk kesembuhannya.
“Makasih ya Sher, it means a lot.”
“Rasanya pengen gue posting di instastory, woooiii Ega sembuuuuuhhhhhh totaaaaaaalll!”
“Heh jangan! Nggak mau.”
“Ih kan biar orang tau Egaaa!”
“Nanti aja kalau udah bener bener sembuh. Atau kalau gue udah kerja. Oke? Janji ya jangan posting posting.”
“Kirimin surat lagi aja kak Sher, Mas Ega senyum senyum terus bacainnya… padahal udah dibacain sama Mama. Dia baca ulang.” Tiba-tiba Milly muncul dan meramaikan suasana.
Ini beneran atau mimpi sih?
*
Esoknya, Sheryl mendapati satu chat dari Bima yang bilang pamit. Ya, hubungan tanpa status ini memang susah juga buat dipamiti.
Bima Ryshaka
Sher maafin aku, kita nggak bisa bareng lagi… keluargaku mau jodohin aku sama anak temennya papaku. Thanku ya selama ini udah mau temenan sama aku. Maafin aku ya, Sher.
Sheryl
Hope u find the best person for ur life, masBim. I’m happy for u 🤗
“Hahaha, lega banget rasanya!” ujar Sheryl sambil menghapus kontak Bima dari handphonenya.
Kabar baik pagi ini tak lupa Sheryl bagikan kepada mama dan papa, dua orang pendengar setianya. Ternyata papa lebih bahagia lagi mendengarnya.
Sejak mengetahui kondisi Ega semakin pulih, mendengae kemoterapinya berhasil dan selesai, Sheryl kembali berdoa dan mengulang doanya: ya Allah you know I like him.. please kembalikan kesehatannya. Aamiin.
*
Dia kembali ketika Sheryl tengah melupakannya dalam kesibukan pekerjaan. Ega berjuang mendapatkan pulihnya, kembali mengejar kuliah dengan kondisi yang masih belum 100% bugar. Harapannya membuatnya kembali hidup dan bersemangat untuk sehat seperti sedia kala.
Geovani Megantara
Sher, weekend pergi ga? Jalan sama org sakit malu ga?
Sheryl Syafiqa
Gue jalan sama orang sembuh
Geovani Megantara
Jd lo bisa ga?
Sheryl Syafiqa
Emang mau kmn sih org sembuh ini..
Geovani Megantara
Ke tempat yg lo suka lah
Sheryl Syafiqa
Ok
Geovani Megantara
Ok, dmn
Sheryl Syafiqa
Makan steak hahah abis itu nonton
Geovani Megantara
Makan ok, nonton blm bs sher.. makan aja dulu ya?
Sheryl Syafiqa
Blm bisa gmn maksudnya? Blm bole sm dokter?
Geovani Megantara
Cape gw kalo ke mall, sorryyy
Sheryl Syafiqa
Nonton netflix aja di rmh gw gmn
Geovani Megantara
Rumah gw aja deh, gw khawatir ngedrop kalo lama di luar
Sheryl Syafiqa
Oooh….. ok siap org sembuh, see u
Berteman kembali dengan Ega kali ini seperti disupport oleh keluarga. Mama Ega senang sekali mengulang cerita bagaimana Ega meminta dibacakan surat, melihat foto terbaru Sheryl, dan buka instagram Sheryl.
*
Gadis itu baru saja dapat tawaran pindah divisi di kantor majalah, dia diminta untuk menyusun majalah anak dan ibu. Cocok sekali dengan minatnya yang baru baru ini ingin dikejar, kuliah S2 Paud, namun papa kurang setuju. Akhirnya Sheryl mengambil program program diploma yang berkaitan dengan anak-anak. Salah satu cita-citanya bisa memahami anak sendiri dan juga membangun sekolah kalau sudah menikah nanti.
Satu bulan kemudian..
Mama Ega datang ke rumah Sheryl menemui papa, mama dan Sheryl. Wajahnya sedih dan putus asa, ia menceritakan kondisi Ega yang baru kemarin bertemu dokter.
“Mba, Mas��� aku sedih, kemarin Ega baru kontrol lagi. Dokter bilang, efek pengobatan jangka panjang ini bikin Ega sangat sulit punya anak.” Ujarny sambil menangis. “Sejujurnya aku malu ngasih taunya… tapi… aku sangat berharap Sheryl jadi menantuku, Mba.”
Mama nggak berkomentar, hanya bisa memeluk dan berusaha menenangkan. Sheryl yang mendengar itu jadi bingung. Menantuku? Ega nggak pernah ngomong apa-apa tentang itu.
“Ega juga down banget sekarang, dia nggak ngomong sama sekali di rumah sejak dokter bilang begitu.”
“Mba, Mba Maria serius tadi bilang pengen Sheryl jadi mantu Mba?” tanya Papa pelan.
“Pah, nanti dulu nanyanya..” sambar Mama. “Mba Maria juga belum siap bahas itu lho…”
“Aku bisa bantu apa Tante?” Sheryl mengelus punggung mamanya Ega.
“Nggak tau sekarang, aku jadi bingung ya Allah…”
“Tante, kita nggak ada yang tau pasti ke depannya gimana. Yang penting Ega sehat dulu aja Tante,” tambahnya.
Mama dan Papa nggak banyak komentar soal kondisi terkini Ega, jika benar ingin menikahi Sheryl, itu berarti akan berat buat Sheryl. Mereka semua tau Sheryl ingin punya anak banyak, karena menjadi anak tunggal itu sepi sekali di rumah. Tapi benar kata Sheryl, tidak ada yang tau ke depannya seperti apa.
Ega masih terus mengejar mimpinya, menyelesaikan kuliah, melanjutkan pengobatan, tapi menghentikan komunikasi dengan Sheryl.
Sheryl Syafiqa
lo knp jauhin gue?
Geovani Megantara
lo tau kan, gw malu bgt..
Sheryl Syafiqa
iya gue tau kok:) tp masa jd gue yg dijauhin
Geovani Megantara
gw gak mau ngerusak cita2 lo
Sheryl Syafiqa
gue gak pernah berpikir begitu.. tp kalo lo emg mau ngejauh, gue izin ya.. gue mau cari suami di luar negeri
Geovani Megantara
mksd lo apa nih blg gini?
Sheryl Syafiqa
gue mau ke aussie, pindah
Geovani Megantara
gak boleh!!!
Sheryl Syafiqa
ga ada alasan buat ngelarang2 gue
Geovani Megantara
Sher plis jgn pindah, plis
Sheryl Syafiqa
gue udh pernah nunggu lo, gue udh pernah ngerelain lo Ega.. lo dtg lagi. skrg lo ngejauh lg. knp gue ga boleh pergi? sorry, i am a human.. not your playground.
“Pah, aku butuh waktu.. aku lagi sedih. Aku mau ke bali 3 hari ya… besok pagi aku berangkat. Aku bilang Ega kalo aku mau pindah ke Aussie, dia bilang nggak boleh.” curhat Sheryl panjang. “Jangan kasih tau dia aku ke bali, bilang aja lagi ada urusan ke Aussie.”
“Sher, kamu emang nggak apa apa kalau nikah sama dia? Atau kamu emang nggak mau sih?” tanya Mama to the point.
“Sejujurnya aku nggak apa-apa Ma, because it’s him. Ega. Cowok yang aku taksir dari SMA, aku tungguin dari collapse sampe sehat. Kalau pun dia infertil beneran aku nggak masalah, Ma…” dengan tegar Sheryl menjawab keinginannya. “Aku cuma nggak mau dimainin aja sama dia. Mau ayo, nggak ya udah, aku cari bule. Gampang kok.”
Lebih patah hati dipermainkan memang, dibanding tau kenyataan kalau Ega diduga akan infertil. Nyali Ega nyaris nggak ada sama sekali untuk menghadapi dunianya yang baru.
Dan sekarang Ega dibuat galau karena Sheryl punya rencana pindah ke luar negeri. Sudah pasti tidak akan ada orang seperti Sheryl yang bisa menerima kondisinya saat ini. Ega menitikkan air mata, entah harus bagaimana langkahnya?
“Ga, papanya bilang dia lagi ke aussie ada urusan…”
“Hah? Beneran pergi?”
“Iya…”
“Ya Allah…”
3 hari tanpa kabar, tanpa chat, tanpa instastory. Sebentar lagi Ega wisuda, dia ingin sekali Sheryl hadir. Tapi apakah gadis itu mau?
0 notes
aakashmalhotra · 6 months ago
Text
Tax Budget Highlights 2024
Income tax budget 2024 highlights: The nation’s finance ministry Nirmala Sitharaman asserts that there won't be any major amends to India's direct tax system for FY 2024–2025, or starting on April1,2024, despite the fact that the Finance Act 2024 modifies several income-tax regulations, such as how agricultural revenue is treated.
Nirmala Sitharaman, the finance minister of India has made it clear that, as of April 1, 2024 (FY 25), there would be no more modifications made to the income tax system, either old or new. Therefore, due to this reason, both the previous and the new regimes are still subject to the income tax slabs specified in the Union Budget for 2023–2024.
Some key points of budget
It is significant to remember that adjustments made to the previous year's budget will take effect for the current fiscal year. However, some new budget highlights are as follows:
Nirmala Sitharaman, the finance minister, highlighted five "Disha Nirdashak" baatein: Implementing social justice as a viable government model involves prioritizing the underprivileged, women, youth, and farmers; focusing on infrastructure; employing the latest technology to enhance production; and establishing a high-power committee to address issues with demographic shifts.
India has achieved three years of continuous 7% GDP growth, making it the G20's most rapidly expanding economy.
GDP stands for Performance, Government, and Development. We have improved economic management and delivered on development. Despite extremely difficult circumstances, we are reducing the fiscal deficit.
The government's capital expenditure program will not end, FM said, and it will be continued.
The India, Middle East, European Corridor (IMEC) project will go ahead in spite of the Red Sea setbacks.
According to Revenue Secretary Sanjay Malhotra, the exchequer would pay less than ₹3,500 crore for the removal of 1.1 crore pending minor direct tax requests for certain years.
FM reaffirmed that there will be no extension of the reduced tax rate to new industrial units starting beyond March 2024.
According to Tuhin Kanta Pandey, secretary of DIPAM, there is no set goal for disinvestment in FY25.
We are not only aligning with the previously given fiscal consolidation path, but we are also overextending it, according to a message from Finance Minister Nirmala Sitharaman to credit rating agencies.
According to Finance Secretary TV Somanathan, the goal of bringing the Center's debt-to-GDP ratio down to 40% was established prior to the COVID-19 period and needs to be reexamined.
Highlights from Interim budget 2024
The 2024 budget key highlights are as follows:
Direct Tax Proposal
The FM declared that for direct taxes, the same tax rates would be maintained in FY 2024–2025. Taxpayers earning up to Rs. 7 lakh will not be required to pay any taxes under the new tax system.
Existing domestic enterprises will pay corporation taxes at a rate of 22%, while some newly established manufacturing companies would pay taxes at a rate of 15%.
The FM declared that throughout the past ten years, direct tax collections have more than tripled, while the number of return filers has increased by 2.4 times.
The FM has suggested extending the deadline for several tax breaks for start-ups and investments made by pension and sovereign wealth funds. Additionally, the proposal calls for an exemption from paying taxes on a certain type of investment for units of the IFSC that will expire on March 31, 2024. This has been extended to March 31, 2025.
Goods and Services
The FM declared that in FY24, the total collection of GST on average has increased to Rs. 1.66 lakh crore each month.
The Finance Minister has announced that the tariffs on imports and customs rates will remain the same for the fiscal year 2024-2025.
Empowering the Youth
Training has been provided to 1.4 crore youth through the Skill India Mission.
Encouraging young people's dreams of becoming entrepreneurs: 43 crore loans were approved under the PM Mudra Yojana.
An amount of Rs. 1 lakh crore has been set aside to provide tech-savvy young people with a 50-year, interest-free loan with minimal or no interest charges for financing or re-financing.
Infrastructure and Investment
The government aims to implement three primary railway corridors under PM Gati Shakti: port connection, high traffic density corridor, energy, minerals, and cement. This will reduce costs and improve logistics efficiency.
Trade agreements between the two parties will be used to encourage foreign investment.
The UDAN program is dedicated to the expansion of existing airports as well as the construction of new airports to improve air connectivity. This initiative is expected to boost the tourism industry and promote economic growth in various regions of the country.
Agriculture and Food Processing
The government is intended to foster both public and private investment in post-harvest operations.
All agroclimatic zones will see an expansion in the use of Nano-DAP.
It is necessary to have a comprehensive strategy for the development of dairy products.
The Pradhan Mantri Matsya Sampada Yojana will be executed with greater zeal in an effort to double exports, expand employment opportunities, and enhance aquaculture productivity.
Budget 2024 summary
The budget 2024 summary presents a comprehensive analysis of the nation's economic well-being and the government's strategic priorities. Though it may not contain any groundbreaking proposals, it offers valuable information and a glimpse into the country's financial stance and future direction.
Budgeting is a vital tool for individuals and corporations alike, as it helps identify and allocate resources in a planned and efficient manner. Creating a budget can establish clear financial goals and objectives and develop a comprehensive plan.
It also helps minimize unnecessary expenses and maximize the use of available resources. Understanding the purpose and benefits of budgeting can go a long way in ensuring financial stability and success.
0 notes
herukhoirul03umm · 9 months ago
Text
Mengawal Waktu
Pagi ini rasanya berkecamuk. Betapa tidak. Rabu selalu menjadi target minggu agar tidak lebih dari jm 06.30 sampai di sekolah. Mulailah dari Selasa sore ku cicil pekerjaan Rabu pagi agar tak mendadak. Dari mencuci baju. Banyak juga. Dan tibalah malam berjibaku dengan tugas akhir bulan. Dan benar saja. Bakda Subuh asyik tilawah dan lipat baju hingga jam 05.40 kamar mandi masih ramai orang. 06.50 Harfat bangun. Ku tinggal untuk mandi dan mencuci dan menjemur yang sudah mulai kering. Berjibaku dengan detik waktu tiap pagi. Harfat kalem menunggu di kamar sendirian. Selesai mencuci dan menjemur baju yang mulai kering. Belum sempat mengeluarkan baju yang ku cuci kemarin sore. Masuk rumah sudah pukul 06.10. ku gendng Harfat keluar kamar. Lalu memberi kode untuk Ayahnya mempercepat proses air panas. Lalu aku menuju ember besar dan air dingin. Ku copot baju Harfat dan Ayahnya tak kunjung dating malah bercetita dengan Uti. Enyah, hatiku langsung berontak. Aku yang sedang mengejar waktu dan berjibaku dan tak sempat menghela napas. Aku raupi basuh wajah Harfat, lalu dia melongo dan menatapku tanpa tau kenapa airnya dingin, tidak seperti biasanya. Lalu ku basuh juga badannya juga bagian bawah kaki. Harfat melongo mungkin juga kedinginan. Ia hanya menatapku dengan wajah polosnya.
Aku masih menata hati melihat Harfat melongo kedinginan, lalu Kakung menyapa karena tak bisa membuat air panas hari ini. Datanglah Ayah Harfat dengan membawa ember yang berat, sayangnya aku sedang berlari dengan waktu. Ku angkat Harfat menuju kamar hingga lupa membawa handuk. “Umi aku kedinginan!!!” mungkin batinnya seperti itu. Maaf ya Harfat ummi masih belajar untuk menejemen waktu. Mungkin Ayah Harfat juga kesal. Namun entah aku mencoba untuk tenang. Jam di kamar sudah 06.20. padahal belum salin dan siap-siap untuk bekal. Aku semakin berlari. Harfat masih kalem. Namun sudah hangat. Saatnya aku bersiap dan terakhir sudah pukul 06.26.
Ayah Harfat membantu mengeluarkan motor. Rasanya…
Harus menata hati lagi. Ayah Harfat mencoba kalem namun pasti mungkin juga marah. Santailah Ummi.. mungkin itu yang akan dikatakan. Tidak bisa.. ini Umi harus piket dan waktu sudah telat…
Hm.. bisa dibayangkan, sudah ku siapkan dari kemarin. Namun pas hari H ternyata.. harus dipantau juga. Pengen beli jam tangan deh.
#Ayook aku bisa kok tepat waktu.
Maafkan Ummi ya Harfat, Ayah Harfat dan mbak Isykar yang tak sempat dipamiti ummi. Besok lagi Ummi harus lebih gercep lagi.
Menyelami batas profesional sebagai ibu di rumah dan sebagai pekerja di sebuah instansi. Hanya butuh menejemen waktu namun melibatkan kepentingan banyak orang. Karena memang tak mudah dan butuh proses pembiasaan.
31Januari2024, terakhir piket
#Aku bisa tepat waktu
0 notes
stoxboxindia · 1 year ago
Text
Disinvestment Target: Can the government break the jinx?
Started in 1981, disinvestment is a process where the government sells a part or whole of its assets or a subsidiary, such as a central or state public sector enterprise, to private entities or the public. Disinvestment can be carried out through three modes vis-a-vis minority disinvestment, majority disinvestment, and complete privatisation.
The Department of Investment and Public Asset Management (DIPAM) handles the disinvestment procedures with a primary objective to improve public finances. The disinvestment may also be done to increase private ownership and improve the management and performance of the public sector enterprise.
In the past, the government has missed targets set for prior financial years, the most recent being the Rs 1.75 lakh crore target for FY22, which was revised downwards to Rs 78,000 crore in the revised estimates. The actual proceeds for FY22 were at a meagre Rs 14,638 crore, primarily owing to the disruptions caused by the Covid-19 pandemic.
For FY23 as well, the government missed the disinvestment target. The proceeds from the disinvestment came at Rs 46,035 crore in FY23, missing the revised target of Rs 60,000 crore. The government shelved the strategic disinvestment of Bharat Petroleum Corp, which was expected to bring in Rs 50,000-60,000 crore.
Learning lessons from the past and with general elections looming around the corner, the government has set a disinvestment target at Rs 51,000 crore for FY24, lower than the previous financial year.
For FY24, the government outlined plans to sell shares in IDBI Bank, Container Corporation of India, Shipping Corporation of India, and BEML. However, we believe that strategic sales would not go through at a great speed in FY24, as this is a pre-election year where the optics of this economic reform may not be seen in a popular light. The status of the various planned disinvestments are as below:
With almost five months into this financial year and the disinvestment plan yet to see the light of day, it is looking increasingly difficult for the government to come out of its track record of repetitively missing the targets.
To get closer to the Rs 51,000 crore target, we believe that the maximum will now have to come from offer for sale (OFS) or minority stake sales.
The government has garnered close to a combined Rs 5,500 crore through OFS in Coal India and RVNL in this financial year and is contemplating close to Rs 7,000 crore through an 11.4% OFS in IRFC going ahead.
Among the other major OFS planned in FY24, the government is looking at a 5-6% stake sale in Hindustan Zinc, 20% in National Fertilizers (NFL), 10% in Rashtriya Chemicals & Fertilizers (RCF) and a stake sale in RITES.
Apart from the OFS route, the government has other options up its sleeve, which include stake sales in NMDC Steel, HLL Lifecare, Vizag Steel, and Hindustan Zinc. Moreover, the government may remotely also consider listing companies such as the Indian Renewable Energy Development Agency (IREDA), National Seeds Corporation (NSC), and WAPCOS, a PSU in engineering consultancy and construction under the Ministry of Jal Shakti.
To sum up, we believe that unless major strategic sales happen, the government will not be able to meet the target this year as well. To overcome these challenges in the long term, the government must address multiple issues that mostly derail the disinvestment plans and are mostly related to labour unions, land titles, leases, land use, and excess manpower.
Also, the government must find ways to enhance the attractiveness of public sector stocks which usually suffer from the preconceived notion of abrupt policy changes, weak operational metrics, and sub-par corporate management. In all the gloom surrounding the disinvestment targets, the fiscal deficit target of 5.9% for the current year is not likely to be exceeded as surplus funds from non-tax sources will help bridge the gap.
(The author is the Head of Research at StoxBox)
0 notes
shinymoonbird · 2 years ago
Photo
Tumblr media
🔱🔥🔱 ARUNACHALA - Karthikai Maha Deepam – 2022 🔱🔥🔱 Fotografia de Saran Dashnamoorthy
Louvor
Glória a Arunagiri; glória a Ramana Guru; glória aos devotos que vivem pela palavra [inigualável] [ensinamentos de Sri Ramana]; glória a esta 'Luz da Verdade Suprema' [paramartha dipam], que é uma bela guirlanda [Kovai] dos ditos [Vachaka] do Gurumurti [Sri Ramana], por dar [seu] fruto [Auto-conhecimento]! Sri Ramanarpanamastu
~  Guru Vachaka Kovai (Grinalda das Palavras do Guru) de Sri Muruganar - V. 1254 -  Louvor
🔱🔥🔱
6 notes · View notes
vedantbhoomidigital · 1 month ago
Text
IREDA Share Price: IREDA shares shine with DIPAM approval, green signal to QIP of Rs 4500 crore
IREDA Share Price: Shares of Indian Renewable Energy Development Agency (IREDA) rose more than 4 percent in early trade on September 19. This rise came after DIPAM (Department of Investment and Public Asset Management) approved IREDA to issue new equity shares up to Rs 4,500 crore. This amount is qualified (…)
0 notes
gadgetsforusesblog · 2 years ago
Text
Government approves listing of state-owned company IREDA by selling partial stake
IREDA list: The Union Cabinet on Friday approved the listing of Indian Renewable Energy Development Agency Limited (IREDA) on the stock exchanges through an initial public offering (IPO). Official sources said the aim is to raise money by issuing new shares by IREDA. Sources said the Department of Investment and Public Asset Management (DIPAM) is proceeding with the listing process. This company…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
newswireml · 2 years ago
Text
IDBI Bank privatisation on track as per strategic sale process: DIPAM#IDBI #Bank #privatisation #track #strategic #sale #process #DIPAM
The government on Friday said the disinvestment of IDBI Bank is on track as per the defined strategic sale process. Debunking media reports which indicated a possibility of deferment of IDBI Bank disinvestment, the Department of Investment and Public Asset Management (DIPAM) said the stake sale is in the post-EoI stage. “The transaction continues to be on track as per the defined process in…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
best2daynews · 2 years ago
Text
BPCL privatisation: Roadshows to begin overseas from today
The privatisation process of state-run BPCL will start this week with roadshows for its strategic stake sale scheduled from Friday in London, the US and Dubai led by DIPAM and oil ministry officials.
Tumblr media
View On WordPress
0 notes