Tumgik
#banggaku
mawarhitam00 · 1 year
Text
Tahta Hati
Terhitung sudah 24 jam sejak saat itu, tapi rasanya hujan belum kunjung reda, awan pun sepertinya masih nggan untuk selesai dengan hujan ini, tapi biarlah akan ku nikmatin hujan ini dengan rasa yang ada, akan ku nikmati hujan ini dengan segala film yang masih indah untuk terus terputar di kepala.
Kiranya langkah yang ku ambil ini salah, maka tolong hilangkan lah awan ini segera dan bayangan akan ketakutan itu sirna. Rasanya diri ini tidak semampu yang di dambangkan sejak awal, diri ini terlalu lemah untuk segala hal istimewa yang dirimu punya.
Diri ini mungkin tak akan menyampaikan kepada publik atas berakhirnya kisah ini, karena rasanya lebih banyak topengnya ketimbang nyatanya, biar lah alam jadi mediator atas segala yang terjadi di antara kita. Tuan, terimakasih sudah menghargai keputusan ku, tuan, dirimu masih tetap menjadi pemenang untuk membersamai proses ku.
Mari tetap lanjutkan langkah masing-masing walaupun rasanya seperti berjalan di atas duri, tuan, janjiku akan tetap aku tunaikan maka segeralah merampungkan kewajiban mu, tuan, aku ada untuk mu walaupun hanya semu.
Iringan sya'ir banggaku padamu tak akan pernah usai tuan, dirimu adalah orang baik yang sempurna, maka jikanya pelabuhan kita ini sama, mari kembali bersua dalam keadaan pribadi yang sudah lebih baik dari masing-masing nya.
Selamat jalan tuan.
MFA
6 notes · View notes
atmarutala · 23 days
Text
Tumblr media
Kalau boleh, aku ingin sejenak memandang langit. Lalu aku melihat lebarnya sayap malaikat jibril menaungi kita pada hari itu.
Lingkaran-lingkaran yang menuntut ilmu Islam, bahasannya bukan melulu soal fiqih atau nilai-nilai kebaikan, tapi berbincang-bincang tentang Allah, Dzat yang sama-sama kita agungkan.
Aku membayangkan, Rasulullah tersenyum melihat pasukan putih itu, bersatu memperjuangkan hal yang sama dengan apa yang 1400 tahun lalu ia (saw.) perjuangkan. Dengan persiapan yang terbatas, 200 orang mampu bersuara untuk berdakwah pada ribuan!
Pasukan badar kecil, mempersembahkan pertunjukkan terbaiknya di lapangan luas itu. Peralatan yang terbatas bukan menjadi alasan untuk tidak menang, layaknya pasukanmu Ya, Rasul, manusia-manusia pilihan yang telah mendahului kami di pertunjukan badar.
Bila ku kenang para pejuang Gigih menentang para pembangkang Jiwa militan jadi ikutan Hadir dalam ingatan, tumbuh dalam keyakinan Ya Rabbi, inilah kami generai pewaris jiwa mujahid
Ya Rabbi, hari ini ingin aku sampaikan rasa banggaku. Aku bangga memperjuangkan kalimat-Mu. Walau persembahan kami tak seberapa, tapi aku sangat berterima kasih, Engkau telah mengizinkan kami termasuk orang-orang yang sampai hari ini, masih ingin mengagungkan kalimat-Mu.
1 note · View note
paper-and-poems · 1 month
Text
Tumblr media
Dear, Syan.
Apa jadinya kalau dua tahun lalu memutuskan untuk selesai di tengah jalan? kamu gak akan tahu kalau ternyata hidup sebaik ini padamu. Kamu gak akan nyangka kalau dunia kita akan selalu berputar, kita berubah, semua berpindah. Apa jadinya kalau dua tahun lalu kamu terus terjebak di lubang gelap itu dan enggan keluar?
Dokter, Syan. Kamu jadi dokter sekarang. Hatiku terlalu senang. Banggaku berlipat ganda. Kupastikan Alm. Om dan Tante pasti lagi pamer di atas sana.
Kuharap jalanmu selalu tenang. Hatimu yang kalut itu semoga ada bisik Tuhan di dalam sana. Supaya lancar, supaya berani, supaya kuat.
Selamat menjalani dunia baru. Kudoakan keberkahan melingkupi dirimu dan gelarmu.
Dokter, Syan. Kamu berhasil jadi dokter.
0 notes
kentangyummy · 1 year
Text
tentang aku, dalam 2.168 hari milik kita
sejak awal aku dan kamu berjumpa, kita memang tidak pernah sama. tinggi badanku yang hanya seimbang dengan bahu lebarmu, langkah kakimu yang selalu berada di depanku, hingga tawa candamu yang mungkin bukan seleraku. tentang apa yang kita pelajari dan kita kuasai, tentang titik kehidupan yang sedang kita hampiri, kita bahkan tidak tahu banyak tentang satu sama lain, kita hanya berlandaskan rasa keingin tahuan terhadap diri satu sama lain.
entah apa yang membuat kamu mengulurkan tanganmu pada waktu itu, dan entah suara dari mana yang membuatku bersedia meraihnya. aku juga tidak punya alasan konkrit mengapa aku bersedia mengubah 'aku dan kamu' menjadi kita. kita terjadi secara begitu saja, dan aku menyerahkan sepenuhnya kepadamu untuk memilih jalan mana yang akan kita lewati. seketika semua yang tidak sama itu kuhempaskan keberadaannya. tiba-tiba aku menyukai bagaimana tinggi badanmu dapat menjadikanku begitu mungil di sampingmu. rasanya, aku ingin selalu berjalan beriringan dengan langkah kakimu yang cepat itu. aku juga tidak tahu kenapa tiba-tiba tawa candamu menjadi milikku juga? tiba-tiba saja kamu berhasil membuat kedua pipiku lemas karena humor anehmu, tiba-tiba saja hari-hariku rasanya selalu bahagia menanti cara-caramu menghiburku.
aku pikir semuanya akan terus berbeda, tapi ternyata menyenangkan juga ketika aku mulai haus akan pengetahuan yang kamu miliki. tentang bagaimana hujan yang katanya berkah justru menggagalkan panen petani itu, atau tentang bagaimana bisa bayam tersebut berwarna merah keunguan di antara temannya yang berwarna hijau. sejak saat itu rasanya aku ingin tahu semua darimu, sejak saat itu aku ingin kamu yang senantiasa mengajarkanku hal-hal yang tidak familiar untukku. aku hanya ingin kamu yang menjawab pertanyaan-pertanyaan bodohku dengan cara pikirmu yang terlampau logis untukku.
akan tetapi, kita tahh kalau sebenarnya tidak semua hal terasa seindah dan sebahagia itu, bukan? tidak semua pertanyaan yang muncul terjawab dengan perasaan riang gembira, tidak semua pelajaran kita dapatkan dengan hati yang tentram. terkadang, kita sampai menusuk pisau pada satu sama lain hingga darah menetes sepanjang perjalanan. tidak jarang kita menerjang badai dan terombang-ambing di atas ombak yang tinggi. tak terhitung juga berapa ratus kali kita jatuh terperosok dalam mimpi buruk yang kelam.
lucunya, sesulit apa rintangan yang menghadang, entah kenapa tetap saja aku menantinya tanpa rasa tegang. sedalam apapun luka yang kamu tinggalkan, ternyata tetap saja kamu yang membuatku kembali pulih. meskipun raga ini serasa kehilangan separuh nyawa saat kamu ajak aku terombang-ambing di atas kapal kecilmu, kamu selalu berhasil membawaku kembali ke hamparan laut yang tenang.
bukankah aneh ketika kamu tidak percaya pada dirimu sendiri, sedangkan kamu selalu menjadi sosok yang dapat aku andalkan dalam setiap hal? karena pada akhirnya, tetap hanya kamu yang membuatku percaya bahwa segala 'mungkin' akan jadi nyata, tanpa harus kamu taburi dengan manisnya janji. mungkin, aku kurang mengungkapkannya padamu; tentang seberapa hebatnya kamu, tetang besarnya rasa banggaku terhadapmu, atau tentang sesering apa aku mengucap syukur akan kehadiranmu setiap aku membenamkan wajahku dalam pelukmu. termasuk pula tentang sedalam apa sesalku tiap kali aku gagal memberikan yang terbaik untukmu.
sejak tangan kita saling bertaut, meski harus terjebak dalam jurang ego yang berlarut-larut... aku tetap di sini, dengan diriku yang mungkin tidak sama dengan apa yang kamu lihat saat pertama kali mata kita bertatap, dengan kurangku yang mungkin belum semua aku tampakkan, aku yang mungkin akan sesekali berjalan sendiri untuk menemukan jati diri. namun, ini adalah hal-hal kecil yang harus selalu kamu ingat: aku tetap menyisipkanmu dalam sejuta harap, bersedia untuk selalu menjadi amanmu dalam gelap, menyusuri setiap arus yang harus kamu tempuh walau dibasahi peluh. kamu boleh berlari sebentar, tapi ingat bahwa aku selalu menyediakan bahuku untukmu bersandar bila kau mau. silakan pergi ke dunia luar untuk melihat-lihat, jangan lupa bahwa aku akan selalu persilakan kamu untuk kembali menghampiri duniaku sebagai tempatmu beristirahat saat penat. mari tidak saling terburu-buru atas satu sama lain, beri kesempatan pada semesta untuk sekali lagi menunjukkan keajaibannya pada kita; sama seperti saat ia mempertemukan aku dan kamu pada waktu itu.
ah, terlalu banyak tentang aku yang aku ceritakan dalam rentetan kalimat ini. bagaimana tentang kamu? ayo ceritakan juga kepadaku. tentang kamu, dalam kita.
0 notes
firdarizky · 1 year
Text
Baru tadi, aku berpikir, terakhir kali merasa kau tak cinta. Itu kapan.
Terakhir kali, merasa cemburu, dan dikesampingkan itu kapan.
Sudah lama kan. Sampai aku lu dan biasa saja, karena aku percaya, tetaplah aku yang kamu cinta.
Tapi barusan juga, semua perasaan banggaku sirna.
0 notes
Photo
Tumblr media
😏 #GAKU #BANGGAKU #motivationalquotes #motivation #inspirationalquotes #business #businessmotivation
2 notes · View notes
salmalaode · 3 years
Text
Pesan Ayah untuk ana perempuannya
“ANAKKU, saat kau jatuh cinta, kau tetap tak boleh pacaran. Biarkan kau tetap terbungkus rapi dan kulit lembutmu hanya boleh disentuh oleh suamimu. Ketahuilah bila kau jatuh cinta dengan seseorang, belum tentu itu jodohmu. Maka tetap mintalah kepada yang Maha Tahu untuk diberi jodoh terbaik bagimu.
Ketahuilah, wanita yang hebat itu yang menyayangi anak-anaknya dan itu dibuktikan dengan mencarikan ayah yg tepat buat anaknya. Ayahmu ini berharap, kau termasuk di dalamnya. Anakku, apa yg kau harapkan belum tentu kau dapatkan. Ingatlah rencana Allah adalah rencana terbaik dibandingkan rencana terbaik seluruh penduduk bumi sekalipun.
Agar kau diberi “pangeran” terbaik, tugasmu hanya memantaskan diri dan minta kepada Allah. Semakin kau sering mengadu dan dekat kepada Allah maka Dia akan mengirimkan “pangeran” terbaik untukmu. Jangan ragu, Dialah yang Maha Tahu jodoh terbaikmu. Bila sebelum Subuh kau selalu menangis kepada-Nya, tak mungkin Dia tega memberi “pangeran” yang tak bermutu kepadamu. Walau kau jatuh cinta, jangan serahkan hatimu kepada lelaki itu, karena boleh jadi menurut Allah dia bukan “pangeranmu”.
Tetaplah serahkan hatimu kepada Allah dan setelah Allah kirim “pangeran” kepadamu, baru serahkan hatimu kepada “pangeran” itu. Air matamu di hadapan Allah dan kesabaranmulah yang membuat Allah mengirimkan “pangeran” terbaik untukmu.
Bukti bahwa kau wanita hebat, kau tetap lebih sering mengingat Allah dibandingkan lelaki yang kau jatuh cintai. Bila Allah yang dihatimu, Dia akan kirimkan “pangeran” original kepadamu. Namun bila kau menjauh, Allah akan kirim pangeran KW-3 bahkan mungkin KW-10 kepadamu. Dan itu akan menyiksa hidupmu dan berkuranglah rasa banggaku kepadamu.
Anakku, lelaki yang cocok buat anak-anakmu adalah yang berani datang menemui ayahmu untuk melamarmu dan bukan yang pandai memainkan perasaanmu. Percuma bila ada lelaki yang kau cintai tetapi dia tak punya nyali bertemu dengan ayahmu. Saat ini ayahmu hanya bisa berdoa agar Allah mengirimkan “pangeran” terbaik untukmu. Dan semoga yang dikirim oleh Allah adalah lelaki yang telah membuat kau jatuh cinta.
Terakhir, Ingatlah selalu kebiasaan di keluarga kita: Allah dulu, Allah lagi dan Allah terus. Semoga kau menjadi kekasih Allah sehingga kau dikirimi kekasih terbaik menurut Allah dan juga menurutmu. Anakku, bapak percaya padamu dan sepenuh hati mencintaimu…”
3 notes · View notes
widiaayuwulandari · 3 years
Text
Tulisan untuk nalar dan orang-orang tercintaku
Teruntuk Nalarku,
Katakan padaku jika semua ini hanya persekongkolanmu dengan intuisi
Tidak memiliki nurani, justru lebih akrab dengan ego sendiri
Sering kali menghakimi, merasa menjadi manusia paling adil
Padahal dirimu sendiri tengah merasakan ketakutan akan masa depanmu
Hanya berkuasa akan kemungkinan-kemungkinan yang tak mampu diperhitungkan
Teruntuk nalarku,
Berhentilah untuk menjadi pengecut,
Berhenti menjadikanku budak dari ketidakmampuan mengatasi ketakutan akan masa depan kita
Ku tahu ini takkan mudah jika yang biasa bersama kelak akan menjalani hari-hari baru dengan keluarga kecil baru
Satu yang harus ku teguhkan keikhlasan lahir bathin untuk membuat semuanya lebih baik dari segala yang telah disangkal dan dikalkulasikam oleh otak
Tumblr media
Teruntuk kalian,
Tulisan ini mewakili segala resahku beberapa waktu ini. Resah akan kehilangan kebersamaan dengan kalian. Ternyata terbiasa bersama, menggantungkan kebahagiaan pada kalian mampu membuatku sering overthinking.
Jika setelah ini kalian sudah mulai sibuk dengan urusan, pasangan bahkan keluarga kalian masing-masing.
Tetaplah ingat pesan ini,
Bisa berbagi segala rasa bersama hingga hari ini bersama kalian is another level of happiness. Terimakasih sudah saling terlibat dan melibatkan satu sama lain selama ini. Terimakasih sudah saling menguatkan satu sama lain.
Betapa banggaku bisa mengenal kalian. Kalian masih menjadi peran utama yang akan selalu ku ceritakan kepada orang sekitarku, when i am so lucky to have you. Kalian pula yang kelak akan ku ceritakan ke keluarga kecilku.
Kepada suamiku kelak, jauh sebelum aku bersamamu mereka bertiga adalah orang-orang hebat yang berada disampingku selama ini, menguatkanku, menjadi teman berbagi terbaik dan melewati banyak alur kehidupan yang kata orang tidak mudah ini.
Kepada anak-anakku kelak, jauh sebelum kamu ada serta memberikan banyak kebahagiaan, tiga aunty mu ini adalah orang-orang hebat yang selalu berusaha menghibur, memberikan perhatian berdasarkan versi terbaiknya, tak pernah lelah mereka menyeka air mata dan meminjamkan bahunya sekedar untukku bersandar.
Semoga apapun kelak jalan yang akan kalian pilih, Allah mudahkan dan lancarkan semuanya. Jangan bosan terus berkabar, jangan bosan untuk terus melihatku mewekan. Bahagia punya kalian❤️
3 notes · View notes
menatakata · 4 years
Text
Menjadi Pembelajar
Salah satu do'a yang kupanjatkan sebelum menikah adalah memiliki pasangan yang senang belajar. Alasannya karena sebelum menikah aku menyadari bahwa akan banyak adaptasi yang harus dijalani setelah menikah, termasuk bagaimana caraku belajar kelak.
Sebelum menikah aku memiliki banyak waktu dan kesempatan untuk menjemput ilmu. Pergi dari satu tempat ke tempat lain dengan tenang selama izin orangtua sudah dikantongi. Kalau ada buku bagus yang menurutku cocok, aku biasa menabung untuk membelinya sesuai keinginanku.
MasyaAllah alhamdulillah, Maha Baik Allah mengabulkan do'aku. Setelah menikah abang tak keberatan ketika aku perlu membeli buku, ia senang hati membantuku untuk mendapatkannya dan mengingatkan kalau buku yang sudah kubeli lupa dibaca.
Dukungan lain yang ia berikan adalah memberikan keluangan waktu. Aku yang berusaha menyadari dan menjalankan kewajiban domestik lebih awal bisa menikmati buku kesukaan setelah semua tugas itu selesai.
Selain itu, seperti masa pandemi saat ini banyak ladang ilmu yang bisa dituai. Banyak sekali pilihan yang bisa diambil sesuai dengan ilmu yang diminati. Salah satunya sudah tiga pekan aku mengikuti seminar online parental care yang sangat menarik karena disampaikan oleh dosen-dosen kampusku. Alhamdulillah bonusnya mendapat free voucher menginap di salah satu resort kota Garut dan doorprize dari salah satu sponsor. Tanpa kuasa Allah dan dukungan abang agar aku tetap belajar tentu tak bisa kuperoleh.
Kabar baik lainnya dari semangat abang dalam belajar, ia memperoleh nilai terbaik dan ditetapkan menjadi peserta terbaik dari pelatihan yang ia ikuti mengenai pemberian MPASI dalam kondisi bencana. MasyaAllah, syukur dan banggaku padanya.
Inilah salah satu hikmah yang kuperoleh dari hampir satu tahun kami menikah. Kami bersama saling mendukung untuk terus belajar, bertumbuh, berkembang dengan harapan bersama dapat bermanfaat untuk orang lain.
Dulu aku sering bertanya-tanya, apa senangnya belajar?
Ternyata belajar tak didefinisikan sempit hanya berkaitan dengan gedung, kursi dan guru yang menerangkan. Kita bisa belajar dari banyak hal, dimana saja dan kapan saja.
Alhamdulillah, alhamdulillah.
Semoga ilmu yang kami peroleh semakin mendekatkan kami pada-Mu.
Sumedang, 21 November 2020
32 notes · View notes
isnaalwi · 4 years
Text
23 Oktober 2018
Tepat 2 tahun yang lalu. Aku resmi menyelesaikan jenjang pendidikan terakhirku, Magister. Betapa rasa syukurku kupanjatkan kehadirat yang Kuasa dan rasa banggaku kupanjatkan kepada kedua orangtuaku, yang senantiasa memfasilatasiku dan memberikanku support system sepenuhnya demi pendidikan anaknya. Sangat bersyukur dan beruntung dilahirkan di tengah2 mereka.
Kini, adalah giliranku. Belajar dari mereka atas apa yang mereka ajarkan kepadaku. Mengambil sisi2 baik yang mereka tanamkan kepada diriku. Kini aku bukan lagi seorang diri yang egois. Aku tak lagi muda, karena sudah menjadi orang tua. Tak ada lagi kata egois, berbagi merupakan keharusan. Ya, berbagi atas segala hal. Semoga aku bisa memberikan, membagikan yang terbaik dari apa yang kudapatkan dari orangtuaku, lingkunganku, maupun sirkel kehidupanku.
Naura Jinan Adilla (8m8d) you are my future❤, meski kamu ndak ada di foto ini nak, hehe.
Tumblr media Tumblr media
Pacitan, 23 Oktober 2020
3 notes · View notes
zakiyakiyaa · 4 years
Photo
Tumblr media
Postingan pertamaku di Tumblr ini aku dedikasikan untuk 2 malaikat yang Allah kirimkan untuk menjagaku di dunia yang fana ini, Bapak dan Ibuku, yang aku tidak tahu lagi bagaimana menggambarkan dengan kata-kata kasih dan cinta yang mereka berikan untuk anak-anaknya. 
Ibu, mungkin ragaku kini tidak dapat lagi memeluk Ibu, tapi percayalah Bu, dalam semua sujudku tak lepas kubisikkan ke Bumi Allah bahwa rasa rindu dan banggaku pada Ibu semakin menggunung tiap detiknya, dan aku berharap Bumi akan menyampaikan kepada langit, tempat Ibu tinggal kini bahwa aku, anakmu, disini, akan selalu berdoa dan memohon pada pemilik langit dan Bumi semoga kita kembali bersama di surga kelak. 
Bapak, dengan segala kebesaran hatinya mengalahkan ego, berusaha sekuat tenaga menjadi sosok ayah dan pengganti Ibu dengan versi terbaik dia yang aku yakin pasti tidak mudah, bertahan sekuat tenaga dengan separuh hati yang kini hilang dibawa Ibu, menjaga anak-anaknya sekuat yang aku tahu. tidak pernah mengeluh walau aku tahu pasti berat. Tidak pernah marah walaupun aku kadang tidak menurut, Tidak pernah capek, walau aku tahu keringat selalu bercucuran di wajahnya. 
Pak, Bu sungguh sebenarnya masih banyak yang harus kuceritakan, tapi percayalah, semua bahasan tentang Bapak dan Ibuku tidak pernah tidak membuatku menangis. Kusambung nanti lagi yaa Pak, Bu. Dunia harus tahu seberapa hebat Bapak dan Ibu dan semua orang tua diluar sana. Aku akan terus berjuang, sebagai tanda Birrul Walidainku pada Bapak dan Ibu.
Yogyakarta, 21 Oktober 2020, di tengah syahdu nya hujan dan malam serta Murottal Syekh Mishary Rashid Al-Afasy :)
2 notes · View notes
indomiepagihari · 4 years
Text
Buat Lathifa
Halo Lathifa apa kabar hari ini? Baik? Harapku kamu baik. Apa kabar H? Baik juga kayaknya atau sedang bingung sendiri dengan pikirannya, seperti kebanyakan manusia. Bertanya terus haha, nanti jawabannya pasti akan datang. Apa enggak pasti, ya? Apa memang beberapa pertanyaan tidak diciptakan untuk ada jawabannya? Ini kenapa kau tiba-tiba minta surat sih, sort-of balas dendam kali ya beberapa hari ini aku minta surat terus wkwk. Yasudah ini surat, di platform tumblr bukan surel di mailbox, sekali-kali biar akunku tidak berdebu.
Lat kok aku merasakan kalau aku tidak nyaman kuliah online ya, sumpek banget rasanya gak ketemu orang-orang. Apa ya.. sejak 12 September kemarin, aku kurang merasakan rumahku masih rumah yang sama, ada yang hilang gitu Laat, jadi pengin cepat-cepat merantau ke Surabaya, indekos, eksplorasi diri :D ya bisa dimulai dari sekarang siih, eh ini tulisannya jadi bold gak sengaja dan aku belum tau cara nge-undo-nya.
Panjang banget Lat aku mau cerita, tapi inginnya secara langsung biar enaaak. Kamu adalah anak 302 yang dulu aku sok tau ngeprediksi bakal jadi calon-calonan ketua dan akhirnya jadiiiii, haha lumayan bangga. Tapi, banggaku utamanya bukan karena itu. Aku salut banget sama your sincerity in doing things, apa pun itu. Well-organized banget kamu. Kenapa ngga aksel aja sih biar kuliah, kamu lebih mature gituu untuk kuliah daripada aku yang masih kayak anak SMP.
Aku suka heran kenapa orang baik banget sama aku bahkan saat krisis kepercayaanku lagi tinggi-tingginya, sabar banget lagi kalau aku aneh dalam bertingkah ataupun ngechat. Kamu mau banget ngasih kado-kado yg packagingnya cakeeeep gilee, aku fix tidak telaten, terus kamu juga mau-mau aja dengerin pas aku lagi cerita, menghadapi pertanyaan aneh dan kadang ngeyel, apalagi ya, banyak pokoknya kalau aku terima kasih satu-satu. Jadi kalau dirangkum, i thank god for your existences. Nanti kita tuker-tukeran buku jurnal. Buku 2020 ku belum habis lat, biasanya habis dalam 6 bulan lah maksimal, ini belum habis. Entah karena lebih tebal atau aku yang males dan ga ngefeel nulis akhir-akhir ini.
Masalah cinta, kamu sudah tau sendiri kalau kita bisa berdiri sendiri. Tapi cinta itu perlu sih menurutku, ini konteksnya ngga cuma buat yang kamu kagumi saja ok. Aku penggemar hopeless romantic kayaknya kl berdasarkan google, lucu banget gitu membayangkan ada afeksi tengah malam, jalan-jalan ke pasar kue subuh, bincang-bincang di gereja ayam sambil nunggu sunrise, keliling kota naik motor atau mobil sambil nyanyi-nyanyi lagunya siapa pun itu yang enak, APALAGI KALAU PLAYLISTNYA SAMA. Kalau pemikiran sih yang utama ya gausah ditanya lagi, aku kalau sama orang yang kurasa ngga ada nyaman-nyamannya pas ngobrol ya aku otomatis berjarak wkwkw. Aku susah laat buat membuka diriku ke orang-orang, kalau ga nyaman banget ya ku tidak curhat ataupun apa kek yg biasa kulakuin ke temen-temen deketku. Saranku apa ya, ya jangan menaruh harapan dan hati 100% wkwkw. Semuanya ini sementara dan fluktuatif, Lat. Aku ga dukung kamu sama siapa-siapa tapi pas dengerin kamu cerita tentang N partner kerjamu yang baru aku lebih suka aja gituuu. Kalau yang H dia rumit dan dia tahu kalau dia rumit, aku kayak berkaca anjir tapi ya rumitan dia lah gila aja.
Semangat mikir kuliah, Lathifa, aku ga menjamin kamu akan selalu baik-baik saja dalam menghadapi proses itu, tapi percayalah kalau kamu bisa sampai garis yang yaaa tidak ada yang tahu di mana garis itu, tapi selalu ada tempat buat rehat. Semoga perjalananmu terang, jadilah terang, Lathifa, tetap lembut hati di dunia yang keras ini.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Sincerely, f.
----belum tidur, bikin surel, Minggu hari ke-4 bulan Oktober 2020. 02:41 am.
1 note · View note
kebonbelakang · 4 years
Text
Keresahan
Semua hal yang ditulis diblog ini bukan dari keresahan. Ini tentang cara mengobati.
Iyaa beberapa bulan lalu aku menemui seseorang, karena rasanya hal ini, menulis. Sudah tida lagi efektif mengobati luka atau bahkan sebuah trauma. Yang sangat sulit dicerna bahkan disampaikan. Tapi beliau tetap menyankan untuk melanjutkan menulis. Tapi dengan beberapa metode berbeda.
Tak jarang didalam tulisanku terdapat banyak air mata, yang sulit dijelaskan rasanya. Menulis mejadi jalan yang aku pilih untuk segera berdamai. Maka dari itu, aku menulis disini karena sudah nyaman dengan kesunyian yang ku buat.
Aku lebih banyak ragu menyebarkan cerita cerita ini di aku yang banyak followers atau ada orang yang tampaknya tak pantas untuk ku bagikan. Mungkin bukan tak pantas, tapi prang orang itu membuatku berfikir tentang hal yang tak nyaman. Membuat ku semakin ragu untuk bercerita.
Aku punya sebuah buku, tapi buku itu bisa habis. Tak jarang buku itu ku buang, sampai suatu ketika aku ingin membaca kembali luka luka ini dan yaa buku itu sudah tidak ada. Bahkan aku semakin takut saat buku itu entah kemana dan siapa yang membaca buku itu? Maka dari itu aku lebih nyaman disini.
Sampai ketika rasanya sudah mulai tidak efektif, bukan karena yak lagi nyaman. Hanya saja rasanya seperti aku dibatasi diriku sendiri. Dengan perkataan orang lain. Aku tidak punya keresahan, aku hanya punya masalah. Yang begitu banyak berkeliling diotak ku ini.
Aku bukan orang yang “islami banget”. Ilmuku cuman sedikit, ini bukan tentang keresahanku. Ini tentang aku. Aku hanya berbicara semampu kepalaku. Dia yang mengarahku pada sebuah hikmah yang semua orang tau itu. aku bukan penulis hebat. Aku hanya bercerita pada diriku. Yang suatu saat nanti akan ku baca kembali. Marahku, sedihki, kecewaku, banggaku, bersyukurnya aku akan diriku. Aku egois? Memang, tapi egoisku untuk orang lain. Membuat mereka nyaman dengan kehadiranku.
Ketika aku harus mencari sebuah keresahan dilingkungan ku, jujur saja itu sulit. Aku tak punya masalah dengan kehadiran mereka. Karena masalahnya adalah aku mau berdamai dengan diriku, dan mereka tidak tidak tau itu.
Iyaa memang susah banget menulis kalau penuh luka, kadang belum sembuh benar dan ku pakasakan menulis malah tambah sakit. Atau tak jarang postingan postingan itu aku hapus.
1 note · View note
erciele · 5 years
Text
Hari ini sepupuku punya acara, alhamdulillah acaranya lancar dan hujan (semoga menjadi hujan yang berkah).
Setelah acara keluarga pada ngumpul nih. Aku juga pas lagi makan kuah gule pedes taburin bawang goreng sama krupuk udang #nikmat. Eh keterusan bahas makanan 😜.
Si sodara cowokku nih sebut saja fulan, juga makan deket aku kan, makan gule juga. Terus kita cerita cerita sambil makan.
Banyak lah yang diceritain dari kerjaan, rumah, sampe jodoh.
Jadi acaranya itu calon dia dateng ke rumah buat ngasih tanggal (balikin lamaran).
Cerita sedemikian rupa blablabla
Ada satu sisi yang bikin aku bangga.
In surabaya language yaa,
F : "sampean blablablabla"
A : "hehe iyo alhamdulillah"
F : "aku mbien mba pas jaman kuliah kan yo cidek ambek 2 ukhti tak ajak nikah tapi dee gak gelem"
A : "oh brarti awakmu emg pengen nikah muda yo"
F : "iyo mbak dadi arek 2 iku tak takoki #kurleb gelem gak lek misal di ajak nikah arek sg wes kerjo dee jawabe gak gelem"
A : "opo alasane?"
F : "pengen lulus kuliah sek"
A : "oalah iyo brarti emg duduk jodohne"
F : "trus aku ketemu arek iki adek kelasku, lewat instagram trus tak jak nikah pisan dee yo gelem yowes langsung lamaran"
A : "iyo yowes alhamdulillah emg ngono kok kadang onk sg cowok pgn nikah ceweke gak siap, onok sg ceweke siap cowoke gak nikah nikahin"
Dan banggaku adalah dia berani nikah muda. Usianya mungkin di bawah ku 2-3 tahun.
Semoga lancar, semoga semakin dibukakan rezekinya setelah menikah. Aamiin.
1 note · View note
rianakiprox · 7 years
Photo
Tumblr media
waktu lembur bikin laporan, walau ndak isa bantu atau mijetin(diri-sendiri aja butuh pijet, wkwkwk) setidaknya bikinin cemilan dan nemenin(baca : gangguin) #gausahmuluk #seadanya #bisanyabegini #jalaninaja #inibahagiaku #banggaku
0 notes
hobingetik · 6 years
Text
Di tengah ceritaku tentang keterpurukan, kamu hadir membawakan kebijakan berbalut pengertian.
Terima kasih masih mau mendengar ia yang pernah menyakitimu teramat dalam. ia yang begitu jahat mencampakkan cinta yang tulus, perjuangan yang sesungguhnya.
Terima kasih untuk kamu yang sudah banyak belajar untuk bangkit, berdiri, juga bertahan. Mungkin memaksaku meninggalkanmu adalah cara Tuhan untuk mengajarimu tentang tiga hal itu. Juga, terima kasih masih tetap peduli untuk saat ini, pada ia yang dulu sering kali tak memperdulikanmu.
Untuk bagaimana harus ikhlas, mengapa kamu tidak memilih menceritakan tentang hatimu yang dipaksa ikhlas melihatku berjalan bersamanya? Padahal aku tahu bahwa itulah latihan ikhlasmu yang sesungguhnya.
Banggaku padamu yang selalu meyakinkan aku bahwa tak perlu ada lagi yang kukhawatirkan tentang hidupmu.
Salutku padamu yang masih berusaha tidak lagi melibatkan perasaanmu dan menjaga keutuhan persahabatan ini.
Untuk dia yang diam-diam memperhatikanku sejak 6 tahun yang lalu, terima kasih banyak.
Semoga bahagia selalu dan yang terbaik untukmu. Kamu, selalu punya tempat tersendiri di bagian hatiku.
HOBINGETIK
Dini hari, 26 Feb 2019.
23 notes · View notes