Text
Menolak Lupa
Kembali pada hari itu,
Ketika satu hari pada bulan Juni teringat. Bukan ucapan manis yang kau beri dalam pesan singkat, hanya kejutan sederhana yang hangat. Pulang dengan kue cokelat atau ajakan makan sore di resto pinggir kota yang padat.
Ketika tubuh meminta rehat. Harum suguhan secangkir teh hangat meruak ganas dalam balutan selimut yang melekat. Pun jari-jari itu menjadi pereda penat.
"Bangunlah sejenak, isi tenagamu, jangan lupa pula sholat. Setelah itu bolehlah istirahat." Itu kalimatmu yang kuingat.
Ketika peluhmu bahkan belum juga reda. Kursi favoritmu tak pernah sepi diujung sana. Pada malam-malam, dengan suara decitan pensil dan meja.
Ketika diammu bukan hanya tentang amarah. Perhatian, kekhawatiran, bahkan tangis pun beserta.
Kembali pada hari itu... Kau yang selalu saja ingin di sisiku. Kau yang selalu mencintaiku. Aku rindu.
28/08/2018
3 notes
·
View notes
Quote
Atur langkahmu, jangan goyah! Lantangkan suaramu, jangan segan! Tunjukan dirimu jika itu tentang kebenaran!
Oseana
1 note
·
View note
Quote
Pada setiap perjalanan selalu ada kejutan. Entah tentang kesepian yang berkepanjangan atau menjalin pertemanan dalam sederhananya percakapan.
Oseana
1 note
·
View note
Quote
Hanya perlu menghabisan waktu bersama sesering mungkin. Apa semudah itukah jatuh cinta? Lalu jika salah satunya sudah habis waktu untuk bersama, bukankah mudah sekali untuk melupakan? Haha lucu sekali.
Oseana
0 notes
Quote
Jangan sibuk mencari alasan dia yang menghilang, tidakkah menarik bagimu mengapa aku datang?menjadi tempat untuk pulang.
Oseana
1 note
·
View note
Quote
Ketika hal buruk sedang kaurasakan dan kemudian Ia bangkitkan jiwa melalui kabar-kabar baik yang sederhana, romantis bukan? Baik atau buruk bagimu adalah tetap bentuk kasih sayangNya. Bukan untuk mempermainkan perasaan hanya saja Ia sedang rindu-rindunya.
Oseana
2 notes
·
View notes
Quote
Bukan orang lain yang menghancurkan tapi ekspektasi yang berlebihan.
Kutipan itu sudah seringkali muncul untuk menyadarkan, dan hari ini aku percaya.
Oseana
0 notes
Quote
Hati sebenarnya sudah pulih dari sayatan, tapi selalu gengsi jadi penunda sembuhnya persahabatan.
Oseana
0 notes
Quote
Berusaha agar bisa selangkah lebih dekat denganmu saja sudah ingin pingsan rasanya, bagaimana dengan melupakan? Tuan, ajari aku mati disaat jantung ini masih berdetak. Jelaskan sekarang!
Oseana
0 notes
Photo
SENDIRI Sendiri tak selalu berarti kesepian, sekali lagi kutegaskan itu padamu. Seringkali beberapa orang lebih memilih melakukan beberapa hal sendirian. Keluar makan siang sendirian, jalan-jalan keliling kota sendirian, duduk di cafe sendirian, dan banyak hal lain ia lakukan sendirian. Namun bukan berarti ia tak punya teman dan kesepian, tidak. Kadang, sendiri lebih bebas. Saat berjalan-jalan sendirian akan lebih bebas menentukan pilihan, misal berhenti di mana, makan apa atau hal-hal lainnya. Karena memang sebagian orang diberkati rasa pekewuh (sungkan) yang berlebihan. Ketika ingin mengajak seseorang, beberapa orang khawatir akan banyak hal. Mungkin nanti yang ia ajak itu tidak suka, mungkin nanti mengganggu waktunya atau yang lainnya. Ya pada dasarnya, mereka nyaman melakukan semua hal itu sendirian.
Jadi, kukatakan lagi. Kesendirian tak selalu berarti kesepian.
Dan kau tahu, tak selalu.. karena manusia memang makhluk sosial. Sesekali juga mungkin merasa butuh seorang teman. Jadi sesekali pasti para manusia-manusia yang suka menyendiri itu perlu seorang teman. Tak perlu banyak, mungkin cukup satu orang saja yang mampu mengertinya.
Maka jika kau melihat seorang seperti itu, sapalah ia. Mungkin kau bisa jadi satu orang itu.
84 notes
·
View notes
Quote
Impian belum hancur kalau besok pagi napas masih teratur.
Oseana
0 notes
Quote
Seberuntung-beruntungnya seseorang menurut penilaianmu, ia juga punya titik dimana harus memilih memperjuangkan atau merelakan. Perjalanan menuju kebaikan tidaklah semudah apa yang dibayangkan. Untuk sampai ke langit tujuh, apa kamu tau berapa bintang yang harus ia tempuh? ;yang tak jarang tersandung jatuh hingga bersimpuh.
Oseana
2 notes
·
View notes
Quote
Tidak perlu sering-sering bertemu, hanya tetaplah saling mengingat, itu sudah cukup untuk terus memupuk pertemanan yang lugu.
Oseana
1 note
·
View note
Text
Welcome 18th
Dalam harimu yang ke-18 Lembar baru mulai terbuka Pikiran makin luas sejagat raya Mata harus terus bercahaya Hati kuat senantiasa berlapang dada Jiwamu tidak lagi sama Begitupula dunia.
Dalam harimu yang ke-18 Taklukan dunia dalam genggaman Buat inovasi yang tak terlupakan Tatap masa depan pada satu tujuan Jangan lagi porak poranda hanya karena bualan Ingat, kamu punya Pegangan! –Ia yang memberimu Kekuatan.
Dalam harimu yang ke-18 Ia beri Ramadhan sebagai kisah Berbeda dari yang sudah sudah Bukan nasi kuning atau kue krim sebagai hadiah Tidak juga dengan ucapan selamat yang bergairah Tapi santapan sahur jadilah pemeriah Tetaplah sesederhana ini, jangan berpisah!
Untuk duabelas Juni yang ke-18, Selamat datang💜
0 notes
Quote
Yang memilih diam, besar kemungkinan sudah tersakiti begitu dalam. Have a heart. Walau ada pula, yang memilih diam karena tak lagi peduli. Dan itu karena… kau tidak peka sama sekali. : Bahwa (pernah) baginya… kau adalah semesta.
Tia Setiawati (via karenapuisiituindah)
1K notes
·
View notes
Text
Jangan Terlampau Cepat Meninggalkanku, Ayah
Satu tanyaku saat melihat wujudmu perlahan mulai menua :
“Sampai detik ini, apakah anakmu ini sudah cukup membuatmu bahagia serta bangga, Ayah? Pun tidak selalu membuatmu khawatir, perihal akhirat nanti?”
Jangan terlampau cepat meninggalkanku, Ayah Karena walau bagi semua orang aku telah matang dan mendewasa Bagimu, kutahu, aku masih tetap gadis kecil yang pemalu
Jangan terlampau cepat meninggalkanku, Ayah Karena walau berjauhan raga, aku sungguh masih ingin memelukmu setiap harinya
Jangan terlampau cepat meninggalkanku, Ayah Karena aku ingin putra-putriku mengenalmu dengan baik, sebaik aku pula yang kau cintai dengan sempurna
Maafkan aku, yang mungkin masih selalu menyimpan malu Untuk sekadar mengucap sayang padamu
Maafkan aku, yang mungkin masih belum mampu jujur Untuk mengucap bahwa sesungguhnya aku ingin selalu berada dekat Dan tidak kalah oleh jarak
Maafkan aku, karena baru menyadari bahwa ketika dulu aku sibuk mendewasa Kau justru sedang bersiap menuju tua : Keriput di mana-mana, mulai tidak sigap dan tidak siaga, serta lemah dan mudah kehilangan tenaga
Ayah, renta dan lemahmu, seharusnya mampu menjadi sumber sabar dan sadarku Bahwa Tuhan sedang membuatku tidak lupa Bagaimana cinta seharusnya ditebar dan dibina.
Medan, 9 Februari 2016
- Tia Setiawati
494 notes
·
View notes
Quote
Momen paling bahagia nan hangat itu lebih sering tak terekam dalam digital. Jangankan untuk bergaya ala oppa (korea), smartphone ada digenggaman pun lupa.
Oseana
0 notes