Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Me after You.
Terinspirasi dari lirik lagu berjudul sama, karya Paul Kim.
Hindia adalah seorang pemuda biasa dengan kehidupan yang serba biasa saja dan terbiasa dengan kesendirian. Hidupnya dulu seperti halaman buku yang kosong, sepi dari coretan warna, tanpa hal-hal yang mengejutkan atau menyentuh. Namun, semua berubah setelah pertemuannya dengan Kaiser, seorang Tuan mungil rupawan yang masuk ke dalam hidupnya tanpa peringatan, seperti angin lembut yang membawa aroma hujan pertama setelah musim panas yang panjang.
Sejak saat itu, setiap pagi terasa berbeda. Mentari yang dulu biasa saja, kini terasa lebih hangat. Hindia mulai menyadari perubahan-perubahan kecil yang datang setelah kehadiran Kaiser—seperti caranya tersenyum saat membuka mata di pagi hari karena tahu bahwa di suatu tempat, Kaiser mungkin sedang memikirkan dirinya juga. Dalam keheningan pagi yang menerpa wajahnya melalui celah-celah jendela, Hindia membiarkan pikirannya melayang kepada sosok yang selalu membuatnya merasa lebih hidup.
Kamar mereka menjadi saksi bisu pertemuan dan perbincangan hangat di antara mereka di tiap malam menjelang. Hindia, yang dulunya tak pandai berbicara tentang hari-harinya, kini terbiasa bercerita kepada kekasih kecintaannya, "Hariku berjalan cukup baik," katanya sambil tersenyum. Kaiser mendengarkan, lalu bergantian menceritakan perihal dirinya, memecah jarak yang pernah mengisi ruang kosong di hati Hindia.
Ada sesuatu yang tak terjelaskan tentang bagaimana mereka memahami satu sama lain, seolah-olah mereka telah terbiasa sejak dulu. Mungkin ini adalah kenyamanan yang datang dari kebersamaan yang tulus. Hindia sering terkejut dengan betapa naturalnya semua ini—bagaimana mereka bisa saling memahami, bahkan dalam hal-hal yang paling remeh sekalipun.
“Terima kasih, Kaiser,” ucap Hindia suatu malam ketika mereka duduk berdampingan di balkon, menatap langit yang dipenuhi taburan bintang memendar. Ucapan itu sederhana, namun penuh makna. Dalam hatinya, ada kebahagiaan yang tak mampu terucap dengan kata-kata. Setelah bertemu dengan Kaiser, dunia yang dulu hanya hitam dan putih kini penuh warna.
Namun, tidak semua hari berjalan mulus. Ada saat-saat ketika kata-kata mereka terasa seperti pisau tajam, menusuk tanpa niat melukai. Kadang, pertengkaran kecil terjadi, dan keheningan yang dingin mengisi ruang di antara mereka. Di momen-momen seperti itu, Hindia sering kali menyalahkan dirinya sendiri. Ia membenci bagaimana rasa cemas menyelip di hatinya, takut jika jarak kecil itu akan semakin membesar, merenggut kehangatan yang sudah mereka bangun. Tapi di balik kecemasan itu, Hindia tetap berharap, berdoa dalam sunyi agar perasaannya dan juga kekasih mungilnya cukup kuat untuk mengatasi segala badai.
Hindia tahu, ia tak sempurna. Ia tahu bahwa dirinya masih banyak kurang dalam memberi, bahwa ia kadang terlalu sibuk dengan pikiran-pikiran yang berputar di kepalanya sendiri. Tapi setiap kali melihat Kaiser, ada perasaan kuat yang berbisik dalam dadanya, mendorongnya untuk menjadi seseorang yang lebih baik, yang layak untuk dicintai seorang Francis Kaiser. Dan di dalam tatapan Kaiser yang lembut, Hindia selalu menemukan alasan untuk mencoba lagi, untuk tidak menyerah.
Musim berganti, panas yang terik kini berubah menjadi hujan yang turun dengan lembut, mengalirkan nostalgia di antara suara rintiknya. Saat keduanya berjalan bersama, menyusuri jalan setapak yang basah oleh air hujan, berbagi payung dan langkah-langkah kecil yang mereka harapkan akan terus seirama dengan jemari bertautan seperti telah ditakdirkan. Ada rasa rindu pada hari-hari yang pernah berlalu, tapi juga harapan pada masa depan yang ingin mereka ciptakan bersama.
Di bawah langit yang kelabu itu, Hindia tiba-tiba menatap Kaiser dengan perasaan yang membuncah. "Apakah kamu bahagia setelah bertemu denganku, Kaiser?" tanyanya, suaranya hampir tenggelam dalam suara hujan. Kaiser hanya tersenyum, lalu menggenggam tangan Hindia dengan erat, memberi jawaban yang tak perlu disuarakan lagi.
Di dalam hatinya, Hindia merasakan sesuatu yang berbeda. Ini mungkin adalah cinta yang selama ini ia cari—cinta yang hadir dalam kehangatan tangan yang menggenggamnya, dalam pelukan yang selalu ada saat dunia terasa berat, dan dalam kehadiran yang membuat segala hal terasa lebih berarti. Kaiser adalah rumah yang selama ini ia rindukan, tempat ia bisa pulang, dan di sana, Hindia menemukan alasan untuk terus melangkah, satu demi satu, bersama-sama dengan kekasih yang telah mengubah dunianya.
Dan meskipun Hindia tahu bahwa perjalanan mereka tidak selalu mudah, ia merasa tak lagi sendirian. Ia tahu bahwa ada seseorang di sisinya yang mengerti dan mencintai dirinya, lengkap dengan segala kelemahan yang ia miliki. Di bawah langit hujan itu, mereka berjalan menuju masa depan yang mereka tulis bersama, dengan perasaan cinta yang semakin dalam setiap harinya.
Aku mungkin bukan seseorang yang pandai berkata-kata saat mengungkapkan perasaannya, dan terutama, masih banyak kurang dan lalaiku dalam misi "Membahagiakan Kaiser". Seperti yang selalu aku bilang, aku akan berusaha, akan terus berusaha sayangku. Jadi, tolong tetap bersama denganku, di sisiku, sedikit lebih lama, ya?
Terima kasih untuk waktu dan kasih sayang yang tidak terbatas ini. Aku berharap kamu masih akan terus mencintai aku sama seperti pertama kali kamu jatuh cinta sama aku, setiap harinya.
I love you, Francis Kaiser.
0 notes
Text
To the love of my life. ⸻ Francis Kaiser.
In the quiet moments when the world fades away, your face appears, like dawn breaking the endless night.
The stars retreat, as if they know, no light can match the glow you bring into my life.
Your voice, like a whisper of the wind, carries me beyond the bounds of time, through distant dreams and endless skies, where love is the only language i speak.
I have searched for meaning in a thousand places, yet nothing compares to the way you make me feel.
In your eyes, i find a universe, a depth so vast, it swallows all my fears.
You are the pulse beneath my skin, the rhythm to which my heart beats slow and fast, every breath is a prayer, whispered in the wind, for you, for us, for this love that will forever last.
Each word you speak becomes a melody, that plays like a symphony within my soul.
The gentle touch of your hand, is more precious than all the riches of the world.
No ocean is too wide, no mountain too tall, for in you, i have found my everything.
I would walk through fire, swim through stormy seas, just to hold you in my arms and never let you go.
In your presence, i am whole, in your absence, i am adrift, for you are not just the one i love, you are the breath that gives my spirit lift.
So here i stand, with nothing left to hide, my love laid bare, like an open book, know this, my heart belongs to you, in every glance, in every touch, in every look.
If love had a depth, it would be endless as the sea, for no words could capture what you mean to me.
And though time may fade and seasons pass, my love for you will forever last.
Pojok cuitanku:
Kaiser, entah ini akan terasa spesial atau gak untuk kamu. Karena yang bisa aku lakuin adalah ungkapin apa yang ada dalam pikiranku saat aku mikirin kamu. Maaf aku masih banyak kurang dalam segala hal, aku hanya bisa terus berharap kamu bahagia dan selalu baik-baik aja. Jangan tanya berapa lama aku buat puisinya (struggle karena bahasa).
Terakhir, selamat ulang tahun kesayanganku, Kaiserku. Aku cinta kamu.
1 note
·
View note