#sendus prayers
Explore tagged Tumblr posts
Text
Btw rip to valentino rossi, you will live on the infamia of your favorite duagther now, getting your ex toughs and prayers on this difficult times 🙏🏼
#sobady sy rip on one of my taga and it turee#sendus prayers#valentino rossi#marc marquez#pecco bagnaia#rosquez#motogp
25 notes
·
View notes
Text
Jubilate
Prayer of the day God of all power, you called from death our Lord Jesus, the great shepherd of the sheep. Sendus as shepherds to rescue the lost, to heal the injured, and to feed one anothr with knowledge and understanding; through our Son, Jesus Christ, our Lord who lives and reigns with you and the Holy Spirit, one God, now and forever. The Old Testament reading is Isaiah 40:25– 31 To whom…
View On WordPress
0 notes
Text
Kompilasi Musik Murung #1
Slowdive, dengan mbak Rachel Goswell di tengah.
Satu bulan ini saya habiskan hanya dengan duduk meringkuk lesu di meja belajar dengan laptop yang 24 jam menyala nonstop. Film-film Quentin Tarantino, album-album murung shoegaze, digital zine tentang seorang music junkie, dan buku-buku surreal Eka Kurniawan. Terlalu capek untuk keluar rumah. Cuaca disini sangat ekstrem (sudah seharusnya julukan kota hujan, kota dingin, kota beku, kota kabut, itu disematkan pada Tretes). Terlalu muak dengan televisi dan internet (kecuali tumblr, hehe). Semua channel berita dipenuhi wajah bajingan tengik kampret fasis donald trump dan babi korup setya novanto (yang mengulur-ulur sidang dengan berpura-pura sakit, senjata pamungkas presiden kebesaran Indonesia, Suharto, the godfather of the bullshit era). Terlalu capek untuk mengikuti media online yang selalu saja nyinyir, nyinyir, nyinyir, dan... apa saya sudah menyebut nyinyir?
Di satu bulan ini saya mati rasa. Tidak bisa bersedih. Tidak bisa bahagia. Tidak bisa merasa cinta. Tidak punya ambisi. Hidup segan mati tak mau. Mungkin kalau ada sebuah meteor raksasa memutuskan untuk crashlanding di bumi dan akan berpotensi memusnahkan seluruh kehidupan di bumi, saya masih tetap disini, menunggu. Bangun siang, menuang secangkir teh hangat, mencoba meniru Paul McCartney dengan menyanyikan chorus Lucy in the Sky with Diamonds secara serampangan, kemudian boom! Semuanya gelap, dan saya tetap saja mati rasa. Di beberapa hari pertama saya masih merasa oke. Tapi kemudian saya ngeri juga. Kehidupan datar tanpa tantangan itu menggerikan. Nine Inch Nails tahu benar soal itu.
Oh iya. Buat apa saya curhat panjang lebar. Ini adalah daftar kompilasi musik-musik murung yang mungkin sudah ratusan kali saya dengar di bulan ini.
1. Joy Division - Atmosphere
Sangat sulit untuk memilih satu lagu paling menyedihkan dari seluruh diskografi Joy Division. Karena--sudah sangat jelas--lagu-lagunya menyedihkan semua. Mungkin Ian Curtis memang ditakdirkan untuk menulis sajak-sajak paling depresif dalam lembar sejarah post punk. Dan lagu ini benar-benar gelap dan sendu. Sedih dalam artian yang sesungguhnya. Vokal bariton Ian yang berat sangat menghantui, murung, dan lagi-lagi menyedihkan. Bernard Sumner mengiringi dengan synth lembut yang juga sama menyedihkannya, bassline Peter Hook membentuk sebuah melodi surreal, dan pukulan drum Stephen Morris menyerupai bunyi drum pawai penghormatan polisi yang gugur di medan pertempuran. Sebuah elegi epik untuk rockstar yang kelelahan untuk hidup. Mendengar “Atmosphere” setiap hari membuat saya paham akan pilihan Ian untuk mengakhiri hidupnya dengan tali gantungan.
Walk in Silence
Don’t turn away, in silence
Your confusion
My Illusion
Worn like a mask of self-hate
Confronts and then dies
Don’t walk away
2. The Smiths - Please, Please, Please, Let Me Get What I Want
Single klasik dari legenda indie pop Inggris ini sangat melankolis. Berkisah tentang bagaimana nasib buruk bisa membuat orang baik menjadi jahat. Balada klasik yang berdurasi tak sampai 2 menit ini sangat memikat. Morrissey bernyanyi dengan suaranya yang sangat khas dan aksen british nya yang kental. Johnny Marr memainkan gitarnya dengan jenius. Terdengar sangat bening dan berdenting. Bagian yang paling murung sekaligus paling indah dari lagu ini adalah pada 40 detik terakhir, Johnny Marr dengan segala kejeniusannya, memainkan gitarnya hingga terdengar seperti harpa. Kamu harus mendengarnya sendiri untuk tahu keindahan bagian ini. Sebuah mahakarya klasik yang mengharukan. Lagu ini sempat tenar kembali karena film romansa bermutu 500 Days of Summer (2009) menggunakannya untuk soundtrack.
Haven’t had a dream in a long time
See the life I’ve had can make a good man bad
So for once in my life, let me get what I want
Lord knows it would be the first time
3. The Smashing Pumpkins - Landslide
Lagu ini sesungguhnya nggak murung-murung amat. Hanya menyentuh batin. Petikan gitarnya mempunyai daya magis tersendiri. Vokal Billy Corgan yang juga unik. Lirih dan melengking. Hanya Billy Corgan yang punya karakter suara seperti itu. Lagu ini somehow terdengar lebih indah dan lebih segar dari lagu aslinya milik Fleetwood Mac. Ya, ini adalah versi cover. Untuk petikan gitarnya yang magis dan suara Billy yang unik, kita bisa memberi pujian ke Pumpkins. Tapi untuk liriknya yang sangat puitis dan bermakna sangat dalam, kita harus memberi pujian ke Stevie Nicks dan Fleetwood Mac. Saya pertama mendengar lagu ini saat masih maba bau kencur. Sebuah kesalahan besar, karena bikin saya kangen rumah. Sampai saat ini. Kalau saya sedang di perantauan dan kangen rumah, saya dengar lagu sendu ini, mendalami liriknya sambil memejamkan mata. Sebuah perasaan rindu yang indah.
Oh mirror in the sky, what is love?
Can the child within my heart rise above?
Can I sail to through the changing ocean tides?
Can I handle the seasons of my life?
4. Slowdive - Machine Gun
Mendengar Slowdive berarti mendengar salah satu punggawa shoegaze terbesar sepanjang sejarah, dan mendengar “Machine Gun” berarti mendengar salah satu masterpiece shoegaze terbaik yang pernah ada (mungkin sedikit berlebihan disini, hehehe). Menurut saya lagu ini sempurna dari segi apapun. Dentuman drum bertempo lambat, bassline yang sangat sexy, bunyi-bunyian drone yang membentuk wall of sound memabukkan, selingan gitar akustik yang menenangkan, suara lantang Neil Halstead yang seakan memecah itu semua, dan yang paling indah, karunia terbaik yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada Slowdive (mungkin tidak hanya sebatas kepada Slowdive, tetapi pada umat manusia, pada alam semesta), suara emas Rachel Goswell yang sengaja dikaburkan, dipecah menjadi dua dan saling tindih. Lirik? Jangan tanya. “Machine Gun” selalu berhasil memberikan perasaan murung luar biasa yang entah kenapa terdengar.. nyaman.
See you walking and I know she’s my friend, again
Just the weight of the water drags me down, again
Guess I’ll think of the water its my friend, oh yeah
It’s just the way that the water makes me feel, again
5. Radiohead - I Promise
Seperti dalam kasus Joy Division, memilih satu lagu termurung dari seluruh diskografi Radiohead yang berjumlah ratusan adalah pekerjaan sia-sia. Karena sekali lagi, semua katalog Radiohead hanya berisi lagu-lagu sedih. Percaya deh. Album terakhir A Moon Shaped Pool berisi sebelas lagu yang menurut Win Butler--keyboardist Arcade Fire--enak dibuat melamun. Hail to the Thief, The King Of Limbs dan In Rainbows meskipun dipisahkan oleh jurang eksperimentasi musik yang cukup jauh, tetap bermuara di satu tema, kesedihan, yang akhirnya bertransformasi menjadi kiasan-kiasan khas lirik-lirik post-apokaliptik Thom Yorke. Amnesiac? Sama saja. Apalagi tiga magnum opus terbesar Radiohead, The Bends, OK Computer, dan Kid A. Dibangun atas ketakutan akan kehidupan modern yang semakin rumit karena hadirnya komputer dan internet dan rutinitas sehari-hari yang semakin melelahkan serta kesedihan yang timbul akibat kesepian hebat yang menjalar sampai ke hati karena kita sibuk melayani penguasa serakah. Bahkan “Creep” pun adalah lagu sedih.
Lagu ini lahir di era OK Computer, era dimana Radiohead sukses besar dan diakui sebagai band jenius yang pantas diperhitungkan, bukan sekumpulan pemuda patah hati yang akhirnya menghasilkan “Creep”. “I Promise” dimasukkan dalam album reissue 20 tahun OK Computer bersama dua lagu hebat lainnya, “Man of War” dan “Lift”.
“I Promise” sendiri adalah balada klasik tentang perjuangan akan cinta sejati yang destruktif. Dibuka dengan kocokan kasar gitar akustik yang diikuti suara lirih Thom Yorke, ketukan konstan snare drum Phil Selway, dan bass Colin Greenwood mulai masuk. Kemudian lanskap surreal itu bertambah muram lagi dengan sentuhan multiinstrumentalis jenius Jonny Greenwood dan Ed O’Brien. Dua gitaris sangar favorit saya pribadi. Saya pernah mendengar lagu ini persis seperti di videoklipnya. Di dalam bis, di malam hari, menoleh ke jendela, menghadap ke kegelapan malam, melihat kota di malam hari, dengan perasaan tak karuan. Waktu itu saya baru selesai ujian mandiri. Dan segalanya menjadi masuk akal ketika mendengar lagu ini. “I Promise” seperti sudah ditakdirkan untuk saya dengarkan di momen-momen seperti itu. Lirik lagu ini benar-benar menggugah emosi.
I won’t run away no more, I promise
Even if I get bored, I promise
Even if you lock me out, I promise
I say my prayers every night, I promise
I don’t wish that I’m spared, I promise
The tantrums and the chilling chats, I promise
Even when the ship is wrecked, I promise
Tie me to the rotten deck, I promise
#Joy Division#The Smiths#Slowdive#Radiohead#The Smashing Pumpkins#i promise#landslide#atmosphere#machine gun#souvlaki
7 notes
·
View notes