#aplikasi pintu
Explore tagged Tumblr posts
Text
Menggali Jejak Sejarah Kemunculan Bitcoin, Revolusi Mata Uang Digital
Mata uang digital telah menjadi salah satu inovasi paling menghancurkan dalam dunia finansial modern. Di antara berbagai mata uang digital yang ada, Bitcoin menduduki posisi paling terkemuka. Namun, kebanyakan orang hanya mengetahui sedikit tentang sejarah yang mengarah pada kemunculan Bitcoin. Dalam artikel ini, kita akan menggali jejak sejarah yang melatarbelakangi lahirnya mata uang digital…
View On WordPress
0 notes
Text
Alasan Cryptocurrency Menjadi Aset Populer dalam Dunia Keuangan Digital Saat ini
Pada era modern ini, sektor keuangan telah menyaksikan kemunculan sebuah fenomena yang semakin mendominasi perbincangan dan perhatian: cryptocurrency. Dari titik awalnya sebagai eksperimen teknologi hingga menjadi elemen penting dalam portofolio investor, mata uang digital ini telah merubah lanskap keuangan global. Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa cryptocurrency telah meraih popularitas…
View On WordPress
0 notes
Text
Percepat Proses Ijin Usaha di Kabupaten Magelang, Hadir Aplikasi SIDERING
Percepat Proses Ijin Usaha di Kabupaten Magelang, Hadir Aplikasi SIDERING
BNews–MAGELANG— Sebuah aplikasi dilaunching oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Magelang (10/1/2023). Aplikasi tersebut bernama SIDERING ( (Sistem Pendaftaran dan Tracking Perizinan). Aplikasi tersebut untuk mewujudkan pelayanan perizinan dan non perizinan yang lebih mudah, cepat, murah, dan pasti. Selain itu untuk Pelayanan Perizinan Non OSS dan Non…
View On WordPress
#Berita Jateng#Berita Jogjakarta#Berita Magelang#Berita Nasional#Berita Viral#Borobudur News#Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Magelang#Magelang#Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Magelang ada aplikasi SIDERING#Pemkab Magelang#SIDERING
0 notes
Text
PENANGAN “RACUN” OKLINFIA
PT 2: Lelaki Misteri di Mukbang Oklinfia
Hari Sabtu menjelma, aku memberi alasan kepada ibu bapa ku yang aku hendak keluar ke rumah kawan untuk mengulangkaji pelajaran dan bergegas keluar seawal mungkin. Aku bertemu dengan Oklinfia dia Tingkat bawah kondo kami. Kami pun memulakan perjalanan kami sambil Oklinfia memimpin tangan ku.
Kami pergi meronda di pusat bandar, berpusing mencuci mata di beberapa pusat beli belah, memakan makanan tengah hari disebuah restoran terkemuka di pusat bandar, menonton wayang dan membeli makan malam untuk sesi mukbang Oklinfia. Kesemua perjalanan kami di rakam Oklinfia untuk tujuan konten media sosial.
Akhirnya kami sampai di rumah Oklinfia. Rumahnya terletak beberapa tingkat dari rumah aku. Seperti rumah-rumah sewa yang lain, rumah yang didiami Oklinfia tidak mempunyai banyak barang. Hanya beberapa perabot dan kemudahan asas sahaja. Aku disuruh duduk didalam bilik dimana Oklinfia menjalankan Mukbangnya.
“Helmi, kamu pakai topeng ini ye, saya nak jadikan kamu sebagai lelaki misteri mukbang saya,” kata Oklinfia sambil memberikan sebuah topeng separa muka kepada ku. Aku akur dan memakai topeng tersebut. Oklinfia membuka aplikasi strim langsung di komputernya dan memulakan stim langsung.
Aku dapat melihat berbondong-bondong peminat Oklinfia memasuki strim tersebut. Banyak dari mereka memberikan hadiah sebaik sahaja semasa Oklinfia mula memperkenalkan aku. Aku membaca komen-komen sambil bersembang dan makan bersama Oklinfia.
“Untung lelaki misteri ni, lepas ni mesti seronok”
“Fia bila nak mula benda tu, lelaki misteri dah ada”
“Lepas ni strim Fia mesti lagi rancak”
“Lelaki misteri ikut Fia gi Indonesia ke”
Dan bermacam-macam lagi tentang aku disoalkan diruang komen. Namun aku tidak endah dan meneruskan sesi mukbang dengan Oklinfia. Selepas sejam setengah, strim kami pun habis. Aku pun berasa sedikit letih dan meminta diri untuk pulang ke rumah.
“Helmiiii, esok datang awal sikit ye, ada strim Istimewa sedikit esok,” kata Oklinfia dengan manja. Aku pun bersetuju dan pulang ke rumah dengan senyuman. Seperti biasa aku melancap memuaskan diri aku sebelum tidur. Aku bayangkan aku sedang menghenjut Oklinfia semasa strimnya sampai aku seronok dan memancut. Selepas puas memancut aku pun tidur dengan harapan menggunung untuk hari esok.
Keesokan harinya aku bangun awal, mandi wajib sejurus aku bangun dan menghantar mesej kepada Oklinfia tentang waktu untuk berjumpa. Tak sampai beberapa minit aku menerima mesej dari Oklinfia untuk bertemu pada pukul 5.30 petang dirumahnya.
Tepat 5.20 petang aku keluar, aku memberi alasan untuk ke gym dan melepak dengan kawan kepada ibu bapa ku. Tepat 5.30 petang aku tercegat di depan pintu rumah Oklinfia.
“Wow, u ni menepati masa betul, budak baik u ni,” kata Oklinfia tersenyum mengalu-alukan kedatangan ku. Seperti biasa kami ke bilik Oklinfia dan Oklinfia memulakan strimnya. Pada awalnya, semua berjalan seperti biasa, Oklinfia berinteraksi dengan aku dan peminat-peminatnya.Namun lepas 30 minit, Oklinfia menukar strim ke strim berbayar, di sini terdapat banyak peminat Oklinfia yang membayar untuk melihat siaran Oklinfia yang eksklusif,
“Apa kata u semua memberi cadangan cabaran untuk I dan lelaki misteri I ini?” tanya Oklinfia dengan suara begitu lunak dan manja. Berbondong-bondong cadangan masuk di ruang chat Oklinfia.
“Tunggang muka dia!”
“Suap dia nasi bercampur ��jus” istimewa!”
“Ludah dalam mulut dia!”
“Liwat dia sambil lancap dia!”
dan bermacam-macam lagi komen yang menyuruh Oklinfia membuat bermacam-macam perkara terhadap ku.Aku berasa kurang selesa tapi aku tidak berkata apa-apa.
“Korang ni dia masih teruna tau, kita bagi cabaran senang sikit, lepas tu baru ke cabaran yang susah-susah,” kata Oklinfia sambil tertawa. Aku terkejut kerana aku tidak sangka Oklinfia tahu aku teruna.
“Ha cabaran ni sesuai, cium berturut-turut untuk 50 kali,” kata Oklinfia. Jantungku berdegup kencang mendengar cabaran tersebut. Oklinfia tersenyum manis dan menghadap ku. Mukanya dengan perlahan merapati aku. Matanya tajam melirik diri ku. Aku berasa cemas, manakan tidak, ini adalah ciuman pertama ku dari orang yang aku paling minat.
Masa bagaikan bergerak perlahan, bibirnya bertembung dengan bibir ku. Lidahnya mula meneroka mulut ku. Aku dapat merasa air liurnya bercampuran dengan air liur ku. Satu ciuman yang mengambil masa kurang dari seminit terasa sebagai sejam untuk ku. Namun, Oklinfia tidak berhenti dengan ciuman pertama, Oklinfia terus meneruskan ciuman kedua, ketiga dan seterusnya dengan ku. Tangannya mencengkam rambutku dan memegang kepalaku dengan kuat. Mukanya makin rapat dan dipaksa kepada aku. Ciumannya makin agresif dan lidahnya bermain-main laju di dalam mulutku. Aku terpaku dengan rasa air liurnya, teksturnya bibirnya dan kelincahan gerakan Oklinfia hanya mampu menerima ciuman berterusan.
Ciuman demi ciuman sehinggakan aku tidak menyedari masa berlalu. Oklinfia begitu bersungguh-sungguh bercumbu dengan aku. Otakku kosong, batangku menegang disebalik seluarku, aku dapat rasa cecair mengalir keluar dari batang aku.
“dannn 50,” kata Oklinfia selepas mencium ku sebanyak 50 kali.
“Bagaimana agaknya perasaan Lelaki Misteri ini selepas dirampas 50 ciuman pertamanya,” ejek Oklinfia bersama penyokongnya. Aku hanya tersengih, masih lagi terpukau dengan ciuman-ciuman Oklinfia. Tertawa Oklinfia melihat reaksi ku.
“Ok semua kita bertemu esok ye, ingat esok kita mula awal pagi dengan Lelaki Misteri,” Kata Oklinfia sambil mengakhiri strimnya.
“Helmiiii, esok datang awal pagi ye, ada cabaran baru untuk u,” kata Oklinfia sambil meraba-raba seluarku. Aku yang masih terpukau dengan ciuman Oklinfia hanya mengangguk setuju dengan arahan Oklinfia.Aku pulang ke rumah dengan minda yang terpukau, keseluruhan malam aku hanya terfikir tentang ciuman Oklinfia. Aku masih dapat rasakan sedikit sebanyak air liur Oklinfia terbaki di mulutku
#hot malay#lucah melayu#malay hijab#malaygirl#malaysia#melayu sedap#melayuboleh#melayucantik#melayumantap#melayugersang#cerita#modal lancap#modal melayu#modallancap#modal pancut#tudungsedap#bahanpancut#pancut muka#pancut tudung#bahan lancap#melayu hot#melayu tudung#melayunakal#minah melayu#melayu lancap#malay#malaysg
416 notes
·
View notes
Text
Membongkar Teknologi Blockchain: Tulang Punggung Cryptocurrency
Blockchain, sebuah inovasi revolusioner yang menjadi tulang punggung di balik dunia cryptocurrency, telah mengubah cara kita memandang sistem keuangan dan teknologi. Seiring dengan kemunculan Bitcoin pada tahun 2009 oleh seseorang atau sekelompok orang yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto, blockchain menjadi fondasi bagi berbagai mata uang digital dan aplikasi terdesentralisasi.
Apa Itu Blockchain?
Pada dasarnya, blockchain adalah ledger terdesentralisasi yang mencatat transaksi secara transparan dan aman. Ini adalah rangkaian blok yang saling terhubung, di mana setiap blok berisi serangkaian transaksi dan memiliki hash khusus yang merujuk pada blok sebelumnya. Dengan demikian, setiap informasi yang dimasukkan ke dalam blockchain menjadi sulit diubah atau dimanipulasi.
Keamanan yang Diberikan oleh Blockchain
Salah satu fitur utama blockchain adalah keamanannya. Karena setiap blok terkait dengan blok sebelumnya melalui hash, mengubah satu blok akan membutuhkan perubahan pada seluruh rantai blok setelahnya. Ini membuat serangan terhadap integritas data menjadi sangat sulit dan melibatkan upaya yang sangat besar.
Blockchain juga menggunakan mekanisme konsensus untuk mengonfirmasi transaksi. Bitcoin, misalnya, menggunakan Proof of Work (PoW), di mana para penambang memecahkan masalah matematika yang rumit untuk menambahkan blok baru ke blockchain. Sistem ini memerlukan daya komputasi yang signifikan untuk melindungi jaringan dari serangan.
Desentralisasi dan Transparansi
Keunikan lain dari blockchain adalah desentralisasi. Tidak ada otoritas tunggal yang mengontrol atau memiliki kepemilikan penuh atas jaringan. Setiap node dalam jaringan memiliki salinan lengkap dari blockchain, dan setiap transaksi disahkan oleh konsensus kolektif. Hal ini menghilangkan kebutuhan akan pihak ketiga, seperti bank atau lembaga keuangan, dan mengurangi risiko manipulasi atau korupsi.
Transparansi juga menjadi kunci dalam blockchain. Semua transaksi dicatat secara terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja. Ini memberikan tingkat kepercayaan yang tinggi di antara pengguna, karena setiap orang dapat memverifikasi transaksi dengan mudah.
Penerapan Luas di Luar Cryptocurrency
Meskipun blockchain pertama kali dikenal melalui cryptocurrency, teknologi ini telah menemukan penerapan luas di berbagai industri. Misalnya, banyak perusahaan menggunakan blockchain untuk melacak rantai pasokan secara real-time, memastikan keaslian produk, dan meningkatkan efisiensi operasional.
Selain itu, konsep tokenisasi, yang memungkinkan aset fisik direpresentasikan dalam bentuk token digital di blockchain, telah membuka pintu untuk inovasi di bidang properti, seni, dan keuangan tradisional.
Kesimpulan
Blockchain telah membuktikan dirinya sebagai tulang punggung cryptocurrency dan lebih dari sekadar inovasi teknologi. Ini membawa paradigma baru dalam keamanan, desentralisasi, dan transparansi. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, potensi penggunaan blockchain di luar cryptocurrency terus berkembang, memberikan dampak signifikan pada cara kita berinteraksi dengan dunia digital dan fisik. Sebagai teknologi yang terus berkembang, blockchain menjanjikan perubahan lebih lanjut di masa depan, melampaui batas-batas yang kita kenal saat ini.
36 notes
·
View notes
Text
Kesempatan itu diciptakan
Sebagai kepala keluarga yg belum memiliki pekerjaan tetap dengan usia menuju 30 tahun, udah cukup umum pikirkan dipenuhi sama banyak kekhawatiran terutama untuk menjawab bagaimana nantinya bisa tetap memberikan nafkah yg pantas untuk keluarga.
Apalagi melihat realita saat ini dimana banyak lowongan pekerjaan yg membatasi usia maksimal kandidat di sekitaran 25 tahun atau jika tidak, ada ketentuan belum menikah atau memiliki anak. Dan ya, untuk semua persyaratan itu, kualifikasiku sama sekali gak akan bisa masuk dan aku bener2 menyadari bahwa tantangan pasca campus untuk kedua kalinya ini akan semakin menantang.
Melihat banyak kabar orang orang terdekat yg naik pangkat, mendapatkan pencapaian tertentu atau mendapatkan pekerjaan baru membuat aku merasa bahagia tapi sekaligus merasa khawatir. Is it okay kalo aku gini2 aja....??
Even though aku sadar kalo hidup bukan perlombaan, kadang pertanyaan "kenapa sih aku gak bisa kaya mereka?" Itu kerap kali muncul. Dan itu udah pasti cukup menekan meski masih bisa aku bawa santai dengan mengingat kembali kalo "aku udah ngelakuin yg terbaik kok, aku udah lebih baik dr kemarin kok, so mending dr pada mikir kenapa aku gini-gini aja, mending mikir apa yg bisa aku lakukan saat ini"
Daaan, entah dari mana pikirkan itu muncul, aku mulai uninstall aplikasi yg gak guna, mulai bikin timer oembatas aplikasi biar gak terlalu lama dipake tiap hari, dan yg paling mengagetkan adalah aku mulai coba memperbaharui profil linkedIn aku.
Surprisingly, ketika aku coba add skill, title dsb, muncul notifikasi masuk yg ngasih Tau peluang kerja yg sesuai sama profil yg baru aja aku update, dan lebih mengejutkan lg adalah recrutmen yg dibuka itu gak ngasih batasan umur dan embel2 nya, perusahaannya di luar negeri dan mekanisme ya WFH apalagi pas cek gajinya sekitar 50$-100$ per jam atau 200.000$ per tahun yg mana itu sekitar 3M.....
Meski aku mungkin gak akan coba apply dulu karena mereka butuh cepet Dan aku Masih ngerjain tesis, tapi experience ini bikin aku sadar bahwa peluang itu gak dateng tiba2 dan terus tinggal kita ambil. Tapi kita harus buka pintu rumah kita dulu, atau seengganya kita harus ngasih Tau kalo kita ada di rumah biar kalo peluang itu hadir, dia gak Salah rumah dan masuk ke rumah yg tepat.
So, kalo kamu pengen menambah peluang dalam hidupmu jawabannya cukup sederhana yaitu coba lakukan hal yg berbeda.
7 notes
·
View notes
Text
Jasa Pengecatan Bekasi – Sedang mencari jasa kontraktor pengecatan rumah, kantor, ruko, sekolah atau gedung lainnya untuk daerah Cikarang, Bekasi, Jakarta dan Karawang ?
Kami hadir untuk memenuhi kebutuhan Anda, Insya Allah amanah, murah, berkualitas dan bergaransi.
Pengecatan adalah aplikasi warna dalam bentuk cair pada permukaan sebuah objek dan kemudian membuat lapisannya menjadi mengeras.
Fungsi dari pengecatan :
Perlindungan dari benda tersebut terhadap karat,lumut, jamur, resapan air, dampak dari perubahan cuaca dalam jangka panjang dan lain sebagainya.
Memberikan warna pada permukaan benda, yang akan memperindah penampilan dari permukaan tersebut dan bahkan dapat sebagai identifikasi dari benda yang diberi cat tersebut.
Memberikan nuansa tertentu, misalnya benda aau ruangan dengan warna emas akan memberikan nuansa mewah, warna hijau terkesan sejuk dan asri, warna merah terkesan berani membangkitkan aura, dan kesan-kesan nuansa warna lainnya.
Menutupi kekurangan objek, misalnya yang semula permukaan kasar akan menjadi halus, permukaan dinding yang sebelumnya retak rambut menjadi rapi, permukaan yang kusam dan berjamur menjadi baru kembali setelah adanya pelapisan cat tersebut.
Jasa yang kami tawarkan untuk anda :
DAFTAR HARGA BAHAN CAT DAN TENAGA
A. Pengecatan Dinding / Plafon (Interior)
Nama PaketDeskripsiSatuanHargaPaket A1. Plamir dasar dan pengamplasan
2. Finishing cat dulux, mowilex sta (interior)
3. Upah pekerjam2Rp. 45.000,-Paket B1. Plamir dasar dan pengamplasan
2. Finishing cat jotun, sta (interior)
3. Upah pekerjam2Rp. 40.000,-Paket C1. Plamir dasar dan pengamplasan
2. Finishing cat catylac, vinilex, metrolite sta (interior)
3. Upah pekerja
m2Rp. 35.000,-Paket D1. Plamir dasar dan pengamplasan
2. Finishing cat paragon, decolit sta (interior)
3. Upah pekerjam2Rp. 30.000,-
B. Pengecatan Dinding / Plafon / Pagar / Genteng (Exterior)
Nama PaketDeskripsiSatuanHargaPaket A1. Plamir dasar, pengamplasan dan alkali
2. Finishing cat dulux weathershield, mowilex ext sta
3. Upah pekerjam2Rp. 50.000,-Paket B1. Plamir dasar, pengamplasan dan alkali
2. Finishing cat jotun exterior, sta
3. Upah pekerjam2Rp. 45.000,-Paket C1. Plamir dasar dan pengamplasan
2. Finishing cat catylac exterior, vinilex sta
3. Upah pekerjanm2Rp. 40.000,-Listplank1. Pengamplasan dan pembersihan
2. Finishing cat aqua politur, mowilex sta
3. Upah pekerjam1Rp. 40.000,-Genteng1. Pembersihan permukaan genteng
2. Finishing cat matex exterior, sta
3. Upah pekerjam2Rp. 60.000,-Pagar Besi Tempa1. Pembersihan permukaan pagar
2. Finishing cat sta
3. Upah pekerjam2Rp. 200.000,-Pagar Minimalis1. Pembersihan permukaan pagar
2. Finishing cat sta
3. Upah pekerjam2Rp. 100.000,-
C. Pengecatan Kusen / Kusen Pintu / Daun Pintu
Nama PaketDeskripsiSatuanHargaPaket kusen A
Cat duco1. Kompon plastic, pengamplasan dan cat dasar
2. Finishing spray cat Nippe atau sta
3. Upah pekerjam2Rp. 100.000,-Paket kusen B
Melamine1. Wood filler dan pengamplasan
2. Finishing spray politur dan vernis sta
3. Upah pekerja
m2Rp. 90.000,-Paket daun pintu A
Cat duco1. Pintu kayu standar uk 200x90 cm
2. Kompon plastic, pengamplasan dan cat dasar
3. Finishing spray cat Nippe atau sta
4. Upah pekerjam2Rp. 350.000,-Paket daun pintu B
Melamine1. Pintu standar 200x90 cm ; wood filler dan pengamplasan
2. Finishing spray politur dan vernis sta
3. Upah pekerjam2Rp. 300.000,-
Untuk pengecatan exterior gedung bertingkat setiap kenaikan level + Rp. 2000/m2 dan harga diluar pemasangan scafolding gedung.
Untuk harga pengecatan pagar, railling tangga, meubel, canopy dll berdasarkan design dan ukuran object yang dikerjakan.
Portofolio hasil pekerjaan kami bisa di cek Disini
Hasil Survei :
1. Menentukan berapa banyak volume luas meter-nya.
2. Menentukan warna tempat/ruangan yang akan dicat.
3. Menghasilkan Rancangan Anggaran Biaya (RAB).
4. Menentukan waktu pelaksanaan proyek.
Untuk Informasi lebih lanjut hubungki kami :
Purwadi
Tpn/whatsaap 0821 2409 6605
Pasang Kanopi
Spesialist Atap
Artikel Terbaru
Alparsa: Solusi Terbaik Jasa Bangun Rumah Baru di Tangerang
Jasa Pengecatan Bekasi Murah dan Profesional
Jasa Renovasi Rumah Subsidi Berpengalaman di Cibubur
Jasa Bangun Rumah Baru Terpercaya di Bogor
Jasa Bangun Rumah Baru Bekasi Murah Mulai dari Rp4 Jutaan
Copyright © Sejak 2014 - PT. Alparsa Cipta Karya
Informasi Lebih lanjut?
Silahkan Chat 0821 2409 6605
#jasa tukang cat dinding rumah#jasa tukang cat tembok bekasi#jasa tukang cat kusen pintu jendela bekasi#tukang cat dinding karawang#jasa tukang cat kusen pintu jendela cat duco#tukang bekasi#karawang#tukang cat rumah jakarta#bekasi#tukang atap bocor jakarta
2 notes
·
View notes
Text
Doppelganger
Iya, aku paham. Kamu pasti bingung mengapa aku masih saja tidak bisa tinggal diam padahal sudah sepakat akan beristirahat. Sepertinya karena urusan ini belum selesai, aku tidak bisa beristirahat dengan tenang.
Tepat setelah bilang ke ibuk bahwa jangan lagi membahas soal mencari yang ke-12, aku dengan mata sembap iseng membuka sebuah aplikasi yang ayah sarankan padaku untuk menggunakannya beberapa bulan lalu. Di sana aku menemukan seseorang yang menarik perhatian.
Langsung saja aku ajukan permintaan taaruf dan aku memilih membiarkannya karena tidak berekspektasi akan diterima. Mungkin benar kata seseorang yang bijak, kalau kita memilih ikhlas dan melepas, sesuatu yang dikejar-kejar selama ini bisa jadi datang dengan sendirinya.
Singkat cerita, aku berproses dengan ikhwan yang satu ini. Meskipun banyak kurang atau tidak sesuai kriteria di sana sini, aku memilih untuk tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Termasuk keputusan untuk menceritakannya pada ibuk atau ayah.
Selama beberapa pekan, aku simpan semuanya sendirian. Aku mulai berpikir, mungkin selama ini caraku tidak tepat. Aku terlalu banyak melimpahkan beban ke orang tua, terlalu cepat bercerita, lantas meminta mereka yang memikirkan langkah berikutnya. Kali ini, aku mau menyelesaikannya dengan daya dan upayaku sendiri. Tentunya diiringi doa agar selalu dibimbing Allah karena tidak ada daya dan upaya melainkan berkat pertolongan Allah.
Tapi, entah kapan tepatnya, aku merasa pernah bertemu dengan sosok ikhwan ini sebelumnya. Beberapa karakteristik yang tertera di profil dan caranya berkomunikasi di grup taaruf mengingatkanku pada sosok Al. Seseorang yang sebisa mungkin aku hindari.
Keyakinan untuk memastikan melalui admin aplikasi menjadi timbul tenggelam seiring berjalannya waktu. Mengapa perlu dipastikan melalui admin? Karena dalam aplikasi tidak ada informasi tentang data pribadi termasuk foto dan kontak. Semua proses dan komunikasi dipusatkan melalui aplikasi.
Sampai akhirnya secara acak ibukku bertanya, "apakah ada progress dari aplikasi Kenalan Trus Jodoh (re: bukan nama asli aplikasi)?" Meski sudah sepakat untuk tidak lagi membahas tentang pernikahan, aku masih punya satu tugas yang belum tuntas. Diskusi tentang tugas itulah yang membuka pintu bercerita tentang proses bersama ikhwan yang diduga mirip dengan Al.
Ujung diskusi kali itu adalah aku akan memastikan ke admin aplikasi tentang identitas ikhwan tersebut. Apakah sama dengan Al, atau mungkin sekadar mirip, atau bisa jadi termasuk dalam komplotannya? Apapun itu, jika salah satu dari tiga kemungkinan itu terpenuhi, maka aku akan langsung menyudahi.
Ternyata, fakta membuktikan bahwa ikhwan yang aku ajak taaruf melalui aplikasi KTJ, sama dengan Al.
Doppelganger.
Meskipun ada indikasi bahwa ikhwan ini adalah korban yang identitasnya disalahgunakan oleh Al dan komplotannya, aku tetap akan menyudahi proses. Terlalu banyak tanda dan petunjuk bagiku untuk sadar dan belajar bahwa keduanya lebih dari sekadar mirip dan dusta adalah salah satu hal yang tidak bisa ditoleransi.
Aku juga belajar untuk menerima bahwa mungkin beberapa orang bisa menemukan jodohnya secara online melalui aplikasi, tapi cara itu tidak untukku. Dan itu tidak masalah.
Aku malah bersyukur dengan segenap pengalaman yang ada, suka maupun duka, membuatku lebih tenang dan lapang dalam menghadapi situasi sulit yang tidak menyenangkan. Aku juga bersyukur karena kejadian ini membuatku lebih yakin untuk menuntaskan tugas sebelum aku benar-benar beristirahat.
Kali ini sungguh tugas yang terakhir, insha Allah.
Sebuah tugas untuk meminta orang-orang terdekat yang kupercaya untuk membantu memberikan daftar kandidat potensial, sementara aku akan lebih fokus berdoa dan terus memantaskan diri dalam diam.
Semoga Allah mudahkan dia datang, seseorang terbaik pilihan Allah yang Dia ridhai dan aku pun ridha atasnya.
#menulis#doppelganger#aplikasi jodoh#waspada#diskusi#mencariyangke12#belajar#bertumbuh#berbagi#bermanfaat
4 notes
·
View notes
Text
Kabar dari Kamar Kecil: Bagian 1
Keputusan Besar yang Kecil
“Bunda mau ke kamar kecil. Kamu tunggu di sini dulu, ya, Moy.” Kismoyo sangat ingat fragmen masa kecilnya ketika sang Bunda memintanya menunggu untuk buang air. Moy duduk dengan manis menantikan Bundanya keluar dari pintu kamar kecil. Moy tidak begitu paham maksud kamar kecil saat itu. Bunda lalu menjelaskan bahwa kamar kecil adalah sebutan ruangan untuk membuang air kecil dan besar. Moy lalu menyebut akan ke kamar besar saat ia mau buang air besar. Seketika Isma—kakak Moy—dan Bunda tertawa.
“Mana ada kamar besar?” Di sela tawa, Isma mengejek Moy. Moy tak paham mengapa kamar kecil disebut kamar kecil padahal di dalamnya orang tidak hanya melakukan hal-hal kecil, tapi juga hal besar seperti buang air besar. Beberapa tahun setelahnya, saat ia menginjak kelas 5 SD, ia baru paham bahwa sebutan kamar kecil berawal dari ruang terkecil yang ada di dalam rumah yang digunakan untuk buang air. Meski ada sebutan lain seperti WC, toilet, jamban, hingga kamar mandi, kebiasaan Bunda yang menyebut kamar kecil terus Moy pakai hingga ia beranjak dewasa.
Moy memikirkan lagi asal muasal sebutan kamar kecil di umurnya yang sudah 27 tahun. Kali ini ia menunggu orang lain untuk membuka pintu itu, pintu kamar kecil itu. Di balik pintu itu ada istrinya, Tara, yang jadwal menstruasinya telat seminggu. Tara dan Moy langsung berpikir bahwa mungkin Tara hamil. Maka, Tara langsung mengambil testpack di kotak obat. Menurut Moy, sebutan kamar kecil sudah tidak lagi tepat. Kamar kecil di rumah mereka berdua, keluarga kecilnya, bukanlah lagi ruangan terkecil. Ada gudang yang ukurannya lebih kecil dibanding kamar kecil. Lagipula, di masa kini, kamar kecil tak lagi hanya digunakan untuk buang air. Orang-orang kini menggunakan kamar kecil untuk memikirkan hal-hal penting sambil buang air besar, mencari ide, bahkan menangis. Bahkan, bisa saja di dalamnya ada urusan besar yang dapat menentukan hajat besar hidup seseorang, seperti yang Tara lakukan saat ini.
Pintu kamar kecil lalu terbuka. Tara keluar dengan paras agak murung. Moy tahu hasilnya bukanlah hasil yang ia nantikan.
“Negatif.” Gumam Tara. Moy mengangguk lalu masuk ke kamar kecil untuk mandi dan bersiap berangkat kerja. Tak ada kata apapun yang keluar dari mulut Moy maupun Tara setelahnya.
Sambil mandi, Moy kembali ingat bagaimana ia dan Tara akhirnya menikah. Mereka bertemu lewat aplikasi pencari pasangan. Keduanya tak sama sekali berniat untuk mencari ikatan seserius pernikahan. Mereka hanya agak kesepian dan berada di lingkar pertemanan yang itu-itu saja–tak begitu memungkinkan untuk menjalin hubungan yang menyenangkan. Dunia yang begitu sempit ternyata mempertemukan mereka pada kebetulan-kebetulan hidup seperti fakta bahwa mereka satu universitas dan punya beberapa kenalan yang bisa membantu mereka berdua memvalidasi keberadaan satu sama lain.
“Siapa ini cantik sekali…” Begitulah kira-kira komentar Bunda saat untuk pertama kalinya Moy mengajak Tara ke rumahnya. Entah angin apa yang membawa Moy mempertemukan Bunda dengan Tara. Moy merasa Tara adalah orang yang cocok dengannya. Moy suka dengan keberadaan Tara di hidupnya. Boleh dibilang, Tara memang pesona yang sulit ditolak. Ia berparas cantik, lemah lembut, pintar, punya wawasan yang luas (setidaknya Moy tidak perlu sulit mencari-cari topik untuk mengobrol), juga pendengar yang baik. Bagi Moy, Tara tak bercela.
“Nunggu apa lagi? Nikah saja kalian. Lagian udah sama-sama matang, kamu udah cukup mapan, umur kalian juga umur waktu Bunda nikah sama Bapakmu.” Bunda bersikeras mendorong Moy untuk segera menikah. Meski Moy suka dengan kebersamaannya dengan Tara, ia tidak pernah sampai berpikir akan menikah. Lebih tepatnya, Moy tidak begitu yakin menikah adalah apa yang ia inginkan.
“Bunda udah bayangin Mbak Isma, kamu, sama Riris pada punya anak, terus kalau lebaran rumah jadi rame. Bunda pengen banget punya cucu banyak.” dua sampai tiga, bahkan empat kali Bunda berkata demikian kepada Moy. Moy tahu betul kalau Bunda sudah begitu, berarti perlu dan mesti terjadi. Seperti saat ia menginjak kelas sepuluh, Moy ingin masuk jurusan IPS karena sangat suka pelajaran sosiologi. Moy mengurungkan keinginannya karena berkali-kali Bunda bilang kalau jurusan IPA adalah jurusan yang paling menguntungkan karena pilihan kuliahnya akan lebih banyak (anak jurusan IPA dapat memilih jurusan sosial saat kuliah nanti, sedangkan IPS hanya bisa memilih jurusan IPS). Saat Moy lusus SMA, Moy jadi tidak begitu tahu harus memilih jurusan apa karena isi kepalanya penuh dengan materi-materi sains yang tidak mungkin ia relakan begitu saja untuk mengejar jurusan sosiologi di kampus impiannya.
“Bunda abis ngobrol sama temen Bunda yang dosen. Katanya, ada jurusan baru di kampusnya yang prospek kerjanya bagus.” Akhirnya Moy masuk jurusan IT di salah satu kampus negeri di Bandung. Begitulah seterusnya sampai akhirnya Moy jungkir-balik mengejar posisi dengan kualifikasi yang ia miliki di salah satu kantor BUMN yang memproduksi vaksin di Kota Bandung.
“Enak kalau BUMN. Udah jelas dan pasti karirnya. Mirip-mirip PNS-lah tapi duitnya lebih banyak.” Bunda bicara sambil bercanda. tapi Moy tahu bahwa apa yang dikatakan Bunda adalah keputusan yang harus ia ambil. Maka, genap di hari jadi Moy dan Tara yang pertama, mereka menikah.
“Aku udah sering banget telat mens tapi bukan hamil. Kayaknya aku harus ketemu dokter, deh.” di perjalanan ke kantor akhirnya Tara memecah keheningan setelah kejadian negatifnya testpack tapi pagi. Moy langsung membunyikan klakson mobilnya karena mendapati ada motor yang tiba-tiba menyalip dari arah kiri mobilnya. Tara mengucap istigfar karena kaget. Tara sempat berpikir apakah sebenarnya suaminya membunyikan klakson sebagai ketidaksetujuan untuk periksa ke dokter?
“Maaf, maaf…Boleh. nanti kamu coba cari dokternya mau yang mana, nanti aku coba atur jadwal kerjaku.” Moy menanggapi sambil fokus menyetir. Tara langsung membuka ponsel dan mencari dokter spesialis kandungan yang praktik di hari sabtu. Ada rasa sedikit bersalah yang dirasakannya. Tara dengan jelas melihat paras kecewa dari wajah Moy pagi itu. Dengan mengantongi rasa bersalah, Tara langsung mendaftarkan diri sambil berharap tak ada yang salah dengan dirinya.
Bersambung...
Bagian 2 baca di sini!
9 notes
·
View notes
Video
youtube
Mimbar Podium Pulpits Minimalis Gereja Zaman Now Model Podium Stainless Akrilik READY STOCK BANYAK.
SELAMA IKLAN MASIH TAMPIL, STOCK BISA LANGSUNG KIRIM.
SILAHKAN LANGSUNG DI ORDER.
Best Seller Produk Terbaru dan Ter Laris Sepanjang 2023 dengan Model Minimalis Modern Untuk lebih mudah dalam Ceramah maupun Pidato Penting lainnya.Mimbar / pulpits / podium akrilik /arcylic minimalis model saat ini / jaman now. Sudah banyak digunakan oleh gereja2 sperti GPDI, GSJA, CWS, GBI, GKKI, GSPDI, GKI, Community Chruch, GMCC, GKPB, Methodist, Abbalove, & GSKI. cocok jg utk presentasi dikantor / hotel.Dengan model mininalis yg elegant, stylish, sangat kokoh, mudah dibersihkan, & dipindahkan.
Sepesifikasi Podium Pulpit :-Tinggi -+115 cm-Tiang Stainless Steel SILVER, Stainless Steel GOLD / EMAS dan Stainless Steel HITAM.-Kaki pondasi Plat besi dilapis Stainless Steel SILVER, Stainless Steel GOLD / EMAS dan Stainless Steel HITAM.-Meja Atas Acrylic / Akrilik 8 mm,-Ukuran atas acrylic / akrilik 46cm x 55cm.-Teknik cutting laser sehingga hasil lebih rapi, elegan, modern, & mewah-Bagian atas mimbar menggunakan teknik tekuk, bukan sambungan.Info Harga dan Pemesanan Mimbar Masjid Minimalis Kayu Jati Solid Finishing Maroon dengan List Emas.
Info Harga dan Pemesanan Mimbar Podium Pulpits Minimalis Gereja Zaman Now Model Podium Stainless Akrilik READY STOCK BANYAK.
Podium Pulpits Akrilik
https://www.bawufurniture.com/furniture-idea/contoh-model-podium-minimalis-jepara-untuk-pidato/
https://www.bawufurniture.com/product/podium-stainless-akrilik-minimalis-ready-stock-jepara/
Silahkan Langsung Kontak Kami Untuk Informasi dan Pemesanan Melalui Salah Satu Chat di Bawah Ini, Karena Harga Mimbar Masjid Minimalis Kayu Jati Solid Finishing Maroon dengan List Emas Berkualitas dengan Harga Murah :
Add Nomer WhatsApp : 085 726 859 954 / 085 290 206 219
Bisa Juga Langsung Chat Melalui Aplikasi WhatsApp Tanpa Harus Simpan Nomer Telephone dengan Klik Logo WhatsApp Yang sudah kami Sediakan. (
https://bit.ly/Belifurniture
/
https://bit.ly/Belifurnitures
)
Kami menyediakan beberapa poduk Furniture, Meliputi Kusen, Pintu, Kursi, Sofa, Meja, Dipan/Tempat Tidur, Lemari, Kamar Set, Mimbar/Podium dan Furniture Lainnya (Bisa Custom Sesuai Permintaan Jika Sudah Punya Model yang diSukai). Kerjasama dan Kepuasan Anda adalah Prioritas Kami.
#podiumpulpits #podiumgereja #mimbargerejaminimalis #podiumakrilik #podiumhotel #podiumstand #podiumminimalis #podiumpidatominimalis #podiumgki #podiumgpdi
UPDATE BARANG SELALU READY STOCK Mimbar Podium Pulpits Minimalis Gereja Zaman Now Model Podium Stainless Akrilik READY STOCK BANYAK., Hadirkan Sentuhan Podium Mimbar Modern kedalam Setiap Khutbah di Gereja!
Cocok untuk Kebutuhan Mimbar Gereja juga :
https://www.bawufurniture.com/product-category/furniture/mimbar-gereja/
Selamat Belanja,Terima Kasih,
Salam
https://www.BawuFurniture.com/
#podiumpulpits#podiumgereja#mimbargerejaminimalis#podiumakrilik#podiumhotel#podiumminimalis#podiumpidatominimalis#podiumgki#podiumgpdi#mimbar gereja#hargamimbargereja#mimbargerejakatolik#mimbargerejakaca#mimbargerejakristen#mimbarkristen#mimbaragamakatolik#mimbargerejaakrilik
6 notes
·
View notes
Text
Minggu di sepanjang jalan satu arah pusat kota terasa membosankan. Langit abu-abu cenderung hitam berkolaborasi dengan sial. Bagaimana bisa, mulai dari konter smartphone di timur dan barat jalan, dealer motor keluaran jepang, minimarket merah biru, hingga toko jam yang berderet-deret memutar lagu yang sama. Mau menolak mendengarkan telanjur masuk kuping, lebih parahnya sudah merasuk dalam pikiran. Bodohnya, setelah sampai rumah, saya membuka aplikasi pemutar musik online, mencari lagu tersebut, menyetel dan mengulanginya. Beberapa saat kemudian seseorang datang berkunjung dan berkata "Mas, kalau mau masuk rumah, ketok pintu dan ucapkan salam, bukan menyanyikan Mahalini". Tersadar dari lamunan sampai mengamati keadaan sekitar dan spontan menjawab pernyataan tersebut "Maaf, saya lupa naruh kuncinya".
Nganjuk, 19 Februari 2023
9 notes
·
View notes
Text
[Pengalaman Menggunakan QRIS]
Sobat Millenial, udah pada tau dong apa itu QRIS? pasti pada tau kan ya. Namanya juga kaum Millenial, serba tau perkembangan digital termasuk juga salah satunya sistem pembayaran menggunakan QR Code. Tapi sebagai pengingat sobat Millenial, kali ini akan aku jelasin ulang deh apa itu QRIS.
QRIS adalah standar QR Code untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik serverd based, dompet elektronik, atau mobile banking. QRIS dikembangkan oleh Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Bank Indonesia (BI) mewajibkan seluruh penyedia layanan pembayaran nontunai menggunakan sistem QRIS (Quick Response [QR] Code Indonesian Standard) pada 1 Januari 2020 mendatang. Seperti diatur pada ketentuan BI dalam PADG No.21/18/2019 tentang Implementasi Standar Internasional QRIS untuk Pembayaran bahwa setiap penyedia Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) berbasis QR (termasuk PJSP asing) wajib menggunakan QRIS. QRIS disusun oleh BI dan ASPI (Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia) menggunakan standar internasional EMV Co. yakni lembaga yang menyusun standar internasional QR Code untuk sistem pembayaran.
Tujuan adanya QRIS ini tak lain agar pembayaran digital jadi lebih mudah bagi masyarakat dan dapat diawasi oleh regulator dari satu pintu. Harapannya dengan adanya QRIS, transaksi pembayaran bisa lebih efisien atau murah, inklusi keuangan di Indonesia lebih cepat, UMKM bisa lebih maju, dan pada akhirnya bisa dorong pertumbuhan ekonomi. Cara kerja dari QRIS ini sendiri yaitu misalnya ketika aku ingin melakukan transaksi pembayaran dan aku punya alat pembayaran LinkAja, lalu temanku bernama Aziz punya OVO, temanku bernama Aldy punya GO-PAY, temanku bernama Vellika punya DANA, kemudian seterusnya dengan merk yang berbeda-beda. Aku dan semua temanku dengan merk yang berbeda-beda bisa transaksi pembayaran hanya dengan scan pada QRIS di setiap merchant yang melayani pembayaran nontunai.
Ketika saya melakukan perjalanan liburan ke Jakarta, saya mengunjungi beberapa tempat wisata. Ada banyak sekali pedagang serta toko-toko outlet baju dan aksessoris yang mengundang mata untuk membeli. Tentu saya membeli beberapa barang dan makanan yang ada di sekitar wisata tersebut. Namun, kebetulan saya melakukan pembayaran secara cashless dan debit atm yang saya gunakan tidak bisa digunakan untuk transaksi. Agak panik, tetapi salah satu penjual menawarkan pembayaran melalui scan barcode menggunakan QRIS. Alhasil, transaksi tetap dapat saya lakukan hehe.
Wah, millenial banget ya. Menurutku, sistem pembayaran melalui QRIS adalah yang paling unggul dari sistem pembayaran lainnya. Selain itu, penggunaannya gampang dan mudah serta langsung dengan waktu transaksi yang cepat dan seketika membuat aku sebagai pembeli sangat senang menggunakannya. Bukan hanya itu, sistem ini juga sangat menguntungkan untuk penjual karena hanya menggunakan satu kode QR untuk semua aplikasi. Dahulu sebelum ada QRIS, aku masih melakukan transaksi menggunakan QR Code dengan Merk X dan seringkali kesulitan untuk melakukan transaksi disebabkan merchant yang tidak menggunakan QR Code yang sama denganku. Alhasil, aku harus mengeluarkan uang tunai bahkan mengantri lama karena menunggu kembalian. Setelah adanya QRIS, transaksiku jadi mudah, cepat, efektif dan kesan travelling kali ini benar-benar berbeda karena aku tidak perlu takut lagi ketinggalan kapal. Pokoknya aku benar-benar suka dan nyaman pakai ini. Karena dengan QRIS, segala transaksi menjadi lancar. Transaksi lancar pakai QRIS.
#KulinerQRIS #BanggaPakaiQRIS #TransaksiPakaiQRIS #MayuhNganggoQris
10 notes
·
View notes
Text
Day5 - Departure
Cuaca pagi ini cerah. Aku masih sempat melihat matahari terbit dari halaman depan penginapanku. Warna langit perlahan menjadi lebih terang dan membiru, disusul matahari yang mulai naik. Kaka Restu sampai di penginapan pukul 06.35 WIT, seperti biasa, ia selalu tepat waktu. Ia membantu menaikkan barang bawaanku dan kolega ke bak terbuka mobil. Sambil mengingat-ingat jika ada sesuatu yang tertinggal, aku mengecek ramalan cuaca hari ini. Aplikasi peramal di ponselku bilang cuaca hari ini akan cerah dan sedikit berawan. Ada bagian kecil hatiku yang kecewa mendengar itu, kenapa tidak mendung dan berpotensi hujan deras saja, sih. Sebelum aku tenggelam dalam pikiranku sendiri, kolegaku menarik lengan bajuku, mengajak untuk segera naik mobil karena semua orang sudah di dalam. Aku mendongak ke atas dan memandang langit lagi sebelum masuk mobil. Kami berangkat ke bandara.
Langit yang cerah sesuai prakiraan cuaca kemarin
Sepertinya, aku punya penyakit akut attachment issue pada ruang dan seisinya setelah tinggal di dalamnya untuk beberapa waktu. Singkatnya, aku mudah merasa emosional (atau sentimental, ya?) pada benda, tempat, dan suasana tertentu. Hal lain yang lebih masuk akal adalah aku tidak siap kembali ke rumah–tempat yang semrawut, dan ingin lebih lama berada di pulau ini–tempat yang lebih damai. Di lain sisi, aku ingin kembali ke tempat yang memberikan rasa hangat dan familiar yaitu rumah.
Jika dilihat secara lebih rasional lagi, mungkin aku merasa nyaman di pulau ini karena aku seorang outsider. Enam hari tidaklah cukup untuk mengenal pulau ini dan orang-orang yang tinggal di atasnya. Kenyamananku adalah keistimewaan yang dirasakan seorang tamu. Aku tinggal di penginapan yang menawarkan akomodasi lengkap, kecuali air minum isi ulang. Tiap hari aku dijemput dan diantar oleh pegawai instansi menggunakan mobil plat merah. Aku tidak perlu memutar otak memikirkan bagaimana caranya agar bisa makan, semuanya sudah disediakan oleh penginapan dan kantor. Aku…tidak perlu melakukan pekerjaan domestik seperti cuci baju, cuci piring, setrika, masak, dan bersih-bersih.
Bekas botol minum selama tiga hari (ada yang tidak masuk foto karena sudah dibuang). Total dalam enam hari kami (dua orang) menghabiskan dua kali jumlah botol minum yang ada di foto. Aku merasa berdosa. Forgive me God for I have sinned.
Jika aku tinggal lebih lama di pulau ini, di rumah warga lokal, ke mana-mana sendiri, bekerja di sini, dan pada dasarnya hidup sebagaimana warga lain yang tinggal di sini, apakah aku tetap merasa nyaman? Entahlah. Aku merasa nyaman dan baik-baik saja karena tidak mengalami kesulitan yang dialami warga di pulau ini. Sistem birokrasi yang masih carut-marut, kkn, fasilitas pendidikan yang masih kurang, transportasi publik yang minim (hanya ada bus DAMRI dan ojek yang tidak aku anggap sebagai transum)–semua ini juga terjadi di rumah, tapi aku punya lebih banyak pilihan untuk menjangkau akses dan fasilitas lain yang lebih baik. Aku tidak mau meromantisir keindahan pulau ini. Bagaimanapun, pulau ini hidup bersama orang-orang di atasnya.
Sekitar pukul 08.15 WIT kami tiba di bandara. Setelah menyelesaikan urusan administrasi, kami pergi ke warung di area bandara. Warung-warung ini buka di hari penerbangan saja, yaitu Selasa, Kamis, dan Sabtu. Selain hari itu, tidak ada penerbangan dari/ke Serui dan otomatis warung-warung ini tidak buka. Aku beli pisang goreng. Pisang jenis raja ini dimasak dalam keadaan masih mentah dan tidak dilumuri tepung, hanya diberi sedikit garam. Rasa pisang goreng ini gurih dan sedikit alot namun masih bisa dikunyah. Penjualnya menyarankan untuk makan pisang goreng bersama sambal tomat. Aku sudah pernah mencobanya dan perpaduan rasanya tidak sesuai dengan lidahku. Bagiku pisang goreng itu makanan manis jadi sebaiknya tidak dimakan bersama sambal.
Pesawat tiba pukul 09.00 WIT kurang sedikit. Kami beranjak dari warung, berjalan ke tangga menuju pintu masuk bandara dan berhenti. Kami berpamitan dengan Kaka Restu dan Kaka Adi yang mengantar ke bandara serta menemani kami bekerja selama lima hari terakhir. Sampai jumpa.
2 notes
·
View notes
Text
Baru pertama kali naik Trans Metro Pasundan
Aku baru pertama kali naik bis Trans Metro Pasundan. Naik koridor 2 kota baru parahyangan tujuan cimahi, naiknya di halte Alun-alun bandung.
Sistem pembayarannya pakai scan e-money sama QR Code atau pakai aplikasi Teman Bus. Tapi kalau kaya gitu kasian buat yang udah agak sepuh, tapi pas aku naik ada juga yang udah sepuh pake QR code Neobank 😆 Trans Metro Pasundan juga ga ngasih info tertulis yang dipajang di halte kalau pembayaran pakai scan e-money. Jadi yang bukan pengguna medsos bisa tau, kan rata-rata yang tau itu pengguna medsos.
Fitur di bis ini pun canggih, bisa ngedetect jarak aman, tempat penyebrang jalan. Tapi jadinya agak berisik sering banget bunyi. Berisik pula. lebih aman sih pastinya, tapi di sisi lain ganggu banget. sampe ibu" yang ketiduran sampe kebangun ngedenger suara yang saking berisiknya 😆
Di bis ini juga, kita wajib naik lewat pintu depan dan turun lewat pintu belakang. Kita harus ngasih tau beberapa meter sebelum turun ke sopirnya, takutnya sopirnya gak denger soalnya berisik di dalem bisnya.
Bis Trans Metro Pasundan hanya menaikkan dan menurunkan penumpang di halte, jadi ga bisa berhenti sesuka kita kayak naik Damri 🤭. Tapi titik haltenya lumayan banyak sih, dan jaraknya beberapa ga terlalu jauh juga.
Pas ke Cimahi aku pun bingung mau turun dimana, karena aku baru pertama kali kan yaa naik bis ini jadi ngerasa bingung aja gitu takut kelewat sama tempat tujuannya wkwk
Nah aku turun di masjid AR Ridwan karena gabisa kan turun di tempat tujuan. Itu pun aku nanya dulu sama ibu" yang ada di dalem bisa tadi. "ibunya mau turun dimana?" dia bilang saya mau turun di masjid AR Ridwan katanya. Dan kebetulan ibu nya tujuannya sama denganku. Jadi bener sih kalau malu bertanya pasti sesat dijalan. kalau pas itu aku gak nanya mungkin aku bakalan turun di halte terakhir 😄
Oh iya, buat ongkos dari halte Alun-alun Bandung ke Cimahi cuman 5.000. enak sih aman naik bis ini, cuman kayanya suara berisiknya harus aga di kurangin dan harus ada bell untuk si penumpang kalau mau turun, biar gak teriak" karena cape teriaknya 😄
Semoga kendaraan umum Bandung makin bagus" dan canggih" lagi 🤍
4 notes
·
View notes
Text
Lejar
Episode 2 // Alif
"Whoaaa sudah ada dua juta, alhamdulillah"
Aku melihat saldo paypalku hasil dari icon pack yang ku unggah di aplikasi desain. Alhamdulillah banyak orang yang menggunakannya, jadi ada persentase uang yang masuk padaku sebagai kontributor. Aku lalu membuka laman instagram yang sudah cukup sering kubuka dan telah aku idam-idamakan sejak beberapa bulan kemarin. Sebuah kelas desain dengan nominal yang cukup besar untukku. Namun menurut rekomendasi Kak Adi, mentor dan sekaligus seniorku, program tersebut sangat bagus. Pengajar dari kelas tersebut merupakan profesional di bidangnya. Belum lagi jejaring yang aku dapat disanapun akan sangat banyak.
"Tinggal 18 juta lagi. Insya Allah bisa, ayo semangat Alif." ucapku pada diri ini. Mencoba memperpanjang nafas konsistensiku.
Mungkin masih panjang untuk mengumpulkan uang sebanyak itu. Sebenarnya aku bisa saja minta tolong ke Bapak, tapi Bapak kan sudah pensiun, aku tak mau membuat kepalanya makin pening. Ditambah lagi, Bapak mana setuju aku ikut kelas desain intensif seperti ini. Lebih baik aku menabung sendiri. Aku yakin dengan ikhtiarku juga dengan doa-doa yang kupanjatkan, Insya Allah, Allah akan beri jalan.
Aku melihat jam disudut kanan bawah layar laptopku. 20.05. perutku sedikit lapar, aku berniat untuk mencari cemilan di kulkas, namun baru saja aku merentangkan punggungku yang cukup pegal, lalu pintu kamarku diketuk.
"Lif, Kakak boleh masuk?" Oh Kak Dinda.
"Masuk aja kak" Kak Dinda masih memakai pakaian kerjanya dengan tas ransel motif bunga-bunga kesukaanya. "Suntuk banget sih Kak mukanya. Habis lembur yah?" tanyaku.
"Ah masa sih? Segini masih glowing masa dibilang suntuk?" Jawabnya sambil duduk di pinggiran kasurku.
"Idih kepedean banget, eh kak aku lupa nanya, gimana CV ta'aruf Kak Adi kemarin, udah dilihat belum kak?" Aku teringat dua hari yang lalu Kak Adi meminta izin padaku untuk memberikan CV ta'aruf kepada kakakku.
"Udah sih, tapi nanti kakak pikirin dulu ya. Masih agak mumet nih, lagi banyak kerjaan. Ngomong ngomong, rekening kamu masih samakan?"
Aku jadi tidak enak pada Kak Dinda. Sepertinya momenya kurang pas untuk membahas ini.
"Masih sama kok. Kenapa? Mau kasih uang jajan yaa" aku segera mengecek handphoneku yang sedari tadi aku diamkan. Mataku terbelalak melihat pemberitahuan dilayar handphoneku.
"Kak Dinda! Ini banyak banget 15 juta buat apa?" Aku masih sedikit syok.
"Buat kamu bisnis Pecel Lele, beli gerobaknya dulu gih"
Aku terheran. Sejak kapan aku menceritakan ide tentang memulai bisnis pecel lele? Atau lebih tepatnya sejak kapan aku punya ide bisnis pecel lele.
"Ya nggalah, Lif" Kak Dinda terkekeh pelan "Kamu kan katanya mau ikutan kelas desain itu dari beberapa bulan yang lalu. Uang itu cukup kan buat bayar uang mukanya dulu"
Aku langsung memeluk Kak Dinda dengan erat. Mataku sudah berkaca-kaca. Aku pun melepaskan pelukanku setelah beberapa saat.
"Makasih yah kak, nanti kalau aku sudah dapat pekerjaan aku traktir kakak makan pecel lele setiap hari!"
Kak dinda tertawa "Awas yah kalau bohong!"
Dari jarak yang cukup dekat, Aku dapat melihat wajah Kak dinda yang sangat lelah. Kepenatan tergurat jelas dimatanya. Kantung matanya pun sudah mulai terlihat. Baru saja aku mau bertanya pad Kakak, Ia berdiri dan beranjak keluar. "Kakak mau mandi dulu ah"
"Sekali lagi terima kasih yah kak." aku memberi bentuk hati kecil dengan jariku pada Kak Dinda. Ia tersenyum dan keluar dari kamarku.
Aku masih tak percaya dengan pemberian Kakak. Dari dulu kakak memang orang yang baik dan paling mengerti aku, mungkin karena kami hanya 2 bersaudara. Tapi, tetap saja aku masih tidak percaya kakak memberikan uang sebanyak ini untukku. Aku mengurungkan niat untuk mencari cemilan, perutku tiba-tiba terasa kenyang karena terlalu bersemangat untuk kembali membuka laman Instagram kelas desain.
“Lebih baik aku daftar kelasnya sekarang saja.”
Tak sampai 5 menit, aku sudah menyelesaikan proses pendaftarannya. Sepertinya kak Dinda pun sudah selesai mandi, aku bergegas akan menemuinya untuk bilang kalau aku sudah daftar kelas desain itu. Belum sempat kubuka pintu kamarku, aku mendengar suara gedebuk cukup kencang. Kukira itu barang yang jatuh, sampai aku mendengar jeritan ibu yang histeris.
"BAPAK, TOLONG PAK!"
Bersambung.
2 notes
·
View notes
Text
Sebatas Pernah Menaruh Rasa
Picture : instagram.com/list.edits
Di kamar 3x3 meter, cat tembok berwarna kuning gading, disamping pintu kamar ini ada meja, aku dan laptop. Kututup laptopku, sembari menghela nafas panjang nan lega.
“Done! All Done!!” teriakku. Presentasi sidang proposal, kerjaan sampingan dan list konten untuk komunitas sudah selesai aku kerjakan.
“Gabut, ih!” batinku
Kuambil gawai pintar, kubuka aplikasi Instagram, klik tab explore dan ku scroll , scroll dan scroll.
“Tidak ada yang menarik” gumamku sambil tetap mengusap layar. Tiba – tiba kedua bola mataku terpaku pada salah satu foto 1:1 itu. Foto seorang lelaki goodlooking bak selebgram, sedang berdiri di sebrang Arc de Triomphe, Eropa. Aku pikir memang selebgram, ternyata bukan. Aku mengetahuinya setelah mengeklik profilnya. Ternyata ada dua mutual friend yang sama. Hal yang mengejutkan lagi ternyata kami satu kampus, namun berbeda jurusan. Kalau dilihat dari profilnya sepertinya dia sedang menempuh study aboard. Caption - caption di profilnya sangat meneduhkan hati.
“Menarik!” batinku
Kupencet tombol follow. Dan sejak detik itu aku mengikuti apapun updatenya.
-
Hari sabtu ini aku ada janji dengan temanku, pergi ke stadion kampus untuk berolahraga. Kami berdua menuju stadion lumayan siang. Sekitar pukul 07.00 kami sampai.
“Kak Ros! Mlayuo dhisik. Aku mlaku ngubengi sedilut. (Kak Ros! Kamu lari duluan aja. Aku jalan memutar sebentar)” kataku pada Kak Ros
“Oke. dhisikan yo. mengko lek wes kesel, ketemu ndek kursi kui (Oke! Duluan yaa, nanti kalo udah capek, ketemu di bangku situ.)” balas Kak Ros sambil menunjuk bangku putih di sudut lapangan. Lalu ia berlari memutari stadion.
Menikmati pagi yang sudah agak terik ini jadi tidak begitu segar. Sangat berbeda sekali jam 07.00 di kampung dengan jam 07.00 di Surabaya. Agaknya matahari disini lebih dekat. Aku jogging ringan dengan mendengarkan lagu favoritku, Boy with Luv – BTS. Tak lama setelah aku melangkahkan kaki, kujumpai notifikasi Instagram. Bak mendapatkan jackpot, ataupun menang give away mobil aku sontak berteriak
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARGHH” teriakku kencang sampai semua orang disekitarku kaget. Kubaca notifku “Mochammad Satria Wijaya mulai mengikuti anda” Tidak sampai satu minggu dia follow back akunku. Kubaca lagi notifku “Mochammad Satria Wijaya mulai mengikuti anda” benar benar dia! Tidak salah lagi.
Dari belakang Kak Ros menepukku.
“Kon lapo seh! (kamu ngapain sih?)” tanya Kak Ros dengan nada tinggi, tapi aku yakin dia sangat khawatir padaku
“Kak Ros!! Areke ngefollow aku (Orang itu ngefollow aku” jawabku dengan kegirangan.
“Lha Terosss lapo pek ! (Lha terus emang kenapa?)” tanya kak Ros kebingunan.
“Gapopo ! Seneng ae” jawabku sambil berlari kegirangan. Aku berlari 5x putaran seperti orang kesurupan. Bagaimana tidak? Aku berlari sambil terus tersenyum dan sesekali tertawa.
-
Siapa yang menyangka dari saling follow, kami saling mengirim pesan. Siapa yang memulai? tentu saja aku! Aku berharap aku bisa bertemu dia. Sebenarnya mudah saja untuk mengajaknya ketemuan. Tapi ku urungkan niat itu.
-
Lagi-lagi aku menganggur lagi. Semua to-do-list sudah ku kerjakan, aku bingung harus ngapain lagi. Akhirnya aku memutuskan untuk rebahan di lantai, dan kuambil ponsel pintarku. Pas sekali ada notif whatsapp dari Kak Ros.
“Ginaaaa, lapoan kon (Ginaaa, lagi apa kamu?)” tanya Kak Ros
“Gak lapo lapo. Nyapo e? (Tidak sedang ngapa – ngapain. Ada apa?)” balasku
“Ayok kancani aku, jigeum, right now! Ndek Gedung samping Robotika. Enek seminar LPDP! Nggowo jas hujan, soale kene gerimis. Gass Mrene! ( Ayo temenin aku, saat ini, sekarang ! Di Gedung samping Robotika. Ada Seminar LPDP! Bawa jas hujan, karena disini gerimis. Cepet Kesini!)”
“Nggih, Ratu,” balasku
Aku tidak berniat mengambil studi lanjutan. Tapi karena sedang menganggur dan kupikir tidak ada ruginya juga aku menemani temanku. Aku bergegas memakai baju ganti, berdandan rapih, dan sambil memandang ke kaca lalu mengucap “Kalau jodohku, pasti aku ketemu mas Satria disana”. Adalah sesuatu hal yang asal aku lontarkan. Namun aku berharap bisa bertemu langsung, entah di momen apa. Setelah siap aku bergegas turun dari lantar dua, lalu menuju parkiran motor.
“Otw,” ku kirim chatku ke kak Ros.
Aku sampai di Gedung. Dan sepatuku sedikit basah. Aku masuk ruangan dan kulihat kearah ruang tunggu.
“kok kayak kenal” gumamku. Kusipitkan mataku, dan kulihat betul - betul. Perawakannya , jaket abu maroon, rambut yang sudah gondrong sampai ia memakai bando, bentuk hidungnya yang mancung bak pangeran arab. “ah masak iya sih dia udah pulang ke Indonesia” batinku
“HAYO LOOO” bentak kak Ros.
“KAGET, astaghfirullah!” balasku sambil menepuk bahu kak Ros.
“ayo absen” ajak kak Ros
Setelah absen aku dan kak Ros masuk ruangan. Ragaku di barisan depan. Tapi mataku selalu menoleh ke barisan kanan agak belakang. “Dia bukan sihhh”batinku.
Dan tibalah sesi tanya jawab. Aku lihat dia mengangkat tangan. Nah, inilah saatnya pembuktian prasangkaku.
“Yak, mas yang disana” tunjuk Moderator
“Terimakasih atas kesempatannya. Perkenalkan saya Mochammad Satria Wijaya Jurusan Sistem……….”
Ah iya! Benar diaaa! Dalam hati aku senang tak terkira akhirnya aku bisa bertemu secara tidak sengaja! Diakhir sesi aku berniat menyapanya. Bismillah, semoga aku berani.
Dan sesi berakhir. Aku berlari ke pintu keluar, bergegas mencarinya. Kulihat dia ada di seberang parkiran, aku berlari demi bisa menyapa. Belum sampai jarak 5 meter aku berhenti dan mengurungkan niat. Kakiku seolah membeku dan tidak berani mendekat.
Kulihat dia dihampiri seorang gadis memakai cadar, dia terlihat sangat anggun sekali! Mereka terlihat sangat akrab. Dan betapa terkejutnya aku, Mas Satria memakaikan helm padanya. Lalu terlihat di jarinya, dia mengenakan cincin di jari manisnya, begitu juga dengan gadis itu. Cincin yang sama.
Pikiranku langsung penuh, hatiku kacau. Sakit dengan harapan sendiri. Langit tiba-tiba mendung disusul gemuruh guntur. Hujan turun tanpa malu-malu.
Aku masih berdiri mematung di parkiran, sampai kak Ros datang menepuk bahuku.
“Kok ndomblong? (kok begong?)” tanyanya
“Kak..” Air mataku menetes membasahi pipi. Lalu sontak aku memeluk kak Ros.
“Sumpah, kon iku ga jelas. Kosik nangis e yo, ayo nanggo jas hujan. Mulih nang kost ku dhisik, cerito ndek kamarku ae. Ndi kuncine, tak boncengno. ( Sumpah, kamu itu ga jelas. Nanti nangisnya ya, ayo pakai jas hujan . Pulang ke kost ku dulu, cerita di kamarku aja. Mana kuncinya , aku yang boncengin)”
@bentangpustaka-blog @kurniawangunadi
3 notes
·
View notes