#dari rudi untuk lusi
Explore tagged Tumblr posts
saneanarchy · 8 years ago
Text
Dari Rudi Untuk Lusi
Sesungguhnya aku akan selalu mencintaimu dan tidak akan pernah menepikanmu. Bagaimana mungkin? Kau ada saat tata surya menyanjungku, menghilang sejenak saat ku lupa diri, kemudian kembali hadir saat diri ini menangis terkapar sendiri. Saat aku membenci Bumi, dengan sabarnya kau membimbingku untuk bersujud di hadapan Tuhan. Bersama-sama berdoa, walau kita memanjatkan doa dengan  lafal yang berbeda.
 Tahukah dirimu bahwa senyum kecilmu itu telah menjadi oksigen bagi semangatku. Dan cemberut lucumu telah menjadi anjing penjaga untuk ambisi gilaku. Engkau yang tak henti-hentinya mengingatkanku bahwa kodrat manusia itu adalah berjalan di atas tanah bukan di atas awan. Meskipun begitu, kau tidak pernah berkeberatan untuk menemaniku terjun bebas dari gedung-gedung pencakar langit. Bila aku tidak pernah merasakan peluk magismu itu, mungkin saja hati ini akan selamanya menyendu. Sendu yang norak pastinya.
 Sejujurnya aku ini adalah laki-laki yang selalu cenderung untuk mendua. Herannya, walau menyadari akan hal itu, kau tidak pernah bosan untuk menunjukan nikmatnya arti kesetiaan. Tak pernah sanggup ku tahan senyum simpul ini saat berpikir bagaimana gadis naïf sepertimu dapat menyelamatkanku dari diriku sendiri.
 Terima kasih malaikat anehku.
Terima kasih sayang.
0 notes
lintasbatasindonesia · 6 years ago
Link
KEDIRI. TRIBUNUS.CO.ID- Klenteng Tjoe Hwie Kiong Kota Kediri kemarin malam mengadakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dalam rangka HUT YM Mak Co Tian Siang Sing Bo ke-1059, sekaligus merayakan HUT Klenteng Tjoe Hwie Kiong. Sabtu (27/4/2019) Pagelaran wayang kulit tersebut dengan lakon “Dewa Ruci” oleh dalang kondang Rudi Gareng, yang diadakan dipelataran Klenteng Tjoe Hwie Kiong. Turut hadir pula bintang tamu kondang Duo Jo Klituk dan Jo Klutuk, dan Lusi Rahman, dihadiri ratusan penonton warga Kediri dari berbagai daerah. “Pertunjukan wayang ini kita adakan dalam rangka memperingati HUT YM Mak Co Tian Siang Sing Bo ke-1059. Mak Co Tian Siang Sing Bo lahir pada tahun 960, kalau ditarik ke tahun 2019, ketemunya 1059. HUT YM Mak Co Tian Siang Sing Bo kita adakan bersamaan dengan HUT klenteng, jadi satu acara dua tujuan,” tutur Prajitno selaku pengurus Klenteng. Tema yang diangkat pada peringatan HUT YM Mak Co Tian Siang Sing Bo kali ini adalah “Menjalin Persatuan dan Kesatuan”, dan seni wayang kulit sengaja dipilih sebagai upaya pelestarian budaya bangsa, sekaligus menyatukan antara budaya dengan kehidupan sosial masyarakat. “Kita mengambil tema menjalin persatuan dan kesatuan. Ini kita ambil sebagai dasar kehidupan bermasyarakat di Kediri yang beraneka ragam, budaya, suku, agama. Kita mengadakan ini (wayang kulit) untuk melestarikan budaya, untuk menyatukan budaya dengan keanekaragaman masyarakat kita,” jelas Prajitno. Inti sari lakon Dewa Ruci, dijelaskan Rudi Gareng, menceritakan perjalanan Bima mencari Tirta Pawitra atau Tirta Perwita Sari, guna mencapai kasampurnaning agesang  atau kesempurnaan hidup. Cerita berawal dari tindakan Guru Drona atas bisikan Kurawa untuk melenyapkan Bima, dengan memberi mandat mencari Tirtha Pawitra. Pencarian Tirta Pawitra ini dilakukan sebagai sarana membuka kesejatian dan kebenaran kehidupan di hutan Tibrasara di Gunung Candramuka. Menurutnya, Dewa Ruci adalah gambaran bagi manusia agar mempunyai rasa bakti, patuh dan setia kepada semua guru. Seorang yang tidak berbakti, patuh dan setia kepada guru tidak akan bersinar di masyarakat. Diakhir cerita, Bima melihat sinar kesucian yang belum pernah dilihatnya di dunia fana, dan saat itu juga Bima mendapatkan wejangan-wejangan dari Dewa Ruci tentang ngelmu kasunyatan di mana manusia harus bisa menjalani mati sajroning urip  dan urip sajroning mati. “Ngelmu iku kelakone kanthi laku, lekase lawan kas, tegese kas nyantosani, setya budya pangekesedur angkara. Dengan landasan eling percaya minuhu, manusia akan dapat melakukan memaju hayuning bawana,” kata Rudi Gareng. Dijelaskan Halim, salah satu pengurus sekaligus operator seni barongsai dan liang liong Tjoe Hwie Kiong, lakon Dewa Ruci tersebut berisi nilai-nilai yang sangat dekat dengan ajaran filosofi. Nilai-nilai edukatif yang terdapat didalamya diambilkan dari tokoh-tokohnya. “Perbuatan yang dilakukan oleh tokoh wayang sangat baik untuk dijadikan teladan, panutan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai edukatif dengan sendirinya merupakan akumulasi cipta, rasa, karsa yang diimplemetasikan dalam sikap, tingkah laku kita,” pungkasnya. Kegiatan tanggal 27 April atau nanti malam bakal digelar panggung gembira, dan hari minggu 28 April mendatang diadakan jalan sehat, berlokasi di Klenteng Tjoe Hwie Kiong Kediri.(budi)
0 notes
saneanarchy · 8 years ago
Text
Dari Lusi Untuk Rudi
Dulu dengan entengnya kau berkata bahwa aku harus belajar menendang ombak agar aku bisa menjaga diriku sendiri. Aku kaget setengah mati, bukankah itu tugas seorang pria untuk terus menjaga wanitanya? Dulu dengan santainya kau berkata bahwa aku harus menimba ilmu semesta agar aku bisa menghidupi hidupku sendiri. Aku benci dirimu. Apa sebenarnya arti diriku ini dalam kehidupan abu-abumu itu? Dulu juga pernah tanpa hati kau berkata bahwa tidak ada yang perlu berkorban dalam hubungan kita ini. Aku menangis semalaman, wanita mana coba yang tidak akan menangis? Namun, dulu aku tidak mengerti apa maksud gilamu itu.
 Detik ini, aku adalah seorang wanita yang akan menatap langit saat siang melancarkan serangan ultravioletnya. Aku dapat berjalan, berlari, melompat bahkan terbang atas usahaku seorang diri saja. Dan kau pria absurdku. Dengan artikulasi yang sangat jelas aku akan katakan ini: “ AKU TIDAK MEMBUTUHKANMU!” Namun dengan penuh kesadaran, aku harus katakan ini: “ AKU SANGAT MENCINTAIMU!”
 Sinting! Aku, kamu dan cerita kita ini sinting. Akhirnya aku tahu bahwa kau hanya ingin sebuah cinta yang tanpa alasan. Cinta yang tanpa sikap saling tergantung, tanpa ada rasa pengorbanan. Cinta kita ini nyentrik, bukan cinta kebanyakan, bukan cinta yang pasaran. Detik ini aku bersyukur karena memilikimu tanpa sebuah alasan apapun selain cinta.
 Terima kasih untuk kisah ini filsuf mudaku.
Aku yakin kau akan dapat mendirikan sebuah firdaus kecil untuk kita berdua di Jupiter sana.
0 notes