Tumgik
ourboo-blog1 · 7 years
Text
Arsya 1 months old
Tepat tanggal 3 Agustus 2017 Arsya umurnya satu bulan. Sebulan sudah Arsya diberi Ibu ASI (harapan Ibu bisa sampai dua tahun menyusui Arsya, amin). Dalam sebulan ini banyak hal yang membuat Ibu senang dan beberapa hal yang membuat Ibu sedikit kesal (ini karena Ibu kelelahan). Akhir-akhir ini Arsya tidurnya mengigau (teriakan kencang sampai gerakan tangan kaki yang kuat seperti mengayuh sepeda). Selain mengigau kadang Arsya sering tersenyum saat tidur. Untuk bayi umur satu bulan jika ditanya sudah bisa apa? Ibu pun bingung menjawabnya (ya masa Ibu jawab sudah bisa jalan *hahahaha). Sungguh ini kalimat kedua yang menyebalkan setelah kalimat "Anak siapa ini? Anak siapa ini?". Doa Ibu untuk Arsya semoga Arsya tumbuh menjadi anak yang sehat, soleh, cerdas dan berahklak baik. Semoga Ibu lebih sabar mengurus Arsya. Semoga kita menjadi lebih baik setiap harinya. Amin.
0 notes
ourboo-blog1 · 7 years
Text
Imunisasi Pertama Arsya
18 Juli 2017
Ibu dan Arsya pergi ke RSIA Anugerah Medika Bandar Lampung ditemani Ommi. Arsya dapat nomor antrian sembilan. Seperti biasanya Arsya tidur seperti pertama Ibu ajak pergi ke RS. Tidak peduli dengan suara berisik di sekitar, Arsya tetap tidur pulas hingga akhirnya giliran Arsya untuk diperiksa dokter.
Jantung, Paru-paru dan lainnya baik. Lalu Arsya pun diberi vaksin oleh dokter, suara tangisnya langsung memecah keheningan sesaat tetapi tak sampai beberapa menit Arsya pun tidur lagi. Dan sampai jumpa bulan depan dokter!
0 notes
ourboo-blog1 · 7 years
Text
Tentang kelahiran Arsya
2 Juli 2017 Pagi itu aku bangun seperti biasa langsung ke kamar mandi untuk buang air kecil. Aku menemukan flek darah, ini pertanda yang aku nanti-nanti karena sudah lewat dari HPL. Langsung saja aku bergegas ke rumah sakit bersama Ibu dan adik laki-lakiku. Di rumah sakit aku langsung diperiksa bidan di ruang observasi, ternyata belum ada bukaan. Perasaan udah senang karena flek ternyata masih betah aja dede di dalam rahim, lalu kami pulang ke rumah lagi. Menjelang siang terasa kontraksi yang intervalnya masih 10 menit sekali. Setelah waktu dzuhur kami ke rumah sakit lagi. Aku dicek lagi oleh bidan. Horeee! Alhamdulillah sudah bukaan satu. Aku segera menelpon suami yang sedang di Jakarta menunggu pesawat ke Pekanbaru. Dan suami pun membatalkan tiket ke Pekanbaru dan pulang ke Bandar Lampung. Karena suster yang cemas akan kehamilan lewat HPL, disarankan menginap di rumah sakit. Sementara mengurus kamar, suster menghubungi dokter. Setelah magrib aku diperiksa dokter, ternyata bukaan belum bertambah. Lalu aku diperiksa setiap empat jam sekali. Ketika suami sudah datang, bukaan bertambah menjadi bukaan dua. 3 Juli 2017 Dini hari aku dicek lagi, dan bertambah menjadi bukaan dua longgar. Pukul sepuluh pagi, ibu menyarankan untuk dilakukan proses induksi karena bukaan belum bertambah juga. Pukul 10.05 wib, proses induksi dimulai di ruang persalinan. Kontraksi semakin terasa kuat, suami ada di samping kiri tempat tidur sambil menggenggam tangan kananku. Ku remas kuat tangan suami saat kontraksi semakin menjadi-jadi. Kehadiran suami sangat membantu agar aku tidak panik dan bisa menahan kontraksi. Ibu juga sempat menungguiku saat suami keluar ruang persalinan sebentar. Dua jam kemudian suster datang mengecek, alhamdulillah sudah naik drastis ke bukaan enam. Kontraksi yang semakin kuat, rasa ingin mengeden tetapi tidak boleh mengeden. Sekitar setengah dua siang terdengar bunyi letupan diiringi dengan air yang mengalir. Itu air ketuban. Suster mengecek kembali, sudah bukaan tujuh. Tidak lama dicek kembali sudah bukaan 9, tetap tidak boleh mengeden. Posisi tubuhku tidak lagi miring ke kiri melainkan sudah posisi untuk persalinan. Dokter kemudian datang, dicek kembali lalu aku diminta mengeden ketika kontraksi datang seperti yang diajarkan suster saat sebelum dokter datang. "Wah, rambutnya sudah terlihat. Yang kuat bu mengedennya." Kata seorang suster. Suami menyediakan minum disela aku menunggu kontraksi datang agar bertenaga saat mengeden. Ku kumpulkan semua tenaga agar bayi cepat lahir. Pukul 13.55 wib, aku dengar suara tangis bayi, lalu diantarkan bayi merah ke dadaku untuk dipeluk. Setelah IMD selesai, suami mengikuti suster yang membawa bayi kami dibawa untuk dibersihkan dan diukur. Aku mengucap syukur kepada Allah sudah memberikan kekuatan dan keselamatan saat persalinan serta menganugerahkan bayi sehat dan kuat kepada kami. Bayi laki-laki ini kami beri nama Arsya Arkana Setiawan. Jagoan kecil yang sejak di dalam kandungan selalu kami doakan, kini hadir membawa kebahagiaan di keluarga ini. Arsya, cucu pertama orang tuaku. Semoga menjadi anak yang soleh, santun, dan cerdas. Alhamdulillah. Terima kasih untuk doa dan support selama ini.
1 note · View note