#libur sekolah
Explore tagged Tumblr posts
borobudurnews · 5 months ago
Text
5 Aktivitas Bermakna Selama Liburan Sekolah
BNews- TIPS- Liburan sekolah sudah berjalan beberapa hari belakangan ini. Banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan oleh para pelajar. Perlu diketahui, Liburan sekolah dimulai dari 22 Juni hingga 6 Juli 2024. Banyak kegiatan yang positif bisa dilakukan. Selama liburan sekolah, penting untuk menjadwalkan aktivitas yang bermakna. Aktivitas yang bermakna dapat melibatkan belajar hal-hal baru,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bantennewscoid-blog · 7 months ago
Text
Tips Buat Para Ortu Menghadapi Masa Libur Sekolah
LIBUR sekolah seringkali menjadi momen yang dinantikan oleh anak-anak, tetapi bagi orangtua, hal itu dapat menjadi tantangan tersendiri. Bagaimana cara menjaga anak-anak tetap terlibat dan terorganisir selama liburan? Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu orangtua menghadapi libur sekolah dengan lebih tenang dan produktif: 1. Rencanakan Aktivitas Secara Teratur Satu hal yang dapat…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
mediaban · 1 year ago
Link
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Banten mengjak anak yatim dan dhuafa membaca dan berwisata di Cilegon saat libur sekolah.
0 notes
indihome-suck · 2 years ago
Note
Bakooo, tahun ini mudik nggak?
Haii mogs!! Nggak keknya😭 pengen sih jujur, tapi nggak bisa tahun ini :(
Mogs mudik?
1 note · View note
tangerangraya · 5 months ago
Text
Antisipasi Macet Pasca Libur Ajaran Baru, Bus Sekolah Kota Tangsel Dipastikan Siap Beroperasi
Tangerang Selatan – Antisipasi kemacetan jelang tahun ajaran baru 2024/ 2025, Dinas Perhubungan Kota Tangsel telah memastikan pengecekan kelayakan bus sekolah gratis untuk murid. Kepala Dishub Kota Tangsel, Ayep Jajat Sudrajat mengatakan untuk menghadapi ajaran baru hari senin untuk mengurai kemacetan. Karna ada informasi sekolah bahwa untuk hari pertama sekolah ini orang tua diwajibkan untuk…
0 notes
realitajayasaktigroup · 1 year ago
Text
Disdik Pohuwato Pastikan Aktivitas kegiatan di Sekolah Tetap Berjalan
Rekonfunews.com, Pohuwato – Aktifitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di tiap-tiap satuan pendidikan khususnya di Kecamatan Buntulia dan Marisa Kabupaten Pohuwato tetap berjalan seperti biasanya. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Fungsional Kurikulum dan Penilaian Dinas Pendidikan Pohuwato, Selfis G. Umar. Dirinya menyatakan tidak ada libur bagi siswa, Selasa (26/09/2023) “Untuk pembelajaran di…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
tvpapua-blog · 1 year ago
Text
Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Pastikan Stok Avtur Selama Hari Raya Idul Adha 2023 dan libur Sekolah di Wilayah Papua Maluku Aman
Edi Mangun, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku /Istimewa tvpapua.com, Jayapura, 25/06 Jayapura – Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku memastikan stok avtur saat ini dalam kondisi aman aman menjelang libur panjang Idul Adha 2023 mulai dari 28 Juni hingga Jumat 30 Juni dan dilanjutkan akhir pekan dengan ketahanan stok mencapai 51…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kurniawangunadi · 1 month ago
Text
Jurang
Hi semua. Tulisan ini mungkin cukup sensitif dan membutuhkan empati untuk membacanya dengan hati-hati, karena akan menggunakan sudut pandang perbanding-bandingan. Sesuatu yang mungkin tidak nyaman untuk dibaca bagi sebagian orang.
Dalam proses mengamati sekaligus menjalani kehidupan selama 34 tahun ini, terasa sekali bahwa fase yang sedang dijalani saat ini itu benar-benar jelas sekali garis batas kehidupan satu sama lain, antara diri kita dengan orang lain itu kelihatan sekali.
Dulu sewaktu kecil, sewaktu seru-serunya menjadi anak-anak, tidak memandang dunia dari sisi materi, tidak bingung bangun tidur harus bekerja, bahkan ini mungkin terjadi hingga kita SMA. Antara kita dengan teman kita itu sama, sama-sama di fase berjuang. Lagi di fase belajar untuk mewujudkan mimpi masing-masing. Ngerasain kelas yang panas tanpa AC bareng-bareng, naik motor iring-iringan, dan semua aktivitas yang membuat kita terasa tidak ada bedanya satu sama lain. Coba deh perhatikan, teman-teman kita semasa TK, SD, SMP, ataupun SMA dulu. Inget nggak serunya bermain bersama, paling satu-satunya hal yang membuat kita berkompetisi saat itu adalah rangking kelas. Itu pun kadang sadar diri kalau udah ada yang langganan juara kelas berturut-turut, kitanya juga nggak berkecil hati karena tidak juara kelas, enjoy aja, dan ya berjalan sebagaimana biasanya.
Tapi coba lihat semuanya sekarang. Perbedaan antara kita dan teman-teman bisa kayak bumi dan langit dari sisi kehidupan. Di umur yang sama, ada yang masing single, ada yang sudah punya anak mau masuk SD. Ada yang sudah punya rumah, ada yang masih ngontrak. Ada yang kerja dengan gaji puluhan bahkan ratusan juta per bulan, ada yang berjuang biar bisa UMR aja alhamdulillah. Ada yang lagi jalan-jalan ke berbagai kota atau negara, ada yang lagi langganan ke psikolog/psikiater. Ada yang berubah jadi kriminal, ada yang menjadi seorang alim. Ada yang lagi kesulitan finansial, ada yang lagi lapang banget sampai bisa bersedekah tanpa berpikir panjang. Ada yang pernikahannya bahagia, ada yang sudah menjadi duda dan janda.
Perbedaan itu terpampang secara nyata. Dan itu dialami oleh diri kita sendiri dan juga orang-orang yang dulu sekali, tidak begitu lama, mungkin 15 atau 20 tahun yang lalu adalah orang-orang yang bareng sama kita. Yang dulu sama-sama memikirkan tugas sekolah, les bareng-bareng, kalau libur sekolah bikin agenda kelas, kalau ramadan bikin acara bukber kelas. Kalau lebaran, rame-rame keliling antar rumah-rumah.
Tapi perbedaan nasib, garis takdirnya bisa sejauh itu. Kadang, diri sendiri pun merasa begitu asing dengan segala jurang yang ada, begitu tinggi perbedaan yang dimiliki. Kadang, diri juga mengukur-ukur diri sendiri, bertanya-tanya mengapa ada yang bisa sejauh itu sementara kita terasa jalan di tempat, gitu-gitu aja.
Tanpa sadar, bahwa "gitu-gitu aja"nya diri ini juga ternyata jadi sesuatu yang amat berharga bagi teman kita yang lain. Hidup yang saling melihat ini, rasanya semakin membelalakkan mata di umur sekarang. Umur-umur yang menurut kita harusnya sudah bisa mencapai hal-hal tertentu dalam hidup, tapi kita baru mencapai sebagian kecil atau bahkan belum sama sekali.
Kemarin waktu baca threads, ada sebuah utas yang kurang lebih bilang begini : "Umur 42, belum punya rumah sendiri, masih ngontrak pindah-pindah, kendaraan cuma motor ada 1, anak ada dua udah sekolah semua, tiap bulan gaji ngepres buat semuanya. Nggak apa-apa kan?" Dan jawaban orang lain yang membalas, begitu "nyesss" pada baik-baik.
Kadang mulai mikir juga, apa selama ini kita terlalu lama hidup dalam bubble. Hidup dalam perspektif bahwa keberhasilan-keberhasilan itu harus mencapai ini dan itu. Ditakut-takuti jika kita tidak begini dan begitu, nanti hidup kita akan menderita. Hidup kita akan gagal. Gagal menurut orang yang menebar ketakutan tersebut.
Dan kita lupa dan tidak pernah diajari untuk bagaimana caranya bisa bahagia dengan alasan-alasan yang amat sederhana. Kebahagiaan kita penuh dengan syarat, syarat yang kita buat sendiri, tapi sekaligus syarat yang amat sulit untuk kita sendiri penuhi. (c)kurniawangunadi
192 notes · View notes
andromedanisa · 1 year ago
Text
Mana yang lebih baik? Bersyukur atau bersabar?
Sesuatu yang kamu tangisi pada hari ini, kelak akan sangat kamu syukuri nantinya. Ini benar adanya, demikianlah takdir Allaah Ta'ala kepada kita.
Ada seorang perempuan, sejak kecil kedua orangtuanya bercerai. Perempuan ini tinggalah bersama kakek dan neneknya sampai ia menginjak kelas enam sekolah dasar. Ibunya merantau ke suatu kota untuk bekerja, ayahnya menikah kembali. Sejak SMP sampai SMA ia dirawat oleh ayahnya dan ibu tirinya.
Selama kehidupan bersama ayah dan ibu tirinya, ia juga hidup dengan 3 saudara tirinya yang lain. Dua laki-laki dan satu perempuan. Cerita ibu tiri yang sering kita dengar dulu, yang tak pernah adil kepada anak tirinya, ini nyata adanya. Singkat cerita selama perempuan itu hidup bersama mereka, perempuan ini menjalani kehidupannya dengan totalitas membantu keluarga ayahnya tersebut.
Setiap harinya tidak pernah benar-benar mendapatkan uang saku dari ibu tirinya, ia selalu dapatkan saat ayahnya memberinya uang saja. Jika tidak diberi maka ia tak memiliki uang saku. Setiap harinya seusai pulang sekolah, wajib baginya membantu ibu tirinya menyiapkan barang dagangan. Ayah dan ibu tirinya memiliki warung makanan dengan berbagai macam jenis lauk yang dijual. Ia tak pernah sekalipun pergi bermain dengan teman-teman seusinya,bahkan untuk libur sehari saja ia tak pernah dapatkan. Sementara ketiga adik tirinya tidak demikian, tak pernah sekalipun ikut membantu menyiapkan dagangan. Padahal usia mereka tidaklah begitu jauh.
Namun ia tidak pernah mengeluh, sekalipun didepan kakek neneknya kala kakek neneknya berkunjung untuk menjenguk keadaannya. Ia selalu mengatakan baik-baik saja, sekailpun kenyataannya tidak demikian. Ia telan sendiri, ia lalui kesakitan dan kepahitan itu sendiri.
Kala tidak ada yang sholat dan mengaji dilingkungan tinggalnya, ia tetap melakukan kewajiban dan ketaatan itu sekalipun ia sendiri. Ia perempuan yang cantik dan pandai dalam hal agama, menjaga diri dan kehormatannya dengan baik. Tak tertarik sekalipun untuk pacaran, sekalipun teman-temannya sudah banyak yang memiliki pacar. Baginya menjaga kehormatan adalah salah satu jalan untuk terus menjaga ketaatan kepadaNya.
Ia yang ikhlas melakukan semuanya, tanpa mengeluh, tanpa menceritakan penderitaannya kepada dunia sekalipun kepada kakek neneknya atau kepada ibunya. Allaah balas keikhlasannya dengan menghadirkan seseorang yang tulus mencintainya.
Tepat setelah lulus dari SMA dia di persunting oleh seorang laki-laki baik yang juga begitu menjaga dirinya. Laki-laki penyabar, dan seorang penghafal Al-Qur'an. Hingga kini,ia bercerita banyak kepadaku, suaminya adalah laki-laki terbaik yang ia kenal. Sangat baik kepadanya bahkan dari ayahnya dulu. Katanya, "Allaah sepertinya sedang membalas kesabaranku atas hal dulu dengan kehadiran suamiku saat ini."
Kini, ia dikarunia tiga orang anak. Bahkan sampai saat anak-anaknya tumbuh dewasa, suaminya masih dengan sabar terhadapnya, membantu pekerjaan rumah tanpa diminta, mencukupkan dan mengajarkan ia agama hal yang tak ia dapatkan dulu. Allah karuniakan anak-anak yang sopan dan santun, serta penghafal Al-Qur'an. Allaah kabulkan doanya meski harus melalui hal-hala yang membuatnya harus menangisi banyak hal.
"Saat kamu diuji, bukan Allaah tak tahu kamu menangis dan kesakitan. Allaah tahu kondisimu yang sedang tidak baik-baik saja itu. Namun Allaah ingin menguji kesabaran dan keyakinanmu kepadaNya. Allaah uji kamu dengan sesuatu yang menguras perasaanmu, agar kelak kamu begitu mensyukurinya dengan banyak syukur yang berlipat." Ucapnya kepadaku.
"Kalau inget-inget masa sulit itu, rasanya masih terasa sakitnya. Namun kalau melihat kondisi pada hari ini rasanya begitu bersyukurnya diriku. Allaah kuatkan hati dan keyakinanku untuk tetap pada prinsipku. Bahwasanya Allaah bersama orang-orang yang bersabar. Sabar itu bukan berarti kamu nggak boleh menangis, boleh, kamu boleh nangis. Sabar itu bukan berarti kamu harus selalu baik-baik saja, seolah tidak ada kepahitan. Nggak, kamu boleh untuk tidak baik-baik saja dan menceritakan semuanya kepada Allaah. Dan sabar itu bukan berarti kamu harus diam dan pasrah menunggu semuanya. Nggak, bukan demikian. Sabar itu artinya kamu pun harus berjuang dijalanmu saat ini dengan terus berupaya meminta pertolongan kepada Allaah. Itulah sabar yang sesungguhnya." Ujar dia kembali..
Kini aku mengerti, mengapa hasil dari sebuah kesabaran adalah rasa syukur. Sebab untuk melalui semuanya dan bertahan dalam kondisi yang tidak menyenangkan, bukanlah hal yang mudah. Sungguh, kalau bukan karena Allaah yang menguatkan, tentulah sedikit sekali orang-orang yang bersabar pada keyakinan mereka.
Jadi, mana yang lebih baik? Bersyukur atau bersabar? “Seorang mukmin itu sungguh menakjubkan, karena setiap perkaranya itu baik. Namun tidak akan terjadi demikian kecuali pada seorang mu’min sejati. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu baik baginya” (HR. Muslim no.7692).
Terimakasih untuk ceritanya, bersyukur sekali bisa mendengar cerita ini langsung disaat mungkin hati sedang butuh untuk diingatkan dan dikuatkan..
*aku sudah izin kepada pemilik cerita ini untuk menuliskannya kembali di media sosialku. Semoga Allaah menganugerahi pernikahan kalian dengan banyak keberlahan dan kebahagiaan didalamnya..:"
Perjalanan pulang || 17.37
206 notes · View notes
liyanshand · 8 months ago
Text
Persepsi Ramadan
Ramadhan waktu SD rasanya seru, karena sekolah jadi pulang awal. Tidak sabar pakai baju baru waktu lebaran dan libur panjang.
Ramadhan waktu SMP lebih seru, karena tiap berbuka ibu sering bikin es. Tidak sabar tiap lebaran bertemu dengan saudara sepantaran dan dapat THR.
Ramadhan waktu SMA menyenangkan, karena punya teman ngabuburit. Tidak sabar tiap lebaran makan makan besar dan makan berbagai macam kukis.
Ramadhan waktu kuliah terasa hambar, jauh dari rumah dan punya agendanya masing2. Terasa mulai membosankan dan berat.
Ramadhan waktu awal bekerja, tidak jauh beda, hampir tidak ada excitement,skeptis. Hanya berharap untuk cepat libur saja.
Ramadhan saat ini. Menyadari bahwa kemarin ramadhan terasa membosankan, karena aku berjangkar dari apa yang bisa kulihat, kudengar, kukecap, kuraba, kuhirup. Ketika ada unsur yang hilang, Ramadhan terasa tidak ada artinya. 'Sama saja seperti bulan lainnya, hanya lapar dan haus saja'. Tapi, ternyata bukan hanya tentang menahan lapar dan haus. Aku bukan sedang menghadapi tubuhku yang lapar, haus dan lemas. Tapi menghadapi pikiranku. Saat ini lebih sulit menahan emosi ketimbang menahan lapar. Lebih sulit menahan apa yang ada dalam pikiranku, tentang oranglain, tentang pekerjaanku, tentang diriku. Berlipat lipat menjadi lebih sulit karena disaat yang bersamaan aku pun menahan haus, lapar dan lemas. Puasa bukan hanya memberi jarak antar makan dan minum, tetapi memberi jarak antara pikiran ku dengan diriku. Mengijinkan diriku untuk menonton pikiranku sendiri.
Kalau idulfitri artinya memang 'kembali berbuka' dan 'kembali fitri', bagiku esensinya bukan kembali ke 0. Tapi bagaimana diriku akhirnya kembali terbuka pada fitrah manusia yang dapat menyeimbangkan antara pikiran, tubuh dan jiwa.
Aku pikir selama ini aku sudah cukup paham dengan diriku sendiri. Seberapa batas tubuh menahan haus dan lapar. Tapi ternyata bukan hanya itu, tapi, seberapa jauh aku bisa mengendalikan diriku sendiri, seberapa jauh aku punya kontrol penuh atas pikiranku sendiri.
Setidaknya, ini bagiku, mungkin orang lain punya pengalaman dan persepsi yang berbeda.
15 notes · View notes
arwasimiya · 5 months ago
Text
Moe Life
Tumblr media
Hari kemarin berlalu dengan cerita uniknya, berbeda dari rutinitas biasanya.
Pagi hari bersiap berangkat bareng umi dan adek yang udah mulai sekolah lagi, seneng soalnya nggak kedandapan seperti biasanya.
Turun di halte IHS sebelum jam 06.47 jadi ada peluang ketemu Pak Firstno -driver BST yg lama ga ketemu- dann benar saja! Kukira bakal penuh banget karena anak sekolah udah pada masuk, eh ternyata masih libur jadi lenggang dan hanya ada 3 penumpang lain. Satu orang diantaranya adalah penumpang istimewa.
Setelah turun 2 penumpang beliau memulai pembicaraan, "Piye wes kacek?" "Udah, pak, alhamdulillah"
Ternyata beliau memutuskan buat nggak jadi berangkat ke Saudi buat kerja karena banyak pertimbangan, salah satunya orang tua sakit. Membicarakan seputar kerja di Indonesia yang kebanyakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dan sulit untuk menyisihkan tabungan.
"Adekku ndisek tak doktrin ben iso kerja ng luar wae trus saiki kelakon ng Korea, wes ndue sawah, ruko, bengkel, wes iso ngumrohke wong tuwo"
Waw. Hebat banget ya kakak di seluruh dunia.
Kemarin habis baca tulisan hangat di litbase,
Tumblr media
"Wes pokok e mugo-mugo lancar, kuliah sg bener, diserap ilmune tenanan, sok kerjo ng luar negeri wae"
"Makasih ya, pakk"
"Iyo sama-sama, ati-ati"
Ah iya, dua pekan ini aku lupa nggak daftar online untuk kunjungan hari Selasa. Kalo Rabu dan Jum'at sih memang daftarnya lewat loket dan ga bisa online :) Mungkin udah terlalu terbiasa jadi yang diinget rutinitas besok ke rumah sakit aja tapi ga inget kalo harus daftar wkwk
Jadilah pagi itu aku daftar onsite di salah satu anjungan, dan kebingungan. Tidak ada pilihan Poli Rehabilitasi Medik di layar komputer. Oh, baru ingat! ini kan rujukan baru, kalau mau fisioterapi harus ada konsulan dari Poli Orthopedi sedangkan jadwal kesana baru besok ((waduh)).
Yakin nggak bisa diusahakan sih kalau begini. Tapi kita coba dulu deh ambil antrian di loket pendaftaran.
Sesuai dugaan, tetap tidak bisa. Kalau mau ke rehab harus ke ortho dulu, kalau hari itu ke ortho besok jadi ga bisa ke ortho padahal mau suntik terakhir, yasudah pulang aja dan kembali besok. Hahaha aku cuma tertawa dan yaudahlah nggak menyesali apa-apa. Kata Ibu petugasnya, "Ya Allah wes adoh-adoh rene, maaf yaa, soalnya emang nggak bisa nek kayak gitu"
"Besok dateng langsung ke loket aja ya sidik jarinya" Memang betul Allah sediakan banyak sekali kemudahan. Beliau sudah hafal aku dari masih pake dua kruk, lalu satu kruk, dan sekarang udah lepas. Tapi ya, kalo besok kan masih bisa daftar online hari ini dan nggak perlu ke loket karena bisa cetak mandiri di anjungan pendaftaran.
"Enaknya main ke mana dulu yaa...." Pikiran pertama yang muncul saat pulang lebih cepat dari waktu biasanya dan masih banyak sekali waktu tersisa. Setelah berpikir singkat, aku memutuskan pulang aja lah sepertinya beberes rumah lebih menyenangkan dan menenangkan.
Tumblr media
Tadinya mau nunggu di halte depan RS langsung soalnya kapokk capek banget kalo nyebrang lewat JPO. Gapapa ikut muter sampe Palur jadi lebih lama daripada lemes seharian besoknya. Nah tapi pas udah di halte RS lihat tangga ke JPO kok sangat menarik ya, bisa menghemat waktu perjalanan sekian puluh menit nih.
Akhirnya dengan segala pertimbangan, aku pilih naik tangga ke JPO dan pulang dari halte seberang wkwk. Pertimbangannya adalah ini bukan tangga landai seperti kalau dari dalam rumah sakit dan tangga ini ada pegangannya jadi amanlah bebannya ga terlalu berat. Sepertinya justru lebih berat di tangga landai karena berasa banget nanjaknya kan, sedangkan di tangga biasa gerakan kaki tuh lebih stagnan meskipun nanjak juga apalagi dibantu pegangan samping jadi lebih ringan.
Perjalanan pulang biasa saja. Naik Koridor 1 turun di AURI, lanjut gocar sampe rumah. Buat pengguna gojek jangan lupa masukin kode promo GORIDEAJA dan GOCARAJA tiap awal pekan dan GOJEKHEMAT tiap bulan wkwk.
Sampe rumah istirahat bentar trus sesuai rencana mulai beberes menertibkan barang-barang lama, lalu menemukan sebuah tulisan.
Tumblr media
Tulisan jaman kapan, wa 😭 asli ketawa banget bacanya 🤣
Kayaknya sih tulisan pas SD, ngetik di laptop trus ngeprint banyak lembar entah buat apa. Berguna juga sekarang buat dibaca berulang kali dan tertawa wkwkw sesulit apa sih kenyataan saat itu sampe tak mungkin bisa kuterima dengan ikhlas 😭
Cukup puas sama sesi bebersih kemarin walaupun belum tuntas semuanya. Emang kapan manusia benar-benar merasa puas sama kehidupan dunia?
Setelah mencukupkan diri untuk beberes, sore hari saatnya istirahat menunggu berbuka.
Memulai malam dengan kelas yang sudah beberapa hari izin dan banyak tertinggal 😪 tapi senang sekali dapat kesempatan baru untuk pertama kalinya dan cukup baik hasilnya. Rasanya meneduhkan, berada di majelis ilmu.
Bersambung dengan kelas ke-3 dari Qolamuna, membahas writers block atau kebuntuan dalam menulis. Kak Jauh membagi buntu jadi dua, pada ide dan kalimat. Saat ide sudah ditemukan tapi kalimat belum menemui kenyamanan,
Tumblr media
Tidak apa-apa. Kenalilah tulisanmu sendiri. Saat merasa buntu, temukan dulu titik ketidaknyamanan dalam tulisanmu itu. Apakah pada diksi di suatu kalimat? Ataukah pada sajak di setiap akhir kalimat? Atau mungkin, pada kata sambung di awal kalimat?
Temukan saja dulu, nanti pikiranmu akan terbuka seiring berjalannya waktu. Lalu sampai kapan menunggu?
Hei, menunggu adalah perjalanan kita dengan waktu. Jangan hanya diam tak bergerak, kau tetap bisa mengabadikan tulisanmu dalam ketidaksempurnaannya.
Tetaplah belajar. Semakin banyak tahu, akan kau temukan sendiri koreksi dari tulisanmu yang lalu.
📝 14/30 (mulai ditulis di BST menuju Moe dan selesai di Poli Rehab Medik menunggu obat untuk kembali ke Ortho)
telatnya parah sampe besoknya tapi gapapa wkwk
7 notes · View notes
borobudurnews · 2 years ago
Text
Cek! Jadwal Libur Sekolah Akhir Tahun 2022 di Jateng
Cek! Jadwal Libur Sekolah Akhir Tahun 2022 di Jateng
BNews—JATENG— Siswa jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK di Jawa Tengah (Jateng) baru saja merampungkan ujian akhir semester gasal. Selanjutnya para siswa akan mendapat libur semester. Setiap Provinsi memiliki jadwal libur sekolah yang berbeda. Penetapan libur sekolah ini berdasarkan kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan masing-masing provinsi setiap tahunnya. Selain jadwal,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bantennewscoid-blog · 11 months ago
Text
Libur Sekolah, Pengunjung ke Museum Multatuli di Lebak Meningkat
LEBAK– Pada musim libur sekolah, kunjungan ke Museum Multatuli, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, meningkat. Tercatat ada sekitar 3.418 orang yang berkunjung ke Museum Multatuli pada bulan Desember 2023. Kepala UPT Museum Multatuli Rangkasbitung, Ubaidillah Muchtar mengatakan,  rata-rata pengunjung masih berasal dari wilayah Banten, karena adanya kemudahan transportasi. “Kedatangan para…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
ceritasiolaa · 7 months ago
Text
Healthy Living
Tumblr media
Apa makna sehat bagimu?
Dulu, aku belum paham betul apa arti sehat sesungguhnya. Bagiku kalo lagi ga sakit berarti kondisiku baik-baik saja, sehat.
Semakin kesini, aku semakin tersadar bahwa bukan itu makna sehat sebenernya.
Jadi apa makna sehat sebenernya?
Sekarang aku mengubah mindset bahwa, hidup sehat adalah dengan kita mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk. Baik itu dalam makanan atau kebiasaan lain yang kita lakukan.
Dimulai dari, memperbanyak gerak dan gak hanya rebahan aja atau malas-malasan. Saat SMP, waktu liburku banyak aku gunakan untuk scroll sosial media, nonton film, nge-youtube, dan sebagainya. Sejak SMA, karena sekolahku menerapkan kegiatan yang cukup banyak, sehingga membuatku terbiasa untuk beraktivitas di saat hari sekolah maupun hari libur. Tapi, bukan berarti aku seutuhnya tidak pernah rebahan ya gaes, ga gitu juga. Ada hari dimana aku memilih untuk men-charge diri untuk dirumah aja dan istirahat.
Kedua, selain dari fisik yang harus dibiasakan bergerak, semenjak kuliah aku selalu membawa bekal makan ke kampus. Nah dari situ pula aku mulai melakukan "makanan yang kurang sehat dimakan secukupnya saja". Seperti gorengan, cemilan yang bermicin, mengurangi konsumsi saos, dan makanan junk food seperlunya saja. Bekal dari rumah menurutku sudah sangat cukup, untuk cemilan aku beli buah-buahan (rujak) atau roti/biskuit/ kue-kue an.
Alhamdulillah, lingkungan juga sangat mendukung. Aku tinggal bersama sepupuku yang juga membatasi makanan-makanan kurang sehat, dan kami kadang memilih untuk membuat sendiri cemilan dari rumah.
Ketiga, olahraga. Selain jalan pagi, biasanya sore aku sering melakukan workout di rumah. Ga sampai ngeluarin banyak biaya kok. Untuk workout dirumah hanya membutuhkan matras dan gadget untuk melihat contoh gerakannya.
Alasan aku memilih workout di rumah aja, karena di kota tempat aku tinggal saat ini belum ada tempat olahraga yang khusus muslimah. Selain itu juga lebih efektif ga harus keluar rumah hehe, karena keluar rumah butuh effort lagi.
Keempat, perbanyak minum air putih dan mengurangi minuman manis. Aku selalu mengusahakan diri untuk membawa botol minum kemanapun. Karena kalo ga bawa air minum, aku takut kebablasan malah beli minuman manis atau minuman kemasan yang kurang sehat. Bagiku sesekali boleh, tapi jangan sering atau bahkan setiap hari minum-minuman kemasan manis.
Sejauh ini, ini saja yang aku ingat cara mengubah pola hidupku lebih sehat dari sebelumnya.
Karena aku sadar, jika bukan aku yang memulainya maka siapa yang akan melakukannya untuk tubuhku ?
Siapa yang tahu kondisi kesehatan ku?
Dan sehat itu ternyata bukan sekadar karena kita tidak sedang sakit. Tapi juga butuh ikhtiar untuk merawat dan menjaga kesehatan tubuh.
Kalo kamu gimana?
Boleh ceritain juga dong cerita hidup sehat kamu, siapa tau bisa jadi referensi yang lainnya :)
Because sharing is caring 🌻
| Cianjur, 09 Mei 2024
Olaa
10 notes · View notes
bersuara · 7 months ago
Text
Tumblr media
Dulu, pas aku kecil, baik emak maupun Abah selalu bilang "Ngaji yang bener, biar pas emak Abah ngga ada, kamu bisa ngirim doa dan bisa baca Yasin di setiap malam Jum'at buat emak Abah" ketika aku ngajinya malas-malasan.
Pas emak dan Abah berpulang, aku baru menyadari meskipun ngaji ngga sefasih seorang tahfidz maupun lulusan pesantren, setidaknya aku bisa melafalkan ayat Al-Qur'an di samping emak dan Abah.
Sewaktu Abah di rumah sakit, semalaman aku mengaji disamping Abah. Abah bilang "Yul sholawat Yul, ngaji Yul". Ternyata, lantunan ayat al-qur'an bisa menenangkan seorang hamba yang ternyata sedang ditunggu kepulangannya oleh Allah.
Terimakasih sekali kepada aku versi kecil, meskipun kadang suka misuh-misuh sewaktu alarm emak mengingatkan untuk bergegas mengaji ketika sedang asik bermain. Tapi tetap berangkat ngaji bersama hasil negosiasi (berupa uang jajan hahaha).
Terimakasih juga kepada teman-teman masa kecilku yang sama-sama memiliki ambisi untuk belajar mengaji, karena kalian, aku semangat untuk mengaji. Mulai dari pagi (ketika libur sekolah), siang, malam kita selalu hadir di pengajian. Sampai ketika asik bermain pun, kita akan menundanya ketika adzan sudah berkumandang. Kita akan berlari sekencang mungkin menuju ke tempat pengajian dan yang sampai duluan akan menjadi list pertama mengaji ke Buya (Panggilan kami ke guru ngaji).
Terimakasih juga kepada Buya (panggilanku ke guru ngaji) yang selalu sabar mengajariku mengaji, mulai dari mengenal huruf Hijaiyah, belajar tajwid, belajar waqaf dan belajar ilmu agama lainnya. Dengan keterbatasan Buya (guru ngajiku tunanetra), Buya sudah membimbing anak muridnya sampai bisa melafalkan ayat-ayat al-qur'an dengan cukup baik. Semoga Buya diberikan kesehatan dan selalu diberikan keberkahan setiap harinya Aamiin.
- 2 Mei 2024
8 notes · View notes
chocolatosdingin · 1 month ago
Text
Untuk Anindya. (5)
Seperti semesta, kamu adalah hal terbaik yang pernah aku dapatkan.
Nduk, anakku sing ayu dewe.
Kami memberimu nama Anindya, dengan harapan semoga kamu menjadi perempuan pemberani.
Itu salah satu doa yang kami selipkan sejak kamu lahir. Semoga menjadi perempuan yang berani berteriak lantang saat sesuatu yang salah terjadi. Perempuan yang berani memilih setiap kebaikan untuk dirimu sendiri.
Anindya.
Kamu adalah doa-doa, dan cinta yang tak pernah surut, dimana kebahagiaan lahir dengan tulus.
Begitulah adanya.
Aku menulis ini ketika kamu terlelap. Di malam yang sedikit gerah karena hujan tak kunjung turun.
Nduk, selamat ulang tahun.
Tahun ini mungkin masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada perayaan besar-besaran, selalu kita bertiga; kamu, bunda dan ayah. Tahun ini kamu lima tahun, Nduk. Cepat sekali, ya?
Tahun ini kamu sudah mulai bersekolah. Di TK favorit di tempat kita tinggal. Aku kira kamu akan kesulitan beradaptasi, karena entah kenapa kamu selalu tidak suka saat bertemu orang baru. Tapi ternyata salah. Sejak hari pertama sekolah, kamu begitu mudah berbaur dengan teman-temanmu. Bahkan kamu sangat berani tanpa harus ditunggui. Alhamdulillah, terima kasih ya, Nduk.
Selain mulai sekolah, kamu juga mulai mengaji. Terhitung sejak bulan Juli hingga hari ini, kamu sudah masuk jilid 2. Padahal kamu tidak rajin datang, —karena satu dan lain hal, kamu jadi sering ijin tidak masuk. Bisa sampai seminggu malah. Alhamdulillah ya, Nduk. Kamu sangat hebat.
Terima kasih ya, Nduk. Sudah banyak bersabar dengan segala kurangku.
Ada kalanya mengasuhmu menjadi bagian berat, ada masa di mana aku ingin libur sejenak. Rasa-rasa manusiawi, karena pada dasarnya aku manusia biasa. Tapi itu hanya perasaan sesaat yang bisa kusisihkan. Kamu perlu tahu, bahwa aku selalu bersyukur dengan adanya kamu. Kamu hadiah yang kerap kuminta dalam doaku bertahun-tahun yang lalu. Iya, aku yang memintamu.
Nduk, kelak, ketika dunia sedang tidak baik padamu. Kamu harus ingat. Ada aku dan ayahmu yang selalu siap sedia mendengarkanmu. Kami akan menjadi batu karang untukmu. Meski tanpa dikatakan pun memang seharusnya kami seperti itu.
Saat menulis ini, perasaanku tak karuan. Kamu harusnya ingat, hari ini menjelang acara 40 harian Uti. Selepas Uti pergi, perasaanku campur aduk.
Harusnya aku bersedih, tapi entah kenapa justru rasa lelah yang mendera. Sampai hari ini pun, rasa lelah itu masih ada. Entah tubuhku yang lelah atau hatiku. Aku mengatakan ini karena kupikir kamu penasaran kenapa aku kerap marah-marah. (Dalam hal ini, apapun alasanku tidak membenarkan tindakanku yang suka marah-marah.)
Maaf ya, Nduk. Rasanya memang sungguh berantakan. Aku kerap mempertanyakan, apa yang harus aku lakukan?
~
Karena tulisan ini jadi berubah haluan, maka mari kembali pada inti tulisan.
Sekali lagi, selamat ulang tahun, Nduk.
Terima kasih sudah lahir menjadi anakku, menjadi temanku, menjadi yang paling cinta. Aku sungguh berterima kasih padamu, pada Gusti Allah yang menitipkanmu padaku, juga pada ayahmu. Kamu satu-satunya cintaku, hal paling berharga yang kupunya sekarang.
Doaku selalu mengiringimu; semoga Allah jaga dirimu dengan sebaik-baiknya penjagaan, Allah berkahi setiap urusanmu. Semoga Allah jadikan kamu anak yang sholihah, baik hati dan budi, bahagia, sehat, pintar dan selalu mengamalkan hal-hal baik. Semoga kamu dikelilingi orang-orang baik. Semoga duniamu selalu menyenangkan. Semoga kami dimampukan mencukupimu; hingga kelak kamu dewasa. Semoga usia kami sampai hingga kita menua bersama. Aamiin.
Sekali lagi, selamat ulang tahun ya, Nduk. Anakku, permata hatiku.
Kami mencintaimu.
Pontang, 7 Oktober 2024.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
3 notes · View notes