Tumgik
#antar anak
pointlaundrymalang · 15 days
Text
PROMO LAUNDRY 📣 SEPTEMBER CERIA
Tumblr media
📣 PROMO SEPTEMBER CERIA‼️ 😁😁😁
September Ceria, dengan Pakaian Bersih Nyata! Nikmati layanan laundry reguler dengan harga Promo Spesial selama bulan September. Laundry murah, Cuci Kering Setrika cuma Rp4.500/kg saja! 🧺✨ Tersedia Gratis Antar Jemput laundry juga untuk Malang Raya~
Ayo, jangan sampai ketinggalan ya!
――――――――――――――――――――――
POINT LAUNDRY 📍 Jl. Kerto Raharjo No.5A, Dinoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 📞 +62 878-2594-6263 (WhatsApp only) 🏍️ FREE PICK UP & DELIVERY!
#pointlaundry #laundry #laundrymalang #malanglaundry #promolaundry #septemberceria #laundrybaju #laundrypakaian #laundrybajudinoyo #laundrypakaiandinoyo #laundryantarjemputmalang #laundrymurahmalang #laundrydinoyo #laundrydekatub #laundrymtharyono #laundrymahasiswa #infomalang #malanghits
1 note · View note
grosirmadu · 1 year
Text
Termurah, 085-608-722-261 Jasa Angkutan Anak Sekolah Madiun
Tumblr media
Termurah, 085-608-722-261 Jasa Angkutan Anak Sekolah Madiun
Jasa Angkutan Anak Sekolah Madiun,Jasa Angkut Pohon Madiun,Jasa Angkut Motor Antar Kota Madiun,Jasa Angkut Barang Antar Provinsi Madiun,Jasa Angkut Barang Antar Kota Madiun
0 notes
Text
Hari Pertama Masuk Sekolah, Pegawai Pemkot Tangerang Diimbau Antar Anak ke Sekolah
TANGERANG – Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah memberikan dispensasi kepada para pegawai di lingkup Pemerintah Kota Tangerang untuk dapat mengantarkan anaknya di hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru 2023/2024. “Para pegawai diberikan dispensasi, apel Senin ditiadakan, dan diimbau untuk mengantarkan anaknya di hari pertama masuk sekolah,” ujar Arief dalam keterangannya, Minggu…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
TERMURAH, 0857-0810-5137 Jasa Angkutan Anak Sekolah Madiun
Tumblr media
TERMURAH, 0857-0810-5137 Jasa Angkutan Anak Sekolah Madiun
Jasa Angkutan Anak Sekolah Madiun,Aplikasi Jasa Angkut Barang Madiun,Aplikasi Jasa Angkut Madiun,Jasa Angkut Pohon Madiun,Jasa Angkut Motor Antar Kota Madiun
0 notes
kbanews · 1 year
Text
Naik Vespa Sprint Tahun 1968, Anies Antar Anaknya Beli Sepatu Baru
JAKARTA | KBA – Hari Raya Idul Fitri menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Muslim. Menjelang Lebaran, masyarakat di Indonesia memiliki tradisi membeli perlengkapan baru. Masyarakat berbondong-bondong membeli pakaian hingga sepatu baru untuk menyambut Hari Kemenangan. Seperti halnya, Bakal Calon Presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan pun ikut…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
Tumblr media
0813-2903-9515 | Pusat Jasa Iklan Online di Kudus
0 notes
tangerangraya · 2 years
Text
Agar Permudah Rekayasa Lalin, Dishub Tangsel Sarankan Dikbud Data Titik Sekolah yang Menimbulkan Kemacetan
Agar Permudah Rekayasa Lalin, Dishub Tangsel Sarankan Dikbud Data Titik Sekolah yang Menimbulkan Kemacetan
TANGERANGRAYA.NET, Tangerang Selatan – Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sarankan Dinas Pendidikan untuk mendata sekolah-sekolah yang menimbulkan titik kemacetan, agar dapat dilakukan rekayasa lalu lintas. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Lalu Lintas, Arif Afwan Taufani, kepada Tangerangraya.net, ditulis Selasa, 4 Oktober, 2022. Taufani mengatakan dirinya sudah…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
steven-wijaya · 7 months
Text
Cerita Dewasa Nikmatnya Bermain Seks Dengan Kakak Ipar Setiap Ada Kesempatan
Tumblr media
Aku punya seorang kakak ipar yang bernama Mbak Heny, Usianya sudah 40 tahun, lebih tua 3 tahun dari istriku.
Mbak Heny, begitu aku memanggilnya, dia sudah menikah dengan memiliki dua anak. Berbeda dengan istriku yang cenderung gemuk, Mbak Heny memiliki tubuh langsing dan bentuk bodynya  montok dengan dada dan pantat yang lebih besar dibanding istriku.
Rumah Mbak Heny tidak terlalu jauh dengan rumahku sehingga aku dan istriku sering berkunjung dan juga sebaliknya. Tapi aku lebih suka berkunjung ke rumahnya, karena di rumahnya Mbak Heny sudah terbiasa memakai pakaian-pakaian seksi yang cenderung terbuka.
Pernah suatu pagi aku berkunjung, dia baru saja bangun tidur dan mengenakan daster satin yang sangat seksi dan terlihat sangat mengairahkan, tampak kedua putingnya susunya menonjol dibalik dasternya yang licin itu tanpa ada penghalang branya lagi. Dan lebih parahnya kalau aku selalu main kerumahnya tanpa istriku pasti Mbak Heny mempertontonkan tubuhnya dengan pakaian-pakaian seksi dihadapanku sehingga aku terpana melihat tubuh montoknya. Tapi untungnya aku masih bisa menahan Hasrat nafsuku.
Suatu pagi di hari Minggu, aku diminta istriku mengantarkan makanan yang dibuatnya untuk keponakannya, anak-anak dari Mbak Heny. Tanpa pikir panjang aku langsung melajukan mobilku ke rumah Mbak Heny. Dan ternyata sesampai disana suami dan anak-anak Mbak Heny sedang tidak ada di rumah. Begitu sampai di rumah Mbak Heny, pintu rumah dibuka oleh pembantunya.
“Lho kok sepi Mbak”, kataku kepembantunya.
“Ya Mas, Mas Andre dan anak-anak sedang liburan ke Jakarta”, kata pembantunya.
“Lha Mbak Heny mana?”.
“Masih tidur”, tanpa banyak bicara aku langsung naik keatas kamar Mbak Heny dan pembantu Kembali lagi kebelakang sedang mencuci baju juraganya.
Dengan perlahan aku membuka pintu kamar Mbak Heny dan seperti sudah kuduga, Mbak Heny tidur dengan dengan balutan daster satin yang bagian bawahnya sudah tersingkap hingga paha dan ternyata Mbak Heny kalau tidur tidak memakai celana dalam. Aku hanya meneguk ludah dan langsung konak melihat penampakan dihadapanku, apalagi celana dalam dan Branya sudah benar-benar tidak ada ditubuhnya hanya daster satin yang melekat ditubunya yang seksi itu.
Pagi itu memang keberuntungan ada dipihaku. Tak berapa lama, Mbak Heny bangun dan seperti biasa, dengan santainya dia berjalan keluar kamar masih dengan daster satin yang sangat licin itu yang membuatku semakin tergila-gila melihatnya dan membikin nafsuku langsung ON.
“Eh, ada Rony, udah lama Ron?”, sapanya dengan suara serak yang terdengar seksi, seseksi tubuhnya.
“Baru saja mbak, antar makanan buatan Rina”, jawabku sambil melihat dengan jelas kedua putting susunya dan buah dada besarnya yang no-bra itu.
Mbak Heny memang sangat cuek, dia tidak memperdulikan mataku yang nakal memandangi buah dadanya yang menggelantung di balik daster yang licin itu.
“Dari tadi lihat aku terus kenapa si Roy”, katanya sambil membubarkan lamunaku.
“Habis pagi-pagi gini sudah disugguhkan pemandangan yang sangat indah-indah lho mbak”.
“Lah apa punya istriku lebih seksi dibandingakan tubuhku”.
“Ya jelas lebih seksi Mbak lah, beruntung Mas Andre bisa dapat Mbak”.
“Dasar nakal juga kamu Roy”.
Batang penisku semakin mengeras melihat Mbak Heny berada dihadapanku dengan dasternya itu membuat aku semakin bergairah. Dan perlahan aku berdiri dari kursi dan mendekati Mbak Heni.
“Kok pagi-pagi udah gelisah sih mbak, apa sudah pingin”, perlahan kucium pipinya tanpa ada penolak sedikitpun dari dia dan dia hanya diam.
Kucium bagian pipinya dan keningnya sambil kuberanikan mengusap-usap bagian selangkangannya dengan tangan kanaku. Aku seperti diberi berkah pagi itu oleh Mbak Heny yang benar-benar dia seperti sudah terangsang hebat.
Dengan semangat 45 dan penuh percaya diri, aku membuka celanaku dan membiarkan penisku yang sudah konak dari tadi mengacung bebas. Walau dengan sedikit canggung, aku beranikan diri untuk menutup pintu kamarnya.
Aku rebahkan tubuh Mbak Heny diatas ranjang kamarnya lalu kutindih tubuhknya sambil aku gesek-gesekan penisku dikain satin dasternya yang sangat licin itu.
“Roy kamu gila ya aku ini kakak iparku”.
“Aku sudah nafsu mbak lihat cara berpakaian mbak seperti ini”, Mbak Heny menampik tanganku yang ingin menjamahnya, tapi nafsu birahi yang membakar otaknya membuatnya tak cukup tenaga untuk menolak lebih lanjut sentuhanku.
Ketika tanganku berhasil meraih buah dada dan meremasnya, dia hanya bilang “Gila kamu Roy”, tapi tak sedikitpun menjauhkan tanganku untuk meremas-remas buah dada dan memilin puting susunya.
Aku sudah merasa di atas angin. Mbak Heny seperti pasrah. Setiap sentuhan dan remasan tanganku di tubuhnya hanya direspon dengan kata “Unghhhh Royyy….puaskan aku aku lagi pingin nih, gara-gara semalam aku nonton film bokep suamiku”.
Kemudian penisku yang kugesek-gesekan kain satin dasternya diremas-remas oleh tangan mabk heny, “Besar banget punya kamu Roy”, serunya.
“Pingin masuk kedalam punya  Mbak tuh…” jawabku.
Mbak Heny hanya tersenyum manja,”Gila kamu ya Roy berani-beraninya kamu sama kakak iparmu!”
“Iya mbak, saya memang tergila-gila pada Mbak”, rayuku sambil terus memilin puting susunya yang sudah mengeras dari balik dasternya.
Mbak Heny semakin diam dan pasrah. Kini dengan sangat mudah aku bisa meraih daerah selangkangannya yang berbulu tipis dan mulai meraba-raba vaginanya yang ternyata sudah terasa becek.
“Kaya’nya vagina Mbak udah minta nih Mbak”, kataku.
“Dasar gila kamu!”, entah sudah berapa kali dia mengeluarkan kata itu pagi ini.
“Nungging Mbak, saya masukin dari belakang”, pintaku untuk doggy style.
Mbak Heny pagi itu hanya menuruti kemauanku. Kini pantat bahenolnya terpampang di hadapanku, pantat yang selama ini aku impikan itu akhirnya bisa kuraih dan kuremas-remas. Dengan perlahan, aku memasukkan batang penisku ke dalam liang vaginanya. Tidak sulit tentu saja, maklum sudah punya dua anak dan memang sudah becek pula.
Blesss….penisku langsung masuk melesat kedalam vaginanya yang sudah becek itu dan langsung kugenjot maju mundur.
“Anghh….angghhhh…..oohhhh…..Royyy…..unghhhh”, desahan saat penisku terus memompa keluar masuk penisku kedalam vaginanya.
Setelah puas dengan gaya doggy, kemudian dengan cepat mbak heni sudah berada diatas tubuhku dan mulai dia menarik-nari diatas tubuhku seperti seorang penari. Batang penisku terus digoyang-goyangakan maju mundur oleh jepitan vaginanya yang diputar-putar oleh tubuhnya. Tak lama kulihat Mbak Heny yang sudah terbakar birahi tentu saja orgasme lebih dulu akibat goyangan tubuhnya yang pompa penisku pada vaginanya.
“Royyy…..Royyy….unghhhh…..anghhhh…aaahhhh”, tubuhnya terlihat mengejang-ngejang saat orgasme dan kurasakan penisku terasa ada jepitan oleh otot dinding vaginanya saat orgasme yang sudah mulai dirasakanya.
Namun sekali lagi, pagi itu memang dia sudah milikku sepenuhnya. Meskipun Mbah Heny sudah orgasme duluan, tapi kakak iparku masih tetap penuh birahi meladeni permainanku sampai akhirnya kami merasakan kami sama-sama orgasme secara bersama. Dengan posisi Mbak Heny dibawah sedangkan aku gentian diatas kusemprotkan cairan spermaku didalam vaginanya yang Nikmatnya luar biasaaa tanpa bisa lagi diucapkan dengan kata-kata lagi.
Crottt…..crottt….crooot, cairan spermaku keluar sangat banyak sekali didalam vagina Mbak Heny dibarengi tubuhku juga ikut mengejang-ngejang saat cairan itu keluar dari dalam penisku.
“Inghhhh…Royy…kenapa dikeluari didalam…”, jeritnya ketika aku memuncratkan spermaku ke dalam rahimnya.
“Habis vagina Mbak enak banget….”, seruku di telinganya. Kakak iparku hanya melejat-lejat menikmati orgasmenya juga.
Selesai orgasme, seperti sepasang kekasih, kami berciuman dan penisku masih menacap didalam vaginanya.
“Kamu memang gila Roy, awas… jangan bilang siapa-siapa ya tahu hanya kita berdua!”, serunya perlahan.
“Ya iyalah Mbak, masa’ mau cerita-cerita..kalau ketahuan bisa perang dunia kedua”, candaku. Dia pun tertawa lepas.
“Kapan-kapan lagi ya Mbak…yang seperti ini bikin ketagihan mbak”, pintaku.
“Gila… kamu gila…Roy”, jeritnya sambil melepas penisku yang sudah mengecil dari dalam vaginanya dan berjalan ke kamar mandi.
Aku hanya memandang tubuh seksi kakak iparku dengan daster satin yang membikin aku bergairah dengan senyum puas. Dan sejak kejadian pagi itu setiap ada kesempatan, kami berdua selalu mengulanginya lagi,  baik dirumah Mbak Heny kadang dirumahku melihat kondisi rumah masing-masing, dengan daster satin yang selalu dipakai saat kami melakukan hubungan seks dengan kakak iparku ini pokoknya seruuuu
258 notes · View notes
kurniawangunadi · 2 months
Text
Perubahan Hidup
Beberapa waktu lalu, cukup fleksibel untuk melakukan perjalanan ke sana ke sini karena anak-anak belum sekolah. Kalaupun masih di KB/TK, untuk izin juga cenderung lebih longgar sehingga ketika ingin ke Malang ataupun ke Purworejo, bisa langsung jalan. Sekarang tidak.
Dalam proses mengajarkan tanggungjawab dan kedisiplinan kepada anak yang sudah masuk SD. Akhirnya menyadari bahwa memang kondisi tidak sama lagi, sekarang kalau mau "mudik" sebentar atau rekreasi, harus nunggu akhir pekan / tanggal merah / liburan sekolah.
Padahal, dulu, cita-citanya bekerja freelance agar bisa lebih fleksibel dengan waktu keluarga. Tapi ternyata dengan realita bahwa anak-anak telah memiliki aktivitas, saya sebagai orang tua yang akhirnya menyesuaikan. Waktu kerja menjadi jam kerja normal dari jam 9 hingga sore. Malam menjadi waktu keluarga. Dulu bisa membuka layanan 1on1 di pagi hari jam 5, sekarang tidak lagi. Sebab sudah mulai dari sebelum subuh bangunin anak-anak dan membiasakan mereka untuk shalat, ini menantang sekali dari proses wudhu hingga selesai harus sabar banget. Sembari istri menyiapkan sarapan. Jam 6.30 sudah harus siap semua dan mengantar anak sekolah di jam-jam yang dulu hampir tidak pernah keluar sepagi itu ke jalan raya, ternyata rame sekali.
Akhir pekan diisi dengan beragam aktivitas membersamai anak-anak. Itupun kalau tidak ada kegiatan tambahan dari sekolah. Ternyata memang aku pun harus beradaptasi terhadap aktivitasku. Sehingga keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, dan hal-hal lain menjadi lebih baik.
Intensitas bermain media sosial juga lebih berkurang. Udah capek duluan dengan segala dinamika anak-anak sekolah. Mungkin dulu aku tidak begitu merasakannya ketika kecil, selain karena jarak sekolah hanya selisih satu rumah saja sehingga saya tidak pernah buru-buru. Gak mengalami harus antar jemput seperti sekarang. Terus dulu sekolah SD kelas 1 paling sampai jam 10.30, sementara SD anakku hampir full-day. Pulang sekolah menjadi momen untuk diskusi, bercerita, dan mengisi kantung-kantung cintanya.
Memang setiap fase ada proses adaptasinya sendiri. Kini aku harus belajar untuk menata ulang segala prioritas dalam hidup. Menyesuaikan ritme-ritme kemarin dengan ritme baru. Ada hal-hal yang perlu dikorbankan, ada hal-hal yang perlu dipilih. Memang sejatinya hidup akan terus bergulir seperti itu.
Jadi kalau nanti kita semua tumbuh dewasa dan mengalami dilema, wajar karena kita bertumbuh. Bertumbuh itu tidak nyaman. Tapi ketidaknyamanan itu yang membuat kita bertumbuh. (c)kurniawangunadi
54 notes · View notes
andromedanisa · 5 months
Text
tak sama..
"rumah tanggaku tahun ini sudah 10 tahun, Bu." aku mengatakan itu dalam telpon beberapa waktu lalu kepada Ibu.
"mangkanya kamu itu seharusnya mikirin buat punya anak. kalau kamu nggak punya anak siapa yang akan doain kamu, siapa yang akan ngurus kamu nanti waktu tua, siapa yang akan nerusin aset-aset berharga kamu. anak itu yang bikin rumah tangga reket antar suami dan istri. kalau kamu nggak punya anak gini, kamu gampang dilepasin suamimu kan." dan hal lainnya yang keluar dari lisan ibu ku yang tidak ingin ku dengar.
beberapa waktu lalu aku ada konflik dengan suamiku, dek. selama 10 tahun kami tak pernah ada konflik besar, baru pertama kalinya selama pernikahanku dengan suamiku kami bertengkar hebat. sampai di titik kalau aku gak mikir panjang dan tenang saat itu mungkin saat ini kami sedang menghadapi mediasi di ruang persidangan.
sesaat aku dan suami bertengkar hebat, aku menangis dan menelpon ibuku yang kebetulan saat itu sedang ada di desa. dalam telpon aku menangis seperti anak kecil yang butuh untuk ditenangkan. aku pikir dengan menelpon ibuku, aku dapat pembelaan. aku dibela sebagaimana aku ingin ada satu orang yang setidaknya berdiri untuk memihakku meski saat itu suamiku pun tak berada di pihakku.
alih-alih mendapat dukungan, ibuku justru mengatakan sesuatu yang membuatku semakin sedih, menangis dan kecewa. saat itu aku merasa tidak ada lagi tempat untukku pulang. tidak ada lagi tempat yang setidaknya mau mendengarkan kronologi yang sebenarnya mengapa aku melakukan demikian. tidak ada yang membelaku. jangankan membelaku, mendengar kebenarannya seperti apa saja tak ada yang mau.
aku nggak tahu saat itu harus seperti apa, karena aku tak pernah sekacau itu. 10 tahun lamanya aku merasa berjalan sendiri, aku bekerja hanya untuk menyenangkan orang lain. orang-orang selalu menanyakan kapan punya anak, kapan hamil, dan pertanyaan yang menurutku tak seharusnya ditanyakan. nggak ada yang mau dalam keadaan seperti ini. 10 tahun menunggu itu bukanlah waktu yang sebentar.
10 tahun aku tinggal bersama mertuaku, setiap ada ucapan atau tindakan yang tidak menyenangkan hatiku, aku mencoba untuk tetap berlapang dada tidak memasukkannya ke dalam hatiku agar aku tidak merasakan sakit. sebab aku pernah mengadu kepada suamiku namun malah aku yang disalahkan, sejak saat itu aku tak pernah lagi menjadikannya tempat pulang untuk bercerita.
diawal pernikahan kami sampai di tahun ke 5. aku dan suami mencoba program hamil, namun belum ada tanda-tanda berhasil. lalu aku memutuskan untuk berhenti program sebab aku merasakan lelah secara fisik dan mental. aku fokus bekerja, menabung, dan membeli beberapa properti seperti emas, sawah, dan tanah. agar nanti meski tidak punya anak setidaknya aku sudah mempersiapkan hari tuaku nanti dengan beberapa aset. opsiku adalah jaga-jaga kalau memang nantinya di panti jompo.
ketika aku fokus bekerja, mengumpulkan aset. orang-orang melihatku bahagia tidak punya beban sebab belum punya anak. dan mereka selalu berpikir bahwa aku tidak ingin punya anak hanya karena aku berhenti untuk program hamil. mereka selalu mengasihaniku dengan mengatakan percuma banyak harta tapi kalau nggak punya anak. kan kasihan. omongan seperti itu sudah menjadi vitamin yang selalu aku konsumsi setiap harinya.
aku mencoba menutup telinga dan melapangkan hatiku dengan selapang-lapangnya. sampai aku menyadari dan berdoa hingga mataku sembab kepada Allaah. "ya Allaah, aku pikir tidak ada seorangpun yang ingin hidup seperti ini. menanti itu tidak mudah ya Allaah. mengapa rasanya aku seperti berjalan sendiri di muka bumi ini."
aku menangis sambil makan es krim, semua mata pengunjung menatapku. aku sudah tidak peduli akan hal itu. makan es krim yang paling mahal membuatku sadar kemana saja aku selama ini, mengapa aku begitu abai dengan diriku sendiri sampai di menangis seperti ini.
aku bekerja, suamiku bekerja. aku bekerja dan gajiku sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan keluargaku sendiri. mencukupi semua kebutuhan ayah dan ibuku. yang bikin aku sedih rasanya jerih payahku selama ini tak pernah terlihat dimata ibuku. padahal kalau aku punya anak itu artinya aku tidak bisa memenuhi kebutuhan keluargaku dengan utuh. itu yang selalu aku pikirkan.
banyak orang mengatakan kalau aku terlalu lelah dalam bekerja. aku juga pengen resign, aku juga pengen jadi ibu rumah tangga. tapi itu nggak mungkin. bagaimana dengan keluargaku, bapak ibuku? ibuku selalu menuntut ini dan itu. selalu bilang untuk program hamil inseminasi dan lainnya. iya, aku paham, aku jangan ingin. tapi uang darimana? program hamil itu gak murah.
rasanya semua bertarung dalam kepalaku. dan itu membuatku lelah. rasanya aku ingin sekali ke psikiater atau psikolog. tapi aku tahu untuk menemui mereka saja itu juga butuh uang yang tidak sedikit. lalu bagaimana jika aku melakukannya dan meminum obat yang diresepkan? karena katanya obat anti depresan membuat sebagian kenangan kita juga ikut memudar. aku takut itu terjadi. bagaimana jika aku mudah lupa dan hal itu menyangkut dengan pekerjaanku? apakah aku masih bisa bekerja? dan banyak hal ketakutan serta pertanyaan dalam diriku.
aku menonton film, dan terlihat mager tidak melakukan apapun kala sedang libur. selalu dikira aku sedang bermalas-malasan. padahal aku melakukan demikian sebab aku sudah terlalu lelah dengan pekerjaan. kini aku merasa ya Allaah sampai kapan ini akan berakhir? rasanya lelah sekali..
dia mengatakan itu kepadaku dengan menangis dan tatapan yang kosong. kepedihan dalam hatinya rasanya sampai ke hatiku. ya Allaah, tolonglah dia. tolonglah siapapun orang-orang yang sedang mengalami kelelahan dalam hidupnya.
73 notes · View notes
sabaryangindah · 10 months
Text
Tidak ada pertemanan antar lawan jenis kecuali pasti akan diuji dengan perasaan. Entah itu sedikit atau banyak, entah dari si laki-laki atau perempuan, pasti akan ada sedikit-sedikit rasa baper.
Tidak peduli apakah masih sama-sama jomblo, ataukah sudah menikah. Terutama bila sudah menikah, dimana dikatakan prestasi tertinggi setan adalah tatkala ia berhasil merusak hubungan rumah tangga sepasang anak Adam. Rawan sekali terjadi perselingkuhan, minimal selingkuh mata, selingkuh hati, dan selingkuh rasa.
Ittaqillah. Tidak cukupkah sesama laki-laki atau perempuan yang dijadikan kawan dekat? Tidak cukupkah pasangan di rumah saja yang dijadikan kawan berbincang?
39 notes · View notes
grosirmadu · 1 year
Text
Termurah, 085-608-722-261 Jasa Angkutan Madiun
Tumblr media
Termurah, 085-608-722-261 Jasa Angkutan Madiun
Jasa Angkutan Madiun,Jasa Angkutan Anak Sekolah Madiun,Jasa Angkut Pohon Madiun,Jasa Angkut Motor Antar Kota Madiun,Jasa Angkut Barang Antar Provinsi Madiun
0 notes
mutiarafirdaus · 9 months
Text
Puluhan tahun tinggal bersama orangtua, tidak pernah kita ditagih biaya kontrakan rumah. Jika merujuk pada harga kontrakan rumah saat ini yang mungkin kisaran standar, senilai 25 juta per tahun di Depok. Coba dikalikan dengan 26 tahun. Akan ketemu angka 650 juta. Sedap. Baru tempat tinggal. Belum sewa furniture, layanan makan, listrik, wifi, keamanan, transportasi.
12 tahun bersekolah di sekolah swasta, tidak pernah kita ditagih biaya SPP ataupun biaya pendidikan lainnya oleh orangtua. Estimasi setiap tahun membutuhkan biaya 1.5 juta untuk SD. Kalikan dengan 6, ketemu angka 9 juta. Sebentar, itu baru biaya SPP. Peralatan operasional, ongkos antar jemput, uang saku.
Belum lagi biaya ketika sekolah di pesantren. Dulu SPP sekitar 500k/bulan, kalikan dengan 6 tahun. Dapat angka 36 juta. Ditambah dengan masa SD, 45 juta. Baru SPP, apakabar uang awal tahun, tas dan sepatu baru, kiriman logistik untuk anak pesantren. Selama 6 tahun. SELAMA 6 TAHUN.
Ngga berani buat lanjutin "hitung jasa" mereka, takut ketemu angka yang terlalu fantastis. Itu baru satu anak.. Bahkan jika memberikan cash tunai 1 milyar kepada orangtua, belum juga bisa melunasi apa apa yang mereka telah beri pada kita.
Satu hal yang harus dipegang di fenomena yang marak saat ini, yaitu sandwich generation adalah, jangan pernah buat hitung-hitungan angka dengan orangtuamu. Ditambah dengan isu tentang kesehatan mental yang sedang marak, jangan asal melabeli orang tuamu toxic. Jatuh bangun mereka perjuangkan dirimu semasa bayi agar bisa tetap hidup. Ingat itu selalu ya.
48 notes · View notes
tadikamesra · 8 months
Text
WP #56 Tadika Mesra
Tumblr media
Setelah sekian lama menghilang dari dunia tumblr, semoga kami, anak-anak Tadika Mesra dapat rajin menulis lagi ya🫶🏻😎
---
Di bawah Naungan Rumah-Nya
Pikiranku mengawang, bukan menelisik namun mereka-reka, apa awal yang baru bagiku.
Perjalanan dari kota ke kota antar pulau, selalu menjadi hal baru dikala kaki tiba menjejak daratannya. Pekerjaan berbeda-beda bidang, senantiasa meminta adaptasi diri atas hal-hal baru terkait sistem dan medan kerja. Orang-orang baru sudah tentu menjadi konsekuensi pada kedua hal itu. Sejuta watak dan karakter manusia yang ditemui, menuntut sabar dan seni bersosialisasi tersendiri ketika menghadapinya. Berkawan dan melawan, atau berkawan lalu aku ditikam.
Apakah awal yang baru merupakan perulangan-perulangan peristiwa yang belum pernah ada dalam riwayat pengalaman hidup kita? Apakah itu bisa dikatan awal yang baru, sedangkan Tuhan sedang menanti kembaliku lewat tanah pekuburan itu.
Ahh, terlalu sering awal baru melintas dihidupku, entah setiap awal tersebut bisa dikatakan telah selesai atau pupus begitu saja ditengah laku sebagai akhirannya.
Aku hanya ingin awal baru yang abadi hingga nanti. Entah, awal baru yang seperti apakah itu, akupun tak tahu....
@bahteranawasena
*****
Dari waktu ke waktu, aku bertanya-tanya mengenai hidup yang kuinginkan. Apakah aku telah siap untuk memulai awal yang baru? Apakah keputusanku yang ingin melepas sesuatu adalah pilihan yang tepat?
Dan, berbagai pertanyaan lainnya mengiringi setiap langkahku di tiap hari. Namun, hidup memang tidak selalu tentang berjalan lancar, kan? Ada proses yang panjang yang perlu dilewati agar aku bisa menjawab setiap pertanyaan yang diajukan hidup.
Pada akhirnya, aku hanya ingin melangkah dengan penuh keberanian; menciptakan masa depan yang selalu kuinginkan.
@hardkryptoniteheart
***
Apakah esok adalah awal yang baru? Ataukah setiap detik yang terus berdenting adalah awal yang baru?
Apakah awal yang baru adalah setiap kesempatan yang ditawarkan oleh detik yang bergulir? Ataukah awal yang baru adalah ketika aku membuka mata di subuh hari untuk memulai perjalanan mengarungi takdir dan menjemput rejeki yang telah digariskan-Nya?
Semoga Tuhan selalu mengajarkan hati ini mensyukuri nafas kehidupan yang dititipkan-Nya untuk menapaki waktu, yang mungkin itu adalah awal yang baru atau mungkin kesempatan terakhir yang selalu tidak kita pahami yang bisa saja seketika tidak bisa lagi untuk dinikmati. Maka bertahanlah, pandai-pandailah bersyukurlah dan tetaplah hidup dengan terus melangkah!✨
@kkiakia
***
Apabila bercerita tentang awal yang baru; aku harap setiap harinya adalah awal baru.
Saban hari saat langit hampir petang, beberapa pertanyaan menggelitiki tentang apa yang baru dan yang lalu.
Awal yang selalu dijadikan acuan perubahan, ternyata tidak selalu begitu.
Ia menunggu siapa yang paling cepat sampai dengan tidak terburu-buru sebab nafsu, Ia menunggu siapa saja yang paling ingin menyelamatkan diri dari kejaran waktu, sebab katanya mereka yang akan merugi bila tak menyegerakan diri.
Aku berpacu, menyelamatkan diri aku berpacu.
Sewaktu itu ibu sempat sampaikan; tentang apa-apa yang lalu. Ibu bilang bahwa yang lalu adalah tolak ukur paling syahdu untuk awal yang baru. Mereka yang mengerti diri, yang akan tau dimana letak celah retak walau seujung kuku.
Maka untukku sesuatu yang lalu, namun untuk kita sesuatu yang baru.🦋
@imiw
***
Tahun yang Pesimistis
Menurut Mereka;
Bahkan cenderung Annus Horribillis menurut mereka lagi;
Seluruh bagian dari bola bumi ini tengah bergerak dan bergolak!
Mustahil untuk tetap Jumawa....
Dan menyatakan bahwa kita akan Selalu berdiri tegap disini dalam suasana yang tenteram dan penuh kedamaian
Lantas jika katakan-lah, perang antar seluruh bangsa jilid ketiga itu benar terjadi.
Apa yang hendak kulakukan?
Apa yang hendak kau lakukan?
Apa yang hendak kita lakukan?
Bukankah pada akhirnya juga akan seperti biasa?
Berusaha terus bertahan hidup, penuh dengan rasa Tawakal ke hadirat-NYA hingga pasrah sejadi-jadinya....
Maksudku....
Aku sendiri tak pernah berpikir untuk ikut serta menembaki pesawat - pesawat tempur Amerika di atas langit sana....
Tak pernah terpikir untuk berdiri di baris terdepan demi menghalau tank - tank Jerman itu....
Atau ikut berkonstribusi demi mengusir kapal - kapal Inggris dari lautan kita yang maha....
Buat apa?
Bila di setiap penghujung malam aku masih harus berjibaku dengan alam pikiranku sendiri, ditawan gundah gulana dan mimpi - mimpi buruk hingga pagi menjelang
Persetan dengan Russia dan Korea Utara, sebiadab - biadabnya mereka, Setan - setan di kepalaku akan jauh lebih licik....
@lucifermorningstark
***
Datanglah padaku saat badai dalam hidupmu masih belum dapat engkau redakan sendiri.
Biarlah guntur saling bersahutan diatas semestamu dan engkau akan aman dalam dekapku.
Tak apa jikalau kisah yang lama masih belum rampung untuk kau selesaikan aku masih setia menunggu dengan rasa yang sama.
Istirahatlah sejenak karena setiap cerita harus memiliki jeda agar bisa terbaca dengan jelas.
Sekalipun mentari enggan bersinar lagi tetaplah tegar karena engkau tak bisa mengubah akhir dalam kisahmu tapi engkau masih memiliki kesempatan di awal yang baru.
@kevinsetyawan
***
Aku ingin sekali memulai awal yang baru; tanpa ragu, tanpa tapi, tanpa banyak basa-basi. Karena menjadi pengecut rasanya melelahkan, memilukan.
Namun, setiap kali portal pikiranku terbuka, aku melihat diriku makhluk kecil yang tengah berdiri, mendongak, melihat bayang bernama ketakutan, sosok bernama kekhawatiran, hantu bernama masa lalu dinaungi gelapnya kabut masa depan. Mereka semua menghadangku, menutupi penuh pandangan mataku.
Aku memandang mereka dengan gemetar, gentar, tapi anehnya, mereka tiba-tiba berubah menjadi setumpuk buku tebal, ketika ku beranikan diri membukanya, kumpulan kertas didalamnya bertuliskan dosa-dosaku di masa lalu. Aku membacanya dengan malu, aku tahu aku tidak mampu mengubahnya. Aku terbangun dari mimpi yang terasa nyata itu, betapa sekarang yang ingin aku lakukan hanya berjalan, menerima setiap pagi yang menjelang, sebagai awal yang baru, sembari berterima kasih atas setiap kesempatan yang berbolak balik dengan kesiapan.
@paiq
***
Mau kemana lagi? Sejauh apapun kau pergi kenangan akan selalu mengikutimu, tersebab ia mempunyai ruang tersendiri di hatimu.
Maka dari itu, mari memulai lagi, mengambil langkah baru, menuju awal baru, mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi, menyusuri jalan-jalan yang belum pernah dilewati. Terserah kemana, asal tak berkutat di tempat lama yang itu-itu saja.
Tak peduli setajam apa luka hari lalu, semua akan sembuh beriringan dengan waktu. Tak peduli selebam apa luka waktu itu, semua akan baik-baik saja asal aku bersungguh-sungguh menyembuh.
@by-u
***
Awalnya kupikir awal yang baru hanya berbicara perihal bergantinya hari demi hari, berputarnya waktu demi waktu yang dimana—setiap pergantiannya selalu disebut sebagai awal yang baru.
"Bismillah .. kita mulai dari awal lagi. "
Barangkali itulah ucapan-ucapan yang gak pernah alpa kita sebutkan di pagi hari atas bergantinya hari.
Terus begitu.
Berputar putar bersama pengulangan pengulangan yang selalu ada.
Meski nyatanya tidak semua penutup hari selalu sama.
Pasti ada beda serta pelajaran yang berharga.
Sampai akhirnya—ada satu hari dimana aku merasa merdeka menjadi diri sendiri. Jauh dari ekspektasi dan harapan orang lain, jauh dari kata melukai diri sendiri. Jadi, kupikir sebenar-benarnya awal yang baru bagiku adalah ketika aku merdeka menjadi diri sendiri dengan mengesampingkan rasa "gak enakkan", ketika aku berani bilang tidak pada sesuatu yang memang tidak bisa aku lakukan, dan ketika aku melakukan segala sesuatunya dengan cinta—bukan karena pressure dari orang lain.
@aksara-rasa
***
Terbawa drama awal tahun yang pikirku akan semakin mudah ternyata malah makin sulit..
Terkait asmara rumit dibalut janji yang harus ditepati, meski akhirnya terbentur lagi oleh keadaan..
Semua pondasi yang sudah terbentuk, harus hancur lagi, dan mengulang semua dari awal..
Ya semoga masih belum terlambat
@teguhherla
***
Mungkin ini waktunya untuk memberanikan diri; tak hanya saat awal kaki dilangkahkan, tapi juga tau kapan langkah itu harus dihentikan setelah cukup alasan.
Mengawali hal baru tentu membutuhkan keberanian, bukan? Setidaknya, berani merencanakan. Memikirkan matang-matang apa yang hendak digapai di kemudian. Juga bersiap dengan segala konsekuensi dan pertanggungjawaban.
Keberanian juga dibutuhkan saat harus memilih berhenti ketika sudah tergapai sekian harapan. Berhenti bukan berarti mengakhiri, lalu menyerah dengan keadaan. Tentu dengan tidak gegabah tanpa perhitungan. Agar tak ada yang namanya penyesalan.
Selamat menyikapi awal yang baru, dan berdamai dengan yang lalu.
@hafidhulhaqq
~~~
Pojok Kelas Tadika Mesra, 16 Januari 2024
38 notes · View notes
ronakana · 3 months
Text
MEMANGNYA KENAPAAA??!!
Kepada Ahmad R*** Putra PNS di Tanjung Pinang dan sekarang sedang tubel PPDS Obgyn di FK Unpad, its for you.
Saya agak tersinggung dengan ucapan kamu yang bilang : Dih ngapain cape cape jadi dokter cuma di bayar 2500 seorang. Lagian pasien belum di periksa juga udah bisa kita langsung kasih obat (seolah olah semua dokter puskesmas bodoh yang ga perlu mikir pas nanganin pasien)
Saya selalu sebel sih sama siapapun yang meremehkan profesi apapun. Apalagi kita ini satu profesi loh ya pak. Memangnya kenapa kalo jadi dokter puskesmas? Memangnya semua orang yang kerja di puskesmas itu bodoh ya di mata kamu pak putra? Memangnya semua orang itu harus kaya ya? Gimana kalo kami memang kepinginnya begini? Gimana kalo kami di takdirinnya begini? Gimana kalo kami memang sudah kaya jadi tak perlu cape cape sekolah ya putraaa?
Saya pribadi pernah menjadi orang yang ambisius. Kerja di 3 tempat untuk bisa foya foya dan belanja ini itu. Pernah ambisius untuk belajar ini itu pelatihan ini itu biar bisa nerusin sekolah.
Tapi coba deh pak, bapak punya anak. Semuanya berubah pak. Apalagi saya perempuan yang memang buat saya bukan kewajiban saya untuk cari uang. Lagian, apakah menurut kamu orang yang penghasilannya besar PASTI kaya? belum tentu pak. Buat saya yang penting financial habbitnya sudah bagus. Tau cara investasi dan budgeting dengan baik. Bukan berarti miskin ya hidup dengan budget. Memang semua juga kan tau apapun yang berlebihan itu ga baik?
Saya seneng kok jadi dokter puskesmas. Jadi manusia yang punya busy hour sama kaya anak saya. Punya jam istirahat, jam bangun tidur dan jam ngobrol sama kaya anak saya. Jadi lebih banyak yang bisa dilakuin sama anak saya. Bisa makan sore bareng, olahraga bareng, sarapan bareng, tidur selalu bareng. Mungkin sepele tapi saya tau persis ini adalah kemewahan yang ga semua orang punya apalagi di profesi yang sama kaya bapak. Lagian buat saya mah ngapain cape cape jadi dokter dan s2 kalo anak saya di didik sama yang ga sekolah sama sekali.
Saya seneng kok jadi dokter puskesmas. Saya gak perlu repot repot menikahi pekerjaan saya. Nomor satu di hati saya tetep anak saya. Saya ga perlu memilih apakah saya harus operasi pasien atau saya harus menemani anak saya pentas. Tentu pilihan selalu ada pada anak saya.
Saya seneng kok jadi dokter puskesmas. Saya jadi bekerja tanpa harus memikirkan untung rugi dan apakah pasien ini bayar saya lebih atau engga. Semuanya saya perlakukan sama. Saya tidak perlu money oriented.
Lagian memangnya menurut kamu putra, apakah semua orang bisa survive di posisi saya sekarang ini? BELUM TENTU YAAAAHHHHH.
Apakah bapak bisa tetap menjaga eye contact padahal kita harus ngobrol sambil nulis e-resep? Apakah bapak bisa mengucapkan edukasi yang sama berkali kali sampai merasa itu template? Apakah bapak bisa mengordinir karyawan puskesmas dan mapping semua tenaga setiap hari? Apakah bapak punya kemampuan untuk lobi sesuatu antar lintas sektor? Apakah bapak bisa tahan dengan segala drama dan cobaan di puskesmas? BELUM TENTU PAKKK.
Temen saya banyak kok yang resign jadi dokter puskesmas karena ga kuat. Apalagi tempat kerja saya ini toxic pak. Saya juga ga yakin kalo bapak di posisi saya bapak bakal kuat.
Kalo kamu PPDS, ya its good for you. Selamat. Semangat ya buat menjalaninya. Silahkan karena memang itu pilihan kamu. Passion kamu. Kalo saya sih engga. Dan kita harus saling menghormati ya bukan saling merendahkan. Saya kerja di puskesmas bukan berarti orang orang yang gamau berkembang. Ya memang pilihannya kepingin begini ya terserah saya. Lagiann kamu juga kan butuh manusia manusia profesi saya. Kenapa harus merendahkan.
Yaudah segitu. Persetan dengan pendidikan kalo outputnya jadi manusia yang seperti kamu.
----
Puskesmas, 1 Juli 2024
11 notes · View notes
maitsafatharani · 2 years
Text
Menghadirkan Rasa
Sebuah paragraf di buku yang sedang kubaca, menjadi sangat menarik perhatian. Berikut kutipannya.
Iseng membaca - dengan kata lain, membaca karena suka saja, mungkin berdampak lebih besar terhadap hidup anak daripada yang kita sangka. Bagi banyak orang di antara kita, buku yang kita baca atas pilihan sendiri merupakan yang paling melekat di benak kita. Ternyata, buku tidak lagi terkesan ajaib begitu tercantum di bacaan wajib atau silabus guru. Tindakan memilih buku sendiri dan membacanya semata-mata karena kita suka bisa membuahkan dampak yang signifikan. - Sarah Mackenzie, The Read Aloud Family
Disini penulis mengemukakan pendapat, kenapa membaca karena rasa suka lebih berdampak daripada membaca karena tujuan tertentu yang ingin diperoleh (misal, membaca untuk tugas di sekolah).
Dalam hal ini, aku tidak terlalu sepakat dengan kata-kata, "buku tidak lagi terkesan ajaib begitu tercantum di daftar bacaan wajib atau silabus buku.". Karena bagaimana pun cara hadirnya buku di hidup kita, baik melalui proses yang menyenangkan maupun tidak, tergantung kemudian kita menyikapinya. Buku-buku itu akan tetap terasa ajaib, kok. Tinggal bagaimana setiap orang menemukan cara untuk menyukai aktivitas membaca.
Nah, dan ini yang penting. Aku menyetujui premis: untuk bisa merasakan bahwa membaca adalah kegiatan yang menyenangkan, butuh menghadirkan rasa suka membaca terlebih dulu. Dan rasa suka itu yang biasanya, agak sulit (meski bisa) ditumbuhkan dengan keterpaksaan. Karena bagi sebagian orang, keterpaksaan bisa menimbulkan trauma tertentu. Jika ini dalam konteks membaca, akan berujung menganggap membaca adalah aktivitas yang sangat membebani.
Tentang menghadirkan 'rasa' suka ini, membuatku terkoneksi dengan hal-hal lain di luar membaca. Aku jadi teringat akan sesuatu.
Bertahun-tahun lalu, sebuah status line (zaman kuliah dulu status line ini sempat hits wkwk) menarik perhatianku. Ditulis dalam status tersebut, tentang bagaimana cara untuk menyukai murottal Al Quran.
Menarik, pikirku. Aku merasa membutuhkan life hack nya. Jujur, aku bukan penikmat murottal ataupun senandung sholawat sebagai pemuas auditoriku. Meskipun kuakui, mendengarkan murottal itu rasanya menyejukkan, tapi aku tidak sampai di tahap 'suka'. Suka yang sampai ingin kuulang-ulang terus mendengarkannya.
Di status itu kurang lebih dikatakan begini, biasanya kita cenderung menyukai lagu-lagu pop kekinian kan. Coba, apa yang membuat kita suka dengan lagu-lagu itu? Liriknya kah? Tipe musik kah? Penyanyi nya kah?
Misalnya, kita suka dengan karakter suara penyanyi dan nada lagu. Akhirnya hal itu membuat kita ingin terus mengulang menyetel lagu tersebut. Nah, sekarang tinggal terapkan itu dalam mendengar murottal al quran.
Cari qori' yang karakter suara dan nada tilawahnya paling kamu suka. Pasti beda-beda dong antar qori. Dan itu bisa jadi kunci buat pelan-pelan membiasakan mendengar dan hopefully, menyukai murottal di atas lagu-lagu.
Kalau kita suka dengan seni nada para penyanyi, mungkin kita juga bisa menyukai seni nada qiroat para qori'. Kita mungkin perlu mencoba berpindah-pindah antar satu qiroat ke qiroat lainnya supaya menemukan ritme 'asik'nya.
Setelah membaca dengan seksama status tersebut, aku mencoba menerapkannya. Berhasil! Aku mendapatkan qori yang bacaannya paling terasa cocok buatku. Beberapa kali, itu membuatku lebih bertahan lama dan lumayan sering mendengarkan surah-surah Al Quran yang dibacakan oleh qori tersebut. Sampai sekarang :)
Begitu juga dengan memahami Al Quran. Aku bukan orang yang betah berlama-lama membaca terjemahan Al Quran. Kalaupun membaca, kadang rasanya hambar. Aku seringkali bingung dengan benang merah antar ayat. Namun belakangan, aku mendapati bahwa aku bisa lebih menyelami dan berlama-lama berkutat dengan Al Quran saat aku membaca tafsir atau mencoba mentadabburinya. Karena dengan begitu, aku merasa ada hikmah lain yang terungkap. Dan itu tidak bisa kudapatkan dengan hanya membaca terjemahannya. Tafsirnya pun, tidak semua tafsir. Sejauh ini aku merasa cocok dengan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka.
Ibaratnya, dengan membaca tafsir dan tadabbur aku bisa mendapatkan storyline Al Quran.
Juga memasak. Sebelum menikah, apakah aku suka memasak? Nggak juga, wkwk. Kalaupun memasak di rumah, labelku adalah asisten, bukan koki (yang tentu saja adalah ibuku). Malah seringkali aku mengeluh, 'kenapa sih ibu masak terus, memang nggak capek'.
Tapi rupanya, pekerjaan yang kulihat melelahkan dilakukan ibu dulu, adalah pekerjaan rutin yang sekarang aku lakukan juga setiap hari. Lalu apa yang kemudian membuat rutinitas memasak menjadi tidak melelahkan?
Buatku, kuncinya variasi. Aku mudah bosan ketika sesuatu terasa monoton. Sama halnya dengan memasak. Memasak jenis makanan yang itu-itu lagi kadang rasanya membosankan. Jadi, aku mencoba untuk memasak menu yang lain dari biasanya sebagai selingan (meskipun juga sering failnya XD, yang penting variasi wkwk). Dan ini berhasil menghadirkan 'rasa' untuk memacu semangat untukku tetap melakukan rutinitas harian.
Banyak, banyak hal lain selain itu yang kalau kurenungi, bisa aku lakukan dengan lebih bersemangat karena hadirnya rasa 'suka'. Dan menghadirkan rasa suka itu, yang mungkin akan berbeda resepnya di tiap orang. Bahkan diriku sendiri memiliki cara penyikapan yang berbeda-beda untuk bisa menghadirkan rasa di satu kegiatan dan kegiatan lainnya.
Kita hanya perlu menemukan kuncinya untuk meng-unlock kebiasaan, aktivitas, dan hal-hal baik lain yang ingin kita upayakan. Dan start it inside. Kalau kita benar-benar ingin membiasakan sesuatu, temukan apa sih yang bisa membuat kita mau memulai dan mau mempertahankan kebiasaan tersebut. It may be not easy from the start, but it is possible as long as you don't stop.
Mumpung juga ini Ramadan, mungkin kita bisa menemukan kunci itu dan memulai. Semoga dengan menghadirkan rasa, apa pun hal baik yang kita mulai lebih bertahan lama nantinya. Good luck :D
---
Pamekasan, 28 Maret 2023 19.33 WIB
64 notes · View notes