Tumgik
#membuat mobilebanking
kurniawangunadi · 3 years
Text
RTM : Manajemen Duit (bagian 1)
Mumpung lagi sibuk urusin rekening. Saya mau share sekalian sedikit tentang salah satu cara manajemen finansial. Saya bukan termasuk orang yang mencatat pengeluaran per item, di excel, atau di buku. Di itung perbulan dst. Tidak. Tapi, pakai sistem budgeting. Budget yang ada itulah yang bisa digunakan terserah buat apa aja yang penting harus cukup untuk sebulan.
Kalau kamu menggunakan sistem rekap, dicatet bahkan biaya parkir, ya gak apa-apa, saya yakin setiap orang punya metode yang paling fit untuk dipakai sesuai dengan profil finansial masing-masing.
Nah, kemudian saya memisahkan seluruh uang. Dipisahkan dengan setiap pos punya rekening sendiri-sendiri. Inilah yang membuat saya sampai hari ini punya setidaknya 8 rekening dari 5 bank yang berbeda. Saya pilih produk yang sesuai dengan karakter masing-masing budget tsb.
Coba deh pelajarin produk-produk bank, ada lho yang potongan bulanannya gede, ada yang ga ada potongan sama sekali, ada yang gratis tranfer ke bank manapun tanpa pakai FLIP, ada yang tarik tunai ATM dari ATM bank manapun juga ga kena biaya, ada yang sering ngasih diskon via aplikasi mobile bankingnya, ada yang mobilebanking nya bagus banget, ada yang mutasi bank nya bisa super detail cocok kalau buat jadi bank transaksi jualan, ada yang bisa transfer internasional dengan mudah, ada yang ATM dan mesin EDC nya gampang ditemukan, dll. Intinya, pelajari aja produk banknya dan jangan malu bertanya sama CS. Dari 8 rekening tersebut saya pisahkan : - rekening tabungan (isinya dana darurat, uang dingin, dan bagi hasil investasi)
- rekening dana Haji
- rekening khusus untuk dana modal dan operasional usaha.
- rekening transaksi jual beli online (dipakai langitlangit)
- rekening harian yang dipakai utk keperluan sehari-hari. Manajemen pemisahan duit ini membuat areanya jadi jelas, sehingga saya jadi tau mana kartu ATM yang bisa dipakai dan tidak. Repotnya mungkin harus nginget banyak username dan password aja. Hehe. Nah, memisahkan peruntukan uang ini tentunya akan berbeda kebutuhan di masing-masing orang. Tergantung sama kebutuhan sama tujuan finansial juga kan. Nanti kalau ada kebutuhan/peruntukan baru, itu juga berpotensi untuk nambah rekening. Seperti hari ini, saya baru buka 1 rekening baru lagi.
Oh iya, sekarang pun buka rekening lebih mudah bahkan tanpa harus ke bank. Dan beberapa produk bank juga tidak perlu buku tabungan sama sekali. Penarikan tunai juga cukup bawa HP ke mesin ATM. Kalau HP mendukung fitur NFC juga akan memudahkan dalam beberapa transaksi non tunai. Bahkan ada bank yang kartu ATM nya bisa sekaligus jadi kartu Toll dan transaksi non-tunia lain yang menggunakan eMoney spt MRT, dkk tanpa perlu punya kartu eMoney lagi, cukup dengan ATM. Ini akan memudahkan buat temen2 yang sering pakai kartu eMoney gak perlu lagi repot-repot top up kartu lagi. Tapi bagi saya yang tinggal di Jogja, ya gak kepake orang ga ada Toll, MRT, dkk. Intinya, rajin-rajin ngulik produk bank yang sesuai dengan profil dan peruntukan kita. Jangan sampai kita udah dana cekak, eh pakai produk tabungan bisnis, pakai kartu Gold pula. Nanti potongan biaya admin bulanannya bisa ratusan ribu kalau punya beberapa rekening. Hehee Cek juga rekening yang sudah dimiliki saat ini apa sesuai dgn peruntukan kita apa enggak, jangan-jangan potongan biaya adminnya kalau di total udah bisa buat beli paket internet 50Gb sebulan. Kalau ga cocok, tutup rekening, buka lagi yang baru dgn produk yang lebih cocok.
Demikian sharing sedikit cara ngatur dari saya, biar duitnya ga nyampur aduk. Kalau kamu gimana? mungkin bisa sekalian share di sini nanti akan kebaca sama teman-teman lainnya di notes :) (c)Kurniawan Gunadi
278 notes · View notes
kurniawangunadi · 3 years
Text
Rekening
Kemarin sempat panik karena rekening dan saldo di mobile banking BNIS tiba-tiba ilang dan baru sadar jika ada SMS dari BSI untuk proses migrasi dan integrasi bank paling lambat tanggal 19 Mei 2021, ini saking jarangnya pakai SMS dan buka SMS ya gini. Sepertinya, tiap wilayah beda waktunya karena ada teman saya di wilayah lain yang memang belum. Nah, kebetulan saya yang terdampak karena rekening dan saldo itu adalah rekening jualan online dimana transaksi masih berjalan dan mutasi hari sebelumnya belum direkap. Ini endingnya mutasi tsb ilang semua dan semalem tim langitlangit menghubungi satu per satu untuk mencocokan jumlah transaksi dan saldo akhir.  Akhirnya saldo dan rekening kembali aktif dibawah bendera baru, BSI. Tapi, mutasi banknya ilang semua. Haha. Ternyata tidak selesai sampai di situ. Sebelumnya saya pakai mobile banking dari masing-masing bank asal dan ternyata proses integrasi tsb belum bisa membuat rekening baru di BSI jadi satu di satu aplikasi mobilebanking. Alhasil, ada rekening saya yang sampai hari ini tidak bisa diakses kecuali via ATM dan iBanking. 
Buat teman-teman yang mungkin menggunakan bank hanya buka 1 rekening di 1 bank, proses migrasi ini akan mudah. Dan sebagai nasabah dari 5 bank yang berbeda pula. Dan proses migrasi ini membuat saya akhirnya hanya jadi punya 3 bank. Sepertinya perlu buka rekening baru di bank lain :) 
48 notes · View notes