Text
Perempuan Muslim Terkekang?
“Fakhi, mengapa seorang istri lebih baik di rumah padahal teman-teman muslim kami bertitel master dan satu lagi doktoral? Saya punya teman perempuan yang muslim dan ia memilih di rumah daripada bekerja padahal dia murid yang pintar di kelas kami,”
Itulah pertanyaan yang paling membekas pada perjalanan saya menuju Jepang di tahun 2016. Saat itu saya duduk di tengah dan bercakap-cakap dengan Tionghoa Indonesia, tetapi sudah berpindah kewarganegaran menjadi Australia, serta seorang perempuan China Kanada. Menariknya, mereka berdua punya pertanyaan yang sama kepada saya, yaitu mengapa perempuan tampak dikekang dalam Islam?
Kira-kira jika menjadi saya, apa jawaban Anda?
***
Siapa bilang perempuan dalam Islam itu terkekang. Tak boleh keluar rumah, terbelakang tak boleh berpendidikan. Bisa jadi itu bukan karena agama Islam, tapi campuran sisa-sisa nilai sebelum Islam datang yang belum hilang. Dalam Islam, rumah dan keluarga mempunyai fungsi penting dalam pembangunan karakter anak. Dalam berbagai penelitian psikologi, parenting atau pengasuhan merupakan salah satu variabel utama yang menentukan keberhasilan generasi mudanya. Maka jangan diremehkan soal keluarga dan rumah.
Dalam tinta emas sejarah panjang perempuan dalam Islam, banyak kisah perempuan-perempuan hebat yang membangun besarnya peradaban, salah satunya Kabsyah binti Rafi’ ibu dari seorang Sa’ad bin Muadz. Ijinkan saya bercerita tentangnya.
“Hukum yang berlaku baginya adalah, jihad secara pemikiran atau secara batin saja tidak cukup. Sementara agama Allah sedang dihadang musuh secara nyata. Hanya dengan jihad aksi (fi’liyyah) atau jihad otoritas (jihad amriyyah) kewajiban membela agama Allah tertuntaskan” (Kabsyah).
Sa’ad bin Muadz merupakan seorang sahabat Nabi yang kematiannya mengguncang Arsy. Sa’ad merupakan pemuda yang berasa dari Suku Aus yang dikenal pandai bermain pedang dan menunggang kuda. Saat perang Badar, Sa’ad mewakili kaum Anshar untuk menjadi penolong dalam pertempuran. Pada perang Uhud yang menyakitkan bagi kaum Muslimin, Sa’ad menjadikan tubuhnya tameng bagi Rasulullah yang tersudutkan. Pada perang Khandaq, ia berjasa turut mempertahankan madinah mati-matian, hingga ia terluka. Saat menghadapi bani Quraidzah, Sa’ad pula yang akhirnya menjatuhkan hukuman berat kepada kaum yahudi Quraidzah.
Jika anaknya demikian, bayangkan bagaimana seorang Kabsyah mendidik anaknya hingga mampu berjiwa satria yang kepahlawanannya bukan fiksi semata. Kabsyah adalah sosok mulia yang diberkahi, ia mendermakan segala kebaikannya bagi perjuangan Islam. Dia adalah seorang wanita yang selalu tampil terdepan tatkala seruan jihad itu dikumandangkan. Dirinya membawa banyak inspirasi bagi orang di sekitarnya.
Pada dirinya terdapat sikap kepahlawanan yang bukan rekaan. Kabsyah ikut bersama banyak wanita lainnya dalam perang Uhud bersama kaum Muslimah lainnya dalam rangka mengawal keselamatan Rasulullah. Saat Sa’ad bin Mu’adz menggunakan pakaian perang berukuran kecil, hingga kedua sikutnya terlihat semuanya, Kabsyah menyemangati putranya dengan berkata, “Susullah pasukan Rasullah wahai putraku. Demi Allah engkau telah terlambat,”
Ada pula cerita Asma Binti Yazid bin As-Sakan Al-Anshariyyah, yang mampu membunuh sembilan orang pasukan Romawi saat perang Yarmuk. Asma binti Yazid merupakan seorang pejuang wanita suci. Dia memeluk Islam bersamaan dengan kaum Anshar pemeluk Islam pertama. Ia merupakan putri dari Muadz bin Jabal, salah satu seorang sahabat baik Rasulullah.
Selain itu, siapa tidak kenal Rumaysha binti Mulhan, diantara sekian banyak keistimewaannya adalah sejarah kekasatriaan ia di perang Hunain. Pada saat perang Hunain dia membawa sebilah pedang dan turun langsung ke medan pertempuran. Di samping itu dia memberikan minuman langsung kepada para pejuang.
Salah satu dari pejuang itu ialah Abu Thalhah yang melihat Rumaysha selalu membawa sebilah pedang. Lalu, Abu Thalhah bertanya, “apa yang membuatmu selalu membawa-bawa pedang ini?” Rumaysho menjawab, “Jika ada seorang musyrik mendekat padaku maka akan aku robek isi perutnya.”
Lalu, dari Anas, dia mengatakan bahwasanya Rasulullah pernah bersabda, “aku pernah memasuki surga, lalu aku mendengar langkah kaki di hadapanku. Ternyata di hadapanku ada Ghumaisha (Rumaisha) binti Mulhan (HR.Muslim).
Selain itu, di sektor intelektual, mari mengenal Ummu Salamah. Ummu Salamah memilik andil yang sangat besar dalam perjanjian Hudaibiyyah. Kecerdasan ummu salamah, bak penasihat ahli Rasulullah dalam edukasi politik dan sosial. Salah satu contohnya adalah pada saat Rasulullah mencontohkan berkurban. Pada saat itu Rasulullah memerintahkan kepada para sahabatnya untuk berkurban seekor kambing. Namun, sedihnya, pada saat itu tidak ada satu pun sahabat yang bergegas untuk melakukan perintahnya. Kemudian, Rasulullah menceritakan hal ini kepada Ummu Salamah. Ummu Salamah kemudian menyarankan, “Wahai Rasulullah maukah kamu membuat sahabat-sahabatmu melaksanakan apa yang kamu perintahkan?” Rasulullah mengiyakan, lalu Ummu Salamah melanjutkan. “Temuilah mereka namun jangan berbicara dengan seorang pun hingga kamu memotong seekor anak kambing kecil milikmu dan memanggil tukang cukur untuk mencukur rambutmu,”. Lalu, Rasulullah melakukan apa yang Ummu Salamah sarankan dan para sahabat pun mengikuti.
Sejenak menilik kisah para Shahabiyyah, tampaklah bahwa perempuan tak pernah dibatasai berkiprah bahkan dalam medan-medan yang sulit seperti peperangan. Islam memuliakan perempuan dengan memberinya penjagaan lebih di ruang-ruang publik. Namun, bukan berarti menghalangi kiprahnya di sektor-sektor publik.
Tulisan ini tidak akan pernah cukup menjelaskan, cobalah cari dalam liuk-liuk kisah shohabiyah, dan berbagai intelektual muslimah lainnya. Niscaya, betapa Islam mengatur namun tidak melarang kiprah perempuan di sektor publik. Jika bukan dari Islam, maka darimana larangan itu? #think
8 notes
·
View notes
Text
"Hati dalam perjalanannya menuju Allah Ta'ala seperti burung : cinta adalah kepalanya, dan ketakutan serta harapan adalah kedua sayapnya." - Ibn al-Qayyim
1 note
·
View note
Text
Talk to Allah and stop telling people more than they need to know❃
1 note
·
View note
Text
Di jannah, ada cinta tanpa perpisahan dan kebahagiaan tanpa batas.
Ya Allah Ya Tuhanku, kami memohon kepada-Mu Jannah🌸
1 note
·
View note
Text
Syukuri apa dan siapa yang kamu milikin sekarang, karena gak semua orang seberuntung kamu buat punya itu.
2 notes
·
View notes
Text
Yang berwarna memang lebih menarik, tapi yang 'bertahan' itu yang terbaik.
1 note
·
View note
Text
Tidak semua yang tertulis merupakan pengalaman pribadi~
Sharing is caring.
1 note
·
View note
Text
Manusia itu memang datang dan pergi. Pergi ya bukan ngilang?! Oiya lupa kedatangannya pun tidak permisi.
1 note
·
View note
Text
Ketika pasrah bukan berarti ku melupa, justru kau masih ada di antara ruang ingatanku.
1 note
·
View note
Text
Sampe difase dimana merasa wajar banget kepusingan dengan banyak hal. Emang begitu jalannya menjadi manusia dewasa yang punya rasa tanggungjawab kan? SEMANGATT!
2 notes
·
View notes
Text
Emang pada hakikatnya gaakan pernah ada orang lain yang ngerti perasaan kita, sebaliknya akupun gapernah bisa benar-benar ngerti atas kalian, maaf.
Jadi, simpan, rasakan sendiri, sembuhin sendiri, kembali dan berserah teruntukNya, Alloh SWT♥
2 notes
·
View notes
Text
Jangan Curang!
Kamu menginginkan yang terjaga,
sementara kamu sendiri tidak menjaga.
2 notes
·
View notes
Text
Aku dan daun,
Sebanyak apapun aku bertumbuh, tugasku tetaplah gugur demi bunga yang lebih pantas bersanding denganmu.
Tak apa, setidaknya aku pernah membawa keteduhan.
2 notes
·
View notes
Text
Merasa Indah.
Ku kira aku terlihat begitu indah dan memukau dalam sorotan lensamu, berpose ria membuatku gembira, tapi dirimu? Seperti tidak menginginkanku~
2 notes
·
View notes
Text
Marhaban Ya Rajab
Nabi bersabda, "Rajab adalah bulanNya Allah. Sya'ban adalah bulanku. Dan Ramadhan adalah bulan ummatku."
Maka di bulan Rajab ini kita perbanyak istighfar, lalu di bulan Sya'ban kita perbanyak sholawat, dan Ramadhan kita perbayak membaca Alquran.
Allohumma balighna Romadhon.
2 notes
·
View notes
Text
Hai, mungkin saat ini ada yang amat teramat merindukanmu, namun dia lebih memilih berdoa daripada menemuimu.
Loh kok?
Karena ketakutannya pada Alloh masih jauh lebih besar dari keteguhannya merindumu🌸🌸🌸
2 notes
·
View notes
Text
Satu hari dibulan Desember..
Kuat-kuat sayang. Pada apa-apa yang sedang kamu tuju. Pada apa-apa yang sedang kamu upayakan. Mungkin saat ini belum terlihat hasil yang kamu inginkan. Namun kamu tidak boleh berlepas baik sangka kepada Allaah.
Baik-baik sayang. Pada harapan yang sedang kamu jaga. Meski kamu sedang sendirian, meski tak ada teman yang membersamai. Kelak, akan ada seseorang yang tulus,. Yang tanpa kamu minta untuk tinggal, ia akan tinggal disampingmu. Yang keluhmu akan memilih temannya, yang peluhmu akan ada masanya.
Bersabarlah dengan sabar yang baik sayang. Pada hinaan yang kini kamu rasakan. Pada tindakan yang sering kali diabaikan. Membalasnya dengan marah tidak akan merubah keadaan. Maka, ada saat kamu harus bersabar dan meminta pertolongan. Agar tidak ada lagi penghinaan yang akan kamu rasakan kelak.
Satu hari dibulan Desember. Kamu pernah meminta kepada Allaah agar selalu dikuatkan, agar selalu dijaga, agar selalu diberi kebaikan sampai akhir. Sampai menutup mata.
Ya, satu pinta dibulan Desember. Masih sama seperti halnya tahun-tahun lalu. Banyak hal yang sedang kau pinta kepada Allaah. Dan semuanya ini hanya butuh waktu. Hanya butuh waktu untuk doamu dikabulkan oleh Allaah. Agar kamu lebih banyak sabarnya, agar kamu maksimal tawakalnya kepada Allaah Ta'ala.
Satu pinta dibulan Desember. kau pernah meminta kepadaNya dengan menangis dan terus menangis......
183 notes
·
View notes