#harga tempat tidur anak laki-laki
Explore tagged Tumblr posts
hypocrishit · 2 years ago
Text
Sebotol anggur buruh pemula
Bunyi pesan masuk berlomba lomba memecah keheningan, tetapi aku hanya terfokus pada ingatan perjanjian mabuk malam nanti ; tempat beli minuman, tempat tujuan, apa yang akan dilakukan, sampai bunyi telepon menyadarkanmu beberapa detik kemudian.
Setelah makan malam dan menunggu beberapa jam dan membikin janji pertemuan dengan seorang lelaki-yang sedikit jarang kuajak berinteraksi- di gerbang sebuah komplek perumahan, aku mulai menstarter manual motor dan mengeluarkan uang dua ribu rupiah untuk jasa parkir yang membantuku. Aku berangkat dari cafe kecil di pinggir jalan besar, tidak jauh dari gerbang kompleks yang akan kutuju. Jam menunjukkan pukul dua belas. Laki-laki berjaket warna jingga sudah sedia dipinggir jalan dua arah tidak jauh dari titik perjanjian.
“Kau dari mana ?” Sapa ahmad sambil mengantongi kedua tangannya dalam jaket tudungnya. Aku membalas senyum lebar petanda maaf karena membuatnya menunggu lama. “Kita harus pakai motormu, motorku ban nya bocor” lanjutnya.
Lima belas menit perjalanan menuju indekos sederhananya. Ahmad mengambil alih setir motorku siap melaju dengan kecepatan sedang. Aku menggeser duduk ku sedikit kebelakang, dan membiarkan kaki ku menggantung untuk kuayunkan selama perjalanan, berharap malam ini akan membuat perasaanku stabil dan mulai melamun lagi.
“Kau mau beli minum dimana?” teriak ahmad ditengah deru angin malam. “Tidak tau, kau tau penjual minum dimana?” Aku balas berteriak dismping telinga kanannya. Motor melaju pelan, kita singgah di sebuah ruko usang dengan sedikit jendela persegi panjang di tengahnya -ciri khas toko minuman- dan memulai kata kunci pembeli pada tiap jualan “belii,, permisi, beli..” tidak ada yang menyaut, toko tampaknya sudah kosong sejak lama, seperti tidak sedang berjualan. “Kutau satu penjual minuman, dia di paccerakkang”, ahmad mulai menstarter manual motor biruku, dan melaju ke tempat yang kusebut.
Memori, khayalku. Beberapa minggu yang lalu, kawanku yang lain yang memperkenalkan tempat ini, meski sedikit mahal tetapi tidak terlalu jauh dari tempat kami. Saat tiba, Sepasang mata muncul dibalik jendela kecil bagian pintu ruko “mau beli apa?” Katanya. “Amer satu” kata ahmad, lalu berbalik sebentar untuk memastikan ia sudah memesan porsi yang cukup. Aku mengangguk tanda benar. Kami melanjutkan perjalanan menuju indekos sederhana.
“Kau kerja dimana? Bagaimana pekerjaanmu?” Ahmad tiba tiba menegur, “nanti saja, kita tampung bahasan ini saat minum” sedikit teriak, Ahmad mengangguk setuju.
————————————
“Kau mau pake seloki?” Ahmad menawarkan. “Tidak, minuman begini enaknya gelas besar” jawabku “okelah, sans” ahmad menimpali. Kami meneguk anggur merah ditemani kerupuk harga seribuan. Setengah botol masih tersisa, aku sudah merasa mual dan kesulitan meneguk gelas gelas berikutnya. Ahmad yang menyadari hal tersebut “kau sudah? Cepat sekali”, “uwek tidak enak” jawabku dengan ekspresi masam. Sisanya dihabiskan ahmad dan tidak terlihat mabuk. Aku bergumam “deh, kuatnya. Saya nda bisa ma”.
Percakapan tentang pekerjaan dimulai, aku menunjukkan penyesalanku karena pilihan yang keliru dan kejadian kejadian minggu pertama. “Seharusnya saya nda minta pekerjaan itu, jadi buruh itu sulit. Kita memang dipaksa bekerja dibawah tekanan”. Sambil menggoyangkan kepalanya keatas dan kebawah secara berulang, ahmad menimpali “sudahlah, sebulan setelah kau terima upah, keluar saja. Itu eksploitasi cok”. Aku merenung “iya, nanti deh. Kunikmati dulu”.
Kupandangi Ahmad meneguk slot terakhir anggur, merenung “kuat sekali anak ini, apa karena dia terbiasa minum yang lebih keras, makanya dia seperti minum air putih -tidak berpengaruh apa apa-“.
“Kau kalau ngantuk, tidur saja d kasur! Saya bisa ji di lantai. Sans kalau disini” ahamd menyadari kantukku saat mataku tidak sepenuhnya terbuka. Aku bersandar di tembok dengan rasa tenang dan sedikit pusing yang dihasilkan anggur merah, aku memperbaiki posisi duduk ku, menyusun satu sampai dua bantal dibagian ujung kasur, dan siap merabahkan tubuh.
kami terlelap.
————————————
Apr 23
6 notes · View notes
maspunyacerita · 2 years ago
Text
CERITA DI WARUNG KOPI (Eps. 1)
- CERTIA BAYU -
Sluuurpp… 
Dua gelas sudah kopi hitam yang aku minum sejak siang tadi, entah aku bisa tidur atau tidak nanti malam. Biar lah, nanti malam pun aku akans kencan lagi dengan tugas-tugas kuliah yang harus aku selesaikan.
Aku pun menutup laptopku dan merenggangkan tubuhku yang sedikit kaku.
Ting ning ting ning…
Suara lonceng-lonceng kecil yang dipasangkan pada pintu kafe pun berbunyi.
Seorang wanita bermantel putih dan syal merah muda masuk dengan membawa banyak tas belanja. Di belakangnya ada seorang anak kecil laki-laki yang mengenakan mantel biru dan topi kupluk berwarna krem terlihat menggendong ransel biru kecil bergambar dinosaurus. Ia juga membawa sebuah action figure berbentuk tyrex.
Persis seperti dulu saat aku masih kanak-kanak.
Aku pun teringat pada ibuku.
Teringat juga sebuah kejadian 26 tahun yang lalu, ketika bulan puasa menjelang hari lebaran. Ayahku pun masih hidup saat itu dan masih bekerja di sebuah instansi pemerintahan.
Dahulu, mendiang ayahku memberikan kedua orang anaknya sejumlah uang menjelang lebaran langsung ke tangan anak-anaknya untuk dibelikan baju dan barang-barang lain untuk persiapan lebaran. Lalu, ibuku mengajak kami berbelanja pakaian di salah satu pusat perbelanjaan yang selalu sama setiap tahunnya karena dekat dengan rumah kami.
***
“Ibu, kalau yang ini boleh?” Tanyaku pada ibuku seraya memperlihatkan sebuah kaos berkerah kepada ibuku.
Ibuku melihat tanda harga yang tergantung pada salah satu lubang kancing baju itu.
“Boleh, dicoba dulu, sana.” Jawab ibuku setelahnya.
Pas!
Ibuku pun dengan cepat mengambil beberapa potong lagi dari tempat yang sama, hanya saja ia pilihkan warna dan motif yang berbeda-beda. Setelah itu kami langsung membayarnya di kasir.
“Ini kembaliannya, dek,” Kata seorang kasir kepadaku, “lalu ini ada voucher diskon untuk pembelian berikutnya ya.”
“Terima kasih, Mbak.” Aku memberikan uang kembalian tersebut kepada ibuku, lalu menyimpan voucher itu di saku celanaku.
“Habis ini, mau beli apa lagi, Nak?”
“Emangnya uang dari Ayah masih cukup, Bu?” Ibuku terdiam sebentar, menghitung berapa rupiah yang sudah aku pakai dan berapa rupiah yang masih tersisa.
“Cukup. Ayo!”
Yang kuingat, pada tahun itu aku mempunyai empat potong kaos berkerah, dua potong celana panjang, dan sepasang sepatu baru.
Tetapi saat itu, ibu hanya membeli sebuah gamis panjang berwarna putih dan bermotif dedaunan pada bagian dada.
"Ibuuu... ini voucher-nya kecuci." Kataku sedih.
"Yah... Padahal Ibu mau belikan kamu baju lagi nanti setelah lebaran. Ya sudah lain kali aja ya, nak?" Aku mengangguk.
Ibuku membuang voucher-voucher yang sudah rusak tersebut ke dalam tempat sampah, lalu melanjutkan menyeterika baju-baju yang sebelumnya sudah ibu cuci.
***
Tanpa terasa mataku pun berair, aku sangat merindukan ibu.
Sedang apakah ia saat ini?
Kulihat arlojiku. Jika sekarang pukul 8 malam, maka di Jakarta sudah pukul 2 dini hari. Dua jam lagi ibuku pasti sudah bangun. Akan aku telepon ibuku nanti.
Aku sangat merindukannya. Orang yang selalu lebih memikirkan anak-anaknya daripada dirinya sendiri.
Aku tidak tahu berapa banyak uang yang saat itu ia miliki, tentunya selain uang jatahku dan juga kakakku.
Pasti ayahku juga memberikan ibuku uang untuk dirinya membeli pakaian. Hatinya ingin membelikan juga kedua anaknya pakaian untuk berlebaran. Namun, ia tidak mempunyai penghasilan sendiri untuk dirinya bagikan kepada kami.
Sesampainya di apartemen, aku membuka album foto pada ponselku. Ada banyak foto-fotoku dulu saat masih di Jakarta bersama ibuku dan juga keluarga kecil kakakku.
Ayahku sudah lama tidak ada. Ayah terkena serangan jantung sesaat setelah pulang dari kantor. Semenjak itu, ibu hanya mengandalkan pensiunan ayah yang jumlahnya tidak seberapa. Walaupun kakakku juga sudah bekerja saat itu, tetapi untuk keperluanku, ibu mengambilnya dari pensiunan ayah.
Setelah lulus kuliah, kuputuskan untuk langsung bekerja dan menggantikan posisi ayahku untuk membiayai keperluanku sendiri dan juga ibuku.
Beberapa tahun yang lalu, aku diterima bekerja di sebuah instansi pemerintahan, berkat doa dari ibu dan tahun lalu, aku mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikanku di sini, Utrecht.
Ia terlihat bugar walau usianya sudah lebih dari 65 tahun.
Air mataku pun menetes.
Ah! Sudah jam 10 lebih 5 menit.
“Assalamu alaikum, Bu.”
“Wa alaikum salam, Nak.” Ibuku terdiam sejenak, “Kamu belum tidur?”
“Belum, Bu. Ada tugas kuliah yang harus Bayu kumpulin minggu depan. Doakan supaya cepet selesai dan nilainya bagus ya, Bu.”
“Insya Allah, Nak. Nilainya bagus, cepat lulus, dan pulang ke Jakarta, terus nikah deh, hehehe..." Kekeh ibu.
“Amin… Oh iya, Ibu sehat kan?”
“Alhamdulillah, paling lutut aja nih yang suka pegel kalau udah kelamaan jalan.” aku tersenyum mendengarnya.
"Makanya terus dibiasain jalan pagi ya, Bu."
“Iya, iya. Yaudah, Ibu mau sholat subuh dulu, ya? Kamu juga jangan lupa sholat ya, Nak.”
“Iya, Bu. Insya Allah.” jawabku, “Ya udah, Bu. Assalamu alaikum.”
“Wa alaikum salam, daag sayang.”
“Daag, Bu.”
Walau singkat, namun rasanya sangat senang mendengar suaranya yang terdengar sehat dan segar.
Aku meletakkan ponsel di atas meja belajar, membuka laptopku, dan kembali mengerjakan tugasku untuk dikumpulkan minggu depan.
Semoga saja tahun depan aku bisa menyelesaikan kuliah magisterku ini dan kembali berkumpul bersama ibuku.
Tuhan… sehatkan badannya, pendengarannya, juga penglihatannya. Panjangkan usianya, Tuhanku.
***
“Halo, Buuu. Apa kabar?” Sapa riang seorang pemilik toko emas di sebuah pasar.
“Alhamdulillah. Makin seger aja nih si Enci.” Jawab seorang wanita berpakaian sederhana yang baru saja masuk ke dalam toko emas itu.
“Ah bisa aja nih si Ibu. Ohiya, ada apa nih? Mau beli emas? Udah mau lebaran nih, banyak model-model baru loh, Bu.”
“Wah… Iya, Ci. Eh, tapi saya bukan mau beli. Saya malah mau jual giwang saya nih, Ci.”
“Kok dijual sih, Bu, sayang tau, Bu. Ini modelnya bagus. Cakep deh buat lebaran.”
“Hahaha… Bener sih, Ci. Masih ada satu lagi kok, Ci, yang emas putih. Yang ini buat nambah-nambahin angpao anak-anak, Ci. Buat nambahin beli baju lebaran.”
“Haiya… Oke-oke. Sebentar saya timbang dulu, Bu.”
Alhamdulillah, aku bisa nambahin buat beli baju lebaran buat Anjani dan Bayu. Pasti mereka seneng tahun ini bisa punya baju baru lebih banyak.
0 notes
berceritadalamkata · 2 years ago
Text
4 hari penuh tangis
Aku baru saja selesai membaca buku berjudul “Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam”. Sebetulnya aku tidak berniat untuk membeli karena awalnya kukira buku tersebut hanya sebuah karya novel fiksi biasa. Tapi entah mengapa akhirnya hatiku tergerak untuk memiliki buku tersebut dari salah satu akun twitter yang menjual dengan harga miring dengan alasan dia membeli terlalu banyak buku tersebut saat promo gramedia di tanggal 29 desember kemarin. Alhasil buku tersebut berhasil kubeli pada tanggal 1 Januari 2023 melalui metode cod di gramedia matraman dengan si penjual.
Buku tersebut langsung kubaca hari itu juga, sepulang dari gramedia matraman, di dalam transjakarta. Aku terkejut mengetahui isi buku tersebut bercerita mengenai kawin tangkap, suatu adat perkawinan di beberapa daerah di Indonesia. Hal yang membuatku terkejut adalah karena aku telah mengetahui adat tersebut jauh sebelum aku membaca isi buku itu. Saat aku ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan berkunjung ke Desa Sade, aku pernah mendengar istilah kawin tangkap atau kawin culik, yang mana perkawinan dilakukan dengan cara perempuan diculik oleh beberapa laki-laki lalu dijadikan sandra dan berakhir dikawinkan dengan si penculik. 
Pada buku Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam, adat kawin tangkap atau yappa mawine masih kental dilakukan di Sumba, Nusa Tenggara Timur. Buku tersebut bercerita tentang bagaiaman perjuangan Magi Diela, korban kawin tangkap, memperjuangkan hak kemerdekaannya dan menghentikan adat yang menjadikan perempuan layaknya binatang yang ditangkap lalu dimakan.
Temanku pernah bertanya, “Bagaimana respon keluarga yang anak perempuannya diculik? Memangnya mereka tidak marah? Mengapa mereka setuju anaknya dikawinkan dengan cara seperti itu?”
Di tempat di mana adat masih dijunjung tinggi, leluhur sangat dihormati, dan menjaga nama baik keluarga adalah harga mati. Maka kawin tangkap dianggap sebagai prosesi adat yang sakral dan suci. Dan penduduk setempat percaya bahwa perempuan yang sudah beberapa malam ditangkap dan tidur di rumah laki-laki, sudah tidak suci lagi. Memang betul saat prosesi penangkapan tersebut, si perempuan diperkosa, betul. Supaya tidak ada lagi yang mau dengan perempuan yang ditangkap itu, sehingga akhirnya sang perempuan tidak punya pilihan lain selain menikahi si laki-laki.
1 note · View note
jatipribumi · 6 years ago
Text
Tempat Tidur Anak Simpel Putih
Tempat Tidur Anak Simpel Putih
Tumblr media
Tempat Tidur Anak Simpel Putih
Salah satu cara memanjakan buah hati anda adalah dengan memberikan tempat tidur anak kepadanya. Tentu bagi anda yang memiliki buah hati yang sudah beranjak dewasa maka melatih untuk berani tidur sendiri merupakan hal penting yang perlu anda lakukan,untuk membuat anak anda nyaman dan betah berada di dalam kamarnya tempat tidur anak murahdesain minimalis ini yang…
View On WordPress
0 notes
wedangrondehangat · 3 years ago
Text
Cerpen : Puluhan Tanda Tanya
Hal-hal kecil seperti apakah kamu suka jengkol dan pete, apakah jika tidur kamu mematikan lampu atau tidak, atau soal film-film favoritmu, buku-buku menarik yang pernah kamu baca, tempat-tempat yang selesai kamu jelajah, jenis-jenis kopi yang telah kamu teguk, aku ingin membicarakannya nanti saja.
Tersebab seperti kata Mas Gun dalam bukunya, “Aku tidak sedang mencari teman minum kopi atau membaca buku, tidak juga sedang mencari teman naik gunung. Aku mencari teman hidup di dunia dan akhirat. Seseorang yang bisa bersama menuju-Nya. Dan aku tidak peduli dengan selain itu.”
Jadi, biarkan aku bertanya-tanya tentang beberapa hal. Semoga hal-hal yang membuatku penasaran, tidak lantas membuatmu risih dan merasa aku agresif. Untuk menjadikan sesuatu menjadi selamanya, bukankah begitu banyak persiapan, juga tanda tanya yang akan bergulir di dalamnya?
Aku penasaran seberapa sering kakimu kamu langkahkan ke masjid? Tersebab anggota laki-laki di keluargaku sangat sebegitunya dengan masjid. Laki-laki harus shalat ke masjid adalah sebuah prinsip yang mengakar. Pantang bagi laki-laki shalat di rumah kecuali ada alasan yang dibenarkan seperti sakit atau imbauan pemerintah ketika pandemi sedang ganas-ganasnya. Aku ingin kamu bisa menyamakan ritmemu dengan kebiasaan baik di keluargaku.
Aku penasaran dengan pilihan politikmu. Aku jengkel karena kamu tahu pilihanku saat pemilu waktu itu, hanya karena akun si calon presiden tersebut berada di daftar followingku. Hih! Sepertinya terlalu banyak rahasiaku padamu.
Soal pandangan politik ini aku perlu tahu, tersebab keluarga besarku "sangat melek" terhadap politik dan kami solid berada di barisan politik yang sama. Grup whatsapp keluarga besarku tidak pernah yang namanya meributkan perkara pilihan saat pilkada atau pemilu karena kami memiliki suara yang sama.
Aku ingin tahu apakah keluargamu memiliki hutang atau kamu memiliki tanggungan atau semacam janji-janji pada orang tuamu? Hutang yang jika aku menjadi bagian dari keluargamu kelak akan membawaku juga untuk mengambil tanggungjawab? Keluargaku sendiri bukanlah tipe keluarga yang berhutang. Ayahku memang mengambil pinjaman, tetapi di koperasi kantornya sendiri. Akan terbayar seiring gajinya yang terpotong. Mengambil pinjaman guna membiayai sekolah anak-anaknya, bukan untuk foya-foya apalagi sekedar gaya hidup. Lebih baik tidak membeli sesuatu jika tak memiliki uang. Tetapi soal sekolah, adalah hal berbeda.
Jangan terkejut dengan keadaan rumahku atau hal-hal yang ternyata nanti tak seperti ekspektasimu. Ayahku sangat sederhana dan ibuku tak pernah malu usaha apapun. Karena seperti katamu, yang terpenting adalah tanggungjawab dan komitmen. Aku menggarisbawahi bagian itu.
Aku juga ingin tahu bagaimana caramu menjabat tangan teman-teman perempuanmu. Hal kecil dengan risiko besar yang sering dilupakan banyak orang. Sesepele bersentuhan dengan non-mahrom saat berjabatan tangan dapat menarik seseorang ke dalam neraka. Salah satu hal yang aku sesali di masa laluku. Bagaimana denganmu?
Aku juga ingin tahu seperti apa sikapmu saat marah. Hal apa yang biasanya memicu amarahmu? Aku takut jika ada kekuranganku yang kelak akan membuatmu marah. Ya ampun, aku hampir menangis menulis bagian ini! Siapa yang tidak sedih bila orang yang disayanginya marah? Aku takut ada hal-hal yang kulakukan dan itu membuatmu murka.
Kekasih sahabatku yang sering dibangga-banggakan bertahun-tahun oleh sahabatku itu, ternyata berselingkuh di belakangnya, entah apa alasannya. Seorang sahabat lainnya yang tumbuh dan sukses bersama-sama kekasihnya, siapa sangka ternyata memiliki toxic relationship. Sahabatku terjebak di dalamnya, selalu bercerita padaku tentang hal yang sama, tentang kekasihnya yang kasar meski hanya umpatan verbal tetapi tetap saja sahabatku selalu menangis karenanya. Ia terjebak di sana dan entah kapan bisa lepas dari jeratan hubungan beracun itu. Belum lagi, kekasih sahabatku yang lainnya kerapkali bercerita di publik saat amarahnya meledak-ledak terhadap sahabatku. Harga diri sahabatku sudah hancur dengan perusakan nama baiknya lewat thread maupun status atau stories yang dibuat oleh kekasihnya sendiri yang sering menyalahkannya.
Apakah jika sedang marah kamu akan pergi kepada orang lain? Atau akan memaki-maki aku dengan kasar atau akan diam seribu bahasa dan membuatku kebingungan sepanjang waktu? Adakah yang bisa kulakukan agar kamu memaafkanku?
Aku juga penasaran seberapa sering kamu pergi nongkrong dengan teman-temanmu. Salah satu yang aku khawatirkan. Karena banyak teman perempuanku di luar sana yang sering curhat ke sosmed bahwa suami mereka sering nongkrong hingga larut malam. Lupa kalau di rumah ada istri dan anak yang menanti mereka. Nongkrong itu boleh saja selama dalam batasan wajar dan kepentingan yang masuk akal.
Aku juga ingin tahu apakah kamu tertarik mempelajari pola pengasuhan? Seberapa tertariknya kamu sampai kelak ingin turut membantu dalam prosesnya? Di luar sana ada banyak sekali suami yang hanya bekerja mencari nafkah, tanpa melibatkan diri dalam pengasuhan anak.
Teringat perkataan Bunda Elly Risman, "Berayah dia ada, berayah dia tiada." Bahwasannya di dalam Al-Qur'an, yang bertanggungjawab atas pengasuhan kebanyakan disebutkan adalah laki-laki, tetapi mengapa peran perempuan seringnya lebih besar? Menjadi ayah adalah nomor satu, bukan menjadi pekerja nomor satu. Jadi, pulangkan ayah ke rumahnya. :')
Ayahlah yang membangunkan anak-anaknya, memandikannya, mengajaknya shalat shubuh ke masjid, sarapan bersama. Bukankah menyenangkan beribadah dan belajar bersama? Beribadah untuk-Nya, belajar untuk menjadi hamba yang dicintai-Nya.
Aku juga ingin tahu apakah kamu tipe morning person atau bukan? Kalau bukan, biar kuceritakan sedikit padamu bahwa ada banyak hal baik yang kamu lewatkan begitu saja jika pagimu masih berkutat di tempat tidur. Bangunlah, minumlah kopimu. Hirup udara pagi yang segar itu, lihatlah para pekerja keras yang berlalu lalang di jalanan. Lalu, bersyukurlah bahwa kita masih diberi kesempatan hidup di hari itu untuk terus beribadah dan belajar. Iya, kan?
Jadi, apakah ini sebuah cerita pendek yang terlalu panjang?
34 notes · View notes
amatirketik · 3 years ago
Text
Ra - Gi (Sebuah Cerita).
Hei, kemari lah... Sini di samping ku, lihat kulit lengan ku belang. Hmm, kamu mencium tidak? Badanku bau asam.
Kurasa kita berdua mempunyai masalah yang sama soal bau badan. Terik sekali sore ini matahari. Oh yaa, lalu apa selanjutnya? Hanya berdiri memandangi kaca persegi ini?
Jadi begini pria kayu. Bisa kah kau rileks sebentar saja? Kita berdiri disini untuk melihat kekurangan masing-masing. Mari mulai dengan mu & tatap cermin itu bagian mana yang kau rasa tidak cukup puas.
Arggh... Ini aneh sekali. Hmm, aku sedikit gugup.
Itu sudah bagian dari perilaku mu, tidak usah kau bicarakan lagi. Ayo cepat! Aku sangat menunggu giliran ku.
Kau lihat mataku? Bola mataku sedikit menonjol & payah nya hanya di sebelah kiri, sebenarnya aku tak nyaman jika suruh berdiri di samping kanan mu. Mataku seakan keluar dan kau bakal mengejekku.
Ya tuhan, rupanya kau belum siap. Itu tak selalu buruk. Hmm, nah.. Kau lebih tinggi dari ku & badan ku lebih banyak berisikan lemak di banding mu. Lipatan ini seperti roti sobek bukan?
Ra, aku tak yakin untuk meneruskan ini. Aku keluar sebentar yaa.. Aku akan membawakan mu Es Jeruk.
Kemudian Gi keluar dari kamar itu meninggal kan Ra seorang. Ra, tetap berdiri di depan kaca. Sesekali menengok ke arah jendela sambil memegangi rambut dan berpose bak model iklan busana. Manis! Namun bila kau amati lagi sedikit, ia terlihat murung secara bersamaan. Mungkin dalam hatinya aku tidaklah cantik atau keadaan hati yang sedang kacau, entahlah. Ia belum sadar, potongan dari daun-daun kering masih menempel di rambutnya. Brak! Terdengar Gi, membuka pintu dengan wajah yang memerah & berpeluh keringat. Gi, terlihat kerepotan. Gi, memegang dua gelas sekaligus. nampak satu kaki Gi, menahan arah laju pintu. Lalu dengan sigap Ra, berjalan ke arah nya membantu Gi untuk mengambil gelas yang ada pada genggamanya. ----- Mereka berdua memutuskan untuk duduk di sofa berwarna hijau, menikmati Es Jeruk.
Teguk demi teguk mereka habiskan. Hingga salah satu dari mereka terlelap. Gi, rupanya kelelahan. Rasa kantuk sudah tidak tertahankan. Ra, yang baru saja menaruh gelas mendekati Gi menyeka sisa air jeruk yang menempel di bibir Gi, mengusap dahinya, membetulkan posisi kepala Gi. Ruangan yang di penuhi barang-barang ini adalah saksi bagi Gi dan Ra. 1 tahun lebih 2 bulan sudah tempat yang hanya mereka berdua yang tahu, selain rumah tempat dimana mereka pulang. Ini adalah rumah kedua bagi pelarian atas kejenuhan, kesumpekan, kebisingan rutinitas mereka. Sekali waktu, Gi seolah menyerah pada hidupnya. Hidup yang ia jalani terasa suram. Sebelum menemukan tempat ini, Gi menemui perempuan yang mampu menjawab mengapa Gi, kembali bersemangat menjalani hidup, dirinya tidak sekadar 1 dari sekian milyar bagian dari semesta. "Yang kamu lihat sama sekali tidak ada gunanya, nyatanya memiliki guna. Hanya saja, kepekaan akal serta hati tidak kamu maksimalkan. Bawa keduanya. Yaa! Hanya itu yang membedakan kita dengan makhluk lain." ucap perempuan itu.
Gi, mengapa kau harus tidur di jam-jam segini. Ibumu pernah bilang ; "Jauhi tidur di sore hari, maka kau akan beruntung!" kala itu kita pun tak merespon omongan Ibu. Dan kau Gi, ketika Ibu mu pamit sore itu hendak pergi keluar sebentar, ujarnya. meninggalkan kita berdua di rumahmu. Barang 10 menit Film berputar. Film yang amat sangat ingin kita tonton, ketika ku tengok kau Gi! malah tertidur. Aku ingat, kau tidak memberitahu ku Gi. Bahwa kau sedang mendidihkan air. Panci yang berisi air itu kering, karena mungkin saja kau mendidihkannya sebelum aku datang, panci itu terbakar. Kehendak memang tidak di kendalikan oleh Ibu mu, namun itu sudah menjadi pertanda. Perkataan beliau ada benarnya. Ibu mu yang sebenarnya tidak betulan pergi sebentar. Dan waktu yang sudah menunjukkan hampir pukul tengah malam--- "Ku yakin ibumu akan marah, nanti. Titip salam buat ibu yaa." kataku, sembari meringis. Aku kemudian pamit & meninggalkan kau.
Ra, memang tak mengeluarkan 1 patah kata pun ia hanya memandangi Gi sedari tadi, namun hatinya lah yang bersuara. "Untuk apa aku hanya diam disini & memandangi mu. Lebih baik aku pergi mandi." Kali ini, mulut Ra yang tengah bersuara. Ra, berjalan ke arah rak gantung. Mengambil handuk merah bermotif bunga miliknya. Kemudian bergegas masuk ke kamar mandi dan meninggalkan Gi, di ruangan itu seorang.
--------------------------------------------------
"Bagaimana makanan Bibi Mar, enak-enak bukan?"
"Enak Gi! Apalagi makanan tradisional yang berbahan ketan ini, aku sampai nambah. Selain enak, bahan-bahan makanan yang Bibi kau masak sudah dengan jelas, pasti menggunakan bahan yang bermutu tinggi. Minggu lalu, aku memakan makanan ini juga. Sumpah... Gula nya manis, namun seperti rasa manis sintetis, terlalu legit. Dan kelapa parutnya sedikit tengik. Dan tentu saja tidak ku habiskan."
"Hush! Sudah. Aku sejujurnya kasihan dengan Bibi Mar. Sepi pembeli. Sudah siang begini, hanya kita berdua yang nongkrong sedari tadi. Padahal, Kedai ini buka tiap hari. Kejadian itu memang membawa dampak cukup besar." Gi, melanjutkan suapan nya. Reaksi Ra mendengar ucapan Gi, tentu saja penasaran. Memangnya sebesar/atau seburuk apa, tanya hatinya.
"Memang ada kejadian seperti apa?" Ra, kemudian menimpali.
"Konsep kedai ini, awalnya adalah Kedai yang berpusat pada sajian makanan tanpa bahan hewani. Adapun rendang, umumnya memakai daging sapi. Akan tetapi, Bibi Mar menggantinya dengan jamur dan campuran kedelai lalu di bentuk sedemikian rupa, tidak hanya itu tekstur dan rasanya pun hampir tidak ada bedanya dengan rendang dari olahan daging sapi, ucapnya. Dan baru 1 bulan berjalan Kedai Bibi Mar, sudah mendapati pelanggan tetap. Tidak banyak memang hanya 1 keluarga saja, yang selalu datang makan malam tiap minggu nya. Terdiri dari 2 anak laki-laki umur belasan dan Ayah serta ibunya, tentunya."
"Lalu?" tanya, Ra.
"Di minggu ke-4 pada bulan Desember, sekaligus menjadi kedatangan terakhir keluarga tersebut. Kesialan menimpa Bibi Mar. Bagaimana tidak, mereka selalu memesan makanan yang sama, sempat Bibi Mar menawari beberapa makanan yang tidak tersedia di daftar menu kedai. Asal kau tahu, Bibi Mar kalau sudah menawari apalagi kepada pelanggan tetap nya. Sudah ku pastikan, menu itu adalah menu yang sangat spesial. Soal negosiasi harga, Bibi Mar selalu memberi pilihan terbaik. Mereka menolak dengan alasan ; "Kami sengaja memesan makanan yang sama, karena ketika kami kesini. Ini adalah semacam Tugas yang sudah kami jadwal. Untuk itu kami harus menuntaskannya. Kebetulan tawaran Ibu, ada di jadwal makan siang kemarin. Nah, anak ini yang memesan." Ucap Ayahnya, kemudian merangkul pundak sang Anak. Seperti kata Bibi Mar ; Ibu pun tak mau memaksa, takutnya nanti malah tidak datang lagi kesini, tambahnya. Tapi, memang benar firasat buruk itu menjadi kenyataan. Olahan balado terong yang di bumbui dengan tambahan kecap ikan di sajikan dan dimakan lahap oleh istrinya. Selang 5 menit Ibu itu muntah-muntah, membuat para pelanggan lain yang datang pada waktu bersamaan, mendadak kebingungan. Ibu itu muntah lalu meronta-ronta layaknya seseorang yang sedang sesak nafas. Tak ayal, semakin menguatkan pesan bahwa Ibu itu membutuhkan pertolongan sesegera mungkin. Muncul pertanyaan, mengapa Bibi Mar dengan beraninya mencampurkan bahan masakan itu, pada olahan nya? ----- Robby, Ra... Putra, Bibi Mar!"
"Ya, ada apa dengan Robby?" Ra, menyahut.
"Dia tidak sadar telah menukar kecap ikan miliknya dengan kecap asin non hewani, milik Bibi Mar. Robby, selalu tak pernah kehabisan stok kecap ikan di dapurnya. Karena tiada hari bagi ia tanpa memakan nasi sangrai dengan tumis bawang putih yang di bumbui 1 sendok teh kecap ikan. Aneh! Tapi itu lah, makanan sehari-hari Robby." Mangkuk yang berisikan sup di meja Gi, sudah tiba di suapan terakhir.
"Konyol! Bibi Mar, mungkin tidak memerhatikan kembali barang apa yang akan ia tuang pada kuali nya." Ucap, Ra.
"Kayak yang tidak tahu saja, Bibi Mar itu kan penglihatan nya sudah agak kabur. Dan baru-baru ini ia menjadi pelupa, wajar."
"Coba ceritakan lagi, setelah kejadian itu. Apa tindakan selanjutnya? Apa ada tuntutan dari pihak keluarganya. Menuding bahwa makanan dari kedai ini, mengandung racun? Atau bahan masakan yang sudah tidak layak pakai?" Dengan nada cepat, Ra kembali merespon.
"Aku tak tahu persis, karena ketika kami asyik bercerita. Di belakang ku, di ruko yang menjual sepatu. Terjadi kebakaran hebat, kepulan asap begitu tebal. Kumpulan abu riak berterbangan di udara. Orang-orang yang dekat dengan bangunan itu, panik. Termasuk aku."
"Lagi-lagi tempat itu. Mengingatnya umpama air dan api, senang maupun sedih. Senang, karena almarhumah Ibu sempat berjualan disana, menjadi rekam jejak. Menghidupi ku, membesarkan ku. Ah, aku rindu beliau!" kemudian Ra, duduk termangu memandangi jalan.
"Aku paham Ra. Sabar ya puteri cantik, Ibumu bangga melihat mu Ra, sudah berjuang dan bertahan sejauh ini. Aku akan selalu ada buat mu, Ra!" Kemudian Gi memberikan pelukan hangat kepada Ra.
Dalam hati Ra, sebuah keraguan masih menyelimuti. Meski dekat, meski hangat dan meski selalu ada. Ra, merasa ada sesuatu hal yang masih di tutupi dari nya. Salah satu penyebab ialah Gi, tidak menunjukkan sikap yang tenang ketika bersama Ra. Wajahnya datar, gerak-geriknya kaku. Bahkan, ada yang menyebutnya Kukang. Kukang lambat dan tak banyak bergerak. Tapi ia tidak lambat, tidak pula pasif bergerak. Yang memanggil Gi, dengan sebutan Kukang sebenarnya menyindir bola mata Gi. Selalu mudah melabeli seseorang apalagi perihal kekurangan maupun kelemahan. Dan Ra, meyakini Gi, sampai detik ini bahwa ia belum sepenuhnya menampilkan sejujurnya, se-apa adanya. Bagi Gi, dirinya di hadapan Ra adalah diri yang asli. Kepalsuan, tak ingin ia suguhkan. Kepalsuan adalah benih untuk kebohongan yang lebih besar dan kau akan memetik buah ranum kekecewaan.
Baru sebentar, Ra bangun dari pelukan Gi dan bertanya ; "Gi, nanti antar aku ke toko bunga di seberang pom sana."
"Kau mau membelikan ku bunga?" Jawab, Gi.
"Sstt, jangan banyak bicara. Antar saja."
------------
3 notes · View notes
storymi · 4 years ago
Text
Semarang, 2017
Sejak 2017 lah kita mulai akrab, komunikasi yang hanya sebatas bertukar tempat destinasi trip yang mau kita kunjungi.
Saat itu aku ambil cuti untuk pergi berlibur dengan temanku, tiba-tiba dia mendadak membatalkannya karna urusan kerja. Kecewa..... Marahh..... Dan campur aduk yang ku rasakan pada saat itu. Tidak berlarut dengan amarah, ku langsung cari teman lain yang mau diajak berlibur denganKU.
👧 Cuy..... Lo dimana? Tanyaku kepada teman laki-lakiku yg nyaman kupanggil "CUY"
👦 Gue di sukabumi nih cuy sini nyusul, ujarnya melalui chat wa
👧 Besok gue cuti nih, ke papandayan yuk nanti lo nyusul.
👦 Besok gue kesemarang cuy
👧 Okeh gue ikutttt plis, nanti gue nyusul gpp
👦 yaudah ketemuan di stasiun senen aja, besok gue ke Jakarta dulu ko
👧 okeh siapppp.....
Tidak berfikir panjang ku menerima tawarannya.
Bertemulah kita di stasiun senen yang bertujuan ke semarang.
Saat itu difikiranku hanyalah ikutin saja kemana dia pergi, yang penting aku bisa berlibur dari cutiku .
Sampailah kita di stasiun semarang poncol, kita memesan taxi online dan bergegas pergi. Tibalah di salah satu rumah, dan itu rumah temannya cuy, sepasang suami istri rom dan ndi namanya, dirumahnya kita beristrihat sejenak dan bersih" karna kita tiba sangatlah pagi saat itu. Dirumah rom dan ndi temanku pun mengajak untuk pergi ke gunung andong yang berada di magelang. Satu persatu kita rencanakan kemana kita mau pergi dan mempersiapkan apa saja yang mau kita bawa
Tidaklama aku dan cuy berpamitan untuk pergi kerumah cuy, yah temanku cuy ini asli orang semarang yang merantau di Jakarta.
kita pamit sebentar kerumah cuy lalu nanti akan balik lagi menjemput rom dan ndi karna cuy harus ambil mobil dirumahnya .
Aku dan cuy pesan taxi online menuju rumahnya. Sesampai depan rumahnya, temanku berkata didalam mobil "pasti lo bakal disangka calon gue cuy". Saat itu aku hanya bisa diam dan tidak berfikir macam".
Turun mobil aku melihat sosok ibu" berdagang sayur didepan rumahnya, dan ibu itu menyapa cuy, Le... Pulang-pulang bawa bojone, ujar si ibu sayur itu, aku hanya senyum" saja hahaha agak bingung juga karna ngomongnya jawa banget heuheuheu.
Masuk kerumahnya aku langsung bertemu dengan ibunya cuy, neneknya cuy, adiknya cuy yg sudah beristri, mereka ramah dan hangat sekali, aku memperkenal diri dan ngobrol"hangat lainnya dan beliau baru pulang umroh dan aku diberikan oleh" selendang dan gelang tasbih berwarna biru. Sangatlah senang saat itu .
Kami duduk diruang tamu dengan mendengarkan mereka yg berbahasa jawa yg tidak ku mengerti haha .
Tak menghabiskan waktu lama aku dan cuy bersiap" untuk melanjutkan trip rencana kami yaitu ke andong. Dan aku pun berpamitan ke ibunya itu.
Temanku membawa mobil putih milik adiknya, lalu kita menjemput rom dan ndi dirumahnya, sesampainya ternyata ndi tidak bisa bergabung karna ada acara keluarga, ia memutuskan nanti setelah dr andong bisa ketemuan di tempat lain.
Jadilah kita pergi ber3, selama perjalan dr semarang cuaca sangatlah baik" saja
Sesampainya di magelang hujan turun sangatlah deras, sesampainya di magelang yang harusnya belok kanan menuju gunung andong kita bablas lurusss pindah haluan yang entah mau kemana, alhasil kita memutuskan untuk ke jogja .
Sesampainya dijogja awan mulai menggelap kita pergi ke salah satu candi (ku lupa candi apa), lalu pindah destinasi kita berkunjung ke prambanan, saat ingin masuk gerbang tetiba mobil putih yang kita bawa berhenti.
Inilah awal mula drama dimulai.
Kutak-katik mesin, bengkel sangatlah jauh, akhirnya cuy cari bengkel yang bisa dijemput untuk bisa memecahkan ada apa dengan si putih itu. Lumayan sangat lama sekali aku menunggu dengan rom di mobil. Rom bertanya sudah berapa lama kalian? dan akupun bingung awalnya, ohhhh aku sama cuy hanyalah teman, kebetulan kita libur bareng jadinya ikut dia kesini, kataku kepada rom.
akhirnya cuy datang bersama orang bengkelnya. Lumayan lama juga memperbaikinya saat itu, aku yang mulai bete dan akhirnya mampir ke warung untuk membeli kopi dan mengganjal perut lainnya.
Setelah berjam" akhirnya bisa nyala juga si putih, dan kita memutuskan cari tempat istirahat, tidak mungkin kalau kita balik ke semarang malam ini karna sudah malam dan si putih tidak baik kondisinya .
Akhirnya kami ber3 melanjutkan cari penginapan dekat malioboro, sesampainya di persimpangan malioboro mobil itu terhenti di tengah" .
Aku dan rom mendorong mobil untuk bisa melipirkan sedikit agak kendaraan yang lain bisa lewat.
Kita semua hopeless sekali mungkin merasa capek seharian diperjalanan, kita mulai cari-cari hotel murah yg bisa parkir mobil tentunya. Sekitar yang kita lalui lumayan mahal" karna kita minim budget, dan akhirnya aku menemukan hotel yang murah dan parkiran yang luas tentunya dan lebih tentunya lagi kita pesan 1 kamar yang 2 bed + breakfast tapi kamar mandi diluar. Tidak masalah ternyata buat kami ber3 karna kita hanya butuh istirahat saja. Tidak membuang waktu begitu saja di jogja kita ber3 memutuskan untuk keluar malam dan berjalan-jalan disepanjang malioboro, kita singgah di angkringan yang cukup terkenal dan ramai, duduk di pinggir trotoar dengan alas tikar. Jogja begitu sangat indah malam itu.
Keesokannya paginya kita breakfast dengan pandangan kolam renang yang dimainkan anak kecil dan kakaknya sangatlah gemash.
Saat kita makanpun cuy sibuk cari yang jual aki mobil tipe si putih itu, ya ternyata masalahnya si aki itu, stelah ditelusuri harga aki itu mahal" akhirnya mau tidak mau kita harus beli dan cari yg bisa cod saat itu juga, sebelum cek out dr hotel kita berkeliling di malioboro hanya sekedar cuci mata sambil menunggu janjian bersama cod itu.
Akhirnya si putih sudah di ganti dengan aki barunya dan kita pun mulai bergegas karna sudah mendekati jam cek out. Ada satu kejadian yang aku merasa bersalah, saat di parkiran hotel, aku membuka pintu mobil sangatlah lebar dan membuat mobil yg disebelahku kulit mobilnya mengelupas, temanku cuy mencoba memperbaikinya tapi susah karna kelupas kecil gitu. Saat itu aku panik dan merasa bersalah sekali, dan kita ber3 pergi dari tempat itu (maafkanlah aku).
Dengan kelegaan hati yang tidak akan mogok lagi si putih ini (insyaallah). kita berkeliling menyelusuri jogja tentunya, kita mampir ke wisata yang belum begitu jadi ternyata masih dalam renovasi, karna menurut di mbah google di sana ada spot bagus dengan pemandangan gunung merapi gitchuuuu......
Yupss kita sampe sana dengan cuaca habis turun hujan dan al hasil yah kabut-kabut syahdu gitu deh... kita ber-3 berpencar berkeliling melihat spot" yang unik disana, sampai kita menemukan spot yang lumayan dan membuat kita bergantian berfoto-foto, spot disinilah yang dimaksud mbah google tapi sangat disayangkan kabut tebal saat itu menutupi pemandangannya huhhhhh.
Tak berlama-lama kita memutuskan untuk bergegas pulang, yah... back to semarang
Entah darimana awal mulanya cuy dan rom berdiskusi sampailah kita memilih jalan pintas, jalan pintas melewati hutan lebih tepatnya dengan jalanan yang bertanah lumpur banyak lubang pula dan habis diguyur hujan, menggenanglah air-air itu di lubang-lubang jalan. Apakah yang terjadi setelah itu........ Ban si putih masuk lubang yang lumayan dan licin karna tanah merah gitu.....
Cuy berusaha sekuat tenaga meng-gasss terus mobilnya dan rom sambil mendorong dr belakang, apa yang kulakukan? Aku hanya menontoni mereka sambil cengingikan a.k.a terbahak-terbahak melihat expresi panik kita ber3 saat itu. Tidak sampai satu jam kita terjebak di tengah hutan itu, datanglah mobil truk dan supir yang membantu mendorong si putih dari lubang lumpur itu.
Kita melanjutkan perjalanan lagi sampai maghrib tiba kita melipir ke musholah yang tidak terlalu besar, setelah ibadah kita mampir sebentar untuk meminum segelas susu jahe yang tak jauh dari musholah itu.
Awan sudah makin menggelap tibalah kita di semarang, dan janjian bertemu dengan mba ndi di kota lama, aku berkeliling kota lama banyak barang-barang antik disana yg dijual dibeberapa kios. Kita sempat berfoto-foto ber4 hanya untuk Kenangan saja, makan bersama di warung gudeg.
Pulanglah aku kerumah cuy karna malam sudah semakin larut. Aku tidur dikamar lantai 2 sebelah"an dengan kamar adiknya dan cuy tidur dikamarnya dibawah.
pagi itu aku sangat fresh sekali rasanya, tapi suasana rumah itu masih sangat sepi sekali padahal sudah jam 7 pagi, yah jam 7 pagi aku sudah rapih dan memutuskan untuk duduk di depan rumahnya cuy, sambil melihat kendaraan yg berlalulalang, tak lama ibunya cuy menyapaku dari dalam, sudah bangun sini sarapan dulu yuk, anak itu belum bangun jam segini, ucap ibunya cuy, iyah bu nanti saja bareng-bareng sarapannya, ucapku . disampingku duduk ada neneknya cuy, kita berdua bercakap tapi sangat disayangkan aku hanya banyak mendengar karna bahasanya sangatlah jawa yang tidak kupaham hehehe.
Cuy ternyata sudah rapih dan kita memulai dengan sarapan bersama, setelah sarapan dengan kebiasaannya aku selalu membersihkan piring sehabis makan maksudnya mencuci piring, ibunya cuy melarang tapi tetap kulakukan dan akhirnya ku cuci piring-piring kotor itu bersama adik iparnya cuy .
Setelah bersih-bersih aku bertemu sosok bapak-bapak datang yups itu bapaknya cuy ternyata, aku langsung salim dan dia berkata, sopo iki? Aku syarifah pak temennya cuy dari jakarta, jawabku .
Kita semua duduk diruang tamu, entah apa yang tidak kumengerti mimik muka bapaknya cuy cukup tegas, Dan wajahnya cuy saat itu cukup ditekuk. Yahhh aku di introgasi oleh bapaknya, ditanyakan nama lengkap, rumah asalnya, dll,
Kita kebekasi aja langsung ucap bapaknya cuy, itu yang kumengerti dan kuingat saat itu, mukanya cuy terus selalu di tekuk, merasa tidak enak denganku dan seperti tidak nyaman juga berbicara seperti itu, karna aku dan cuy hanyalah teman, tapi bapaknya langsung ingin melamarku untuk cuy. Saat ketegangan itu datanglah sosok ibu(tetangganya) yang sapanya sangatlah ramai, ibu menyapaku sangatlah hangat, difikrnya aku ini pacarnya cuy .
Hari itu aku harus balik ke Jakarta sendiri karna cuy masih punya waktu untuk tinggal di rumah, cuy mengantarku ke stasiun untuk membeli tiket pulang dan ternyata cuy pun membeli 2 untuknya juga, kenapa balik sekarang?katanya besok? Ucapku kepada cuy, gak tahan gue denger ceramah bapak gue cuy, jawabnya si cuy, tak banyak komentar aku mengerti maksudnya.
kita mendapatkan tiket kereta sore hari, jadi kita punya waktu untuk berkeliling kota semarang, cuy mengajaku sholat dzuhur ke masjid agung semarang, saat itu cuacanya sangatlah panas, dan suasana masjid itu sangatlah ramai.. ramai karna sedang ada acara graduation. Kita berpisah karna batas wanita dan laki-laki.
Setelah sholat kita duduk sebentar di latar depan masjid melihat lululalang jamaah-jamaah berlarian karna terik matahari siang itu sangatlah panas yang membuat lantai latar masjid sangatlah panas jika di tapak dengan telanjang kaki. Aku dan cuy tertawa terbahak-bahak setiap ada jamaah yang melintasi lantai latar dengan kaki telanjang nya.
disitu akupun berfoto-foto mengabadikan moment aku di masjid agung yang membuat aku mendapatkan energy tinggi. Tak lama aku dan cuy mampir ke menara yang didepan masjid sangatlah tinggi, kota semarang terlihat semua diatas sana .
Setelah itu kita mampir ke lawang sewu tempat terakhir sebelum pulang, disana cukup banyak berfoto-foto yang diabadikan oleh cuy .
telfon cuy berdering.... cuy mengangkat telfon itu dengan nada lemas, aku melihat cuy, cuy melihatku dan aku mulai kepo deh. Siapa yang telfon cuy? Tanyaku, bapak gue, kenapa bapak lo? bapak gue mau ke bekasi ketempat lo mau lamar lo, kata cuy dengan muka yang lumayan agak sensitif. gue hanya respon senyum-senyum dan balas berkata bapak lo Lucu yah cuy .
Tibalah kita dikereta, digerbong paling belakang yang sepi banget bisa dibilang huninya cuma aaku dan cuy, dan duduk kita pun berpencar .
entah angin apa tiba-tiba diperjalanan mataku tak bisa teralihkan melihat sosok cuy, saat itu cuy memakai baju putih polos dibalut dengan jaket kulit hitamnya, tiba-tiba aku tertangkap basah oleh cuy karna sedang memandanginya. Tidak ada apa-apa yang terlintas dibenakku saat itu .
Hujan turun lumayan deras, kereta kita berhenti di stasiun yang cukup lama berhenti, kita harus cari makan karna kita tak ada bekal makanan untuk dikereta, aku dan cuy berlari-larian dr gerbong ke warung nasi untuk membeli nasi bungkusnya, karna hujan dan kereta mulai berjalan kita berlari-lari lagi untuk masuk kereta. Entah kenapa kejadian itu masih kuingat sangat jelas, bahagia yang sangat sederhana meskipun cuy masih ku anggap teman.
Setibanya di Jakarta kita mulai berpisah, berjalan masing-masing yang beda arah...
Bersambung
2 notes · View notes
indrilestari · 4 years ago
Text
Pertunjukan Pukul Dua
Fragmen 1
(siapakah kita?)
Adegan 1
 PEMENTASAN DIBUKA DENGAN TARIAN BONDAN KENDI OLEH SEKAR YANG DIIRINGI DENGAN ALUNAN GAMELAN. DENGAN LAMPU BERWARNA SEPIA. BEGITU SENDU.
MARIA MENUNGGU PELANGGAN BERSAMA BEBERAPA TEMANNYA DI TEMPAT YANG REMANG-REMANG. DUDUK DI BANGKU DENGAN TATAPAN KOSONG. HAMPIR PAGI, TAPI DIA BELUM DAPAT SATUPUN PELANGGAN PADAHAL DIA SUDAH MENGHABISKAN 5 GELAS TEH PANAS.
MARIA PULANG KE RUMAHNYA DENGAN GODAAN DAN CELAAN DISEPANJANG PERJALANANNYA.
SEFIA DUDUK DI DEPAN CERMIN. BERDANDAN.
 Fragmen 2
(Film-Film Berwarna Seperti Lipstik di Bibirmu)
Adegan 1
Sefia:
“Di negeri yang jauh, aku bercermin. Tetapi tidak sama sekali aku melihat wajahku yang berwarna-warni. Semua hitam dan putih, terkadang sephia. apa yang orang-orang pikirkan tentang warna sephia? Apakah orang-orang berpikir bahwa itu warna yang indah?
Sephia: cokelat dan abu-abu. Seperti hitam dan putih. Warna ini tidak menggambarkan aku. Jika aku boleh memilih, akan ku simbolkan diriku dengan warna fuchsia. Pink dan ungu. Lipstik warna pink. Rasa strawberry. Untuk wajah malaikat.”
(suara laki-laki)
“Sebelum matahari tenggelam, kutemui seorang perempuan mengenakan terusan berwarna pink. Sungguh cantik dan manis. Lalu dia duduk di rerumputan di bawah pohon. Berkaca dan berdandan. Di sampingnya terdapat bunga matahari yang baru ia petik dari kebun bunga milik Ibu Marlina. Seorang perempuan dengan baju pink memegang bunga lalu tersenyum manis. Berpose di depan kamera ponselnya, yang kata orang adalah ponsel paling bagus pada zamannya.
Aih, aku jatuh cinta pada pandangan pertama kepadanya. Dua puluh lima menit kemudian, aku melihat wajah cantiknya dalam ponselku.”
Sefia:
“Kuning, dan violet untuk kelopak mata. Merah untuk bibir, atau mau pakai pink juga boleh. Jangan lupa warna coral untuk pipi. Apakah perpaduan warna ini sudah menutup warna sephia-ku? Aku ingin terlihat berwarna-warni di hadapan semua orang.”
(LAMPU PELAN-PELAN BERGANTI MENJADI WARNA FAJAR)
(DATANG MARIA DENGAN MUKA LUSUH MENGANTUK, DANDANANYA SUDAH BERANTAKAN.)
 Adegan 2
Maria: “Sudah tanggal berapa sekarang? Anakku sepertinya belum makan.”
Lelaki: “Lonte!”
Maria: “Aku pelacur.”
Lelaki: “Dua ratus ribu terlalu mahal untuk menjadi hargamu!”
Maria: “Jika kau tidak mampu membayar ya sudah jangan pakai.”
Lelaki: “Wanita Jalang!”
Maria: “Aku pelacur.”
Lelaki: “Ganti namamu! Pelacur tidak seharusnya bernama Maria.”
Maria: “Memang kenapa?”
Lelaki: “Maria nama suci. Kau kan penuh dengan Najis.”
Maria: (Tertawa)
Lelaki: “Wanita penghibur!”
Maria: “Aku pelacur! Sejak dulu saya adalah seorang pelacur. Jangan mengubah, menambah atau mengurangi nama saya. Mengapa soal nama saja kalian ributkan?”
Maria:
“Aku pernah punya mimpi indah. Kau menuliskan mimpiku dalam bukumu, seperti itu mimpimu sendiri. Aku juga menuliskan kata-kata dan angka-angka yang kau ucapkan dalam tubuhku dan kita menamai itu sebagai “mimpi kita”.
Hari itu, aku membuatkanmu masakan spesial. Itu makanan favoritmu. Sop ayam dengan sambal bawang dan kerupuk. Kau menciumku hangat lalu kita makan bersama. Kata orang-orang, kita sedang dinner. Kau memuji masakanku enak. Aku tersenyum. Setelah itu kita minum anggur sampai mabuk. Kau menciumku berkali-kali sampai membuat tubuhku geli. Kita telanjang dan bergandengan tangan. Berjalan dalam kegelapan dan tiba di tebing lalu terjun ke sungai. Tapi kau tidak. Pada hari sabtu yang hujan, aku mencium kening-kening anakmu di rumah bordil milik Mama Helena.”
(SEKAR MASUK PANGGUNG DENGAN DANDANAN PRIYAYI.)
Sekar:
“Jalan yang berkali-kali kau tempuh tidak menjadikanmu bunga yang wangi dan disenangi semua orang. Kau lupa pada apa yang seharusnya kau pilih. Menjadi apa kau seharusnya. Gerimis turun di hari Kamis, biru, semua menangis. Semua menangis.”
Sefia:
“Kenapa kisahmu bisa begitu pilu, Maria, kau terlihat seperti buku diary yang robek terkena hujan. Setelah itu terbuang. Hanya kau yang menangis. Hanya kau yang menangis.”
 Maria:
“Sepasang mata tengah malam dan lipstik yang koyak. Sudah tanggal berapa sekarang? Aku harus membeli makan untuk anakku, membayar uang sekolahnya dan membayar semua urusan-urusan. Aku hanya tumbuh menjadi perempuan yang pandai memasak dan memiliki anak yang sering diserang kelaparan dan pertanyaan-pertanyaan. Aku adalah ibu yang yatim piatu. Sedangkan mereka mencariku dan mencaciku. Aku adalah bunga. Aku cacing tanah. Aku pelacur.”
 Adegan 3
Sekar:
“Memasak bunga-bunga di dalam pikiran. Menjadikannya lauk pauk untuk sarapan suamiku. Aku tidak pandai memasak, tapi kata ibu, perempuan harus pandai memasak agar bisa melayani suami. Surgaku berada di telapak kaki suamiku, kayanya.”
Sefia:
“Memasak itu perlu, tapi yang paling penting adalah bagaimana kamu terlihat cantik di hadapan suamimu. Supaya suamimu betah sama kamu. Kamu itu bunga matahari, Sekar, jadi pake eyeshadow kuning dan merah di kelopak mata, blush on pink di pipi, lipstik merah tua di bibir dan pakai highlighter di tulang pipi. Alismu sudah bagus, tapi masih perlu dirapikan. Mari aku bantu.”
(SEFIA MENDANDANI SEKAR SAMPAI SEKAR JADI CANTIK SEPERTI BUNGA MATAHARI)
Sekar:
“Impianku terhadap dunia adalah menjadikan diriku sebagai jam kerja. Umur 22 tahun, aku menikah dengan suamiku. Ibuku bilang dia adalah lelaki yang mapan dan tampan. Keluarganya terhormat, anak seorang pejabat. Aku akan bahagia jika menikah dengannya. Aku bahkan belum bertemu dengannya.
Dua hari setelah ibu berkata demikian, bapak kedatangan seorang tamu. Priyayi kata simbah. Wong-wong nduwe. Ibu menyiapkan makanan yang sebelumnya tidak pernah ada di rumah. Katanya mereka melamarku. Aku bahkan belum bertemu dengannya.”
Lelaki:
“Aku melihatmu saat kau menari untuk bupati 5 tahun lalu. Aku jatuh cinta padamu. Kau cantik, demikian perempuan, persis seperti apa yang dikatakan ibuku tentang seorang istri.
Sekar:
Lalu aku menikah dengannya. Dengan pesta meriah. Harusnya aku bahagia, tapi malah muncul pertanyaan adalah benakku “Bukankah pernikahan dan memiliki anak adalah pilihan?”. Aku menikah dengannya karena paksaan bapak, ibu, dan simbah. Aku bahkan belum bertemu dengannya.”
Lelaki:
“Cinta akan datang dengan sendirinya, Sekar, cepat atau lambat kau akan mencintaiku. Aku adalah suamimu.”
Sekar:
“Sebuah planet meledak. Aku tetap bangun pagi, memasak sarapan dan berdandan untuk suamiku di pagi hari. Setelah ia berangkat bekerja, yang aku lakukan adalah membereskan rumah. Apa bayaranku karena telah membereskan rumah?”
Lelaki:
“Kasih sayang, istriku. Bukankah itu cukup? Seorang istri harus mengabdi pada suaminya. Aku adalah kepala keluarga dan aku adalah imammu. Bukankah Pak Kiai sudah bilang bahwa “Sebaik-baiknya seorang istri adalah yang taat dan tunduk pada suami?”
Sekar:
“Halah, tidak usah menggunakan agama sebagai alat untuk menindasku. Bukankah manusia adalah makhluk yang bebas dan merdeka?”
Lelaki:
“(Dengan marah) Sekar, mari tidur!”
  Fragmen 3
(Menjadi Bungur)
Adegan 1
Maria:
“Suara noir radio di tengah malam. Sebuah poster pertunjukan baru saja ditempel. Pertunjukan dalam tubuh siapa kali ini? Stevi? Suhana? Dahlia si gadis 12 tahun? Atau siapa? Tokoh apakah yang akan dia perankan? Gadis lugu? gadis binal? seorang model? Seorang istri? Seorang aktris? Atau seorang gadis kesepian dalam tubuh bapaknya? Mereka pandai bermain peran hanya agar semua orang tahu bahwa mereka hidup.
Pukul dua pagi, lampu-lampu yang sedih dengan label harga yang tidak boleh lagi ditawar. Dua ratus ribu untuk sekali main, belum termasuk ongkos kasur dan pisang goreng. Harga untuk makan seorang anak yang selalu minta dicium keningnya. Aih, aku harus menaikkan harga agar aku bisa membeli mekap dan membeli gunjingan tetangga. Menjadi tiga ratus? Empat ratus? Satu juta? Atau aku harus membuat paket bermain. Satu juta untuk bermain, mendengarkan suara-suara atau menonton film noir, kasur, pisang goreng, segelas kopi dan percakapan hangat?
Tetapi musim hujan berjalan-jalan di luar bajuku. Dari seluruh warna-warna lampu jalan yang dipadatkan lalu aku kenakan. Baju dengan kancing-kancing kesedihan dan ketakutan. Akan menjadi apa aku setelah daun jatuh dari pohon terakhir?
Orang-orang bilang aku akan terbakar api neraka. Tidak apa-apa. Akan kutemukan anjing lalu akan ku beri minum ketika dia kehausan. Aku akan masuk surga. Tuhan tidak akan bersedih sendirian. Orang-orang itu kan juga tidak tahu apakah mereka akan masuk surga atau neraka? Mereka bukan wakil atau sekretaris Tuhan.”
 Lelaki: “Memang bukan. Tapi semua itu sudah tertulis dalam kitab suci.”
Maria: “Kitab suci siapa?”
Lelaki: “Kitab suci orang-orang beragama.”
Maria: “Tuhan lebih tahu apa yang kalian tidak tahu. Jangan merasa seolah-olah kamu paling tahu. Aku memang pelacur, tapi apakah surga dan neraka hanya ditentukan dari profesi? Aku orang baik juga. Aneh, kenapa orang-orang ini dungu seperti babi.”
Lelaki: (potongan ayat dalam kitab suci)
Maria: “Halah banyak bacot!”
(SEORANG ANAK MASUK PANGGUNG SAMBIL MENANGIS. MARIA MENGEJARNYA DENGAN WAJAH PANIK)
(MARIA MASUK PANGGUNG LAGI DENGAN SEORANG LELAKI. BERGANDENGAN MESRA.)
Maria: “Kau mau aku berperan menjadi siapa kali ini? Bunga apa yang ingin kau cium?”
Lelaki: “Aku ingin bunga tulip berwarna nila. Manis.”
Maria: “Aih, aku mahir memerankan tokoh itu. Mari, sudah kusiapkan kasur, radio, kopi dan pisang goreng. Juga percakapan tentang jurang dan sungai. Aku tidak mau ke jurang dan melompat ke sungai lagi.”
Sekar: Pelacur! Gara-gara kamu suamiku tidak pernah pulang. Kamu apakah dia? Semoga kau dikutuk oleh Tuhan!
 Adegan 2
(PHOTOSHOOT)
Sefia: “Aku memotret telapak tanganku sendiri seperti memotret dunia yang berwarna ungu. Impianku adalah ungu. Dan pink seperti strawberry.”
Lelaki: “Sepertinya kamu akan lebih cantik jika kau berwarna tosca.”
Sefia: “Warna ini telah menjadi kupu-kupu setelah air laut ingin mendaki bukit. Aku akan mengubah warna eyeshadow-ku dan memakai eyeliner.”
Lelaki: “Menjadi lumba-lumba.”
Sefia: “Menjadi tabebuya. Menjadi bungur.”
Lelaki: “Sefia, berapa harga pakaianmu?”
Sefia: “Serupa Madonna. Aku ingin seperti Madonna.”
Lelaki: “Bukankah lebih cantik Hepburn?”
Sefia: “Aku akan menjadi Hepburn keesokan harinya.”
Lelaki: “Kau lebih cocok menjadi perempuan yang memiliki laut dalam tubuhmu. Di lenganmu.”
Sefia: “Laut yang seperti apa? Yang banyak pari dan kura-kura?”
Lelaki: “Yang banyak paus dan ubur-ubur.”
Sefia: “Laut itu berwarna apa?”
Lelaki: “Berwarna hijau.”
Sefia: “Aku tidak suka hijau.”
Lelaki: “Tapi aku suka.”
Sefia: “Baiklah, besok aku akan menggambar laut berwarna hijau dengan paus dan ubur-ubur.”
Lelaki: “Kau memang perempuan yang cantik, Sefia, mari hapus lipstikmu yang pink rasa stawberry dan telanjangi wajahmu.
Sefia: (berteriak)
(SEKAR DAN SEFIA BERADA DI TENGAH PANGGUNG. SUARA SEORANG PRIA MUNCUL DARI SISI KANAN DAN KIRI PANGGUNG BERGANTIAN. SEKAR MENGENAL SUARA ITU SEBAGAI SUAMINYA DAN SEFIA TIDAK MENGENAL SUARA ITU MEREKA BERLARI MENGEJAR DAN MENGHINDARI SUARA ITU. MEREKA KETAKUTAN KETAKUTAN.)
Sekar:
Dan berjalan. Dan melupakan. Dan menyapu. Dan melupakan. Dan memasak. Dan melupakan. Dan makan. Dan menggambar matahari di kelopak mata. Dan menggoreng bunga pada pukul 25.67. dan melupakan. Dan melupakan. Dan aku harus melakukan seumur hidup.
 (SEFIA DI DEPAN BLITZ KAMERA MEMELUK DIRI YANG BERANTAKAN, MENANGIS. BAJU, MEKAP DAN KEYAKINANNYA KOYAK. DIA MEMBERSIHKAN MEKAP DARI WAJAHNYA.)
 Maria:
“Apakah orang-orang tahu, setiap hari, setiap saat, seseorang sedang melakukan sebuah pertunjukan. Karena dia hidup. Atau karena dia percaya bahwa dia hidup. Hidup adalah sebuah kata benda. Jika aku menyukainya, ia bernama kesunyian. Jika aku membencinya, ia bernama kesepian.
(MEMASANG POSTER-POSTER PERTUNJUKAN)
Pertunjukan ini berjudul “Menjadi Jam Tengah Malam yang Meledak di Paris Semua Menangis Dengan Mata dan Bibir Koyak Karena Apakah Kau Ada Di sana?” dengan aktor utama: aku. Pencahayaan: lampu-lampu dini hari yang bersedih. Mekap: seorang aktor yang baru saja selesai pentas. Musik: tangisan anak-anak yang lupa dicium keningnya. Tentu saja penontonnya adalah kalian. Kalian bebas menonton, berbicara, mengkritik, menghujat, memuji, memaki, ikut serta dalam pertunjukan ini, membubarkannya, bebas. Tapi yang perlu diingat adalah akulah aktor utama. Jadi jalannya pertunjukan ini terserah padaku.
Kau mau menemaniku dalam pertunjukan ini?”
Lelaki 2: “Tidak!”
Maria: “Mengapa tidak? Kau akan aku jadikan aktor utama juga, menemaniku berdiri di atas panggung.”
Lelaki2: “Tidak!”
Maria: “Nanti aku tambah dengan percakapan pukul 2 pagi. Bagaimana?”
Lelaki 2: “Tidak!”
Maria: kamu merah seperti tomat. Lucu sekali. Mau jadi pacarku saja?
Lelaki 2: “Tidak!”
Maria: “Ih menggemaskan sekali. Coba katakan hal lain selain tidak (mencubit pentil lelaki). Gendut. Gemas. Ayo kita main. Nanti aku kasih diskon deh. Ayo!”
Lelaki 2: “Ih, kok jadi aku sih yang jadi objek?”
Fragmen 4
(Setelah Kita Terjebak dalam Etalase)
Adegan 1
(SEORANG LELAKI MENATAP SEFIA SINIS)
Sefia:
“Museum ini terbuka kembali. Kini dengan gadis boneka berdiri dalam etalase yang terkunci. Semua orang melihatnya, memotretnya, memajangnya dalam ponselnya, kemudian beberapa menit setelah itu semua lengang. Hilang. Hitam.
Semua warna yang aku gambarkan di tubuhku semua hilang. Dia telah menelanjangi warna-warna itu. Warna yang sedari dulu aku kumpulkan di hadapan umat manusia. Ternyata aku hanya boneka kayu untuk mereka.
Tapi tidak apa. Ayo jadi boneka kayu yang cantik. Berwarna. Boneka yang semua orang senangi.”
(SEFIA BERDANDAN DI DEPAN CERMIN. BERANTAKAN. LALU MENANGIS)
 Adegan 2
Sekar:
“Bawang merah. Merica. Cabai. Tomat. Lengkuas. Bawang putih. Jahe. Garam. Kemiri. Lada. Kunyit. Kemangi. Serai. Ketumbar. Kunyit. Penyedap rasa. Daun salam. Lengkuas. Asam jawa. Eyeshadow berwarna mustard. Cabai. Garam. Parfum rasa vanila. Tomat. Terong. Lengkuas. Bawang bombay. Garam. Asam jawa. Kencur. Temulawak. Ketumbar. Gula merah. Hal-hal lain yang turut berpartisipasi dalam cerita ini.”
Sekar: “Maria, aku dipukuli suamiku semalam.”
Maria: “Kenapa?”
Sekar: “Karena potongan ayat suci perkataan kiai.”
Maria: “Seperti apa potongan ayat suci tersebut?”
Sekar: “Bahwa istri harus selalu patuh pada suaminya.”
Maria: “Perempuan yang malang. Tapi yang aku tahu bahwa perempuan memang harus selalu patuh pada suaminya.”
Sekar: “Pernikahan dan anak adalah pilihan, bukan kewajiban. Lelaki keparat.”
Maria: “Sekar, yang aku tahu lagi, istri tidak boleh membicarakan keburukan lelaki kepada orang lain.”
Sekar: “Siapa bilang?”
Maria: “Ibuku. Hal-hal mendasar begitu saja kamu belum tau. Pantas kau dipukul suamimu.
Sekar: “Sinting!”
 Adegan 3
Sefia: “Aku biru karena aku melihat bahwa aku biru, karena hanya itu jalan satu-satunya yang aku tahu.”
Lelaki 2: “Kisah-kisah manusia memang penuh tangis, Sefia.”
Sefia: “Mungkin pagi ini aku harus pulang.”
Lelaki 2: “Ke mana?”
Sefia: “Kepada museum yang tutup jam sembilan malam. Pada wajah cantik, tirus, kurus, bunga matahari, parfum Jean Baptiste Grenouille, pada sepotong apel.”
Lelaki 2: “Pulanglah kepadaku.”
Sefia: “TIDAK!”
(SEFIA BERJALAN MENGELILINGI PANGGUNG YANG TELAH DIBATASI DENGAN LAMPU WARNA-WARNI. LELAKI 2 MENGEJAR SEFIA. SEFIA BERJALAN SEMAKIN CEPAT. SEPAKIN LIAR. DENGAN TERIAKAN. MENGINDAR DARI LELAKI 2 SAMPAI LELAKI 2 BERHASIL MEMELUK SEFIA.)
Maria: (Kepada Lelaki 2, mencubit pipinya, gemas) “Kamu kok lebih memilih dia sih daripada aku? Aku lebih bohay dari dia.” (Maria mencubit seluruh tubuh Lelaki 2 dengan gemas dan melecehkan)
(LELAKI 2 MENANGIS. LALU MELAKUKAN APA YANG DILAKUKAN SEFIA. SEFIA MENGEJARNYA)
Sefia & Lelaki 2:
“Lelaki dan perempuan harus bisa bebas untuk menjadi kuat. Lelaki dan perempuan harus bisa bebas untuk menjadi kuat. Lelaki dan perempuan harus bisa bebas untuk menjadi kuat. Lelaki dan perempuan harus bisa bebas untuk menjadi kuat. Lelaki dan perempuan harus bisa bebas untuk menjadi kuat. Lelaki dan perempuan harus bisa bebas untuk menjadi kuat. Lelaki dan perempuan harus bisa bebas untuk menjadi kuat. Lelaki dan perempuan harus bisa bebas untuk menjadi kuat.”
(MENGIKATKAN TALI DI TUBUH MARIA.) (MARIA MENCOBA MENYENTUH LELAKI 2 LAGI. TAPI TUBUHNYA TERIKAT) (SEORANG ANAK MENANGIS)
Sefia: “Dasar Pelacur!”
Lelaki 2: “Sampah Masyarakat!”
Sefia: “Kau pasti Masuk Neraka!”
Sekar: “Kau telah merusak keluargaku, semoga kau dikutuk!”
Sefia: “Pelacur bangsat!”
Lelaki 2: “Pelacur bangsat!”
(SEKAR MENARI BONDAN KENDI. SEMAKIN LAMA TUBUHNYA SEMAKIN LEMAH. MENANGIS. LAMPU MEREDUP. TERDENGAR SUARA CAMBUK. LAMPU PADAM.)
1 note · View note
nonasinarrembulann · 5 years ago
Text
*Menanamkan Mindset Finansial yang Benar Sejak Dini*
Bismillah.. Tulisan ini hasil diskusi santai saya dengan istri sebelum istirahat tadi malam.
Sebelumnya.. Ba'da magrib kemarin saya baru aja bagikan hak penjualan kripik yang dijual A Fatih dan Ka Haikal beberapa hari yang lalu. Dan seperti biasa.. Ba'da magrib selepas tajil, dan makan malam saya mengumpulkan anak-anak untuk evaluasi harian dan memberikan hak mereka.
Seperti biasa, mereka langsung bawa dompet dan mulai menghitung pendapatan upah mereka. Saya kasih uang pecahan besar, biar mereka bisa memutar otak untuk belajar matematika secara ga langsung. Terlihat mata berbinar mereka, beda dengan anak sekarang yang kadang jemu belajar hitungan, karena yang dihitung abstrak, ga nyata 😁
Oh ya.. Takut yang belum tau episode sebelumnya.. Saya dan istri sepakat menerapkan upah untuk aktivitas harian anak-anak.
Misalnya:
Ngepel : 2000
Nyapu : 2000
Cuci piring : 2000
Beres-beres tempat tidur : 1000
Jemur pakaian : 2000
Bantu adik ke toilet : 2000
Tamat shaum : 5000
Beberapa. Minggu yang lalu, kami juga menerapkan punishment:
Menzalimi adik atau kaka: -2000.
Namun, ada hal lucu tadi malam.. Saat mereka asyik menghitung uang saya tanya, "Mau sedekah berapa hari ini..?". Awalnya saya liat Ka Haikal mengambil uang 2000, diantara 10rb, 20rb, dan 100rb. Lalu saya coba sampaikan ke mereka fadilah sedekah. Allah akan gantikan minimal 10 kali lipat. Langsung aja Ka Haikal menggulung 100rb untuk disedekahkan.. Ibunya bilang, bertahap aja.. Saya juga tambahkan, amal yang baik itu yang istiqomah dilakukan walau sedikit. 😅
Lalu, kembali ke perbincangan hangat malam tadi, saya bilang sama istri, "Yang terpenting dari pendidikan finansial bukan masalah uangnya.. Tapi pemahaman akan uangnya. Ingat, jangan jadikan uang tujuan, tapi alat. Alat tukar, alat untuk sedekah, alat untuk investasi, alat untuk bahagiakan orang di sekitar kita."
Berapa banyak dewasa ini kita saksikan, orang yang kejarannya harta. Kata-katanya, "Kalau punya uang semua selesai. Ga ada uang sengsara".
Akhirnya:
Mau masuk kerja, nyogok.
Mau nikah, hutang.
Mau beli rumah, KPR.
Mau beli mobil, leasing
Bahkan sampai ada anekdot, "ada uang abang disayang, ga ada uang abang ditendang".
*Kenapa..?*
Karena Tuhannya uang. Sekali lagi, pemahaman tentang dasar finansial ini penting ditanamkan sejak dini.
Beberapa kali, saya ajak anak-anak memberikan bantuan, baik sembako atau nasi kotak, biar tertanam dalam jiwanya tentang indahnya tangan di atas. Sambil bilang, "Nak, di setiap harta kita ada hak orang-orang yang membutuhkan.. Kita harus banyak bersyukur, tuh lihat banyak orang sebesar kalian yang hari masih kedinginan dan kelaparan".
Pilih mana:
✔️ Anda bekerja untuk uang, atau uang bekerja untuk Anda?
✔️ Diberpudak uang, atau mengendalikan uang?
✔️ Menerima bantuan atau memberi bantuan?
✔️ Ditraktir temen atau mentraktir temen?
✔️ Diberikan rumah oleh ortu atau menghadiahkan rumah untuk mereka?
✔️ Mendapatkan pinjaman atau membantu kesusahan orang?
✔️ Pinjem buku temen atau beli buku sendiri? 😬
✔️ Nunggu gratisan atau beli karena masih punya kehormatan?
Hati-hati jika Anda selalu ada di pilihan pertama, mungkin bukan karena terdesak, tapi memang sudah jadi mental dan watak.
Saya jadi teringat kata-kata Aa Gym, walau dunia sedang krisis, ekonomi sedang sakit. Pantang meminta, karena itu merendahkan martabat kita di hadapan makhluk juga Allah.
Sebisa mungkin :
1. Makan gaji
Kalau udah habis?
2. Makan tabungan
Kalau udah habis?
3. Makan aset
Kalau udah habis?
4. Sebisa mungkin bersabar. Kalaupun ada yang memberi bantuan, ambil secukupnya. Jangan berlebihan. Berikan sisanya pada saudara kita yang lebih membutuhkan. MasyaAllah.
Inilah yang saya katakan di buku Muda Karya Raya *Mentalitas Kaya*.
Buat para akhwat/wanita/cewe singleillah yang sedang cari calon jodoh, jangan juga salah pilih ya pilih calon suami:
✔️ Keliatan tajir, ternyata disupport Mamih Papih
✔️ Motor keren atau mobil mewah ternyata pinjem sama temen
✔️ Katanya udah punya rumah, ternyata cicilannya masih belasan tahun lagi
✔️ Katanya kerja di temat berseragam, nyatanya hutang sana-sini.
Justru, jangan rendahkan seorang lelaki yang mungkin :
✔️ HPnya sederhana, tapi produktif dengan karya.
✔️ Motornya masih bersahaja, tapi dibeli dengan kerja kerasnya.
✔️ Usaha atau kerjanya masih merintis, tapi kreativitas dan semangat ikhtiarnya tiada tara
✔️ Jarang keluar rumah, bajunya kaosan, tapi omset milyaran 😂
✔️ Ga banyak bicara manis, tapi sekali bicara langsung ngajak berrumah tangga yang harmonis.
Do'akan ya.. Saya sedang rancang sama istri biar semua anak lelaki kami bisa nikah di usia 18 tahunan, tapi sebelum itu mereka sudah cetak omset milyaran. Aamiin. 😊 Ada yang mau nungguin jadi istrinya..? Hehe. Keburu tua 😁
Di sesi akhir tulisan ini, saya begitu terkagum dengan cerita yang dulu pernah saya dengar tentang dua sosok ayah yang juga seorang Khalifah di masa Umayyah yang punya treatment berbeda pada anak-anaknya.
Hisyam bin Abdul Malik dan Umar Bin Abdul Aziz sama-sama memiliki 11 anak, laki-laki dan perempuan. Hisyam bin Abdul Malik (Salah satu Khalifah di masa Umayyah) meninggalkan jatah warisan bagi anak-anak laki masing-masing mendapatkan 1 juta Dinar.
1 juta dinar (hari ini sekitar Rp 2.220.000.000.000,-) ternyata tak bisa sekadar untuk berkecukupan, bahkan menuju kefakiran. Dengan peninggalan harta melimpah itu ternyata tidak membawa kebaikan. Semua anak-anak Hisyam sepeninggalnya hidup dalam keadaan miskin.
Berbeda dengan Khalifah Umar Bin Abdul Aziz yang hanya mewariskan setengah dinar bagi anak-anak lelakinya (yang jika dirupiahkan hanya sekitar Rp.1.100.000) dan seperempat dinar untuk anak perempuan. Di masa sekarang ini di mana harga bahan-bahan pokok melambung tinggi, jumlah uang segitu dalam hitungan beberapa hari akan menguap tak berbekas. Nyatanya, anak-anak Umar bin Abdul Aziz tanpa terkecuali hidup dalam keadaan berkecukupan bahkan kaya. Salah seorang di antara mereka berinfaq fi sabilillah untuk menyiapkan kuda dan perbekalan bagi 100.000 pasukan penunggang kuda.
Orang-orang bertanya kepada Umar Bin Abdul Azis menjelang wafatnya, "Apa yang engkau tinggalkan untuk anak-anakmu?"
Beliau menjawab, "Aku tinggalkan untuk mereka takwa kepada Allah. Jika mereka menjadi orang-orang yang soleh maka Allah yang akan mengurus mereka, jika tidak menjadi orang-orang soleh maka aku tidak akan menolong mereka untuk bermaksiat pada Allah".
MasyaAllah... Semoga kita bisa jadi orang yang menjadikan harta di tangan, sedangkan Allah ada di hati kita. Aamiin.
*Setia Furqon Kholid*
*Buat Sahabat yang mau baca inspirasi tulisan saya. Mumpung ada diskon besar boleh klik https://shopee.co.id/setiastore2802
2 notes · View notes
raditya-gunawan · 4 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
kegunaan wallpaper dinding
Wallpaper Dinding Yang Murah Seandainya Tertarik Telpon 0878-5043-5758
1. Mempercantik ruangan
Wallpaper yang terdiri dari beragam warna, gambar karakter hingga beragam motif dapat menjadi salah satu pilihan bagi anda untuk mempercantik ruangan. Dengan pemilihan yang sesuai selera anda disertai dengan penataan furniture dan perabot yang eye catching ruangan anda akan semakin cantik. Ada  Tips Memilih Wallpaper Dinding Pada Ruang Tamu, dan Tips Memilih Wallpaper Untuk Kamar Tidur. Tips tersebut akan memberikan kemudahan anda dalam memilih warna, desain, dan corak yang cocok untuk ruangan yang akan anda desain dengan wallpaper.
2. Menutupi kekurangan dinding
Pemasangan wallpaper juga dapat menjadi salah satu cara untuk menutupi kekurangan dinding anda. Dinding anda mungkin sudah lama, catnya mulai mengelupas. Atau mungkin terdapat tembelan pada dinding anda yang warnanya tidak senada dengan warna dinding yang lain. Anda dapat memasang wallpaper di bagian dinding tersebut untuk menutupinya.
3. Menutupi kerusakan dinding
Jika anda tinggal di daerah yang kelembapan udaranya tinggi, kemungkinan besar beberapa dinding tembok anda rusak yang diakibatkan lumut. Salah satu cara untuk mengatasi dinding tembok yang lembab dan berjamur adalah dengan menggunakan Cat Tembok Anti Lembab dan Jamur, atau anda dapat mengaplikasikan wallpaper pada dinding anda. Wallpaper akan menutupi dinding tembok tersebut dengan sempurna dan yang terlihat nantinya hanyalah warna dan motif wallpaper yang anda pasang.
4. Menutupi keretakan dinding
Beragam bahaya yang bisa timbul dari dinding retak. Jika anda sudah menambalnya, hasil tambalan tentunya akan terlihat kurang menarik dilihat. Untuk menutupi hasil tambalan yang kurang menarik tersebut, Cara Mengatasi Tembok Retak  adalah dengan menggunakan wallpaper sehingga tampilan tembok anda akan menjadi cantik.
5. Menutupi dinding yang bergelombang
Jika anda melakukan renovasi rumah, dimana sebagian bangunan lama tetap anda pertahankan dan sebagian lainnya anda ganti dengan mendirikan tembok yang baru, biasanya ketebalan tembok yang lama dengan tembok yang baru akan terlihat sedikit berbeda mulai dari tempat dinding menyambung hingga ketebalan tembok antara tembok yang lama dengan tembok yang baru. Anda dapat menyiasati dengan mengaplikasikan wallpaper.
6. Mempercepat dekorasi rumah
Dekorasi rumah selalu memakan waktu yang lama, beragam perbaikan membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikannya. Pemasangan wallpaper dapat menjadi pilihan dibandingkan dengan mengecat ulang tembok rumah anda. Bandingkan saja, mengecat memerlukan pengamplasan agar hasil car benar-benar terlihat halus. Belum lagi pengaplikasian cat terkadang diperlukan beberapa lapisan agar warna cat benar-benar terlihat sesuai keinginan si pemilik rumah. Sedangkan dengan pemasangan wallpaper anda hanya cukup membersihkan dinding dan menempelkan wallpaper maka dinding anda sudah terlihat cantik.
7. Membuat rumah menjadi lebih nyaman
Seperti fungsi ventilasi rumah, dengan dinding yang cantik tertutup wallpaper, ruangan terlihat pula cantik. Ruangan yang cantik tentunya akan menarik pemilik untuk berlama-lama berada di ruangan tersebut karena merasa ruangan tersebut juga tersa nyaman.
8. Menghemat dana
Terdapat beragam wallpaper dan beragam pula range harga wallpaper. Untuk wallpaper dengan kualitas tinggi mungkin harganya sedikit mahal. Tetapi jika anda bandingkan dengan cat dinding yang biasanya hanya bertahan sekitar dua tahun maka wallpaper bisa bertahan selama empat hingga enam tahun. Cukup menghemat dana bukan jika selama empat hingga enam tahun anda tidak perlu mengganti wallpaper.
9. Melindungi dinding terhadap air
Wallpaper yang jenisnya terdapat lapisan vinyl dapat tahan terhadap cipratan air. Dengan ketahanan wallpaper terhadap air maka dinding tembok anda akan semakin awet pula bukan. Selain wallpaper anda juga bisa menyiasati dengan membuat Hiasan Dinding Dari Barang Bekas. Anda bisa mencari referensi Cara Membuat Hiasan Dinding di google atau kreasi anda sendiri.
10. Melindungi dinding dari cuaca yang berubah-ubah
Cuaca Indonesia yang tidak menentu kadang meskipun musim penghujan, berhari-hari panas dan tak kunjung turun hujan. Terkadang hujan turun berhari-hari. Cuaca yang tak menentu tersebut juga berpengaruh terhadap kelembapan dinding rumah kita.
Lapisan vinyl pada wallpaper yang dapat menjadi pelindung dinding dari air juga akan melindungi dinding tembok anda sehingga tembok anda tetap terlihat cantik.
11. Menutupi rembesan air
Di rumah anda terdapat ruangan yang dindingnya selalu basah akibat rembesan air dari sisi dinding yang satunya? Untuk mengatasinya anda juga dapat mengaplikasikan wallpaper pada dinding yang senatiasa basah tersebut. Hasilnya akan terlihat seperti embun. Tetapi tentu saja wallpaper yang anda aplikasikan adalah wallpaper yang terdapat lapisan vinylnya.
waspadai pula penyebab rembesan air pada dinding, lama kelamaan dinding anda dapat berlumut dan berjamur jika anda biarkan begitu saja. Baca artikel cara mengatasi dinding tembok lembab dan berjamur
12. Sebagai lapisan meja
Selain digunakan untuk melapisi dinding, wallpaper juga dapat anda aplikasikan pada meja. Coba dan lihatlah bagaimana meja anda akan terlihat semakin cantik. Untuk meja kayu tentunya anda mengganti lem biasa wallpaper dengan lem kayu.
13. Sebagai lapisan almari kayu
Wallpaper juga dapat anda aplikasikan pada lemari. Dengan mengaplikasikan wallpaper pada almari maka anda akan semakin mudah mendekorasi ruangan yang bertema sesuai dengan kesukaan anda terntunya.
14. Sebagai lapisan tempat tidur
Desain kamar tidur minimalis untuk tempat tidur anak, anda juga dapat anda lapisi dengan wallpaper. Maka tampilan cantik dengan tema kesukaan anak anda akan semakin mempercantik tampilan kamar tidurnya.
15. Memudahkan membersihkan dinding dari coretan anak
Wallpaper merupakan pelapis dinding yang sangat mudah dibersihkan. Misalkan anak anda mencoret-coret dinding yang terlapisi dengan wallpaper maka anda hanya perlu mengelapnya dengan busa atau kain yang dibasai dengan air hingga coretan anak anda menghilang.
16. Media belajar anak mengenal warna
Wallpaper yang berwarna warni dapat menjadi salah satu cara mengenalkan anak anda beragam warna. Anda dapat menjadikan wallpaper sebagai contoh warna yang anda ajarkan, dan anak akan dapat melihat secara langsung dan mengerti tentang beragam warna yang sedang anda ajarkan.
17. Media anak belajar huruf dan angka
Tak hanya warna, wallpaper  yang memiliki gambar huruf alphabet dan urutan angka dapat menjadi salah satu cara pembelajaran anak mengerti dan mengingat angka dan huruf.
18. Meningkatkan imajinasi anak
Misalkan anda memilih wallpaper dengan motif hewan, maka anak anda dapat belajar mengenai hewan hanya dengan melihat wallpaper sebelum anak anda memiliki kesempatan melihat beragam hewan secara langsung.
Wallpaper lain yang bertema antariksa juga dapat melatih imajinasi anak anda tentang bagaimana system antriksa dan tata surya.
19. Pembentukan karakter anak
Dengan warna warni ceria wallpaper yang menghiasi dinding kamarnya, maka anak anda akan menjadi anak yang senantiasa ceria. Pilih warna yang sesuai dengan karakter anak anda. Pink biasanya meripakan warna kesukaan anak perempuan yang lumayan sensitive. Sedangkan biru adalah warna yang identik dengan anak laki-laki.
Tak ada salahnya pula jika anda menanyai warna kesukaan anak anda dan meminta pendapatnya tentang bagaimana wallpaper yang akan dipasang di kamarnya sehingga wallpaper yang dipasang akan membuat anak anda lebih nyaman berada di kamarnya.
 
               
 
berapa lama wallpaper dinding bertahan
Daya Tahan Wallpaper Dinding Toko Kami Itu Bisa Sampai Bertahun-tahun                           
 
bahan wallpaper dinding 3d
Kertas
Wallpaper dinding ini sepenuhnya terbuat dari kertas biasa, sehingga tak heran wallpaper jenis ini mudah sobek terutama ketika proses pemasangan. Wallpaper dinding jenis ini memiliki kelebihan pada kualitas corak dan detail gambar yang dapat sangat beranek ragam. Namun demikian, wallpaper dari bahan kertas ini, selain mudah sobek, tentu saja mudah kotor. Bahan kertas tersebut bersifat menyerap noda dan kotoran. Oleh karena itu, wallpaper dinding jenis kertas ini paling cocok ditempatkan pada bidang dinding yang terlindungi, seperti pada bidang dinding belakang tempat tidur; atau bidang-bidang dinding yang bukan merupakan jalur sirkulasi utama. Hindari wallpaper dinding jenis ini untuk diaplikasikan pada dinding kamar anak balita Anda. Atau dinding yang dilapisi wallpaper akan mudah kotor atau kusam karena sering disentuh atau terkena gesekan dengan barang. Sayang bukan?
 
   
 
Heavy Duty Paper
Wallpaper dinding ini dikembangkan abad XIX dengan merek yang terkenal pada saat itu yakni Anaglypta dan Lincrusta (Akmal, 2009). Terlihat dari penamaannya, wallpaper bahan jenis ini memiliki sifat yang kuat karena heavy duty sendiri memiliki arti harfiah “tugas berat”. Wallpaper dengan jenis bahan yang heavy duty merupakan wallpaper pertama yang bisa dibersihkan dengan lap basah. Jenis wallpaper ini ada yang diberi motif timbul (emboss) serta memiliki lapisan linen pada bagian belakang. Karakteristik yang tebal ini memiliki keistimewaan lainnya seperti dapat diberi lapisan cat. Dengan demikian, Anda dapat mengubah warna dinding yang telah dilapisi wallpaper tanpa harus mengelupas atau membeli wallpaper baru.
 
Vinyl
Jenis wallpaper vinyl ini kini merupakan jenis yang umum diproduksi. Jenis bahan ini memiliki banyak keunggulan seperti tak mudah sobek, tak mudah rusak/ kotor terkena noda minyak, debu, atau cipratan air. Wallpaper vinyl ini pun relative tahan lembap dibanding produk wallpaper berbahan kertas. Daya tahan wallpaper vinyl ini dapat diandalkan. Sesuai untuk diaplikasikan pada semuua ruang di rumah Anda, mulai dari ruang tamu, kamar tidur, ruang kerja, ruang keluarga hingga dapur rumah. Terdapat beberapa jenis wallpaper vinyl yang dibedakan berdasarkan lapisan bagian belakangnya. Ada yang dilapisi kertaa dan kain.
 
Vinyl yang dilapisi kertas di belakangnya memiliki durabilitas dan fleksibilitas tinggi. Fleksibel tinggi yang dimaksud adalah bahan wallpaper vinyl ini mudah dilekukkan sehingga mudah pula untuk diaplikasikan pada bagian lekukkan seperti lipatan kecil di area sekitar bukaan pintu atau jendela. 
 
Jenis lainnya adalah vinyl berlapis kain. Jenis wallpaper ini ada yang bersifat light-duty memiliki kelebihan ketahanan terhadap bidang dinding yang lembap. Ada pula jenis lainnya yaitu medium-heavy duty yang memiliki kualitas sedikit lebih tinggi dibanding jenis yang disebutkan sebelumnya. Wallpaper dinding jenis ini sesuai untuk diaplikasikan pada bidang dinding area dengan tingkat aktivitas yang cukup padat seperti di area public misalnya hotel, rumah sakit, kantor, koridor, dan sebagainya.
 
   
 
Kain
Wallpaper berbahan kain ini memiliki karakteristik hampir sama dengan kain pada umumnya seperti kain sutra, tenun, katun, linen. Wallpaper berbahan kain ini memiliki beraneka motif, tekstur, warna yang beragam. Untuk wallpaper yang berasal dari kain yang sangat halus, perlu kecermatan ekstra dalam pemasangannya agar tidak rusak. Salah satunya adalah dengan dialasi kertas alas khusus. Untuk itu, sebaiknya dilakukan oleh tenaga pasang yang ahli dan berpengalaman di bidangnya. Dari tampilan, wallpaper berbahan kain ini jelas terkesan elegan, berbeda dengan wallpaper pada umumnya. Permukaannya terasa beda ketika disentuh.
 
Serat Alami
Natural fiber atau fiber alami merupakan pelapis dinding yang terbuat dari serat-serat alam seperti bamboo, kayu, kelapa dan daun. Praktis digunakan untuk Anda yang menginginkan suasana dan menghadirkan kesan alami dalam ruangan. Praktis tentu saja dalam hal dalam pemasangan dan perawatan!
 
Foil
Bagi Anda yang ingin menciptakan efek kilap, pelapis dinding berbahan foil adalah pilihan yang tepat. Efek kilap didapat dari lapisan kertas  timah yang dipasang pada permukaan wallpaper. Namun kekurangannya adalah wallpaper berbahan foil ini tipis sehingga mudah robek dan tentunya akan menyulitkan ketika proses pemasangan. Dikarenakan lembaran foil ini tipis, disarankan dipasang pada bidang dinding dengan permukaan yang halus. Hindari memasang wallpaper jenis ini pada bidang dinding yang kasar dan tidak rata.
 
Beludru
Wallpaper jenis ini terdapat bahan yang berasal dari serat wol, baik berbahan kertas maupun berbahan kain. Serat wol tersebut menimbulkan efek beludru pada permukaan wallpaper. Wallpaper bahan ini digemari karena hadir dalam nuansa klasik, retro dan kontemporer. Kesan beludru membuat warna berubah-ubah dan menampilkan keeleganan. Sangat mewah dan elegan untuk menghias dan menciptakan suasana yang berbeda di ruangan Anda! 
 
tips membeli wallpaper dinding
.
1. Berbekal cat dan kuas kecil, kamu bisa bikin kamarmu terlihat segar!
2. Siapkan koran dan lem, kamarmu jadi berseni dengan wallpaper dari koran!
3. Cuma butuh benda berbentuk bulat untuk mencetak wallpaper kece ini dengan spidol warna putih
4. Berbekal kertas kalkir yang sudah dicetak dengan pola, kamu bisa bikin wallpaper keren dengan brush dan cat!
5. Kertas emas yang ditempelkan di dinding dengan bentuk tertentu ampuh bikin ruangan terlihat lebih fancy!
6. Siapkan lakban, potong kecil, dan tempelkan di dinding dengan bentuk +
7. Gunting kertas lipat atau kertas manila dengan bentuk lingkaran lalu tempelkan di dinding secara acak
8. Siapkan mangkuk atau gelas kaca, lalu buat pola di dinding dengan menggunakan spidol warna emas. Selamat mencoba!
9. Dengan bantuan proyektor, pensil, isolasi, dan spidol hitam kamu sudah siap bikin tembok kamar stunning dengan cara ini!
 
foto wallpaper dinding kamar
��
 
 
               
 
cara membuat wallpaper dinding kamar tidur    
: 1. Sesuai dengan Karakter Anda
Setiap warna memiliki arti dan efek psikologis yang penting diperhatikan, sehingga pemilihan warna dan motif harus tepat.
 
Namun yang terpenting adalah warna-warna ini adalah cerminan atau kesukaan Anda sekeluarga.
 
Ruang tamu atau living room biasanya tempat berkumpul bagi seluruh keluarga, gunakan warna dan motif yang dapat dinikmati semuanya.
Memilih wallpaper atau cat dinding bersama-sama bisa menjadi aktivitas yang seru bersama keluarga.
2. Jenis Ruangan
Selain mengikuti warna kesukaan, penting untuk menentukan konsep ruangan yang Anda inginkan, apakah ruangannya ingin terasa cerah atau tenang atau formal.
Ruangan formal biasanya cenderung menggunakan warna-warna akromatik.
Warna akromatik adalah kombinasi antara warna yang gelap dan terang, seperti hitam, putih, atau abu-abu. Biasanya warna ini dipakai area foyer atau area servis.
 
Untuk ruang bermain anak, gunakan warna cerah dan motif yang lucu, karena secara psikologis mampu menambah keceriaan si buah hati. Motif-motif lucu juga bisa mengedukasi anak tentang bentuk.
Pilih nuansa biru untuk ruang tidur, karena warna biru mampu menampilkan suasana yang menenangkan sehingga tidur bisa terasa nyenyak. Hindari warna gelap di ruang tamu untuk menghindari kebosanan atau rasa lelah.
 
3. Aksen Ruangan
Untuk ruangan yang tergolong mini, aplikasikan wallpaper di satu sisi saja sebagai aksen.
 
Kemudian warnai dinding lainnya dengan warna yang senada atau netral.
 
Warna senada berarti masih dalam garis atau palet yang sama (bisa dilihat dari lingkaran warna).
1.Berbekal cat dan kuas kecil, kamu bisa bikin kamarmu terlihat segar!
2. Siapkan koran dan lem, kamarmu jadi berseni dengan wallpaper dari koran!
1 note · View note
decembercrush · 5 years ago
Text
Pasti
Rizkiya Aresta Putri Manggala, sudah tiga jam sejak ia memandangi ponselnya di atas kasur dalam ruangan yang memiliki luas 4x5 meter, dibalut dengan wallpaper tokoh-tokoh  peri yang selalu mendominasi mitos-mitos tentang hari natal. Pandangannya kosong menatap nakas yang sama kosongnya dengan pikirannya saat ini. Tangannya menunjuk-nunjuk pernak-pernik hijau merah yang tertempel di jendela.
 ***
Semalaman tanpa sadar ia habiskan waktunya menata ulang setiap sudut kamar, mengemas setiap barang yang mengingatkannya pada kesedihan kisah masa lalu. Ia paksakan tubuhnya yang panas sampai ia tak sadar jatuh di lantai dan mulai meracau menyebut nama seseorang yang satu bulan terakhir sering datang di mimpinya, bukan, bukan mimpi yang indah seperti biasanya. Melainkan mimpi buruk. Yang tidak pernah ia bayangkan, kisah yang selalu ia bangun dan ia pertaruhkan dengan berbagai banyak nasib kini lenyap dalam hitungan hari. Tanpa kata perpisahan, tanpa pelukan selamat tinggal, tanpa secangkir kopi panas penjelasan.
Ia pergi, laki-laki yang memenuhi kepalanya bahkan sampai hari ini, telah pergi. Hilang begitu saja dari pandangannya, ke negeri yang jauh. Ke negeri yang katanya mimpi banyak dilambungkan, ia memilih pergi bersama mimpinya dan meninggalkan perempuan yang biasa ia panggil tuan putri dengan potongan kisah yang ia coba rengkuh untuk tetap hidup.
Malam itu pikirannya kacau, setelah teman laki-laki di tempatnya bekerja memaksa untuk mengantar pulang karena suhu tubuhnya sudah hampir melebihi 39 derajat. Dia tidak bisa mengingat dengan jelas, matanya gelap tapi mulutnya tidak mau berhenti mengucap nama seseorang meskipun badannya sudah lemas. Malam itu tingkahnya persis seperti orang yang sedang mabuk.
Sampai paginya ia tersadar saat mendapati kamarnya sudah banyak berubah dan ponsel dalam genggaman masih menyala.
 “satria gue gabisa kalo gaada lo disini”
Dua puluh satu pesan terkirim dan tiga diantaranya adalah pesan suara dengan durasi 3 menit. Sayangnya pesan itu tidak diterima oleh seseorang yang namanya ia jadikan subjek dalam percakapan. Melainkan kakak dari kekasih adik sepupunya, kakak dari temannya.
 Sean
Bara Sean Wicaksono
  ***
“Ah dingin banget, perasaan kemaren pas main bareng arya anaknya ga gini deh. Percuma dah gua panik. Sial”
Gumam perempuan yang biasa disapa Kiya oleh Keluarganya itu setelah membaca balasan pesan dari Sean Sean, ia masih enggan beranjak dari kasur karena memang badannya masih lemas. Melemparkan ponselnya sembarangan, membalikkan badannya ke arah pintu kamar, berharap seseorang masuk mengantarkan air hangat.
 Rumah sepi, hanya Kiya seorang diri selama tiga hari ini. Mungkin itu pula yang membuatnya semakin merasa kesepian.
 Seminggu ini anggota keluarganya sedang tidak beraada di rumah, adik lelakinya Aswangga Cakra Manggala sedang menjalani pelatihan sertifikasi stylist illustrator dari kantornya untuk keperluan penyetaraan golongan di luar kota selama satu minggu penuh. Meskipun begitu semalaman dia menjadi manusia paling panik di ruang obrolan keluarga saat mengetahui kakak perempuannya sakit sendirian di rumah, beberapa kali panggilan tak terjawab dari Cakra sengaja Kiya abaikan karena lemas. Dan Kiya tahu pasti kalau Cakra hanya akan mengomelinya dan akan membuat dirinya sendiri semakin khawatir. Sedangkan orang tuanya langsung memesan tiket kereta paling pagi, mungkin sore mereka baru tiba di rumah.
 Ia membalikan badannya lagi menghadap jendala. Meraih ponsel yang ia lemparkan sembarangan tadi, mencoba mencari-cari nama yang kira-kira bisa ia mintai tolong mengambilkan air.
 ‘Hahaha dasar’
 Ia lemparkan lagi ponselnya. Berbalik lagi menghadap pintu kamar sambil menarik selimut hingga menutup pucuk kepalanya. Mengintip dari selimut dan menghitung mundur, berharap seseorang benar-benar akan datang membuka pintu dan menyiapkan obatnya.
 ’10…9…8..7..6….5…..4…..3….’
 “MBAK KIYAAAAAAAAA”
 Pintu kamarnya benar-benar terbuka dibarengi dengan suara berisik yang bahkan lebih berisik dari suara klakson saat macet atau suara alarm bangun sholat tahajud milik eyang. Siapa lagi kalo bukan sepupu yang jarak rumahnya hanya beberapa blok. Arya. Aryasatya Ragil Sasmaka. Nama belakang keluarga Arya mengikuti nama keluarga dari Papanya, sedangkan mereka sepupu dari Ayah Kiya yang merupakan kakak dari Mama Arya.
 “Kenapa sih? Orang sakit bukannya nelfon kita malah sekarat sendirian. Kalo mati gimana?”
Arya mulai nerocos dan memukul-mukul Kiya saking kesalnya. Kiya hanya bisa pasrah menahan pukulan dari adiknya itu, mana bisa orang sakit membalas kekuatan tujuh kuda dalam satu orang ini.
 “Arya, mbak kiya nya jangan dipukulin itu lagi sakit minggir”
Seorang perempuan dengan perawakan yang tidak jauh beda dengan Bunda Kiya masuk ke kamar, suaranya lembut berbeda dengan anak lelakinya yang kalau disandingkan dengan suara knalpot geng motor paling gahar pun masih kalah. Beliau adalah adik dari Ayah Kiya, kemari mungkin mendapat kabar dari orang tua Kiya.
 “Makasih ya bulek, tau nih orang mbaknya lemes begini malah berisik wuuu”
“Udah, Kiya istirahat ini makan bubur dulu habis itu minum obat. Arya jagain mbak kiya, habis mbak kiya makan kamu kompres pake ini ya”
Jelas Mama Arya panjang lebar pada Arya dan Kiya, lalu beliau turun ke bawah bermaksud membantu merapikan rumah sebelum orang tua Kiya sampai.
   ***
Terdengar suara mobil terparkir di halaman luar rumah Kiya. Kiya yang sudah bersiap tidur karena efek obat dari dokter kembali terjaga. Arya yang menjaga Kiya atau lebih tepatnya menumpang wifi untuk nge-game di kamar Kiya juga ikut terkejut mendengar suara pagar yang digeser.
Siapa yang bertamu tengah hari bolong begini, kalau orang tua kiya pun tidak mungkin karena menurut jadwal perjalanan kereta baru tiba sekitar pukul 6 sore. Arya beranjak menuju jendela kamar Kiya, bermaksud mengintip siapa yang bertamu.
 “Oh paling Kak Sammy, kemaren kan yang nganter gue balik kak sam”
Pikir Kiya sambil beranjak lemas bergegas ganti baju yang lebih pantas. Karena pakaian tidur yang ia kenakan sekarang sudah lusuh dan bau keringat karena semalam badannya menggigil dan berkeringat dingin. Sedangkan Arya seperti orang kesetanan langsung membanting pintu dan berlari mencari Mamanya.
 Mungkin untuk memberitahu mamanya kalau ada tamu. Batin kiya
 ‘Tapi ya jangan ngebanting pintu kayak orang kesurupan gitu lah ya, reparasi mahal’
 ***
 “Mah mamah biar Arya yang buka pintu mah, mamah ke dapur dulu aja mah”
Kata arya tiba-tiba menyerobot gagang pintu yang sudah hampir dibuka. Mama Arya hanya bisa menggeleng kepala tanpa merasa penasaran dengan tingkah anaknya, lalu bergegas kembali ke dapur menyelesaikan masakan untuk makan malam.
   ***
Seorang perempuan membuka pagar dan berjalan masuk ke halaman rumah Kiya.
 Arya sejenak heran kenapa perempuan itu bisa tahu kalau dia ada disini, padahal dari pagi mereka belum bertukar kabar. Dan tidak ada rencana untuk bertemu hari ini.
 ‘Oh mungkin kejutan. Tadi mampir ke rumah nggak ada trus nyari kesini. Bisa ae bocil’
Batin Arya menyimpulkan sendiri sambil tersenyum dibalik gorden menunggu perempuan tersebut berjalan hingga depan pintu.
 “SALMAAAA..aaaaa”
 Bermaksud mengagetkan nada suara Arya yang bersemangat menyambut perempuan yang ia beri gelar sebagai kekasihnya itu tiba-tiba berubah, berangsur pelan lalu hilang dibalik gorden jendela, saat ia melihat sesosok lelaki yang berlari kecil menyusul perempuan yang ia panggil Salma. Dan tidak lain adalah Kakak Salma sendiri. Kak Sean.
 Sean, lelaki yang menjadi alasan Kiya pagi ini menerawang jendela selama tiga jam. Membeku setelah mendapati penjelasannya yang dibalas bak siraman air es oleh lelaki itu.
 Sean berlari kecil berusaha menyamai langkah adiknya yang sudah berjalan terlebih dahulu. Kedua tangannya penuh menenteng kotak seukuran family lunch box. Cukup besar. Arya yang tadi ingin menyambut kehadiran salma dengan heboh kini justru bingung.
 “Yasaaaa, kenapa bengong?”
Salma mencoba mengembalikan fokus Arya.
 “Eh Bang, Bang kok bisa sampe sini?”
Sapa Arya sedikit canggung karena terkejut, dari semua tempat kenapa harus bertemu lagi di rumah kakaknya yang sedang sakit.
 “Jadi Abang tuh-“
Suara Salma terhenti saat kaki panjang Sean memberikan tendangan kecil sebagai Isyarat agar tidak terlalu banyak bicara.
“Apasih Abang? Kan abang yang tadi maksa ke rumah mbak putri mana udah masakin bubur sama lauk-pauk juga”
Gagal total pertahanan harga diri Sean, adik perempuan satu-satunya ini sungguh tidak mengerti kondisi atau memang sengaja membocorkan semuanya.
   “Ini siapa Arya ada tamu kok cuman dibiarin berdiri di depan pintu, suruh masuk to nak”
Suara Mama Arya terdengar semakin mendekat menghampiri ketiga orang yang sibuk bertukar kode rahasia di depan pintu.
“Loh Anak Cantik, sayang kok bisa tahu Arya di sini?”
Sapa Mama Arya yang memang sudah akrab dengan kekasih anak ragilnya itu.
“Iya tante, ini mau jenguk mbak putri”
“Mbak Putri? Oh kiya? Kok bisa tahu Kiya sakit? Arya ini pasti ya? Bikin repot aja kan ini”
“Bukan Arya mah” “Ini Tante A-“
Sean kembali memberikan kode, kali ini dengan merangkul adik perempuannya dengan maksud lebih baik adiknya diam.
 “Hallo Tante”
Sapa Sean sopan memotong pembicaraan adiknya.
“Oh yaampun maaf tante tadi terlanjur kaget liat salma jadi kurang fokus, ini siapa ya?”
“Saya Sean tante, Abangnya Salma. Ini nganterin salma katanya mau jenguk kakaknya Arya gitu”
Terang sean yang diiringi lirikan heran dari Salma dan Arya.
“Aduh maaf ya jadi malah pada repot, yaudah ayo masuk dulu”
 Mereka bertiga masuk ke dalam rumah. Salma dan sean duduk di ruang tengah sedangkan Arya berjalan menuju kamar Kiya bermaksud memberitahu siapa tamunya hari ini.
Mama Arya sudah bersiap dengan suguhan sederhana untuk menjamu kedua kakak beradik yang tiba-tiba datang di siang yang panas ini. Mama Arya ikut bergabung di ruang tengah, toh masakannya juga sudah selesai tinggal menunggu nasi matang saja dan beberapa sajian kecil lalu, beres.
 “Ini tante, Abangnya Salma yang masak te buat mbak putri biar cepet sembuh”
Salma membuka suara  dengan usil dan menyerahkan dua kotak makan kepada Mama Arya.
“Loh Abang Sean yang masak ini? Yaampun jago masak ya ini”
“Nggak kok tante, cuman kalau senggang aja suka masakin ini adik satu ini”
Jawab sean sambil diam-diam mencubit lengan adiknya yang sedari tadi tidak ada habis-habisnya mengerjai kakaknya.
“Ini biar salma taruh dapur aja ya te?”
“Boleh, ayo sama tante, sekalian bantu tante nyiapin makan malam ya, kalian habis ini mau ada acara nggak?”
“Nggak kok te salma nggak ada acara kan masih hari libur, abang juga nggak ada acara”
“iya te nggak ada kok nggak buru-buru”
“Kalau gitu tinggal disini sampai makan malem ya, kita makan malem bareng. Tadi tante habis dapet kabar katanya keretanya orang tua Kiya bakal terlambat gara-gara pembangunan double rail gitu. Jadi baru bisa sampe jam setengah tujuan trus sampe rumahnya sekitar jam setengah delapan. Kasian Kiya kalau sendirian. Gimana?”
“Boleh kok te, jelas setuju. Ya kan bang?”
Goda salma pada abangnya yang sudah gelisah daritadi menahan jantungnya takut tiba-tiba copot kalau-kalau adiknya ini salah berbicara atau berbagi informasi yang berlebihan.
“Iya te”
Sean mengangguk.
“Sean ditinggal bentar ya, itu Kiya sama Arya juga bentar lagi turun”
 ***
Arya menaiki anak tangga pelan, kepalanya tiba-tiba penuh pertanyaan tentang sedekat apa kakak perempuannya dengan kakak lelaki kekasihnya itu. Bagaimana Sean Sean itu bisa tahu kalau kakaknya sakit sedangkan dia yang adiknya sendiri pun baru tahu tadi pagi.
 Pintu kamar Kiya terbuka
 “Kemana mbak?”
“Kebawah nemuin kak sam”
“Oh”
“Lo mau kemana?”
“Mau ambil Hp”
“Oh”
 Kemudian mereka berlalu, yang satu sibuk dengan teka-teki yang ia buat sendiri. Yang satu lagi memang pikirannya kosong. Sampai-sampai keduanya tidak sadar bertukar informasi yang salah.
 Kiya berjalan lurus menuruni tangga dengan mengenakan kaos merchandise konser One Ok Rock yang kebesaran dan celana kain kulot. Rambut yang sengaja ia urai sebahu dengan wajah pucat tanpa make up ataupun sekadar lip tint. Berjalan lurus melewati dapur tanpa menyapa atau melirik sedikitpun. Kiya kalau sedang linglung bisa lebih mengerikan dari hantu.
   ***
 “Te, itu tadi Kak Putri kan?”
Bisik salma dari dapur.
“Hah? Masa? Kok tante nggak lihat?”
“Tadi ada yang lewat kayak Kak Putri te”
“Perasaan Salma aja kali,eh nak tante mau tanya itu abang kamu udah-“
“Eiiiitttssss mamah udah deh jangan mulai”
Arya tiba-tiba memotong pembicaraan sambil meraih pisang goreng yang sedang ditata Salma di piring saji.
“Kapan datengnya sih kamu?”
Tanya salma heran
“Jorok tau ya tangannya belum cuci”
“Yaudah suapin dong”
“Ih ya malu itu ada mamah kamu”
Bisik salma.
“Arya sini mama yang suapin aja”
Satu kalimat berhasil membuat keduanya salah tingkah.
 Kali ini mereka bertiga mengobrol di dapur mulai dari kegiatan perkuliahan sampai semua cerita tentang Sean yang ingin mama arya ketahui.
 “Tapi mama kalau punya anak cewek pasti mau mama jodohin sih ke abangnya salma, ya”
Celetuk mama arya sambil meniriskan selada dan tomat untuk lalapan.
“Nah itu mbak kiya kan anak cewek mama juga”
Jawab Arya sambil memasukan pisang goreng ketiga ke dalam mulutnya
“Boleh nggak ma?”
Canda mama arya yang sebenarnya ada seriusnya dikit.
“SETUJU TE”
Jawab salma usil namun mantap.
 Ketiganya kini beralih topik menjadi agen makcomblang yang merencanakan berbagai skenario sambil memegang peralatan masak dan satunya tidak berhenti mengunyah.
 ***
Kiya berjalan menuju ruang tengah, berhenti tepat saat kedua matanya bertemu dengan mata lelaki yang enam jam lalu membuatnya jungkir balik karena panik dan kebingungan.
 “Hai?”
Sapa sean.
“Okay ini mimpi, gue lagi mimpi. Kayaknya gue demam lagi, okay gue lagi halusinasi. Okay Kiya dia ga nyata”
Bukan membalas sapaan Sean, Kiya malah berbalik arah membelakangi Sean meracau sendiri berusaha menenangkan diri.
“Nggak kok, nggak lo nggak mimpi Ki”
Kali ini Sean sudah berada tepat di belakang Kiya sedikit menundukkan badannya dan berbicara tepat di sebelah telinga Kiya.
“Ki?”
Kiya berbalik sedikit terkejut.
“Heheh, Kak Sean ini beneran?”
“Bukan, ini jin jelmaan Sean”
Tawa mereka pecah.
 “Habisan aneh, kirain tuh Kak Sean marah atau nggak nyaman sama aku”
“Kenapa kok mikir gitu?”
“Habis balesnya Okay sip gitu, kan aku bingung kak”
Sean tertawa gemas mendengar penjelasan Kiya.
“Eh aku boleh panggil Kiya nggak?”
“Hah? Ya boleh sih? Cuman aku biasa dipanggil Kiya kalau di rumah aja”
“Ya kalau gitu aku manggil Kiya aja biar kerasa kayak di rumah terus”
 ‘Aluuuuuusssss bangggeeettttttttttt Sean Sean ini kaga tau apa anak gadis tadi udah mau lompat jendela saking malunya salah kirim pesan tapi yang dibingungin dingin banget’
 Mereka berdua mulai berbincang bahkan sampai lupa kalau salah satu lawan bicara sedang sakit.
Sebisa mungkin Sean menghandiri topik tentang seseorang yang namanya enggan didengar oleh Kiya. Meskipun sebenarnya Sean sendiri sudah kelewat penasaran.
 ***
“Seru banget udah bisa ketawa-tawa tadi ama arya murung mulu”
Arya yang tiba-tiba bergabung ke ruang tengah membuat Sean dan Kiya berubah jadi canggung.
“Makan duluan yuk Mbak, udah jam 6. Kalo nunggu budhe sama pakdhe nanti keburu lo kelewat jam minum obatnya”
Ajak arya yang disambut anggukan oleh Sean dan Kiya.
 Kiya beranjak lebih dulu berjalan menuju dapur yang diikuti oleh Sean yang merangkul Arya memberi sinyal untuk berjalan bersama.
 “Bang”
“Hmm”
“Kalo mbak gua tiba-tiba jadi orang gila, maafin ya”
“Hahaha kenapa?”
“Nggak, susah banget bisa bikin mbak kiya ketawa kayak tadi kalau lagi begini-“
“Nitip ya bang”
Arya berbicara serius menatap Sean. Sean hanya diam membalas kalimat Arya dengan senyum dan tepukan di pundak Arya yang mengisyaratkan.
 “Pasti”
1 note · View note
hagyukal · 8 years ago
Text
Kasur Bayi Lipat Kelambu Motif 174
Kasur Bayi Lipat Kelambu Motif 174
Apa saja yang Akan Bunda Dapatkan? -} Tas modis -} Kasur bayi tebal yang empuk dan adem -} Kelambu khusus anti nyamuk yang tidak mudah robek -} 2 Guling bayi -} 1 Bantal peang bayi
Apa saja Keunggulan produk kasur bayi lipat kelambu kami? -} Tidak gampang kempes menggunakan dakron yang paling bagus cepat mengembang -} Bobot ringan -} Bahan lembut -} Mudah untuk mencucinya dengan cara mencuci…
View On WordPress
0 notes
jatipribumi · 6 years ago
Text
Tempat Tidur Anak Model Simpel
Tempat Tidur Anak Model Simpel
Tumblr media
Tempat Tidur Anak Model Simpel
Baik anak laki-laki dan perempuan yang mulai beranjak dewasa maka kita sebagai orang tua tentu harus melatihnya tidur sendiri. Kendala utama adalah anak merasa takut untuk tidur sendiri ataupun alasan lainnya adalah model tempat tidurnya yang kurang nyaman atau tidak disukai. Nah dari beberapa faktor diatas maka dapat disiati dengan memberikannya tempat tidur anak…
View On WordPress
0 notes
agcef · 5 years ago
Text
Krebs Ulasan – Diet Untuk Membakar Lemak! Harga & Beli
Ia adalah suatu era di mana setiap perempuan ingin menampilkan kecantikan sebuah slim dan tubuh yang ramping tetapi, dalam amalan ini kita kehilangan atas banyak nutrisi penting dari tubuh kita yang diperlukan untuk pembangunan yang lebih baik. Ia adalah dengan itu menyarankan oleh banyak dokter dan para ahli kesehatan untuk menggunakan suplemen. Saat ini, saya akan membantu anda dalam memilih suplemen yang tepat untuk diri anda sendiri yang akan melihat setelah semua kebutuhan kita.
Krebs adalah 100% dan alam mengurangi penyelesaian lemak ekstrim dari tubuh. Ia menyempurnakan gaya hidup kita dan energises kita. Rids produk kami dari tingkat kelaparan ekstrim dan meningkatkan pola tidur kami. Ia memberikan kita kebebasan sepenuhnya dari menghabiskan sumber daya komputer dan mengaruniakan kepada kita tubuh yang sehat.
Di bawah ini adalah beberapa keuntungan lebih besar dan menggunakan produk yang singkat, membaca dan membelinya segera!
Tumblr media
Tentang Krebs 
Produk yang membantu dalam pemusnahan lemak dari tubuh. Mengurangi iritasi dan sensasi pembakaran di dalam lambung dan menyembuhkan ulkus serta. Produk yang membantu kita memperoleh berat badan yang sehat dan bahkan membawa perubahan positif di tingkat energi. Ia memungkinkan kita meraih slim struktur tubuh yang sangat mudah untuk menangani.
Suplemen ini meningkatkan tingkat kekebalan dan menciptakan sebuah perisai pelindung di sekitar kita yang membuat kita tetap aman dari penyakit. Mengurangi kolesterol dan tingkat kalori dari tubuh dan membantu kita menyingkirkan kelaparan yang tidak diinginkan. Produk yang membantu kita mendapatkan kebebasan dari berayun yang memberikan kita mood tidur yang lebih baik dan sifat baik.
Rumus ini kaya adalah bahan-bahan tertentu yang mengurangi menghabiskan sumber daya komputer dan membantu dalam peredaran darah yang tepat. Ia meningkatkan stamina kita dan bahkan mengambil anak-lebih besar kolon. Ia menyempurnakan pencernaan kita dan meningkatkan penyerapan zat-zat makanan oleh tubuh. Ia detoxifies tubuh kita dan mengaruniakan kepada kita sebuah warna kemerahan alam dan kesehatan yang tepat.
 Bahan- Krebs
·              Asam Chlorogenic
·             Vitamin dan mineral
·             Nutrisi yang efektif dan sehat
·             Antioksidan berpengaruh
Bagaimana cara kerjanya?
Rumus ini diproduksi di lab GNP tetapi masih berjuang untuk mendapatkan akreditasi dari FDA. Ia memiliki kekuatan untuk menyingkirkan tubuh dari penimbunan ekstrim lemak. Suplemen yang merupakan keutuhan sumber zat-zat yang membantu dalam pengembangan yang tepat dan pertumbuhan tubuh. Ia rids tubuh dari kolesterol dan penimbunan kalori yang mengaruniakan kepada kita bentuk yang lebih baik dan ukuran yang ramping.
Suplemen yang meningkatkan ketahanan dan tingkat energi di dalam kita. Mengurangi menghabiskan sumber daya komputer dan masalah sakit maag yang mengurangi danpak fluktuasi mood kita. Produk ini membantu kami dalam hal kekebalan yang membuat kita tetap aman dari penyakit dan penyakit. Mengurangi tingkat kelaparan kita dan memberikan promosi terhadap kesehatan kita. Pembauran ini menyediakan diri kita lebih baik, pola tidur.
 Produk yang memberikan laju normal untuk sirkulasi darah kami yang memungkinkan setiap organ kita untuk berfungsi secara lebih baik. Ia yang merawat sistem pencernaan kita dan membantu kolon untuk melakukan lebih baik. Produk ini mengurangi penimbunan bakteri dari tubuh dan detoxifies jiwa yang memungkinkan kita yang betul pertumbuhan.
Manfaat Krebs
·             Memberi bantuan dari penyakit     perut
·             Meningkatkan stamina
·             Mengurangi danpak fluktuasi     mood
·             Lemak Busts
·             Tubuh Rids dari bakteri     berbahaya
·             Memompa naik tingkat energi
·             Merawat kolon
·             Krebs tingkat kelaparan
·             Tubuh Rids dari limbah yang     tidak diinginkan
·             Membuat tubuh diatas     didengungkan dan slim
Efek Samping
Suplemen ini adalah 100% dan murni adalah aman untuk dikonsumsi secara teratur. Mengurangi semua penimbunan lemak dari tubuh dan membuat perut kita slim. Produk yang meningkatkan tingkat imunitas kita dan memberikan kita kebebasan dari menghabiskan sumber daya komputer. Ia adalah tingkat energi booster dan mengontrol sirkulasi darah terlalu. Suplemen yang tidak membahayakan sistem internal dari tubuh seperti obat-obatan lain melakukan.
Pengalaman
Suplemen yang tidak bertindak sebagai suplemen dalam kehidupan Sdr Maxwell tetapi, melakukan pekerjaan teman. Ia telah memperkecilkan semua penimbunan lemak ekstra dari tubuhnya dan membuat fungsi organ-lebih baik. Produk yang dibebaskan dari kenegatifan dari menghabiskan sumber daya komputer dan sakit maag. Menurut dia, rumus ini adalah seorang yang agung yang tidak hanya menghancurkan lemak dari tubuh, tetapi bahkan hibah bentuk yang lebih baik untuk tubuh.
Ibu Sheela memakan pil-suplemen ini secara teratur dan telah menggunakan karena lebih dari satu bulan. Produk tersebut tidak hanya diatas didengungkan tubuhnya tetapi bahkan telah membantunya beradaptasi dengan kebiasaan makan yang tidak diinginkan. Ia telah meningkatkan stamina dia dan memberikan tingkat energi yang lebih baik. Untuk dia, suplemen yang merupakan salah satu di antara banyak orang lain yang ditemukan di pasar,
 Tindakan-tindakan pencegahan yang Krebs
 ·             Suplemen yang harus diambil     hanya setelah menerima persetujuan dari dokter keluarga Anda
·             Pil-adalah untuk tetap aman     dari panas dan kelembapan ekstrim
·             Jangan biarkan anak-anak, ibu     menyusui atau ibu hamil dan orang-orang tua menghabiskannya.
·             Ingatlah bahwa pil konsumsi     lebih tidak akan meningkatkan hasil, menghabiskannya sebagai per-resep     dokter
·             Tidak menerima pengiriman ulang     dari anak laki-laki jika meterai adalah dibatalkan
Dosis
Sebuah pack produk berisi 60 kapsul yang harus dikonsumsi dua kali dalam sehari. Pil ini adalah dalam bentuk mini yang membuatnya mudah bagi pelanggan untuk menghabiskannya. Kapsul ini akan digunakan pada waktu malam pagi dasar. Bersama dengan pil ini, anda perlu makan dan minum sehat sekitar 2-3 liter air sehari.
Produsen yang menyediakan opsi coba-pakai gratis yang terbuka untuk setiap orang. Anda dapat memesan paket percobaan yang bebas dari situs web resmi dan botol akan dikirimkan di datang menimpa anda dalam slip kemasan yang tepat. Ia adalah 15-hari percobaan pack yang berisi 30 kapsul yang membantu anda untuk memutuskan apakah anda harus mengeluarkan uang pada poduct atau tidak.
Bagaimana Anda dapat membeli?
Krebs adalah beberapa suplemen manfaat yang dapat dipesan dari toko online produk. Toko online ini adalah situs web resmi produk yang adalah cara yang otentik meminta untuk pengiriman sebuah pack. Pelanggan dapat bahkan tempat urutan melalui link pada halaman ini yang telah disebutkan di bawah ini.
Read More : https://www.agcef.org/krebs-ulasan/?lang=id
https://sites.google.com/site/agcefid/
http://kerbsharga.over-blog.com
https://kerbsharga.fitness.blog/
http://kerbsharga.mystrikingly.com/
https://telegra.ph/Kerbs-Ulasan--Diet-Untuk-Membakar-Lemak-Harga--Beli-12-05
https://krebsulasan.weebly.com/
https://about.me/kerbs/
https://www.bloglovin.com/@kerbsharga/kerbs-ulasan-diet-untuk-membakar-lemak-harga
https://mollvinrich.cabanova.com/
https://kerbsharga.hatenablog.com/
https://agcefid.blogspot.com/2019/12/kerbs-ulasan-diet-untuk-membakar-lemak.html
https://medium.com/@jaksonharry72100/kerbs-ulasan-diet-untuk-membakar-lemak-harga-beli-4aa2e5f58ce4
https://krebsulasan.weebly.com/
1 note · View note
tokofurnituresfan · 8 years ago
Text
Tempat Tidur Anak 3 Tingkat
Tempat Tidur Anak 3 Tingkat adalah salah satu produk furniture toko furnitures online jepara yang berkualitas dan terutama sangat cocok di tempatkan untuk ruang asrama atau di tempat ponpes bisa juga di tempat pantai asuhan, karena dari desainya yang simpel dan tidak memakan banyak tempat jadi jangan ragu lagi untuk memiliki ranjang anak 3 tingkat ini untuk mengisi ruang kamar anda.
Tempat Tidur…
View On WordPress
1 note · View note
naayyweasleeyy · 5 years ago
Text
GENG MOLEN.
Tumblr media
Waktu sekarang sudah menunjukan pukul setengah dua pagi, dan saya masih sulit memejamkan mata. Berbagai hal sudah saya lakukan mengerjakan tugas desain, nonton film, baca blog namun belum juga mata saya berminat untuk terpejam. Tiba-tiba saya menemukan folder 19999 yang ternyata isinya adalah sekumpulan foto kegiatan saat melaksanakan KKN. Folder yang merupakan titipan teman sekelompok saya yang mendapatkan bagian dokumentasi di sana. Saya lihat tiap foto dalam folder itu satu per satu. Terlihat begitu ciamik foto hasil bidikan teman saya dari jurusan jurnalistik ini.
Foto-foto yang mengantarkan saya kembali kepada memori selama melaksanakan KKN. Jalan-jalannya, suasananya dan orang-orang selama KKN. Baik itu rekan mahasiswa sesama peserta KKN maupun tokoh dan masyarakat di sekitar tempat saya mengabdi saat kegiatan KKN tersebut.
Saya terdiam pada satu foto yang di dalamnya terpampang wajah teman-teman kelompok saya berjejer sebanyak enam orang perempuan berwajah bahagia ketika melaksanakan pawai tujuh belas agustus. Deretan anggota perempuan kelompok saya, minus saya dan satu orang lagi yang absen saat kegiatan tersebut karena kebagian jadwal piket pada hari itu. Saya amati foto tersebut dan wajah di dalamnya satu per satu. Saya putar kembali memori dalam pikiran saya tentang KKN melalui wajah teman-teman saya itu. Meskipun terdapat berbagai masalah dalam diri saya selama di sana. Tapi bukan main, saya rindu KKN dan segala cerita di dalamnya.
berdasarkan urutan dari sebelah kiri ada Regina atau memiliki panggilan akrab Egin. Perempuan yang setiap kata yang terlontar dari mulutnya kerap kali membuat saya tertawa.  Hobinya nge-halu, kalo udah di depan layar hape dan pake headset selalu serius dan bikin saya ragu kalo mau nanya sesuatu wkwk. Ada Mia, perempuan yang keliatan paling gak feminim di antara anggota lainnya. Perempuan yang paling natural wajahnya karena tidak dilapisi make up sedikit pun. Yang katanya kalo kerudung cuma punya warna hitam,navy dan abu, yang warna hitam pun dia memiliki empat buah, wkwkwk. Ada Nadira, panggilan akrabnya Rara yang selalu kelihatan paling modis. Karena parasnya yang cantik, kulit putih dan badan mungilnya yang membuat dia selalu cocok pake baju model bagaimana pun. Selalu seneng kalo liat dia ketawa, setengah2 campur cempreng wkwkwk. Selanjutnya ada Reyva anak jurnalistik dari Jakarta yang ngobrolnya udah jelas khas orang jabodetabek. Tapi saya suka seneng kalo dia udah ngomong, bahasanya rapi dan mudah dimengerti (kalo di waktu2 serius). Yang selalu bikin saya diem ngeliatin kalo dia lagi make up karena bikin halisnya udah jago bener. Ada juga Faza, dia ini teman sekelas saya. Saya selalu ngakak kalo dia udah ngomong sesuatu. Meskipun bahasanya kebanyakan kasar, tapi selalu bawa hepi orang-orang sekitarnya. Yang paling berani tegur siapa pun yang menurut dia dan banyak orang salah, termasuk saya yang sempat berkali-kali diingatkan oleh dia (tapi saya anaknya agak keras kepala, huhu maaf), makasih banyak ya. Lalu ada Linda, bendahara kelompok yang megang uang keseluruhan punya kelompok. Orangnya keliatan yang paling kalem dan paling anggun di antara semuanya (menurutku) tapi kadang agak stres juga sih haha. Lalu ada Lulu, partner piket saya. Kelakuannya udah gak usah ditanya, bikin repot satu posko habis ketawa gara-gara dia. Yang paling pelor dan selalu susah buat dibangunin tidur. Dia ini salah satu moodboster satu posko yang selalu ngakak dengan tingkah lakunya.
Teman-teman se kelompok pria saya yang tidak kalah stresnya. Dwi yang melakukan sesuatu semaunya dia saja, tapi memang anggota lainnya tidak ada yang keberatan dengan sikap dia itu. Usianya muda namun pemikiran dan gaya bicaranya begitu dewasa termasuk dalam menanggapi masalah dan cerita dari orang lain. Ada Amal yang selalu membuat saya rindu. Yang selalu memanggil saya dengan panggilan ‘Mamah’. Dia konsultan masak saya dan semua orang seisi posko karena dia yang paling jago masaknya dibanding anak perempuan sekalipun. Dia yang sempat memancing saya untuk bercerita karena melihat saya tidak sedang baik-baik saja. Namun apa daya saya yang masih berat untuk bercerita kepada selain orang yang belum saya percaya. Tapi percayalah Amal ini lai-laki terbaik di posko menurut saya. Barangkali tidak ada alasan bagi orang-orang untuk merasa kesal terhadap sikap Amal ini, termasuk saya. Kemudian ada Nopa, dia ini partner saya berbelanja ke pasar. Selalu adem rasanya jika dia memanggil saya dengan panggilan ‘Umi’. Orangnya paling usil menurut saya tapi saya selalu senang banyak bercanda dengan Nopa, heu kangen. Ada juga Azis, dia ini yg paling jago IT karena memang masa sekolah menengahnya dihabiskan di SMK jurusan TKJ. Main gitarnya yang terlalu bagus menuju Sungha Jung versi Indonesia. Lalu ada Ari, dia ini ketua kelompok di sini. Tidak perlu diceritakan tentang orang ini, sudah terlalu banyak haha.
Tentang teman-teman yang hampir semuanya menghabiskan sebagian besar waktu dengan bercanda. Bisa dikatakan jika seisi anggota kelompok saya isinya orang stres semua (saking jarang seriusnya). Lewat foto itu saya ingat-ingat kebiasaan mereka, candaan mereka kejadian unik dan menarik yang dialami bersama mereka dan hal-hal lainnya. Hal ini membuat saya tersenyum sendirian di tengah malam dengan lampu padam, gelap. Hanya ditemani cahaya yang dipancarkan oleh layar notebook yang sedang saya pegang.
Saya semakin rindu suasana di sana. Saya ingat-ingat kembali sedang apa saya di sana jam segini. Ya bagaimana pun otak saya berputar ini baliknya ke kamu juga. Kita yang sering menghabiskan waktu begadang bersama sampai kurang lebih jam tiga malam. Mengerjakan pekerjaan masing-masing dibumbui percakapan dan candaan-candaan kecil. 
Ada hal yang selalu membuat saya lebih rindu yaitu molen yang bagi saya ter-enak yang pernah saya makan. Molen pun termasuk salah satu jajanan favorit teman-teman kelompok saya di posko. Jika mereka selalu membeli molen dengan harga kisaran lima-sepuluh ribu. Maka saya tidak sungkan untuk membeli sebanyak dua puluh-tiga puluh ribu, untuk dimakan bersama-sama. Dan tidak ditemukan molen se-enak itu di Bandung hmm.
Selama KKN, kami begitu dengan mudahnya untuk bisa mencapai sawah karena tempatnya hanya beberapa langkah saja dari posko kami. Salah satu hal yang saya senangi yaitu jalan-jalan di sawah yang sering saya lakukan di pagi hari di selain waktu piket saya. Bagi saya yang sulit menemukan sawah di kampung halaman, jalan-jalan di sawah terasa begitu menyenangkan. Terlebih lagi jalan yang disediakan di sawah tersebut tertata rapi sehingga tidak akan membuat kesulitan berjalan atau becek-becek bagi setiap yang melewati sawah tersebut. Kembali lagi ingatan saya tentang kamu. Kamu yang selalu siap setiap saya ajak kamu pergi ke sawah. Pagi-pagi dingin yang suasananya terlalu mendukung untuk kembali tidur dibalik selimut. Tapi kamu selalu mau saja saya ajak pergi jalan-jalan ke sawah. Udara sejuk, cerita-cerita dan orang-orang yang sesama menikmati sawah saat itu semakin menjadikan pagi hari terasa menyenangkan.
Can we go back?
1 note · View note