#ukmis
Explore tagged Tumblr posts
Text
Panjang umur kebaikan, pula dengan manusia-manusia hebatnya yang memperjuangkan hal baik itu dengan sebaik-baiknya perjuangan. Mereka yang memilih untuk tetap berada dalam nafas dakwah, bahkan saat tak ada lagi yang peduli dengan titian tak berujung ini.
Akhir pekan kemarin, seolah jadi ajang akselerasi, meneguk bergelas-gelas pelajaran tentang dakwah, esensi, strategi, problematika, prediksi sampai solusi dan helicopter viewnya, semuanya tentang dakwah. Kita usahakan lembaga yang bukan lagi 'katanya' tapi sebenar-benarnya lembaga dakwah. Terutama aktivis dakwah (ADK) nya, jadi sebaik-baik manusia yang terus berusaha menjadi lebih baik tiap harinya.
Perasaan harap-harap cemas itu, bisakah kita bulatkan lebih kuat lagi menjadi tekad yang akan membawa langkah-langkah tak berdaya ini berjalan lebih kokoh?
Yang perlu kita ingat, apapun itu, objek dakwah kita adalah manusia. Tujuan kita berdakwah adalah mengajak manusia. Program kerja yang seabrek itu hanya sebagai sarana kita dalam mencapai tujuan. Jangan terjebak dalam mengukur kesuksesan dakwah. Maka, karena kita berdakwah pada manusia, ilmu apa yang harus dipelajari? Iya, memahami manusia, karakteristiknya, kecenderungannya, dsb.
Kita bertugas mengajak. Kita upayakan qoulan ma'rufa, sadidan, layyinan dan qoulan-qoulan (red : perkataan) baik lainnya. Kita upayakan membahasakan semurni-murninya bahasa langit dengan bahasa yang lebih sederhana, yang lebih membumi, lebih mudah dimengerti oleh umatnya. Sekali lagi, inti dari dakwah adalah tentang manusia.
Maka dalam proses belajarnya, kita sama-sama yakin kalau tiap hati manusia ada yang menggenggamnya. Siapa yang menggenggam? Iya, Allah. Kita bisa mengelola diri dan hati kita atas pertolongan dari-Nya. Kali ini, ketika kita berusaha mengetuk hati orang lain, jangan sampai kita lupa Dzat yang begitu agung yang menciptakan hati dengan banyak keistimewaannya.
Konsep dakwah itu bukan lagi tentang give and take ga si? Dakwah itu ga kayak transaksi jual beli yang semuanya bisa kita dapat di muka, pada saat itu juga. Dakwah itu transaksinya sama Allah. Kita menjual ke Allah, Allah beli dengan surga. Atau, kita meminjamkan dengan pinjaman yang terbaik dan Allah akan mengembalikannya yg setimpal bahkan lebih? Itu janji Allah loh. Jadi apalagi yang bikin kita ragu tu? Inget kan Q.S Muhammad ayat 7, "Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu".
Gabisa, gabisa, dakwah adalah salah satu jalan hidup yang gabisa kita logikain semuanya. Atau mungkin, kita aja yang belum sepenuhnya paham akan akidah yang kaffah? Mau gimanapun, Allah selalu punya algoritmanya sendiri dalam mencintai hambanya ga si? Apalagi mereka yang rela mengemban melanjutkan risalah nabiNya di antara gelimangnya manusia.
Kalau konsep dakwah bukan give and take, berarti apa? Give and give? Memberi untuk memberi? Memberi dan memberi? Terus memberi? Kalau dipikir-pikir pakai logika dunia, tekor juga ya orang-orang dalam perahu sederhana ini. Tapi, ya tadi, ini bukan sependek urusan dunia. Ini bukan transaksi biasa. Investor kita Allah, udah dijanjikan akan pertolongan dan kemenangannya juga loh. Masa masih gamau? Masa masih ragu?
Jadi karena dalam bantera dakwah ini pada intinya adalah memberi. Mulai dari memberi waktu, upaya, pikiran, perasaan, bahkan harta. Kita gabisa dong memberi sesuatu kalau kita ga punya apa-apa, dan ga mungkin manusia ga punya apa-apa tu. Inget kan hakikat penciptaan kita, diciptakan menjadi sebaik-baik ciptaanNya? Pasti ada, bagian dalam diri kita yang bisa kita berikan terutama untuk jalan dakwah.
Yuk berpikir yuk, berkontemplasi lebih dalam tentang diri kita. Maka akan kita temukan banyak mutiara di dalamnya. Semakin ke dalam semakin akan kita sadar, betapa kita sama sekali belum mengerti apapun. Disini lah peran ilmu itu hadir, sebagai penyeimbang yang guncang, penenang yang gundah. Untuk kita, jangan mau berhenti balajar ya. Dunia ini terlalu luas untuk mereka yang enggan mencari. Semoga kita termasuk golongan orang yang ingin dan ingin terus mencari, bahkan bukan hanya sekedar untuk mencari dunia.
Barakallahu fiikum manusia-manusia keren. Bang Ary, Bang Yanis, Mas Fazar, mas-mas, mbak-mbak dan temen-temen ukmi yang kepanjangan kalo di absen satu-satu, semoga selalu Allah jaga selalu:)
Jus refleksi x ovt || Selasa, 30 April 2024
31 notes
·
View notes
Note
Why are jimin biased armys victim blaming jimin ? Why are y'all accusing jimin of being indifferent towards his own album or promotion ? Just because he didn't put up an IG post ? This is so disrespectful and I'm baffled. I , for one, am happy he is taking time away from social media thanx to hybe fiasco ( digi/phys manipulation, dahn world, that actress, mhj trolls, middle east) and we should respect his wishes. Let's cuss out the executives at bighit, hybe, geffen ; not jimin.
I'm from the UK but I donated money worth buying 6 muse albums to american ARMY so it counts to their charts as random inclusions make them ineligible anyway. Hope other UKMY's find similar tricks.
who is ‘y’all’?
Well, good. Glad you did that. Must appreciate 😊
17 notes
·
View notes
Text
The uk outdoing the US is insane too bc I remember armys cussing out ukmys bc they always charted lower than the us
11 notes
·
View notes
Text
I'm sobdiffulcilt I hate having fucking jealousy issues. why are u crying over him eating ukmies eithbhisncpusin grown ip
0 notes
Photo
My last day as a diplomat in training 😢 Until next time, #UnitedNations ❤️🏙✨Also featuring a cool action shot by @eharp92😂💁🏼 #UKMis #DiplomatInTraining #UN ##Diplomacy #nycinternlife #InternStyle #NYC #uppereastsider #midtowneast #PostGradLife #CestLaVieEmily
#ukmis#un#diplomatintraining#unitednations#diplomacy#nycinternlife#internstyle#postgradlife#nyc#cestlavieemily#midtowneast#uppereastsider
3 notes
·
View notes
Text
Watch "Little Girl's Reaction to Meeting Puppy for the First Time || ViralHog" on YouTube
A "poopay!!!" ADORABLE!!!!😍🐶😍
@glendathegoodone, @moosemittens23, @ms-cellanies, @russalex, @ladyoftheteaandblood
16 notes
·
View notes
Note
Halo bang salam kenal.
Masih mo nanya tentang ukmi dan bem, tapi kali ini sender ga anonymous karna udh ketebak keknya wkwk. Gini, semisal seseorang aktif di ukmi, setiap proker atau promalnya kan secara langsung bisa kita sebut dakwah. Jadi istilah, "Jika kau menolong agama Allah, Allah yang akan tolong urusan duniamu" tu jelas berlaku di ukmi. Tapi kalau bem (mungkin krn emang kementerianku yg ga relate atau gmna) mungkin kah setiap prokernya di katakan dakwah?
Salam kenal juga
Dakwah itu sederhananya amar ma'ruf nahi munkar.
Kalau subjektif pembagian dakwah kampus, lembaga semacam UKMI ini fokusnya syiar yang porsi lebih besar biasanya amar ma'ruf. Sedangkan lembaga di BEM/HIMA itu porsi besarnya lebih ke Nahi Munkar.
Nahi munkar dalam hal ini adalah bagaimana kebijakan BEM seminimal tidak merugikan banyak orang, tidak mementingkan satu golongan, tidak melanggar syariat, dan menciptakan kondisi yang aman dari hubungan beda jenis.
Selain itu, progam kerja yang outputnya kebermanfaatan bagi orang banyak misal peningkatan kapasitas, advokasi mahasiswa selama tak melanggar syariat bisa dikatakan agenda dakwah. Dan next levelnya minimal menciptakan kondisi yang kondusif perihal aktivitas islami di BEM.
Kurang lebih seperti itu 🙏
9 notes
·
View notes
Text
Pagi ini sebelum berangkat pleno, mentorku bilang, di sela-sela berkabar kami yang singkat. Aku cerita sama beliau kalau hari ini aku pleno, akhirnya setelah tiga tahun di UKM yang sama, aku pleno akhir untuk yang ketiga kalinya, whwhehe.
"Alhamdulillah, semoga LPJnya diterima dunia akhirat yaa". Begitu, katanya.
Denger kata-kata beliau rasanya langsung makdeg.
Pleno sampai mukhtamar tu sebenernya cuma bentuk pertanggungjawaban kita sama dunia aja ga si? Sama orang-orang yang selama ini ngeproker bareng kita, sama mereka yang cuma ngeliat, ngamatin diem-diem tiap kerja-kerja kita. Sama mereka yang mungkin beneran partisipan aktif di tiap proker kita.
Tapi kenapa rasanya jauh lebih nakutin? Padahal kita juga tau kalau setiap kerja kita bahkan sebelum kita melakukan kerja-kerja itu udah ada yang duluan merhatiin. Udah ada yang duluan mantau. Siapa? Iya, Allah.
Sidang pleno bahkan mukhtamar, dari setiap pertanyaan yang muncul, salah dua nya berisi benar-benar pertanyaan. Sepersekian kecilnya ucapan apresiasi, kalau beruntung dapet saran dan masukan yang membangun. Sisanya kebanyakan intimidasi untuk semua yang kurang-kurang. Itu baru di dunia:)
Hari ini mungkin pimpinan sidang masih ngasih kita waktu untuk saling counter pendapat, pertanyaan dan jawaban. Tapi besok, adakah kesempatan kita buat ngelak? Adakah kesempatan kita buat gimmick seakan-akan kita lah ADK yang paling capek yang paling berat bebannya dibanding ADK lain?
Aku gatau YaAllah. Bahkan hati sendiri aja sulit ditebak. Aku gatau sejauh ini gimana kadar ikhlasku yang benar-benar aku dedikasikan buat tiap amalanku di sini. Aku gatau sejauh ini apakah aku udah mengusahakan benar-benar membangun menara itu dan bukan hanya sekedar membangun pagar buat LDK. Aku gatau sejauh ini apakah aku sungguh-sungguh merangkul adek-adekku dengan sepenuh cinta itu tanpa mengharapkan feedback apapun. Aku gatau YaAllah, takut. Takut aja kalo selama ini yang aku rasain adalah semu dan berakhir sia-sia. Takut aja, ya Allah takut.
3 notes
·
View notes
Photo
[2020 : REFLEKSI AKHIR] . Beragama, seharusnya melahirkan manusia yang utuh; fisiknya, jiwanya, pemikirannya, sebab beragama tidak sebatas terhenti pada ritual belaka. Apalagi Islam adalah agama yang syamil (menyeluruh), kamil (sempurna) dan mutakamil (saling menyempurnakan). Islam, sebagaimana ujar Hasan Al Banna, ialah sistem dan imam, agama dan negara, undang-undang dan implementasinya. Maka sebagai muslim, kita diminta beriltizam (berkomitmen) dengan keislaman kita dengan menjadikannya pedoman hidup yang utama. . Alhamdulillah, Allah sampaikan kami untuk menyelesaikan amanah di JN UKMI 2020 yang senantiasa kami jadikan bagian dari usaha untuk membangun komitmen kami sebagai seorang muslim. Tidak ada sangkaan bahwa tahun yang awalnya kami khawatirkan sebab banyak perubahan, justru melahirkan banyak pengalaman dan pengetahuan baru. Segala usaha yang telah terpatri tidak ada yang mampu menilai baik buruknya kami melainkan Allah, oleh karenanya kami berserah diri dan senantiasa berharap agar diberikan ketulusan dan kelurusan dalam niatan kami. . Islam, realitanya, mungkin masih jauh dari implementasi syamil-kamil-mutakamil, maka ia membutuhkan sosok-sosok yang bersemangat untuk menyongsongnya, dan semoga Allah jadikan kita (termasuk usaha yang dilakukan setahun periode) termasuk didalamnya dan Allah nilai sebagai usaha menegakkan kalimatNya di muka bumi. . Akhir kata, tetaplah bersinar dan berdakwah dimanapun tempat berkarya selanjutnya dan ingatlah nasehat dari Sunan Kalijaga "Memayu hayuning bawana, ambrasta dur hangkara", bahwa manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan, serta memberantas sifat angkara murka, serakah, dan tamak. . Sekian, mohon maaf dan terima kasih untuk semua. (at Stay Home - Stay Safe) https://www.instagram.com/p/CI3_1tCsmY5/?igshid=1oyrt3dctwbnt
13 notes
·
View notes
Text
[DH INFO: *FORNISA ONLINE*]
____________________________
Bismillahirrahmanirrahim
💐Assalamu'alaikum Warahmatullah wabarakatuh 💐
Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita sholehah (HR. Muslim)
Masyaa Allah, Mulia nya wanita sehingga diibaratkan perhiasan, tapi taukah kamu wanita juga bisa jadi seburuk-buruknya fitnah🥺
Lalu kamu mau jadi yang apa??
Wanita menjadi sebaik-baiknya perhiasan atau Seburuk-buruknya Fitnah ??
Yuk ikut *Fornisa Online* dengan tema *"Kamu Termasuk Yang Mana?* Insya Allah dilaksanakan pada :
*Hari/Tanggal : Jum'at, 4 September 2020*
*Pukul : 20.00 - 21.30 WIB*
*Tempat : WhatsApp Grup*
*Pemateri : Ayunda Shifa Karima Hayati S.T*
*- Ketua Komnas V Forum Silaturahmi akhawat FULDKT Gen 9 (2018-2020)*
Narahubung +62 823-8422-7747 (Dwi)
*Terbuka untuk UMUM (akhawat only)*
Tunggu apalagi? , Cuss gabung *GRATIS ALIAS FRRE*
klik link dibawah ini ya Akhawat Canshol https://chat.whatsapp.com/FvgxXin8a28EVr3uCIWnYn
*Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh*
#UKMIDH
#BingkaiPerubahan
#CakrawalaDH
#karenakitakeluarga
#GhaziyaMillenial
DIVISI KEPUTRIAN
____________________________
UKMI DAARUL HIJRAH FT UNRI
Ketum : Ibrahim_As
Sekum : Muhammad_Hafizh
____________________________
Find us on >>>
Instagram : @ukmidh_ftunri
Youtube : UKMI Daarul Hijrah ftunri
Blog : paragrafdh.blogspot.com
2 notes
·
View notes
Text
Paham Konten Media Sosial, melalui Humas Media
Tulisan ini untuk menjawab Kak @herricahyadi, meski bukan hal yang konkrit semoga berkenan membaca :)
Dakwah hal yang tak asing bagiku lantaran dulu, ketika SMA aku mengikuti Rohis. Hanya saja aku pernah benar-benar muak dan bosan berada di posisi yang sama. Tahun ketiga aku bergabung UKM Nurul Ilmi (UKMI) di salah satu Institut Agama Islam Negeri di Jawa Tengah. Aku menjadi staf humas devisi media. Aku merasa tak berkembang dan bosan terhadap hal yang dilakukan dari tahun ke kepengurusan tahun selalu sama. Aku memutuskan untuk setengah tidak aktif di akhir periode. Mungkin orang lain akan heroik, terhadap organisasi yang telah diikuti cukup lama. Berbagai tugas humas sudah aku selami, mulai dari membuat konten di media sosial, menyusun majalah, silahturahmi tokoh, dan lokal karya. Memilah dan memilih konten yang positif dan media yang pro dengan Islam.
-
Pada awal semeter di humas merupakan hal yang menyenangkan. Para senior yang sabar dan selalu mengajak kegiatan oragnisasi. Selain itu, kegiatan di luar program kerja ada saja agenda yang membuat kami berkumpul. Tahun ketiga kepengurusan para senior digantikan oleh angkatanku. Ketika itu yang menjadi koordinator media adalag temanku. Ia cukup sabar hanya saja, aku tak menemukan kehangatan seperti saat awal bergabung di humas. Di waktu yang bersamaan, aku mendapat amanah menjadi pemimpin umum di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM). Alhasil aku lebih mementingkan lembaga pers. Di LPM merasa lebih berkembang dan dibutuhkan, berlahan aku mulai tak eksis lagi di jalan dakwah. “Kamu tetap di bidang itu, karena bidang itu masih membutuhkanmu” ujar temanku suatu ketika. Aku mengabaikan nasihat temanku. Aku menyanggah dengan berbagai alasan, ketika itu pendek sekali pola pikir dan tak dewasa. Hanya memfokuskan diri terhadap hal yang membuatku senang. Padahal, kegiatanku di LPM kurang lebih hampir sama seperti di humas. Mulai dari mengatur pembuatan majalah, konten, isu-isu kampus dan peliputan berita. Namun, saat itu aku tetap masih enggan kembali ke UKMI. Merasa congkak dan merasa ‘diorangkan’ dengan mengikuti LPM. Sejatinya, hal yang pernah aku dapat di humas, aku butuhkan untuk membentuk tongak kepemimpinanku di LPM. Ada hal-hal yang aku terapkan di LPM seperti membuat rilis berita dan memperbaiki konten media sosial LPM. Cara pendekatan dengan perso to person juga aku tiru, sama seperti yang senior lakukan padaku dulu.
-
Pada akhirnya aku mengerti sikap ‘kurang ajar’, tak akan berarti apa-apa. Meski aku tak aktif di UKMI teman-temanku tetap mengajakku kumpul dan diikut serta dalam kegiatan. Mereka sama sekali tak menyelutuk “eh kok tiba-tiba datang rapat” atau “udah nggak sibuk kok datang agenda?”. Sama sekali tak ada ucapan julit semacam itu. Malah mereka begitu sumeringah, ketika aku datang di agenda. Kehangat berteman yang membautku betah berjalan dakwah. Barangkali aku memang harus salah terlebih dahulu untuk mengerti hakikat dakwah. “Dakwah itu akan meminta apapun yang kita punya baik harta, waktu, tenaga, dan yang lainnya. Bukan dakwah yang membutuhkan kita, melainkan kita yang membutuhkannya” ujar seniorku. Kalimat itu teriang-iang padaku hingga sekarang, meski kini aku sudah alumni namun aku masih teringat betul proses yang telah kami lalui. Kini memang tidak ada teguran atau nasihat melalui Whatshapp atau rapat online, bahkan gawaiku cenderung sepi. Hahaha.
-
Perihal teguran, aku harus menegur diriku sendiri. Mengutip perkatan Amar Ar-Risalah, Ketua Pengurus Pusat (PP) KAMMI Bidang Kebudayaan bahwasannya, ketika sudah berada di lingkungan pascakampus itulah kehidupan yang sesungguhnya. Masing-masing dari kitalah yang menjadi “pemimpin” dalam gerakan dakwah. Kitalah yang hari ini menjadi “guru” bagi yang lainnya. Jika dulu, kehangatan barisan berasal dari kakak-kakak kita. Sekarang kitalah yang menyediakan kehangatan itu. Lingkungan kampus berbeda dengan pascakampus, kini kita menghadapi kehidupan yang sesungguhnya, tanpa teguran dan tempat semua orang individualis dengan masing-masing pekerjaannya. Tidak lagi menjadi percontohan bagi junior dan tidak ada lagi sapa atau teguran secara langsung. Tidak ada lagi jarkoman pribadi mengingtakan untuk membaca Alquran, misal. Itulah kiranya seni berdakwah di luar kampus, harus memiliki ketahanan diri ketika tak ada seorangpun mengajak beribadah bersama. Sekarang baru terasa hal-hal sepele yang dirindukan.
7 notes
·
View notes
Note
Assalamualaikum warahmatullah mas, kepo bgt ni kenapa mau menyalonkan diri jd caketum jnukmi 2019. Sedangkan sepertinya eh bukan sepertinya lagi tapi pastinya keseharian mas kayyis di fk sendiri pun sudah sangat sibuk gt..
Waalaikumsalam, aku tidak secara pribadi mencalonkan diri, itu hasil dari voting yang dilakukan oleh tim JN UKMI. Demikian
7 notes
·
View notes
Text
Kepada bidadari² ku para sekbid ski fkip dan skip dan ukmi wkwkwk. Semangat kalian ku. Berproses tiada henti, karena itu bagian dr peribadahan. Terimakasih segala waktu untuk chargerkuu. Terimakasih murobikuuuu, yang doain aku jd orang Solo aja. Wkwkw aamiin paling serius deh. Abis ini jadi ambil linguistic bareng? Ehe. Ukhuwah till jannah yaaa.
1 note
·
View note
Photo
https://www.findingtheuniverse.com/two-weeks-in-ukmy-perfect-itinerary/
https://theblondeabroad.com/tips-for-traveling-london-on-a-budget/
1 note
·
View note
Text
0 notes
Link
Whether you need something as simple as your cooker installed, a few spot lights fitted, your fuse box replacing, or need something a little more complex like a full rewire.
1 note
·
View note