#COCOK UNTUK ANAK KULIAH
Explore tagged Tumblr posts
Text
Aldi Taher was right "semua orang bingung, yang ga bingung kalau udah di surga"
Dulu SMA bingung pilih jurusan dan kampus buat kuliah. Setelah kuliah bingung mau pilih kerja sesuai passion dan impactful walau gaji dikit atau kerja apa aja yang penting layak dan hidup mapan. Setelah bekerja bingung pilih pasangan, bingung siapin modal buat kehidupan pernikahan. Selanjutnya bingung gimana cara punya anak, cara punya rumah, cara didik anak, dan milih sekolah yang baik buat anak, juga bingung biaya hidup harian bahkan sampai tabungan buat pensiun. Kalau dipikir-pikir, hidup tuh ternyata perpindahan dari kebingungan yang satu ke kebingungan lainnya. Never ending "bingung" 😂
Pada malam-malam yang penat dan hampa, muncul pertanyaan yang menghampiri "apa sih yang dikejar?" Entah bergerak menyelami diri, juga bergerak mengeksplor sekitar. Sampai lah aku di titik ini, yang mencoba mewajari kebingunganku sendiri wkwk. Gapapa bingung, kalau bingungnya bikin diri bergerak mencari jawaban.
Pada akhirnya, kebingungan ini juga yang akan mengantarkanku ke filter nilai hidup yang cocok untuk dijalani dan dihidupi. Tentu saja setelah melewati fase uji coba gagalnya, kepentoknya, nangisnya, dan bingungnya, sampai akhirnya ketemu di titik tenangnya. Oh ya, jawabannya ga harus ketemu saat ini juga, atau ketemu dalam waktu dekat.
Ra, kamu harus belajar untuk tetap mindful di antara berbagai kebingunganmu. Caranya? Fokus pada apa yang kamu kerjakan sekarang, pada berkat yang kamu terima hari ini. Cobalah menjadi detektif dari hidupmu, anggap hidupmu sebagai eksperimen, nanti akan ketemu kok polanya!
Kebingungan tentang masa depan memang perlu dipersiapkan, masa lalu memang menjadi pembelajaran. Tapi jangan sampai masa depan dan masa lalu begitu memenuhi pikiran. Sampai kebingungan untuk sekadar mengambil napas dan menikmati hari.
Ah iya, dari sekian kebingungan, pilihlah konsekuensinya yang paling bisa dijalani. Pilihlah yang menghidupi nilaimu, tidak membuatmu kehilangan diri sendiri. Selalu pilihlah hal yang diridhoi Tuhanmu.
Ditulis saat lagi bingung, direvisi sedikit pada malam ini.
Surabaya, 18 September 2024
19 notes
·
View notes
Text
Sepakat, Kalau Kita Harus Menerima Diri Sendiri (Dulu)?
Kalau ada orang yang menghargai dirimu, itu adalah dirimu sendiri.
Ada banyak hal-hal sederhana yang harusnya kita punya selama ini, sebelum ingin mewujudkan hal-hal besar, adalah menghargai diri sendiri.
Tampak mudah, tapi rupanya belum banyak orang bisa melakukannya. Masing-masing orang memang punya caranya sendiri dalam menghargai diri sendiri, entah itu membeli barang kesukaannya, berani berkata tidak, mengumumkan pada dunia kalau dia hebat, memberikan yang terbaik untuk diri sendiri, entah itu perawatan, atau keilmuan, dan mungkin agaknya ini adalah hal mendasar; penerimaan diri.
Aku lakukan ini, untuk banyak hal sebelum aku beranjak menjadi orang yang lebih baik di kemudian hari. Yaaa, yang kumaksud adalah tentang proses bagaimana aku menghargai diri dengan cara yang lain.
Setiap manusia punya kekurangan, dan setiap manusia punya rasa tidak percaya diri dengan kekurangan yang dimiliki.
Itu pasti, berlarut dengan rasa tidak percaya diri, dan penolakan dengan diri sendiri, adalah hal melelahkan. Sudah tau banyak masalah dan cobaan, malah bertambah lagi harus memikirkan hal ini.
Jadi, sepakat kalau setiap kekurangan harus kita terima? Tidak-tidak, bukan maksudku kita tak harus menerima dengan adnaya kita seperti itu, kalau itu bisa diperbaiki, kenapa tak kita usahakan diri untuk merubah?
Aku pernah sangat malu ketika sekolah, dan kuliah dikatai suara cempreng, tidak cocok untuk public speaking, seperti suara anak-anak. Tapi ketika disadari, rupanya ini loh ketetapan yang harus kuterima. Jadi, saat sekarang dikatai soal suara, aku bisa lebih legowo. Tetap tenang, ternyata memang benar membuatku lebih bisa menghargai diri sendiri daripada harus memikirkannya terus-menerus.
Jika kau rasa kau bodoh, maka belajar.
Jika kau rasa kau miskin, maka bekerja giat.
Jika kau rasa kau tak bisa ngaji, maka belajar.
Jika kau rasa kau mudah dibodohi laki-laki, maka sadar.
Sesuatu yang sudah kita anggap kekurangan, memilih untuk memperbaiki adalah pilihan terbaik. Tapi memilih untuk menerima, adalah yang paling tepat.
Jangan paksakan sesuatu untuk hal-hal yang di luar kendali kita.
Terima diri sendiri, hargai diri sendiri, adalah bagian dari obat dan kunci kehidupan.
Haha, kali ini aku serius.
#tautannarablog7
#day2
9 notes
·
View notes
Text
Menghadirkan Rasa
Sebuah paragraf di buku yang sedang kubaca, menjadi sangat menarik perhatian. Berikut kutipannya.
Iseng membaca - dengan kata lain, membaca karena suka saja, mungkin berdampak lebih besar terhadap hidup anak daripada yang kita sangka. Bagi banyak orang di antara kita, buku yang kita baca atas pilihan sendiri merupakan yang paling melekat di benak kita. Ternyata, buku tidak lagi terkesan ajaib begitu tercantum di bacaan wajib atau silabus guru. Tindakan memilih buku sendiri dan membacanya semata-mata karena kita suka bisa membuahkan dampak yang signifikan. - Sarah Mackenzie, The Read Aloud Family
Disini penulis mengemukakan pendapat, kenapa membaca karena rasa suka lebih berdampak daripada membaca karena tujuan tertentu yang ingin diperoleh (misal, membaca untuk tugas di sekolah).
Dalam hal ini, aku tidak terlalu sepakat dengan kata-kata, "buku tidak lagi terkesan ajaib begitu tercantum di daftar bacaan wajib atau silabus buku.". Karena bagaimana pun cara hadirnya buku di hidup kita, baik melalui proses yang menyenangkan maupun tidak, tergantung kemudian kita menyikapinya. Buku-buku itu akan tetap terasa ajaib, kok. Tinggal bagaimana setiap orang menemukan cara untuk menyukai aktivitas membaca.
Nah, dan ini yang penting. Aku menyetujui premis: untuk bisa merasakan bahwa membaca adalah kegiatan yang menyenangkan, butuh menghadirkan rasa suka membaca terlebih dulu. Dan rasa suka itu yang biasanya, agak sulit (meski bisa) ditumbuhkan dengan keterpaksaan. Karena bagi sebagian orang, keterpaksaan bisa menimbulkan trauma tertentu. Jika ini dalam konteks membaca, akan berujung menganggap membaca adalah aktivitas yang sangat membebani.
Tentang menghadirkan 'rasa' suka ini, membuatku terkoneksi dengan hal-hal lain di luar membaca. Aku jadi teringat akan sesuatu.
Bertahun-tahun lalu, sebuah status line (zaman kuliah dulu status line ini sempat hits wkwk) menarik perhatianku. Ditulis dalam status tersebut, tentang bagaimana cara untuk menyukai murottal Al Quran.
Menarik, pikirku. Aku merasa membutuhkan life hack nya. Jujur, aku bukan penikmat murottal ataupun senandung sholawat sebagai pemuas auditoriku. Meskipun kuakui, mendengarkan murottal itu rasanya menyejukkan, tapi aku tidak sampai di tahap 'suka'. Suka yang sampai ingin kuulang-ulang terus mendengarkannya.
Di status itu kurang lebih dikatakan begini, biasanya kita cenderung menyukai lagu-lagu pop kekinian kan. Coba, apa yang membuat kita suka dengan lagu-lagu itu? Liriknya kah? Tipe musik kah? Penyanyi nya kah?
Misalnya, kita suka dengan karakter suara penyanyi dan nada lagu. Akhirnya hal itu membuat kita ingin terus mengulang menyetel lagu tersebut. Nah, sekarang tinggal terapkan itu dalam mendengar murottal al quran.
Cari qori' yang karakter suara dan nada tilawahnya paling kamu suka. Pasti beda-beda dong antar qori. Dan itu bisa jadi kunci buat pelan-pelan membiasakan mendengar dan hopefully, menyukai murottal di atas lagu-lagu.
Kalau kita suka dengan seni nada para penyanyi, mungkin kita juga bisa menyukai seni nada qiroat para qori'. Kita mungkin perlu mencoba berpindah-pindah antar satu qiroat ke qiroat lainnya supaya menemukan ritme 'asik'nya.
Setelah membaca dengan seksama status tersebut, aku mencoba menerapkannya. Berhasil! Aku mendapatkan qori yang bacaannya paling terasa cocok buatku. Beberapa kali, itu membuatku lebih bertahan lama dan lumayan sering mendengarkan surah-surah Al Quran yang dibacakan oleh qori tersebut. Sampai sekarang :)
Begitu juga dengan memahami Al Quran. Aku bukan orang yang betah berlama-lama membaca terjemahan Al Quran. Kalaupun membaca, kadang rasanya hambar. Aku seringkali bingung dengan benang merah antar ayat. Namun belakangan, aku mendapati bahwa aku bisa lebih menyelami dan berlama-lama berkutat dengan Al Quran saat aku membaca tafsir atau mencoba mentadabburinya. Karena dengan begitu, aku merasa ada hikmah lain yang terungkap. Dan itu tidak bisa kudapatkan dengan hanya membaca terjemahannya. Tafsirnya pun, tidak semua tafsir. Sejauh ini aku merasa cocok dengan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka.
Ibaratnya, dengan membaca tafsir dan tadabbur aku bisa mendapatkan storyline Al Quran.
Juga memasak. Sebelum menikah, apakah aku suka memasak? Nggak juga, wkwk. Kalaupun memasak di rumah, labelku adalah asisten, bukan koki (yang tentu saja adalah ibuku). Malah seringkali aku mengeluh, 'kenapa sih ibu masak terus, memang nggak capek'.
Tapi rupanya, pekerjaan yang kulihat melelahkan dilakukan ibu dulu, adalah pekerjaan rutin yang sekarang aku lakukan juga setiap hari. Lalu apa yang kemudian membuat rutinitas memasak menjadi tidak melelahkan?
Buatku, kuncinya variasi. Aku mudah bosan ketika sesuatu terasa monoton. Sama halnya dengan memasak. Memasak jenis makanan yang itu-itu lagi kadang rasanya membosankan. Jadi, aku mencoba untuk memasak menu yang lain dari biasanya sebagai selingan (meskipun juga sering failnya XD, yang penting variasi wkwk). Dan ini berhasil menghadirkan 'rasa' untuk memacu semangat untukku tetap melakukan rutinitas harian.
Banyak, banyak hal lain selain itu yang kalau kurenungi, bisa aku lakukan dengan lebih bersemangat karena hadirnya rasa 'suka'. Dan menghadirkan rasa suka itu, yang mungkin akan berbeda resepnya di tiap orang. Bahkan diriku sendiri memiliki cara penyikapan yang berbeda-beda untuk bisa menghadirkan rasa di satu kegiatan dan kegiatan lainnya.
Kita hanya perlu menemukan kuncinya untuk meng-unlock kebiasaan, aktivitas, dan hal-hal baik lain yang ingin kita upayakan. Dan start it inside. Kalau kita benar-benar ingin membiasakan sesuatu, temukan apa sih yang bisa membuat kita mau memulai dan mau mempertahankan kebiasaan tersebut. It may be not easy from the start, but it is possible as long as you don't stop.
Mumpung juga ini Ramadan, mungkin kita bisa menemukan kunci itu dan memulai. Semoga dengan menghadirkan rasa, apa pun hal baik yang kita mulai lebih bertahan lama nantinya. Good luck :D
---
Pamekasan, 28 Maret 2023 19.33 WIB
64 notes
·
View notes
Text
Dapatkan Skill yang Diperlukan: Lowongan Magang di Emran Digital Academy
Tempat PKL Untuk Akuntansi Malang, Tempat PKL Untuk Anak SMK Jurusan Akuntansi Malang, Tempat PKL Untuk Anak SMK Jurusan Multimedia Malang, Tempat PKL Untuk Jurusan Akuntansi Malang, Tempat PKL Untuk Jurusan DKV Malang
HUBUNGI SEKARANG!!! 0851-7986-7884, Tempat PKL Untuk Akuntansi , Tempat PKL Untuk Anak SMK Jurusan Akuntansi , Tempat PKL Untuk Anak SMK Jurusan Multimedia , Tempat PKL Untuk Jurusan Akuntansi , Tempat PKL Untuk Jurusan DKV
"Lowongan Magang Mahasiswa di Emran Digital Academy: Peluang Emas untuk Mengasah Keterampilan Digital Anda
Di era digital yang berkembang pesat saat ini, memiliki pengalaman praktis sebelum terjun ke dunia kerja menjadi sangat penting bagi mahasiswa. Salah satu tempat yang menawarkan kesempatan berharga tersebut adalah Emran Digital Academy. Terletak di Jl. Raya Kedawung No 99, Ngijo, Kec. Karangploso, Kab. Malang, Jawa Timur, Emran Digital Academy menyediakan berbagai lowongan magang yang dirancang untuk membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka di bidang teknologi dan digital.
Kenapa Magang di Emran Digital Academy?
Pengalaman Nyata: Magang di Emran Digital Academy memberikan mahasiswa kesempatan untuk terlibat langsung dalam proyek-proyek nyata. Anda akan bekerja di bawah bimbingan para profesional berpengalaman yang akan membantu Anda memahami dinamika dunia kerja yang sesungguhnya.
Keterampilan Praktis: Program magang ini dirancang untuk membantu Anda mengasah keterampilan praktis yang sangat dibutuhkan di industri. Anda akan belajar menggunakan perangkat lunak terbaru, teknik pengembangan web, dan strategi pemasaran digital yang relevan.
Networking: Selama magang, Anda akan berinteraksi dengan berbagai profesional di industri digital. Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk memperluas jaringan Anda, yang dapat berguna di masa depan saat Anda mencari pekerjaan tetap.
Fleksibilitas: Emran Digital Academy memahami bahwa mahasiswa memiliki komitmen akademis. Oleh karena itu, mereka menawarkan jadwal magang yang fleksibel, memungkinkan Anda untuk menyesuaikan waktu magang dengan jadwal kuliah.
Lingkungan Kreatif: Di Emran Digital Academy, Anda akan berada di lingkungan yang mendukung kreativitas dan inovasi. Tim yang dinamis akan memberikan Anda kebebasan untuk mengekspresikan ide-ide Anda dan berkontribusi dalam pengembangan proyek.
Siapa yang Cocok untuk Magang di Emran Digital Academy?
Lowongan magang di Emran Digital Academy terbuka untuk semua mahasiswa, terutama mereka yang sedang belajar di bidang Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Desain Grafis, Pemasaran Digital, dan bidang terkait lainnya. Baik Anda mahasiswa tingkat awal maupun akhir, kesempatan ini dapat memberikan pengalaman berharga yang akan memperkaya CV Anda.
Cara Mendaftar
Jika Anda tertarik untuk mengikuti program magang di Emran Digital Academy, proses pendaftarannya cukup sederhana. Anda dapat menghubungi mereka melalui CALL/WA di 0851-7986-7884 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai proses pendaftaran dan syarat-syarat yang diperlukan. Pastikan untuk menyiapkan dokumen pendukung seperti CV dan surat lamaran yang menunjukkan ketertarikan Anda terhadap posisi yang dilamar.
Lowongan magang di Emran Digital Academy adalah kesempatan emas bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan dan mendapatkan pengalaman kerja yang berharga. Dengan bimbingan para profesional dan kesempatan untuk terlibat dalam proyek nyata, Anda akan siap untuk menghadapi tantangan di dunia kerja yang semakin kompetitif. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mengembangkan potensi Anda dan ciptakan masa depan yang lebih cerah bersama Emran Digital Academy!
Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, silakan hubungi Emran Digital Academy melalui CALL/WA: 0851-7986-7884. Alamat magang: Jl. Raya Kedawung No 99, Ngijo, Kec. Karangploso, Kab. Malang, Jawa Timur. Bergabunglah dan wujudkan impian karier Anda!"
2 notes
·
View notes
Text
Bergabunglah dalam Program Magang 2 Bulan: Dapatkan Pengalaman Berharga!
Bergabunglah dalam Program Magang 2 Bulan: Dapatkan Pengalaman Berharga!
Tempat PKL Akuntansi Terdekat Malang, Tempat PKL Anak DKV Malang, Tempat PKL Anak SMA Malang, Tempat PKL Anak SMK Malang, Tempat PKL Anak TKJ Malang
HUBUNGI SEKARANG!!! 0851-7986-7884, Tempat PKL Akuntansi Terdekat , Tempat PKL Anak DKV , Tempat PKL Anak SMA , Tempat PKL Anak SMK , Tempat PKL Anak TKJ
"Lowongan Magang Mahasiswa 2 Bulan: Peluang Emas untuk Meningkatkan Karier Anda
Dalam era yang semakin kompetitif ini, pengalaman kerja menjadi salah satu kunci utama untuk memasuki dunia profesional. Magang merupakan langkah awal yang sangat penting bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman berharga, terutama di bidang yang mereka minati. Emran Digital Academy menawarkan program lowongan magang selama 2 bulan, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat langsung dalam dunia kerja sambil mengembangkan keterampilan yang diperlukan.
Mengapa Memilih Magang di Emran Digital Academy?
Pengalaman Praktis yang Berharga
Magang di Emran Digital Academy tidak hanya memberikan kesempatan untuk belajar teori, tetapi juga memungkinkan mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam situasi nyata. Dengan bekerja di lingkungan yang dinamis dan kreatif, mahasiswa dapat memperluas wawasan dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang industri yang mereka pilih.
Bimbingan dari Para Profesional
Di Emran Digital Academy, mahasiswa akan bekerja di bawah bimbingan mentor berpengalaman yang siap membantu mereka mengembangkan keterampilan dan pengetahuan. Mentor akan memberikan feedback yang konstruktif, membantu mahasiswa untuk tumbuh dan belajar dari setiap pengalaman yang mereka hadapi selama masa magang.
Jadwal Fleksibel
Emran Digital Academy memahami bahwa mahasiswa sering kali memiliki jadwal kuliah yang padat. Oleh karena itu, mereka menawarkan jadwal magang yang fleksibel, memungkinkan mahasiswa untuk menyesuaikan waktu magang dengan komitmen akademis mereka. Hal ini memberikan mahasiswa kesempatan untuk tetap fokus pada studi mereka sembari mendapatkan pengalaman kerja.
Lingkungan yang Kreatif dan Inovatif
Emran Digital Academy berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kreativitas dan inovasi. Di sini, mahasiswa didorong untuk berpikir di luar batas dan menyampaikan ide-ide mereka. Lingkungan yang kolaboratif ini dapat memicu inspirasi dan membantu mahasiswa mengembangkan ide-ide baru yang dapat diterapkan di dunia nyata.
Peluang Jaringan yang Luas
Selama masa magang, mahasiswa akan berkesempatan untuk berinteraksi dengan profesional di berbagai bidang. Jaringan yang dibangun selama magang bisa menjadi aset berharga untuk masa depan karier mahasiswa, memberikan mereka akses ke peluang pekerjaan dan kolaborasi yang mungkin tidak mereka dapatkan di tempat lain.
Siapa yang Cocok untuk Magang di Emran Digital Academy?
Lowongan magang di Emran Digital Academy terbuka untuk semua mahasiswa, terutama mereka yang belajar di bidang Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Desain Grafis, Pemasaran Digital, dan bidang terkait lainnya. Baik Anda mahasiswa tahun pertama atau akhir, peluang ini sangat berharga untuk memperkaya CV Anda dan mendapatkan pengalaman yang tak ternilai.
Cara Mendaftar
Bagi mahasiswa yang tertarik untuk mengikuti program magang ini, proses pendaftarannya cukup mudah. Anda dapat menghubungi Emran Digital Academy melalui CALL/WA: 0851-7986-7884 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai syarat dan prosedur pendaftaran. Pastikan untuk menyiapkan dokumen seperti CV dan surat lamaran yang menunjukkan ketertarikan serta kualifikasi Anda.
Lowongan magang mahasiswa selama 2 bulan di Emran Digital Academy adalah kesempatan emas bagi Anda untuk mendapatkan pengalaman praktis yang sangat dibutuhkan di dunia kerja. Dengan bimbingan para profesional, lingkungan yang inovatif, dan kesempatan untuk memperluas jaringan, Anda akan siap untuk menghadapi tantangan di dunia karier yang semakin kompetitif. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mengembangkan potensi Anda dan membangun masa depan yang lebih cerah!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Emran Digital Academy di CALL/WA: 0851-7986-7884. Alamat magang: Jl. Raya Kedawung No 99, Ngijo, Kec. Karangploso, Kab. Malang, Jawa Timur. Bergabunglah dan wujudkan impian karier Anda!"
#across the spiderverse#artists on tumblr#asexual#barbie#donald trump#easter#margot robbie#michael cera#ryan gosling#rwby
2 notes
·
View notes
Text
Apa sih bisnis yang cocok untuk anak kuliah?
5 notes
·
View notes
Text
Rezeki tu katanya bisa dalam bentuk apapun, salah satunya temen yang baik dan supportif. Dan yang namanya rejeki tu ga selamanya kita dikasi jatah yang sama, mungkin kemarin kita dapet A, mungkin besoknya kita dapet E, atau bahkan lusanya S. Ga ada yang tau.
Dari kecil udah hidup dilingkungan yang bisa dikatakan homogen, temen temennya asik semua karena kita dari background yang sama, yaa ada si 1 2 yang ga cocok, tapi overall baik baik dan nyambung. Tapi setelah masuk dunia kuliah ni, cukup kaget ya memang, kultur temenan yang bener bener beda dari sebelum2nya, bukan karena background nya beda, tapi yaa orang orangnya bener bener modelan baru semua, dan yah, unfortunately dapetnya bagian yang kurang menyenangkan.
Mungkin di masa kuliah ni belum dikasi temen yang supportif dan baik baik, karena mungkin belum rezekinya kali ya, sedang mencoba untuk ikhlas dan gapapa, wkwk, soalnya bukan modelan anak yang apa apa bisa sendiri, dalam artian harus ada temen diskusi dan lain lain, jadi ya sedikit menyulitkan kalau mau belajar. Semoga aja ada hikmahnya, dan semoga aja Allah ganti yang baik nantinya dengan dipertemukan dengan orang orang yang ga sekadar bisa bikin kita tertawa, tapi juga saling memberi manfaat. Aamiin..
Surabaya, 10 April 2023
#bearcerita
8 notes
·
View notes
Text
Aku ingin dirimu bahagia #2
Perkenalan yang singkat. Fatih bercerita tentang rencananya untuk menetap di sini, setelah 4 tahun menyelesaikan sekolah doktoralnya di UK. Ia mengajak Nami bertemu untuk menanyakan kehidupan di kota ini.
"Kenapa lo milih tinggal disini?" tanya Nami padanya. Mungkin Nami bingung apa bagusnya kota ini.
"Dulu gue maunya kuliah disini. Ngerantau. Suka aja karena orang-orang disini lembut, ramah, dan sopan-sopan. Yang lebih suka lagi makanannya si enak dan murah, Hehe. Memperjuangkan mimpi yang tertunda lah ya istilahnya."
"Rencana lo disini ngapain?"
"Kerja mungkin. Sambil istirahat bentar abis kejar-kejaran di sekolah 4 tahun.." Fatih terdiam sejenak, "Kok jadi cerita tentang gue terus. Lu juga cerita dong. Hana juga."
"Aku janda. Single mom. Tinggal disini udah sekitar 4 tahun lah ya." aku menjawabnya.
Ini menjadi salah satu prinsipku setelah bercerai. Terbuka dengan kondisiku saat ini, 'janda dan single mom', sebelum membangun relasi baru. Dengan siapa pun, entah itu laki-laki atau perempuan. Kupikir itu akan lebih baik daripada menyembunyikan semua itu, kemudian setelah suatu hari orang itu tau, mereka akan menjauh atau men-judge kehidupanku dulu.
Di usia segini, aku tidak lagi memerlukan teman yang melihat 'cangkang'ku saja. Aku hanya butuh teman yang bisa melihatku seutuhnya. Kami. Aku dan Airi adalah satu set. Teman-teman itu akan terseleksi dengan sendirinya.
Satu bulan setelah aku bercerai memang sangat menyakitkan. Beban yang kutanggung sangat berat. Mungkin setiap malam aku menangis dalam tidur. Meratapi kenapa kehidupanku menjadi seperti ini? Bagaimana aku hidup setelah ini? Apakah aku bisa membesarkan Airi sendirian? Meskipun demikian, hatiku lebih tenang karena tidak perlu khawatir lagi akan ada kekerasan terhadap tubuhku.
Salah satu tantangan yang kuhadapi saat itu adalah berusaha untuk tidak tersakiti oleh tatapan dan perlakuan orang lain terhadapku. Aku mencoba mengebalkan telinga dan mataku seperti kulit badak. Berusaha menghibur diri dengan mengucapkan berulang kali seperti mantra, 'Gapapa. Sabar aja. Itu karena mereka ga pernah ngerasain di posisi ini, gimana sulitnya membesarkan anak sendirian.' Itu sebabnya juga aku pindah ke kota ini. Untuk memulai lagi dari nol. Dari awal. Aku khawatir lingkungan itu menyebabkan Airi terluka selama ia bertumbuh.
"Aku selalu kagum sama ibu yang kuat." Fatih tersenyum. Tatapan matanya tidak menghakimi atau kecewa. Malah terlihat tulus, serasi dengan kalimatnya. Mungkin karena dia seorang dokter anak. Sudah terbiasa menunjukkan rasa empati kepada pasiennya. Atau mungkin dia sudah terbiasa juga bertemu dengan single mom lainnya.
Aku tersenyum lega dengan sikapnya. "Terima kasih."
"Permisi Pak, Bu." seorang pelayan membawakan makanan yang sudah kami pesan. Ia meletakkan 3 lemon tea, nasi liwet siliwangi untukku, nasi ayam bakar sereh melayu untuk Fatih, dan nasi ayam betutu untuk Nami.
"Emang ga berubah ya Mi, dari dulu sukanya yang pedes." canda Fatih kepada Nami. Nami hanya membalas dengan tertawa.
Kami memulai makan. Selama lima menit aku dan Nami sibuk dengan makanan kami masing-masing. Tanpa memulai obrolan seperti tadi. Sepertinya Fatih menatap kami bingung dengan tatapan 'Ini dua orang emang lagi kelaperan atau doyan?' atau 'Ini berdua emang kompak banget si'. Kemudian ia tertawa dengan kelakuan kami.
Lima menit kemudian piringku dan Nami sudah bersih, tidak ada yang tersisa. Berbeda dengan piring Fatih yang masih tersisa seperempat porsinya.
"Han, katanya tadi mau konsul gratis?"
"Ga perlu diperjelas juga kali 'gratis'nya." balasku kesal.
Fatih tertawa lagi. Sepertinya dia sangat mudah tertawa ya. Mungkin karena itu juga dia cocok menjadi dokter anak.
"Ini bukannya gimana-gimana si. Aku mau nanya sesuatu aja. Gausah dibawa terlalu serius ya. Sambil makan aja."
"Iya, gapapa Han. Tanya aja. Semoga aku bisa jawab pertanyaanmu itu tapi ya." ujarnya sambil bercanda.
Aku mengangguk.
"Jadi gini. Menurutmu sosok ayah bagi anak seperti apa?"
".....Belum apa-apa udah pertanyaan yang berat ya.", katanya sambil tertawa. "Sebelum itu, aku mau pastiin dulu. Anaknya laki-laki atau perempuan dan sekarang usianya berapa?"
"Anaknya perempuan. Enam tahun."
"Untuk anak perempuan yang usianya masih anak-anak, biasanya masih mempertanyakan dimana ayahnya ada. Teman-temannya ada ayah, tapi kenapa dia gaada, misalnya. Disini kita bisa beri dia pengertian pelan-pelan. Ayahnya kemana. Kenapa ibu dan ayah berpisah."
"Kalau udah mulai besar, gimana Tih?"
"Terus kalau udah mulai remaja, ayah itu bisa jadi role model untuk anaknya. Misalnya untuk membangun hubungan sama orang, bagaimana dia tau hubungan yang baik dan buruk seperti apa, dia melihat hubungan orang tuanya.
"Saat anak udah mulai suka sama lawan jenis, kecenderungan perempuan itu akan suka dengan laki-laki yang mirip dengan sosok ayahnya.
"Tapi sosok ayah itu bisa digantiin kok. Misalnya diganti dengan paman atau kakeknya, diganti ibu juga bisa, Han.", fatih menjelaskannya panjang lebar.
"Gimana cara memerankannya, tih?" Airi gapunya paman maupun kakek lagi. Cuma aku yang bisa gantiin peran itu.
"Biasanya, ayah berinteraksi sama anaknya dengan lebih challenging. Kalau ibu kan lembut, maunya yang aman-aman aja. Ayah yang mendorong anaknya biar jadi lebih berani mencoba hal-hal baru. Ini nantinya akan berpengaruh ke self-esteem anak."
Aku menganggukkan kepala berulang-ulang, menunjukkan kepahamanku. Ini hal baru bagiku.
"Tadi katanya jangan dibawa serius. Tapi kayaknya kamu yang jadi lebih serius, Han."
"Maklumin lah, Tih. Begini dia kalo lagi mode belajar."
Keduanya menjailiku.
"Nam, udah jam 2. Aku mau ngajar lagi jam setengah 3.", ucapku tanpa menghiraukan kejailian mereka.
"Oke deh. Kalo gitu, kami duluan pergi ya, Tih."
"Makasih banyak ya, Tih." ujarku sambil tersenyum dan menundukkan kepalaku.
"Sama-sama, Han. Kalo mau konsul lagi, telpon aja." balasnya tersenyum.
*****
Sepanjang perjalanan menuju kampus, aku memikirkan Airi. Bertanya-tanya kapan terakhir kali Airi menanyakan tentang ayahnya.
Bersambung.
12 notes
·
View notes
Text
PERAN
Sebenarnya umur segini belum menikah ternyata tidak buruk juga. Yah tidak bohong pasti kecemasan itu ada, pasti kesepian itu hinggap, pasti harapan dan kekecewaan tentang pasangan dan rumah tangga silih berganti mewarnai hati.
Beberapa hari lalu merenungi apa rasanya bangun pagi di samping orang lain? Berbagi kamar, ruang, privasi dan segalanya, bukan dalam waktu yang sebentar, bukan hanya saat masih penuh cinta dan berbunga-bunga, tapi juga saat marah dan kecewa.
Ummahat yang belajar bahasa Arab kerap kali bercerita: "belajar ini istirahat kami, Ustazah, pelarian kami dari urusan rumah tangga." Ah, kehidupan default yang diidam-idamkan para gadis muda ternyata masih diperlukan juga pelarian darinya.
Having a family is a blessing, indeed, namun rasa cemas merangkap peran baru sebagai istri dan ibu kerap menghantui. Apakah masih bisa berlama-lama membaca buku? Apakah masih sempat muraja'ah? Apakah tidak kepayahan untuk bangun shalat malam? Bagaimana kalau aku lelah? Bagaimana kalau tidak maksimal? Bisikkan syaithan, maybe, tapi cukup manusiawi mengingat aku terbiasa sepuluh tahun ini menjalani hidup sebagai orang dewasa yang mandiri dan berdedikasi (apaan si wkwk).
The lesson is: babak kehidupan apapun hendaknya disyukuri dan dijalankan semaksimal mungkin. Masih sekolah/kuliah belajarlah serajin-rajinnya, berbahagialah saat beban terberat kita hanyalah tugas dan ujian di kelas.
Masih lajang ya puas-puasin; mainnya, ibadahnya, berkaryanya, nabungnya, berbakti pada orang tuanya. Beneran aku puas banget ngelajang wkwkwk dan walaupun ada sedikit kekhawatiran nanti aku tua duluan dan anak-anak masih kecil 🥺 tapi kayanya aku nggak akan menyesali sebagian besar hari-hari 20s ku dihabiskan dengan mengurusi diriku sendiri. Allah yang menjatah hidupku seperti ini, He knows best, dan aku rasa begitu, aku memang nggak cocok nikah muda kemarin-kemarin kayanya wkwkwk belum lagi masalah mental dan kesiapan.
However, yeah. Aku dulu takut lulus kuliah; mau jadi apa di masyarakat, mau berperan bagaimana. Tapi lama-lama aku terbiasa juga. Allah pasti siapkan jiwa dan ragaku untuk mengemban amanah baru itu nantinya. Walau jujur aja masih ngeri-ngeri dikit bayanginnya, marriage is a very complicated machine, after all.
Doaku untuk setiap babak kehidupanku terutama untuk alam kuburku dan akhiratku yang jauh lebih abadi dan selamanya. Persiapan dan bekalku harus maksimal. Rumah tangga hanya salah satu fase duniawi yang harus aku lalui sebelum sampai di tujuan utamaku: surga firdausNya.
5 notes
·
View notes
Text
English liberty - Les Privat Bahasa Inggris
English liberty adalah lembaga penyedia jasa les privat bahasa inggris di Jabodetabek. Lembaga kami menawarkan program kursus bahasa inggris diantaranya:
General English
English Conversation
English for kids
TOEFL, IELTS, TOEIC preparation
English for Business
Kami berpengalaman melatih bahasa inggris untuk keperluan tes masuk universitas negeri, tes dan interview kerja bahasa inggris, persiapan tes bahasa inggris untuk kenaikan jabatan, melancarkan kemampuan speaking untuk pelajar sekolah dan mahasiswa dan lain sebagainya.
Les bahasa inggris di English Liberty lebih banyak menekankan latihan conversation dengan proporsi 70% prektek 30 teori yang dimaksudkan agar cepat bisa bicara bahasa inggris dengan lancar.
Jika Anda berminat silahkan hubungi admin kami di 081292384049
PAKET KURSUS
General English
Les privat bahasa inggris yang rancang untuk meningkatkan pemahaman bahasa inggris mulai dari tingkat dasar (elementary), menegah (intermediate) hingga tingkat lanjut (advance). Program ini cocok untuk pelajar SMP, SMA dan mahasiswa.
English Conversation
English conversation kami rancang untuk mendorong kemampuan berbicara bahasa inggris serta menumbuhkan kepercayaan diri saat bercakap-cakap dengan expatriate.
TOEFL Preparation Test
Les privat persiapan tes TOEFL ditujukan bagi Anda yang ingin melanjutkan studi atau bekerja di negara Amerika dan Kanada.
IELTS Preparation Test
Paket kursus untuk persiapan tes IELTS. Ditujukan bagi anda yang hendak melanjutkan kuliah diluar negeri atau bekerja di perusahaan asing. Sertifikat tes IELTS populer digunakan di negara Inggris, Australia, Selandia Baru dan negara lainnya yang menggunakan standar British English.
English For Business
Direkomendasikan untuk Anda seorang karyawan profesional atau pengusaha untuk mendukung karir dan bisnis. English for business mempelajari topic berkaitan seputar dunia perkantoran dan bisnis seperti cara berinteraksi dengan kolega ekspatriat, menyajikan presentasi bahasa inggris, komunikasi tulisan seperti mengirim email dalam bahasa inggris dan sebagainya.
Grammar Focus
Grammar focus mendalami pembahasan grammar bahasa inggris secara komprehensif. Paket kursus bahasa inggris ini direkomendasikan untuk anda yang ingin menyempurnakan penggunaan tata bahasa inggris untuk keperluan akademik, perkantoran dan bisnis.
English for kids
Les Bahasa Inggris untuk anak-anak. Meteri balajar mencakup pengayaan kosakata, membuat kalimat dan memahami ungkapan dasar bahasa inggris.
Hubungi kami di 081292384049
2 notes
·
View notes
Text
Pertemuan-Ketemuan
Aku sudah merencanakan untuk menulis hasil pertemuan antara ayah dan Si Beruntung yang rencananya dilakukan kemarin. Ternyata, oh, ternyata pertemuan itu batal karena Si Beruntung yang mendadak harus pulang kampung karena urusan keluarga sekaligus agenda komunitas bisnisnya. Pertemuan diundur ke pekan depan, jadi, mari kita lihat apa yang akan terjadi nanti.
Meskipun pertemuan antara ayah dan Si Beruntung diundur, kemarin tetap menjadi hari yang bersejarah buatku.
Setelah sekian lama tidak berjumpa dengan sosok sahabat zaman kuliah di fakultas abu-abu sebelas tahun lalu, akhirnya kami bertemu. Itu pun harus dengan effort dari seseorang di antara kami yang sampai membuat grup WA dadakan berjudul Ketemuan.
Banyak hal yang kami bahas bertiga, mulai dari masalah pekerjaan, percintaan, hingga cerita hantu di kosan mereka di masa kuliah dulu. Aku adalah pengunjung tetap kosan itu, terutama saat musim ujian tiba. Aku biasa hadir last minute dan menginap semalam demi bisa menelan semua materi yang ada untuk besoknya.
Selalu menyenangkan mengingat masa kuliah dulu, lengkap dengan segenap perjuangan dan suka dukanya.
Sahabatku ini tampak berbeda, dia kurusan tapi terlihat sehat. Dia masih tetap sama dengan kebiasaannya yang super rapi, detail, dan kritis. Siapa sangka dia saat ini ada di dalam tahap jenuh dan hendak resign dari kantornya? Apakah bekerja di posisi yang dibilang cukup tinggi di usia kami saat ini memang semelelahkan itu?
Sahabatku yang satu ini, panggil saja Cin, juga bercerita bahwa dua orang teman kami yang pernah berlibur ke Bali bersama, bahkan sudah resign terlebih dahulu di Bulan Juli dan Agustus kemarin. Saat ini, salah satunya sedang sibuk healing jalan-jalan ke luar negeri.
Aku pun tertarik dengan ide itu dan asal melemparnya ke dalam obrolan kami.
"Yaudah yuk, kita main ke selatan. New Zealand misalnya,"
Yang ternyata bersambut. Kecuali Si Sibuk Bankir yang memilih asyik menyimak obrolan kami karena dia masih harus bekerja, bekerja, dan bekerja. Hahaha.
Ide-ide lain muncul soal masa depan dan percintaan, kali ini Cin yang melempar ide.
"Bid, memangnya harus yah nikah? Bisa gak gausah nikah aja?"
"Yehh, katanya sayang sama keponakan dan mau punya yang kayak begitu juga?"
Cin sempat memberikan update sebelumnya, bahwa keponakannya saat ini sudah ada dua. Sama sepertiku.
"Iya ya, dulu kita mungkin gak suka sama anak-anak, tapi semenjak ada keponakan, semuanya jadi berubah," kali ini Si Sibuk Bankir yang menimpali.
Tidak menyerah, Cin menambahkan,
"Nanti pas tua, kita cari sama-sama panti jompo yang cocok buat kita yuk, Bid,"
Aku membalasnya dengan tawa.
Benar juga, sebenarnya terlepas dari hidup kami akan seperti apa nantinya, memikirkan exit way di masa tua tampaknya seru juga. Maksudnya, pernahkah terpikir untuk menghabiskan masa tua dengan teman kuliahmu dulu? Alih-alih menumpang hidup bersama anak atau bahkan kesepian di rumah yang besar bersama perawat?
Lebih baik menghabiskannya sambil seru-seruan bersama teman yang seumuran dan cenderung memiliki kegelisahan yang sama, bukan?
Baiklah, akan aku pertimbangkan.
"Cin, empat puluh tahun setelah hari ini, kabarin lagi aja, kita cari panti jompo sama-sama. Yang punya program spiritual yang mumpuni tentunya, biar mati pun kita bahagia," begitu kataku menanggapi ide Cin.
Memang selalu menyenangkan menghabiskan waktu bersama Cin dan Si Sibuk Bankir. Thanks for the time, guys!
#menulis#sahabat kuliah#reunian#Cin#Si Sibuk Bankir#belajar#bertumbuh#berbagi#bermanfaat#30dwc#30dwcjilid43#day 17
3 notes
·
View notes
Text
15 Agustus 2023
Guetuh pertama kali tertarik sama sesuatu dimulai dari ketertarikan gue ke dunia fiksi. Waktu itu gue masih SMP. Suka karena novel-novelnya Tere Liye. Semua hal yang berbau sastra dan kepenulisan, gue suka. Gue nulis tiap hari; apa aja. Dimulai dari cerpen, puisi, nyampe artikel. Ketertarikan itu mendorong gue untuk terus improve. Memperbaiki dan memperindah tulisan gue degan belajar banyak mengenai strukstur kepenulisan dan KBBI. Hal itu juga yang akhirnya menjadikan nilai ujian bahasa Indonesia gue selalu bagus daripada temen-temen gue yang lain.
Ketertarikan itu terus bertahan nyampe SMA. Gue jadi penulis tetap di majalah sekolah gue, tapi keluar dari keanggotaan ekskul jurnalistiknya karena orang-orangnya nggak cocok sama gue. Setiap bulan gue ngirim 1 artikel rutin. Dari gue kelas 10 nyampe gue lulus, artikel yang gue kirim itu selalu terbit. Satu artikel dihargai 20k. Untuk ukuran anak sekolah saat itu, angka 20k lumayan banget jadi uang tambahan nabung. Jajan gue hemat. Dari hasil nulis dan nabung itu gue beliin HP baru; ASUS yang batrenya 4000mAh. Waktu itu gak banyak spesifikasi hp yang punya daya batre segede itu. Gue beli di angka 3,6.
Memasuki kuliah, kemampuan nulis gue terendus temen-temen kampus. Tapi disini gue memilih buat membunuh kemampuan itu. Karena nulis, gue banyak diteror, dikejar-kejar, dan disuruh masuk organisasi ekstra kampus. Gue berhenti nulis rutin karena gue merasa kemampuan itu membahayakan gue. Sosial media gue dipantau, bahkan temen deket gue bilang ke gue bahwa organisasi ekstra itu bikin tim yang isinya 5 orang khusus buat perhatiin sama deketin gue biar gue jadi bagian dari mereka. Gue mati-matian mengusahakan diri menjadi bodoh dan bersembunyi karena idealisme tolol gue yang mau menulis secara merdeka; tanpa ada intervensi atau sedikitpun niat busuk berorientasi pada kekuasaan.
Di pertengahan mogok nulis, gue mulai tertarik ke dunia foto dan cinematografi. Hasrat gue buat bercerita masih susah gue bendung, dan gue butuh alternatif baru sebagai pengganti kebiasaan menulis gue waktu itu. Tetariklah gue kepada dunia foto dan video yang gue nilai lebih aman bagi gue untuk menyampaikan cerita. Gue menganggap bahwa media foto dan video bersifat lebih multitafsir, tersamarkan, dan gak selugas kayak tulisan. Gue akhirnya mulai belajar segala hal yang berhubungan dengan itu; pencahayaan, angle, komposisi, scripting, nyampe editing. Gue mulai melihat industrinya juga karena dunia foto dan videografi ini deket sama kehidupan sehari-hari. Waktu itu juga youtube lagi naik-naiknya. Gue coba, ikut naik juga. Dan ternyata, keamanan gue terancam lagi. Gue masih inget dengan jelas betapa tremornya gue karena video yang gue upload rame dan dibahas setiap orang yang gue temui. Gue benci jadi terlihat dan dibicarakan, maka gue memutuskan berhenti. Tapi buat kasus ketertarikan ini gak se-ekstrim sebelumnya karena skill ini masih bisa gue jalani dan pamerkan meskipun di lingkup orang-orang yang gue kenal aja.
Gak lama setelah itu, gue mulai tertarik sama hal-hal berbau seni; musik, gambar, dan lukis. Hal-hal itu bikin gue lupa dan fokus. Waktu juga kerasa lebih lambat, gue merasa lebih gampang in the zone sama hidup. Gue mulai rutin gambar dan belajar teori-teori beserta komposisinya. 3 tahun total berkecimpung, gue udah menemukan banyak tempat bagi ilustrasi gue, khususnya di temen-temen tumblr. Waktu itu gue masih pemula banget, masih set harga murah karena minder. Bahkan gue menerima pembayaran melalui pulsa. Gue berhenti menekuninya karena ada panggilan magang di skill editing video gue ditambah waktu itu gue masuk ke masa pengerjaan skripsi. Skill ini masih gue pertahankan dan lakukan sebagai hobi.
Karena punya basic nulis, gambar, dan editing, gue mulai nyemplung di dunia sosmed tahun kemarin. Dipanggil-lah di suatu agency iklan dan media. Tapi ternyata personality gue terlalu kaku untuk membuat sebuah konten yang entertaining dan lucu. Gue lebih cocok di konten-konten edukasi yang berdaging dan telah diriset sebelumnya.
Sejak periode magang gue di agency itu selesai, gue memutuskan untuk balik ke bisnis papa dan mempelajari cara kerjanya. Waktu masih di agency, gue iri sama anak kesayangan bos yang dapet gaji tinggi karena bakatnya di coding, gaming, dan website. Mudah bagi dia dapet duit di usianya yang jauh dibawah gue. Itu juga yang membuat gue merasa; gue perlu memprioritaskan keuangan dulu sebagai tujuan hidup gue sebelum tertarik lagi ke hal-hal diluar itu.
Gue mulai tertarik ke finance dan baca banyak buku mengenai topik itu. Salahsatu yang nempelnya Rich dad poor dad sama the psycology of money. Di usia gue yang sekarang ini, gue menyadari bahwa gue perlu security yang cukup biar gue bisa survive dengan baik sebelum gue mati. Gue gak mau mengalami stress karena gak punya uang, atau rasa putus asa agar dijadikan karyawan meskipun harga diri gue di injak-injak dan gue diperlakukan seenaknya.
Skill social media dan hal-hal yang pernah gue pelajari sebelumnya masih gue pertahankan -bahkan gue perkuat melalui bootcamp karena gue masih punya rencana buat balik kerja lagi di Jakarta. Tapi sembari menunggu kesempatan itu datang, gue saat ini mulai tertarik ke dunia data. Padahal funfactnya, selama gue sekolah gue sangat benci dengan angka dan matematika. Tapi setelah gue tiap hari berhadapan dengan nota, data penjualan dan pembelian, kode dan list barang, gue semakin tertarik dengan dunia ini. Apalagi ditambah dengan motivasi mau menjadikan bisnis ini lebih baik. Gue gatel banget rasanya pengen upgrade komputer jadul microsoft XP ini ke mac, tapi terhalang karena program bisnisnya dibuat khusus cuma bisa dioperasikan di microsoft XP. Disitulah ketertarikan gue semakin kuat; gue pengen bisa bikin program sederhana buat pendataan.
Tapi gue agak ragu, apakah keputusan ini tepat? Gue nggak meragukan apakah gue bisa atau enggaknya, tapi, dengan waktu gue yang semakin sedikit, mempelajari pemrograman dan bikin program aplikasi sederhana buat input-output dan pendataan, apakah nanti sepadan dengan waktu dan tenaga yang udah gue keluarkannya?
3 notes
·
View notes
Text
"Jelajah Gemerlap Blok M di Malam Hari"
kawasan Blok M rupanya masih jadi jawara wisata malam di Jakarta Selatan. Karena, selain Blok M Square tempat untuk berbelanja, ada juga Little Tokyo jagoannya makanan-makanan Jepang, serta taman Literasi untuk kawula muda yang ingin bersantai dari penatnya pekerjaan atau tugas-tugas kuliah, cocok juga untuk anak sekolah bahkan anak balita.
Tentu saja Blok M juga menyuguhkan berbagai makanan dan minuman, seperti gultik, wedang jahe, minuman-minuman dari starling, dan di ramaikan dengan alunan suara pengamen. Nah, kapan lagi kamu mau berkunjung ke Blok M???
2 notes
·
View notes
Text
Balada wanita 3 dekade yang kurang “lipstik”
Kemarin, aku menghadiri acara gelar tikar sepupu yang akan melangsungkan pernikahan. Karena pakaian kotor yang sedang menumpuk dirumah aku putuskan untuk sedikit menghemat pakaian kotor (red: lagi males :D). Maka aku kenakan gamis set dengan khimarnya yang sebenarnya lebih cocok dipakai jalan-jalan. Karena hujan yang sedang mengguyur kota (red: lagi-lagi males :D), maka aku hanya menggunakan skincare rutin tanpa bedak dengan sedikit sapuan lisptik nude yang diombre dengan warna fuschia. Tampilan yang sangat sederhana menurutku.
Lalu setibanya disana aku celingak-celinguk mencari kerumunan orang yang sekiranya cocok untuk ku ajak berbicara. Ku dapatilah gerombolan kecil para tetangga disebelah rumah dibawah tenda biru. Waktu berjalan, orang-orang pun silih berganti. Bibiku yang tadinya di dapur lalu berganti posisi duduk disebelahku.
Tiba-tiba saja ada seseorang yang dari tadi duduk berhadap-hadapan denganku dan sejujurnya aku tidak mengenali Ibu ini. Tapi aku merasa dia memperhatikanku dengan seksama. Lalu dia mengobrol denganku.
“Dek, masih kuliah ya ?” Tanya si Ibu.
“Enggak, Bu ! Saya sudah menikah.” Aku menyengir kuda. Bibiku langsung menyahuti si Ibu.
“Iya Bu, dia sudah menikah. Sudah 2 tahun lebihlah.” Aku ikut menghujani senyum ke si Ibu.
“Ah masa’ ? Bukannya masih kuliah ya ? Atau adek orang “Seberang” yang lagi kerja disini ya ?” Aku semakin heran dengan pertanyaan si Ibu.
“Hahaha. Alhamdulillah Bu saya orang Nias. Orang daerah sini juga. Memang dulu kuliah tapi sudah lama tamat. Tadinya juga saya bekerja tapi sekarang jadi Ibu Rumah Tangga saja.”
“Iya anak ini keponakan saya. Memang masih seperti anak-anak. Mungkin karena masih belum punya anak. Jadi masih belum dewasa kelihatannya” Bibiku menyahutinya.
“Masih awet muda memang Bu. Padahal saya sudah 30 tahun. Hihihi” Ku jawab saja dengan ketawa yang garing.
Beberapa saat setelah itu, aku pun pamit pulang karena ingin sholat Ashar. Lalu ku perhatikan penampilanku dicermin.
“Alhamdulillah masih terlihat muda. Tapi salah-salah dikit bisa dilamar lagi nih istri orang” Sisi OVT ku mulai meronta-ronta.
Setelah itu bibiku juga menyusuliku. Dia mulai menasihatiku panjang lebar.
“Jangan berpakaian seperti itu lain kali. Pakai lipstik yang terang. Bedak-an dikit. Biar kelihatan sudah jadi Ibu-ibu. Biar ada wibawanya. Bisa gawat nanti kalo ada orang yang berpikir kamu masih masih Jomblo.” Dengan panjang lebar bibiku menasihatiku.
Alhamdulillah nasib badannya kurus kecil ya begini. Hihihi
2 notes
·
View notes
Text
Kekhawatiranku Akhir-akhir ini
Sebuah tulisan seorang teman membawaku akhirnya menulis ini. Tadinya sempat ragu, karena merasa bahwa diri ini belum sehebat itu untuk berkeluh kesah soal kerjaan.
Kayak baru gitu aja udah ngeluh.
Aku adalah seorang guru sd dan sekarang adalah tahun kedua ku. Sekarang aku adalah wali kelas 5, tahun sebelumnya asisten kelas 1. Terlihat sangat kontras perbedaan antara tahun ini dan tahun lalu.
Sebelumnya di kelas satu aku masih bisa "main-main"... Maksudnya bukan ngajar main-main/asal-asalan ya... Menghadapi anak yang belum baligh dan lagi lucu-lucunya tuh seru banget. Setiap hari dipeluk dan senyum senyum. Beda sama tahun ini. Ketemu sama anak-anak yang mulai memasuki usia baligh, alias pra baligh.
MasyaAllah banget, awal tahun ajaran ini ternyata aku kewalahan sama segalanya. Aku yang terbilang masih muda alias umurnya ga beda jauh sama murid-muridku, ternyata masih kesulitan untuk mengatur emosi. Tahun-tahun ini aku banyak refleksi diri, sering sekali aku evaluasi tentang gayaku mengajar ke anak-anak. Apakah terlalu emosional? Apa terlalu membiarkan? Apa terlalu subjektif? Apa terlalu objektif?
Ditahun ini aku ngerasa jauh lebih produktif. Tapi rasa tidak percaya diriku sangat amat besar di tahun ini.
Berasal dari lulusan matematika murni, membuatku ketinggalan jauh soal ilmu keguruan. Disaat yang lain sat set sat set soal administrasi, aku masih linglung dan bingung. Jujur saja, pengetahuanku tentang dunia pendidikan ternyata tidak sebanyak itu. Ilmu dasar keguruan pun aku masih belum tau, apalagi belajar psikologis anak?
Aku bekerja bersama 3 guru senior yang sudah dikenal kerjanya hebat-hebat. Luar biasa, aku ga pernah merasa se-produktif ini di dalam hidupku. Memamg sih, keinginanku untuk punya kelas dan bikin media pembelajaran macam A, B, C keturutin karena hidup produktif ini. Tapi aku tetap merasa rendah diri. Seperti rasanya aku tuh terlalu lebay, padahal hasil biasa biasa aja.
Kenapa ya bisa berpikir begitu?
Karena aku ngerasa ideku terlalu idealis. Aku banyak berencana tapi eksekusinya kurang. Beda sama guru-guru lain, rencana mereka sederhana tapi eksekusinya luar biasa. Ide-ide kecil dan sederhana menghasilkan hal besar ketimbang aku yang ribet. Aku jadi minder dan berpikir... Apa itu karena aku bukan lulusan pendidikan, ya?
Selesai ujian semester, kerjaanku over thinking mikirin hasil anak-anak. Apakah hasil kelasku jauh berbeda sama kelas lain? Kalau iya... Pasti aku yang salah ngajarnya, kalau di kelas banyak yang remedial itu pasti karena hasil ngajarku yang ga bener. Terus aja begitu, bayangin ada 4 ujian semester selama setahun, dan sebanyak itu pula aku terus merasa minder.
Aku sering khawatir kalau peranku sebagai guru ternyata ga cukup untuk anak-anakku. Misalnya dalam suatu materi anakku lebih senang/lebih mengerti diajarkan guru lesnya daripada sama aku. Duh... Seharusnya aku senang ya, karena artinya muridku berhasil menemukan gaya belajar yang cocok sama dia... Tapi kok ada sedihnya gitu. Padahal dulu waktu jadi guru les, aku seneng banget kalau anak-anak lebih suka cara yang aku ajarin.
Aku tuh kagum banget sama guru yang bisa mengajar menyenangkan, administrasi lengkap, buat media pembelajaran, tapi wajahnya berseri alias ga keliatan stress.
Kok bisa, ya?
Energinya banyak banget.... Bahkan aku, untuk menghadapi anak-anak aja suka kekurangan energi...
Kalau lagi minder begini rasanya mau kuliah keguruan aja deh... Rasanya mau ngumpulin uang terus kuliah lagi, belajar ini itu...
Orang lain kalo baca ini mungkin heran ya, gitu aja pake minder, makanya jangan banding bandingin diri sendiri mulu, fokus sama pencapaian masing-masing, kamu ngiri banget sih, ribet banget hidupnya.
Ya Allah aku juga maunya ga ngebandingin diri... Tapi ya.. Kuncinya kan terus berproses ga sih?
Aku sama sekali ga iri apalagi dengki ya sama pencapaian guru lain yang bisa ina inu. Aku malah masyaAllah kagum banget sama mereka. Aku ambil ilmu ilmu mereka dan aku terapkan sesuai dengan gaya dan tujuan mengajarku gitu. Sebenernya ini cuma kegelisahan aku aja kok, ya sebagai seorang lulusan non-keguruan merasa ilmu belom seberapa dan udah megang kelas tinggi rasanya aku belom pantas gitu ketimbang yang lainnya. Sebagian diriku senang bisa dipercaya dan aku percaya plus yakin banget kalau aku bisa amanah atas apa yang dipercayakan ke aku...
Tapiiii
Sebagian kecil dari diriku takut... Takut akan pandangan orang lain... Gimana kalau aku gagal? Pasti ada yang bilang bla bla bla... Gimana kalau ternyata aku ga bisa? Pasti ada yang bilang "tuh kan..."
Keliatannya sih aku kayak care-free banget ya, padahal aku bener bener kepikiran loh...
2 notes
·
View notes
Text
Vize Kedua.
Jujurly dönem ini (sampai vize) akutuh kayak lagi… malas berurusan dg sesuatu yg related to kuliah. Like.. duuh, malesin banget harus baca, riset, ujian dll.
Maunya slaaay all the day WKWKWK (jajan2, jalan2, baca novel, baking, main sama Cila, gitu gituu😆🙈)
Ngga deng, bercanda. I mean, dari 17tahun aku sekolah formal, baru kali itu aku merasa.. malas ke sekolah😂 (biasanya aku sukaa banget soalnya hahaa kayaak.. bangun pagi untuk berangkat ke sekolah adalah sesuatu yg aku nanti, lol.)
Karena lagi males itulah, aku bener2 ngga ada ambisi buat harus gimana gimana di semester ini, yg penting aku lulus ajadeh😂 Hal itu juga menyebabkan aku jadi.. deadliner sejati! Misalnya tugas paper sekian minggu, tapi aku baru ngerjain H-sekian hari yg mengakibatkan selalu submit di menit2 terakhir.😭😂
Bahkan ada tugas yg aku baru submit setelah deadline, Alhamdulillah diterima siih, walaupun of couuurse ada pengurangan nilai yaa, hahaa eh, plus dimarahin duktur tentu saja.
Sebenernya akutuh ngga papa banget dimarahin duktur karena aku 1000% sadar itu salah aku. Tapii yg bikin malu karena dimarahin nya pas lagi kelas😂
Awalnya aku merasa.. duh, kenapa sii harus sekelas sama anak PhD, yg sudah mature semua, jadinya ngga ada tuh kenakalan remaja kayak ngga ngerjain PR. Duh, kenakalan remaja~ 😌
Hahaa, itu alasan aku aja emaaang. Ai dasar si Asma.
Tapi dari situ aku jadi overthinking.. berhubung aku orang Indonesia sendirian di kelas, semoga temen2ku ngga beranggapan kalau orang Indonesia itu malas Ya Allaah.. padahal itukan aku ajaa, huhuu~
Emang yaa, kalau kita sendirian, lebih mikir kalau mau berbuat aneh aneh karenaa bawa nama baik Indonesia :) dan aku pribadi, nama Azhar. Duh, berat yaa ternyata~
Long story short, Alhamdulillaah atas pertolongan Allah, vize ini berhasil ku lewati, and I had submitted all the assignments! Yeaaay.
I proud of myself because I keep goin on and not easily give up when things get hard.
Ha! Kayaknyaa cocok juga tuh dijadiin quotes kalau ada yg minta advice, wkwkwk
----------
Update: Alhamdulillah aku lulus vize ini, dan yg paling ngga nyangka, aku dapet highest score di salah satu subject yg bikin jungkir balik akunya🥹
Bener bener ngga nyangkaaa karenaa yaa aku aja lagi ngga mood sekolah kaan, apalagi mikirin nilai😂
Tapi Alhamdulillah Ya Allaah, sungguh nikmatMu memang selalu lebih besar dari rasa syukurku.
Sometimes, akutuh merasa aku paling bodoh sekelas karena bahasa Arab yg patah patah dibanding teman temanku yg native, merasa paling ngga bisa karena ini itu..
Turns out, aku bisa looh.. Ya Allah, sungguh terharu nulis ginian aja.. Memang kadang, orang yg tanpa sadar sering meragukan diri kita yaa.. kita sendiri.
Duh, Asma Teguh. #IYKWIM
Sampai waktu itu, semester lalu duktur aku amaze dg nilaiku😂 beliau kaget aku bisa melebihi orang2 arab yg native asli hehee
MaasyaAllah Laa Quwwata Illa Billah, Allahumma Baarik, Hadza min Fadhli Rabbi..
Last, kesimpulannya, pakai quotes yg sudah aku tulis diatas: Keep goin on and Do Not easily give up when things get hard 💪 semangaat! :)
Tulisan ini sengaja aku simpan di blog, biar bisa dibaca ulang, in caseee, aku merasakan hal yg sama lagi hehee
Friday, 1.59 TRT
-After submitted my last assignment, lol.
6 notes
·
View notes