#Covid-19 Depok
Explore tagged Tumblr posts
Text
Doktoral COVID-19
Sarjana COVID-19, sudah merasakan COVID-19 sekali, kalo tiga kali jadi doktoral hehe
Hari ini tepat 11 hari ku batuk pilek, dan 3 hari tidak bisa merasakan atau mencium bau satupun. Yak sepertinya dugaan terkena COVID-19 semakin kuat, tapi yaa namanya jg pekerja di garis terdepan, harus tetep 'terlihat' fit, dan diusahakan hanya untuk mengurangi gejala.
Sejak Pandemi COVID-19 Tahun 2020 (dan sekarang berubah jadi Endemi COVID-19), Nahda sudah tiga kali merasakan COVID, dimulai dari delta, omicron, dan ya sekarang.
Gejala paling parah dirasakan saat varian Delta, proses penyembuhan paling lama dan menyiksa, karna sputum (lendir) yang menumpuk di dada, selain batuk dan pilek, ada kesulitan bernapas dan sesak. Tidur harus posisi duduk, ya kemiringan 45 derajat. Total karantina 14 hari, dengan waktu 7 hari tambahan untuk benar benar pulih. Selama 14 hari itu, sama sekali tidak bisa merasakan makanan atau mencium bau/wewangian. Saat varian delta, Nahda merasakan bersama keluarga, kami saling support untuk sembuh, berjemur tiap pagi, makan banyak (meski tidak terasa apa apa), fokus minum obat dan vitamin, tetap berkabar dengan keluarga dan teman.
Saat varian Omicron, Nahda mengalaminya sendirian, awalnya karantina di kos Depok, tapi karna keluarga khawatir, akhirnya nekat pulang dengan gojek, trus karantina sendirian di kamar. Gejala nya tidak separah varian Delta (mungkin karna sudah 3 kali vaksin dan 1 kali covid, jadi imun lebih kuat). Gejala sama persis dengan varian Delta, namun masa pemulihan lebih cepat.
Kondisi saat ini, gejala yang dirasakan sama ketika varian COVID-19 lainnya, namun gejala muncul seperti periode (?), ketika badan kondisi lelah, secara langsung virus akan menguasai tubuh dan tubuh makin drop
Dari ketiga varian COVID-19 tersebut, gejala awal semua mirip, yaitu badan seperti turn off. Kalo dibayangkan, ketika lagi beraktivitas, badan seperti kelelahan yang amat sangat, duduk dan berdiri pun ga mampu, nafas pun pelan pelan. Tiba tiba aja gitu merasakan drop off. Aneh tapi itu yang aku rasakan, gejala berikutnya batuk, pilek, demam, pusing, sesak, sulit napas dan tidak mencium bau atau merasakan makanan.
Ada satu hal menarik, dari gejala tidak mencium bau atau merasakan makanan. Awalnya menyiksa banget, karena jadi turun nafsu makan, dan hanya bisa menikmati tekstur makanan, tidak ada rasa sama sekali. Tapi setelah dipikir pikir, kenapa Allah SWT kasih gejala yang satu ini, karena obat herbal maupun medis, semuanya pahitt dan tidak enak. MasyaAllah, Allah mudahkan dalam pengobatan. Ketika terkena COVID-19, Nahda sering minum minuman sehat seperti air perasan lemon, jahe hangat, madu hangat, propolis, pokoknya apapun yang bisa meningkatkan imun, ya di gas wae lah, coba kalo bisa merasakan, duh ga kuat sama pahitnya 😖
- Jakarta, 2 Januari 2024
1 note
·
View note
Text
Momen Anies Baswedan 'Diberondong' Pertanyaan dari Dosen Hingga Mahasiswa Sampai Pagebluk Covid-19
DEPOK | KBA – Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan mendatangi kampus Universitas Indonesia untuk memenuhi undangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Anies diberi kesempatan untuk menyampaikan kuliah kebangsaan dengan tema “Hendak ke Mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan”. Dalam acara tersebut Anies…
View On WordPress
0 notes
Text
Sempat Terhenti Aibat Covid-19, PNM RW 08 Temu Kangen Dengan Walikota Depok
Dapur Remaja Radio| Pondok Petir. Paguyuban New Milenium (PNM) RW 08 kelurahan Pondok Petir, Bojongsari Depok gelar silaturahmi bersama walikota Depok Mohammad Idris, yang berlangsung di lapangan ketapang perumahan Reni Jaya, pada Rabu(15/3/2023). (more…) “”
View On WordPress
0 notes
Text
TURISIAN.com – Landas pacu Adisutjipto atau Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Yogyakarta akan didorong sebagai destinasi aerowisata. Komandan Lanud Adisutjipto Marsma TNI Dedy Susanto menyampaikan kesiapan itu seusai bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin 6 Maret 2023 lalu. "Saya menjabat sebagai Komandan Lanud Adisutjipto baru satu bulan. Jadi saya memperkenalkan diri sebagai pejabat baru kemudian membahas juga terkait dengan pengembangan olahraga dirgantara di Yogyakarta. Tadi kami bahas tentang pengembangan aerowisata yang ada di Parangtritis," kata Dedy. Menurut dia, landas pacu di Pantai Depok, Bantul yang biasa digunakan untuk pendaratan pesawat sport bisa dikembangkan untuk aerowisata di DIY. BACA JUGA: Ingin Tau Asal-usul Prajurit Keraton Yogyakarta, Simak Diskusi Ini "Kemudian di Pantai Watugupit (Gunungkidul) itu kami ada untuk paralayang dan gantole di sana. Nah itu yang akan kami kembangkan juga untuk aerowisata," ujar Dedy yang sebelumnya bertugas sebagai Komandan Komando Sektor II. Dedy mengatakan Gubernur DIY Sri Sultan HB X mendukung rencana pengembangan landas pacu Adisutjipto aerowisata di DIY. Dan memintanya segera mengajukan draft rencana untuk selanjutnya dibahas bersama dengan beberapa pejabat terkait. Menurut Dedy, pengembangan aerowisata di DIY sudah cukup lama direncanakan, namun terkendala berbagai hal, salah satunya pandemi COVID-19. BACA JUGA: Menengok Cagar Budaya Gua Sentono di Sleman Yogyakarta "Kami akan serahkan draft rencananya. Nanti bapak Gubernur akan mengumpulkan beberapa pejabat untuk dibahas. Mudah-mudahan minggu depan kami serahkan," kata Dedy. Sementara itu, terkait ketugasannya sebagai Danlanud Adisutjipto yang baru, Dedy menuturkan Sri Sultan HB X berpesan agar terus melanjutkan kerja sama. Yakni antara Pemda DIY dan TNI Angkatan Udara yang selama ini telah berjalan sangat baik. ***
0 notes
Photo
URGENT LOWONGAN PEKERJAAN PT. Jala Lintas Media(BNETFIT) yang bekerja sama dengan PT. Binajasa Sumber Sarana(BSS) perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan provider Internet membuka lowongan kerja sebagai: 💰 Account Executive MAU ATAU MAU BANGET????? 💰 Usia maks 45 Tahun 💰 Pendidikan min, SMA/K/MA sederajat 💰 Punya kendaraan bermotor 💰 Berpenampilan menarik dan komunitatif 💰 Bersedia bekerja dilapangan 💰 Mempunyai pengalaman lebih disukai/Fresh Graduate boleh melamar 💰 Sudah Vaksin Covid 19 💰 FASILITAS (Gaji Pokok/Biaya Operasional & Insentif Unlimited ) BAGI YANG MEMENUHI KUALIFIKASI DI ATAS, HUBUNGI HRD TERLAMPIR DENGAN MENGIRIMKAN RIWAYAT HIDUP, FOTOCOPY KTP, PAS FOTO 3X4, IJAZAH, DAN VAKSIN Fast Respons via Wa kami Guntoro 👇 https://wa.me/082323875640 email [email protected] KARENA LOWONGAN TERBATAS SILAHKAN REGISTER SESUAI FORMAT BERIKUT ; NAMA : ALAMAT : UMUR : PENDIDIKAN : JENIS KELAMIN : CABANG : Cibonong/Bogor/Klapanunggal/Bekasi/Depok 👉 tanpa biaya Admin(Free)!!! 👉 Quota Training terbatas Jadi ga ada alasan buat kita untuk tidak MAJU 💪🏾💪🏾💪🏾 #lokerbogor#kabupatenbogor#cibinong#klapanunggal#depok#jatijajar#semangat#unlimitedinsentif#merdeka#bebascovid19#normalbaru (di Jakarta, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CpPagq3h_Du/?igshid=NGJjMDIxMWI=
#lokerbogor#kabupatenbogor#cibinong#klapanunggal#depok#jatijajar#semangat#unlimitedinsentif#merdeka#bebascovid19#normalbaru
0 notes
Text
Kasus Covid-19 di Depok Turun, Makara UI-Batal Jadi-Lokasi Isoter
Kasus Covid-19 di Depok Turun, Makara UI-Batal Jadi-Lokasi Isoter
Kasus Covid-19 di Depok Turun, Makara UI-Batal Jadi-Lokasi Isoter. Perkembangan Covid di Kota Depok saat ini mengalami penurunan kasus per hari. Saat ini angka kasus di Depok sebanyak 1.200-an dari sebelumnya mencapai 2.830 kasus per hari. “Mudah-mudahan hari ini dibawah 1.000 kasus,” kata Wali Kota Depok, Mohammad Idris, Jumat (25/2). Untuk angka kesembuhan saat ini, kata dia, sudah mengalami…
View On WordPress
#corona#Corona Covid#Corona Di Indonesia. Mencegah Virus Corona#Covid 19#Covid Hari Ini#Depok#Isolasi#Merdeka#virus corona
0 notes
Link
#daftar#hotel#bekasi#bogor#depok#bandung#isolasi#virus#corona#covid-19#vrius corona#berita#berita harian#berita harian terkini#berita harian terpercaya#berita harian terbaru#berita terkini#berita terbaru#berita terpercaya
0 notes
Text
Food Preparation - Manajemen Penyimpanan Bahan Makanan
Food preparation atau lebih dikenal dengan food prep merupakan salah satu metode menyimpan bahan makanan yang tengah menjadi tren dikalangan ibu - ibu muda (kayaknya sih gitu). Membersihkan, memotong, mengelompokkan bahan makanan ke dalam suatu wadah tertutup lalu menyusun penyimpanannya ke dalam kulkas atau freezer. Metode ini memang memerlukan investasi waktu. Terkesan repot di-awal, tetapi akan sangat membantu di-hari - hari berikutnya (hingga 1-2 pekan ke depan) saat kita akan memasak, terutama ketika menghadapi keterbatasan waktu.
Saya menerapkan food prep pertama kali setelah menikah. Belajar dari Instagram juga baca - baca artikel di blog. Tentunya ketika memulai ada sedikit bingung, trial error, dan adaptasi - adaptasi yang perlu dilewati karena harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan. Apa yang dilakukan orang lain belum tentu cocok dengan saya, begitupun sebaliknya.
Jadi, apa manfaat dari food prep?
Dari pengalaman yang saya alami, food prep membantu saya menjadi lebih teratur, karena saya akan membeli bahan makanan sesuai dengan kebutuhan ; porsi, jumlah hari, variasi dan tentunya disesuaikan juga dengan jumlah dan kapasitas kontainer (tempat penyimpanan).
Dengan metode penyimpanan yang tepat, ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh; Food prep membantu agar bahan makanan dapat bertahan dengan baik (awet, tidak cepat mengalami kebusukan), sehingga tidak banyak mubazir, juga upaya untuk mengurangi limbah makanan atau food waste -- salah satu penghasil limbah makanan terbesar ternyata berasal dari limbah rumah tangga.
Selanjutnya yang tidak kalah penting, food prep sangat membantu dalam efektivitas waktu dan energi. Apalagi saat harus menyiapkan bekal makanan pagi - pagi, harus cepat dengan waktu yang terbatas.
Sebagai penganut aliran iritologi dan hematologi, saya menyepakati dengan food prep bisa membantu menjadi lebih hemat; nggak mubazir (sebab busuk), nggak perlu sering - sering bolak - balik warung / pasar -- di mana konon katanya lokasi itu banyak membuat wanitah laper mata dan mengakibatkan jadi kalap. hehe
Apa yang diperlukan untuk food prep?
Alat yang diperlukan untuk nge-food prep bisa dibilang lumayan sederhana, cuma apa - apa yang ada di dapur, kok. Beberapa alat tempur utama yang kepake : pisau, telenan, mangkuk / wadah besar, lap bersih, tisu makan, tempat meniriskan (wadah bolong - bolong / saringan) dan kontainer/kotak makanan. Untuk kontainer, kalau memang belum ada alokasi budget untuk beli satu set (bermacam ukuran), bisa disiasati seperti saya dengan menggunakan tupperware yang dipunya (itu juga dari kado nikah.. gak modal ya pemirsah), atau bekas kotak es krim yang sudah di cuci bersih. Padahal dari hati yang terdalam pengen banget kontainer yang warnanya seragam kan keliatan cakep di kulkas, tapi ntar dulu deh belum terlalu urgent. Pakai yang ada dulu. Wkwk
Nah, di bawah ini akan saya bahas cara penyimpanan bahan makanan di kulkas/freezer yang biasa saya lakukan. Biasanya saya nyetock untuk 1-2 pekan. Cekidot!
Daging sapi
Tidak perlu di cuci, potong saja sesuai porsi, kemudian kemas di dalam kontainer tertutup. Siap simpan di dalam freezer.
Daging ayam
Daging ayam dapat disimpan dalam kondisi mentah atau matang (misal ayam ungkep) di dalam freezer. Untuk daging mentah, cukup potong - potong sesuai kebutuhan, lalu cuci bersih, kemudian masukkan ke dalam kontainer sesuai porsi.
Dan untuk yang sudah matang, langsung masukkan ke dalam kontainer sesuai porsi. Bisa ditaruh dikulkas juga sih, tapi tentunya nggak se-awet kalau ditaruh di freezer. Kalau mau masak, tinggal sreng - sreng deh.
Seafood
Untuk jenis ikan, bersihkan sisik dan bagian dalam perutnya. Potong - potong (jika diperlukan), dan bilas bersih. Tambahkan irisan jeruk nipis/lemon dan sedikit garam agar tidak amis, lalu masukkan ke dalam kontainer tertutup sesuai porsi. Simpan di dalam freezer.
Pun hampir sama dengan seafood lainnya (cumi, udang dll); buang bagian yang tidak perlu, cuci bersih, lalu tambahkan irisan jeruk/lemon dan garam saat dimasukkan ke dalam kontainer.
Daun bawang, seledri
Duo daun ini rawan banget, cepat layu dan membusuk walau ditaruh di dalam kulkas. Cobain dibikin fosil yuk! biar awet bahkan sampai berbulan - bulan. Caranya: buang bagian akar - cuci bersih - keringkan - potong-potong sesuai kebutuhan - masukkan ke dalam kontainer tertutup - simpan di dalam freezer selama 30 menit - keluarkan kontainer, lalu kocok - kocok (supaya tidak lengket/menggumpal - kembalikan lagi ke dalam freezer.
Daun kangkung, bayam
Cuci bersih daun, keringkan, lalu siangi. Kemudian masukkan ke dalam kontainer, lalu simpan di kulkas. Apabila kesulitan harus mencuci kemudian mengeringkan, langkah tersebut bisa di-skip, dan lanjut ke proses potong lalu simpan di wadah tertutup. Sayur bisa dicuci saat hendak dimasak.
Brokoli, kembang kol
Hilangkan bonggol, potong - potong sesuai kebutuhan. Beri alas tisu makan pada kontainer, masukkan brokoli/kembang kol ke dalam kontainer. Simpan di dalam kulkas.
Kacang panjang, buncis
Potong - potong sesuai kebutuhan, lalu masukkan di kontainer tertutup. Simpan di dalam kulkas
Daun salam, daun jeruk, sereh, lengkuas
Bumbu ini mudah sekali layu dan mengering. Oleh karena itu, saya simpan di freezer setelah dilakukan proses pencucian - pengeringan. Jika memberatkan, skip mencuci dan mengeringkan. Lengkuas bisa dipotong - potong dulu sesuai kebutuhan sebelum dimasukkan ke dalam freezer.
Timun, tomat, terong, labu siam dll
Dalam keadaan kering, dimasukkan ke dalam kontainer. Simpan di dalam kulkas.
Umbi - umbian, bawang, telur
Tidak saya masukkan ke dalam kulkas karena sudah cukup awet berada disuhu ruangan.
Khusus untuk bawang merah dan bawang putih, terdapat opsi lain agar tetap awet, yaitu dengan cara dihaluskan lalu ditumis (menggunakan minyak goreng). Setelah dingin, siap dimasukkan ke dalam kontainer/jar untuk disimpan di dalam kulkas.
Cabai
Pilih cabai yang sehat (tidak lembek/busuk), hilangkan tangkainya. Simpan dalam kontainer yang alasnya dilapisi tisu makan. Simpan di dalam kulkas.
Tahu
Cuci bersih tahu. Masukkan tahu di dalam kontainer dengan menambahkan air sampai permukaan tahu tenggelam. Simpan di dalam kulkas. Agar lebih awet, air diganti sehari sekali.
Tauge
Dalam kondisi kering, masukkan ke dalam kontianer yang dialasi tisu makan. Tutup rapat, lalu simpan di kulkas. Ada juga yang suka pakai metode taugenya direndam dengan air.
Yak, itulah beberapa tips penyimpanan yang biasa saya lakukan sepekan sekali. Sebelum melakukan itu, tentunya harus dipastikan tangan kita bersih (cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir), kemudian usahakan sayur-sayuran yang akan disimpan dalam kondisii kering agar tidak cepat memicu terjadinya pembusukan.
Metode ini fleksibel, bisa banget disesuaikan dengan keadaan kita masing - masing. Selamat mencoba! Kalau ada pertanyaan atau pengalaman seputar food prep, bisa langsung komentarin yaa. :)
@mayliaptr
Depok, 26 Maret 2020
*ditulis saat Covid-19 'naik daun'. Insya Allah food prep jadi salah satu ikhtiyar supaya tetap nyaman dan tenang #dirumahaja. Get well soon, dear world.
217 notes
·
View notes
Text
Heri Solehudin: Digitalisasi Pemasaran Solusi Hadapi Persaingan Bisnis
DEPOK | KBA – Dampak pandemi Covid-19 memang luar biasa, termasuk terhadap kehidupan ekonomi keluarga. Upaya memulihkannya perlu waktu. Tim dosen berlatar belakang wirausaha pada Program Studi Magister Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) Jakarta didukung Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) Uhamka bekerja sama dengan Lazismu…
View On WordPress
0 notes
Text
Alhamdulillah Kelurahan Cinangka Nol Kasus Covid-19.
Alhamdulillah Kelurahan Cinangka Nol Kasus Covid-19.
Dapur Remaja Radio| Cinangka. Guna pencapaian nol kasus covid-19 kelurahan Cinangka terus mengimbau warga tetap menjalankan Peraturan Kesehatan dan vaksin untuk meningkatkan herd imunity di setiap lingkungan. (more…)
View On WordPress
0 notes
Photo
WE ARE HIRING! Mixue Binus Anggrek membuka kesempatan bagi ingin bergabung bekerja bersama kami. Mixue adalah beverages store yang sangat terkenal dengan ice cream dan berbagai minuman boba, tea, dll. Pada kesempatan kali Mixue Binus Anggrek, dengan alamat di Jl. Rawa Belong, menawarkan lowongan kerja. Requirement yang kami butuhkan : - Pria/wanita, umur 19-26 tahun - minimal lulusan SMK, diutamakan lulusan tataboga - pernah bekerja di bidang Food & Beverage sebelumnya - berpenampilan menarik - ramah, ceria, mau belajar, komunikatif, inisiatif - jujur, rajin, pekerja keras, tepat waktu, cekatan, sigap, teliti, inisiatif, dan bisa bekerja di bawah tekanan - diutamakan dekat dengan lokasi Jl. Rawa Belong - bersedia bekerja shift, lembur, weekend/libur/tanggal merah - belum pernah bekerja di Mixue sebelumnya - sudah divaksin Covid sebanyak 2 dosis full dan 1x booster . . Send CV to : [email protected] . . . INFO LOKER JABODETABEK TERBARU @infolokerjakartacom Silahkan dicoba apply jika berminat dan sesuai kualifikasi diposter . Tag dan mention kawan kalian untuk berbagi informasi lowongan ini ⠀ ➖➖➖➖➖⠀ Cek Loker yg Lain👇🏻 @infolokerbandung @infolokerbandung ➖➖➖➖➖⠀ #ILJ . . #jakarta #bogor #depok #tanggerang #bekasi #infojkt #infojakarta #lowongankerja #carikerjabandung #infolokerbandung #lokerindonesia #lokerbumn #lokerjkt #lokerjakarta #infolokerjakarta #lowongankerjajakarta #lokernasional #infolokerjakartacom #infolokerbogor #lokerbogor #infolokerdepok #lokerdepok #infolokertanggerang #lokertanggerang #infolokerbekasi #lokerbekasi #infolokerjabodetabek #lokerjabodetabek #lokerindonesia #infolokerjabodetabek2022 (di Jakarta, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CmDOu4xB7Nn/?igshid=NGJjMDIxMWI=
#ilj#jakarta#bogor#depok#tanggerang#bekasi#infojkt#infojakarta#lowongankerja#carikerjabandung#infolokerbandung#lokerindonesia#lokerbumn#lokerjkt#lokerjakarta#infolokerjakarta#lowongankerjajakarta#lokernasional#infolokerjakartacom#infolokerbogor#lokerbogor#infolokerdepok#lokerdepok#infolokertanggerang#lokertanggerang#infolokerbekasi#lokerbekasi#infolokerjabodetabek#lokerjabodetabek#infolokerjabodetabek2022
0 notes
Text
Jakarta Indonesia is the MOST environmentally vulnerable city in the world - climate change, pollution, heatwaves, earthquakes, flooding.
https://weather.com/en-IN/india/videos/video/asia-hosts-99-of-the-worlds-100-most-environmentally-vulnerable-cities
Jakarta is the “worst-performing city in the ranking”, followed by India’s Delhi – each of which houses more than 10 million people – in a study of the world’s 576 largest cities conducted by United Kingdom-based business risk consultancy Verisk Maplecroft.
Indonesia’s financial hub and most densely-populated city scored particularly bad in terms of air pollution, earthquakes and flooding. The report noted that Bandung and Surabaya were also among the world’s top 10 most environmentally vulnerable cities. “With rising emissions driving weather-related risk and populations growing in many cities across the developing world, the risks to citizens, real assets and commercial operations are only going to rise,” wrote Verisk Maplecroft head of environment and climate change Will Nichols of the report published on Wednesday. A case in point, flooding in Jakarta in 2020 forced more than 34,000 residents to leave their homes and, according to Indonesian Entrepreneurs Association (Hippi) chair Sarman Simanjorang, cost an estimated Rp 1 trillion (US$70.05 million) in economic losses as stores were closed and supply chains disrupted. Acting Jakarta Environment Agency head Syarifudin said traffic congestion and air and water pollution were common in large cities worldwide. The Jakarta administration has implemented measures to curb these problems, but cooperation with neighboring regions remains important, he added. “Controlling water pollution in rivers, for example, requires the Depok, Bekasi, Bogor [West Java] and Tangerang [Banten] administrations to curb water pollution in their respective areas because our rivers are connected,” he said on Sunday. Jakarta’s environmental risk is so dire that Indonesian President Joko “Jokowi” Widodo admitted in 2019 that it was one of the main reasons the government wanted to move the country’s capital to East Kalimantan. “We need to stop overwhelming Jakarta with overpopulation, traffic congestion and water and air pollution. We have to tackle these problems,” Jokowi said at a press conference at Merdeka Palace on Aug. 26, 2019. Greenpeace Southeast Asia climate and energy campaigner Tata Mustasya said on Saturday that the government’s commitment to reducing greenhouse gas emissions was key to mitigating Jakarta’s environmental and climate risks. Indonesia, as per its commitment to the landmark Paris Agreement, has committed to reducing its greenhouse gas emissions by at least 29 percent relative to a business-as-usual scenario by 2030, but many researchers are skeptical as to the country’s chances of success, mainly due to its growing use of fossil fuels. In March, the Environment and Forestry Ministry announced that the government was planning to set a net-zero emissions target for 2070. “Indonesia’s commitment toward net zero emissions is, so far, set for 2070, which would be too late, because climate change would devastate people’s livelihoods by then, especially those living in vulnerable areas like Jakarta,” he told The Jakarta Post via phone call. Meanwhile, Rujak Center for Urban Studies executive director Elisa Sutanudjaja urged the Jakarta administration to tighten regulations related to the city’s transportation industry to curb air pollution. The city’s policy, as embodied by the Jakarta Cleaner Air program, assumes that motorized vehicles contribute the largest share to Jakarta’s air pollution at 46 percent. Thus, Jakarta has launched several programs to curb transportation pollution, such as by expanding public transportation and implementing no-emission zones. “For regional administrations, the easiest and fastest mitigation solution is intervening in the transportation and mobility sector,” she said. Notably, environmental groups, such as the Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA), have challenged the city’s assumptions with maps showing that most pollution comes from coal-fired power plants in the neighboring provinces of Banten and West Java. Most Viewed Jakarta ranked world’s most environmentally vulnerable city Suns coach Williams earns coaches honour after Phoenix revival Still gliding: My Bloody Valentine's Shields talks new albums, Southeast Asian sounds How to lose belly fat in seven days Indonesia suspends AstraZeneca COVID-19 vaccine batch after death Ita Martadinata: Remembering the victims of the May 1998
tragedy Sinovac's COVID-19 vaccine works for now, Health Ministry says KPK employees hit by stress over employment status uncertainty after suspension Challenges of home learning during a pandemic through the eyes of a student Private vaccination begins as state-led rollout slows This article was published in thejakartapost.com with the title " Jakarta ranked world’s most environmentally vulnerable city". Click to read: https://www.thejakartapost.com/news/2021/05/16/jakarta-ranked-worlds-most-environmentally-vulnerable-city.html. Download The Jakarta Post app for easier and faster news access: Android: http://bit.ly/tjp-android iOS: http://bit.ly/tjp-ios
2 notes
·
View notes
Text
Ngalor - ngidul soal pandemi.
Sekitar Maret 2020, Indonesia dilanda Covid - 19 pertama kalinya. Kasus pertama ditemuin di Depok dan bikin semua masyarakat Indonesia panik tanpa terkecuali. Beberapa bulan sebelum kasus pertama terjadi, sebenernya Indonesia ini udah kasih berita yang tujuannya itu awareness supaya masyarakat tetap jaga imun, karena gak nutup kemungkinan kita kena virus itu, apalagi liat penularan virusnya gampang banget, Cina pun hampir collapse. Jujur gue saat itu cuma liat di twitter dan responnya cuek aja, karena lagi banyak yang dipikirin. Eh, pas ada berita corona udah sampe Indonesia gue ikutan panik karena suasana kerjaan-kuliahan itu chaos, panic buying terjadi alias antis, masker dan sabun cuci tangan nyaris abis di setiap supermarket. Alig haha. Pandemi ini bikin gue kecekek disegi ekonomi. Semula gue digaji 1.500.000 sebulan nah karena sales ambruk akibat lockdown dan PPMK, harus dipotong 500.000. Damn. Keadaan jadi serba salah, cari kerja lain pun susah, PHK dimana mana dan satu - satunya pilihan adalah bersyukur. Gue cuma barista cafe kecil yang ga banyak pelanggan, disitu gue berharap Instagram bisa bantuin kopi gue laris. Tapi ekspektasi gue salah, postingan sebagus apapun kalo gaada target market, ya percuma. Ditambah manajemen yang ga support, gue dan 2 barista lainnya udah pasrah. Day by day, semua usaha udah gue kerahkan bahkan sampe endorse temen gue yang kebetulan selebgram, tapi tetep gak ada yang beli kopi literan yang lagi trend masa itu. Jujur capek sih, apalagi saingan kopi itu buanyak banget. Sekian lama bersabar, pemerintah ngumumin tahap new normal, katanya sih semacem pemulihan ekonomi, gue seneng dong. Semangat barista masa ini kebakar lagi buat cari pelanggan, tapi tetep NIHIL. Ah anjrit wkwkwk gue dongkol banget sama pemerintah dan gaji gue. Akhirnya gue resign frennnnn dari cafe ini, nekat mampus karena gak ada kerjasama yang baik antara pekerja dan manajemen. Selang 3 minggu alhamdulillah segala puji bagi Allah gue kerja lagi, so far ini lebih baik dari yang sebelumnya. Terus ya, entah dapet ilham darimana gue pengen jualan, kayak ada panggilan alam hahaha. Mulanya tuh gue sering banget buka sosmed, apalagi instagram, disana banyak banget yang pasang ads dari A-Z. Menurut gue itu kereeen banget. Dipikir - pikir sekarang tuh segala sesuatunya gampang, thanks to technology~. Nah inilah yang memantik gue overthinking suatu malam. Ibaratnya, kalo tenaga manusia banyak digantikan dengan mesin, berarti besar kemungkinan manusia susah dapet kerjaan kecuali punya keahlian khusus. Liat aja sekarang, perusahaan kebanyakan butuhnya seseorang yang pandai bersosmed, akibatnya sales konvensional kaya jaman dulu yang door to door tidak lagi dibutuhkan. Liat yang bayar bayar ditol, sekarang diganti pake e-money. Liat surat suratan, dulu ada kantor pos, sekarang ada fax dan email yang lebih efisien. Ditambah disahkannya omnibus law waktu itu sempet bikin gue sakit kepala, kenapa sihhhh gue dilahirkan di zaman yang gila kekuasaan ini. Haha canda. Kemudian, gue mikir ketika gue dapet kerja outsourcing yang bisa diputus kapan aja kontraknya, gimana ya biar gue gak gelagapan pas tau gue di cut? Jawabannya, kita harus punya banyak penghasilan. Jadi gak ngandelin gaji perusahaan, tapi bisa dari bisnis kecil-kecilan. Di era ini kita dituntut lebih produktif bin kreatif dibanding generasi sebelumnya, perkembangan teknologi gaakan nunggu siapa siapa, bro. Hhhhhhh udah paling bener dah kaya dari lahir jadi gausah pusing mikirin idup. Wkwkwk canda. Maka dari itu, kita bisa gunain keahlian kita, atau jual barang melalui platform online, atau apa ajaa deh sampingan dan belajar digital marketing supaya pasarnya meluas. Digital marketing itu include design ya. Jangan lupa belajar bahasa Inggris. Ini bekal yang harus disiapin dari sekarang. Inget persaingan semakin ketat. "Ngapain pusing pusing mikirin masa depan? Kan udah ada yang atur." Paham kok gue soal rejeki gak akan ketuker. Gue pun paham setiap jalan hidup udah ada garisnya. Tapi jangan lupa kita ini manusia dikasih akal dan pikiran buat dipake
bukan didiemin aja.
Menurut gue kita ini bisa lebih kuat dan cerdas dari yang pernah kita pikir. Just take every chance, and you'll know it. Lebih baik menyesal karena pernah mencoba daripada menyesal karena tidak pernah mencoba~ ya khannnn. Kesempatan yang Maha Kuasa berikan kepada kita itu banyak, jangan disia - siain. Kita membayar segala yang udah lewat dengan umur kita, jadi make sure it is worth. Kalopun kita belum merasa berguna dan bermanfaat untuk oranglain, keep trying, or at least be the best version of yourself. Jangan wasting time untuk hal yang gak perlu. Semangat pejuang rupiah, jangan bosen berbuat baik ❤
.
.
.
16-05-21 | 23:47 WIB
2 notes
·
View notes
Text
apakah ada “keberhasilan” yang mudah?
makin tua, makin dituntut lebih dewasa, makin concern dengan yang namanya proses.
benar apa kata orang-orang keren di luar sana yang bilang bahwa “ga ada keberhasilan yg instan”.
sampai saat ini saya masih terus mencoba memaknai dengan khidmat kalimat mainstream tersebut.
--
kalau saat ini saya ngerasain "keberhasilan" tanpa ada kesulitan dan challenge yang berarti, mungkin itu hanya keberhasilan di lokal optimum (?), atau saya tidak sedang benar-benar berhasil.
entah kenapa, pengalaman dan waktu, berhasil membentuk saya untuk jadi pribadi yang lebih skeptis dengan keberhasilan yang mudah.
saya meyakini, sampai kapan pun seiring naik kelasnya kapasitas seorang manusia (atau organisasi), selalu diiringi challenge yg cukup, kesedihan yang cukup, ketakutan yang cukup, kegagalan yang cukup, kebahagiaan yang cukup.
untuk cukup butuh waktu. untuk cukup butuh bersabar. begitu kira-kira pemaknaan saya tentang sebuah proses.
di titik ini, saya tidak pernah khawatir tentang pertanyaan "apakah saya sudah mencapai keberhasilan?", karena ukurannya sangat beragam. saya hanya ingin tetap bergerak ke depan, dan tumbuh.
dan yang penting untuk saya adalah selalu mempertanyakan "mengapa saya melalui proses ini?", mempertanyakan “apa dan siapa yang menjadi sumber semangat saya?” dan memastikan diri saya untuk berada pada kondisi prima di setiap kesempatan.
sampai akhirnya saya berpikir....
keberhasilan bukanlah tujuan, yang membuat kita berhenti ketika mencapainya, yang membuat kita sering frustasi kapan sampainya.
keberhasilan adalah tentang menikmati proses, dan menghargai setiap jengkal perbaikan diri.
--
Depok, Maret 2020, di tengah isu virus covid-19 yang sedang hits.
92 notes
·
View notes
Text
Covid-19
Sekarang kita lebih banyak mendengar suara-suara toa rumah ibadah berkumandang menyebarkan informasi kematian, lebih banyak mengetahui orang-orang yang harus kehilangan pekerjaan, lebih banyak mengetahui anak-anak yang harus putus sekolah karena keterbatasan keuangan di keluarganya.
Peran dalam beberapa keluarga saat ini. Seorang bapak berperan menangis ditengah jalan. Seorang ibu berperan menenangkan anaknya yang juga berperan kelaparan.
Benyak hal menyedihkan karena pandemi. Bukan hanya soal kematian, putus pekerjaan, putus pendidikan atau kelaparan. Tapi masih banyak lagi. Salah satunya soal hubungan percintaan di kalangan milenial. Seperti pesta dua insan yang mencintai harus dihentikan dan terpaksa si penyelenggara harus ditahan oleh kepolisian. Anak muda yang menjalin hubungan penuh asmara harus juga terbatas gerak asmaranya atau karenanya harus dipaksa mengakhiri hubungan mereka.
Apalagi kira-kira ? Masih banyak lagi yaa. Kenyataan pahit memang dan sangat menyakitkan. Selain berusaha menerapkan prokes agar tidak menyambung rantai penyebaran kita hanya bisa berdoa kepada tuhan. Semoga pandemi lekas pulih. Semoga segala kesulitan lekas dipermudahkan.
Depok, 13 juli 2021.
1 note
·
View note
Text
Curhat Keberhargaan diri mengenai Pekerjaan
Hai. Ini aku dan menghadapi puluhan minggu bersama pandemic covid-19 di Jakarta-Depok, Indonesia.
Di Indonesia, Covid-19 masuk di awal Maret 2020. 2 minggu setelah itu kehidupan sehari-hari tidak pernah lagi sama. Bekerja dari rumah, pembagian shift kerja untuk bekerja dari rumah dan bekerja dari kantor, setiap rapat online, dan jangan lupakan masker yang selalu dipakai di luar rumah dan handsanitizer setiap tempat.
Waktu kerja sedemikian pendek, hanya 6 jam kerja. Lebih cepat 2 jam dari waktu umum jam kerja 8-4. Itu bahkan lebih pendek daripada waktu jam kerja selama Ramadhan. Interaksi sosial dibatasi untuk cegah penuluaran virus. Kadang ada pekerjaan yang terhambat. Tapi ada juga lembur tidak wajar. Ada juga tugas baru—dalam ikut serta membantu penanganan pandemic. Menjadi tenaga administrasi pendaftaran di pos swab antigen/PCR, menggunakan APD level (gown, handscoon, pelindung kepala, masker KN95, pelindung sepatu), konsentrasi yang terpecah karena panas (dan mungkin kurang cairan), menghadapi satu-dua pasien dengan segala hal yang mereka hadapi, dan kebijakan system kerja yang membuat hati dan pikiran berkecamuk antara menyerah saja kemudian keluar tidak mau dengar apapun, diam saja sambil bekerja dengan segala penat dipendam, atau memilih untuk menyampaikan keluhan sehingga bisa sama diskusi apa bisa dilakukan bersama tanpa menyakiti satu-sama lain?
Selalu… dari dulu selalu ingin bekerja dan juga mengabdi pada hal yang baik dan mulia. Saya pergi ke ujung negeri menyampaikan satu-dua wawansan untuk membuat satu daerah menjadi lebih baik (atau setidaknya untuk saling mengenal sebagai sesame sodara satu Indonesia). Saya bekerja di institusi pendidikan untuk mendapatkan pengalaman sebagai pekerja sosial di bidang kesehatan mental yang nyata hal baru bahkan untuk kalangan akademisi. Tidak, saya tidak pernah merasa sesempurna itu. Empati itu perlu dilatih. Saya sendiri merasa perlu mendapatkan pengembangan dan pembelajaran baru karena bidang ini selalu saja dinamis. Banyak hal yang perlu saya tingkatkan sebagai pekerja dan individu.
Hingga pandemi datang dan memporandakan banyak lini kehidupan. Banyak. Setiap sisi aku. Kamu. Dunia. Kehidupan tidak pernah cukup baik, ditambahin perangai covid-19 terasa selesai sudah semua hal baik yang bisa terjadi. Nooo… terlalu dramatis. Ada hal baik yang terjadi setelah dikikis pelan-pelan. Lain kali kuceritakan tentang perpisahan dengan sahabat berbulu saya dan keluar dari ketakutan terbesar saya. Sekarang yang terjadi adalah kegamangan saya tentang karir, tujuan hidup, dan self-worth.
Self-worth? Haaa… ini adalah sesuatu yang selalu jadi core problem. Self esteem dan berefek pada self-worth. Dalam bidang ini, kadang itu aku selalu merasa jadi yang kesekian. Tidak cukup untuk menjadi favorit. Dibandingkan. Tidak lebih pintar. Tidak lebih cekatan. Tidak lebih teliti. Tidak inisiatif. Tidak lebih baik. Tidak juga cukup. Tidak semua… begitu buruk kah?
Tidak kah berlebihan memandang dirimu seburuk itu, dear?
Mungkin saya perlu membaca buku untuk meningkatkan self-esteem. Suatu kali akan kuceritakan tentang buku itu. Suatu kali… For this time…. Let me release emotional dan do some emotional coping.
1 note
·
View note