Text
SINGKAT.
Nama: Dawala Akalanka Ragandi.
Dikenal: Dawa.
TTL: Jakarta, 30 Maret 1997.
Tinggi: Banget.
Berat: Menengah atas.
Hobi: Nyanyi, Pura-Pura Bahagia.
Cita-Cita: Punya 1 Triliun.
Kesukaan: Tiduran di tempat tenang.
Tidak disukai: Tukang Ikut Campur.
Mafa & Mifa: Satai ayam & Es campur.
Zodiak: Coba searching aja.
MBTI: E-money.
“Belum tentu hal yang mudah di kita itu akan mudah di orang lain. Jangan terlalu memaksakan diri. Paksa aja orang lain. He he.”
0 notes
Text
SEKILAS KISAH.
“Si Dawa kenapa? Takut gua kalau dia lagi diem sendiri begitu.”
“Ah, sejam lagi juga ngereog.”
“Biasa. Si paling susah ditebak.”
Begitulah pandangan orang sekitar tentang sosok Dawala Akalanka saat ini. Berbeda semasa ia kecil, Dawa adalah anak yang ceria dan ramah, penyabar dan pintar, serta banyak bicara. Hampir tidak ada celah untuk melihat kekurangan Dawala baik dari sifat maupun keluarga terpandang yang harmonis. Jelas teman sekolahnya pun merasa iri dengan kesempurnaan yang dimiliki oleh Dawala, begitupun dirinya, turut bersyukur sekaligus bangga akan hal tersebut.
Apakah hal tersebut berlangsung lama? Tentu tidak. Semua mulai berubah ketika Ayah dan Ibunya berpisah di usianya yang masih berumur 15 tahun. Berpisah bukan dalam artian bercerai. Namun mereka memutuskan hanya tidak tinggal di satu atap lagi. Entah alasannya apa, Dawa pun tidak pernah tahu dan tidak mau mengusik hal itu. Yang jelas, saat ini Dawa bersama Ayahnya pemilik Firma Hukum di Jakarta. Sedangkan adiknya, tinggal dengan Ibunya yang merupakan seorang Professor di salah satu universitas ternama Yogyakarta.
Semenjak kejadian itu, Dawa kesulitan untuk mengekspresikan dirinya. Rasa sedih sudah ia tidak bisa tunjukkan. Kegelisahan, kekhawatiran. apapun semua ia pendam sendiri. Ia hanya menunjukkan sosok cerianya ke teman-temannya. Walaupun keceriaan itu tidaklah 100% murni.
Sekarang, Dawa suka menyendiri. Ia memiliki tempat persembunyian, rumah kayu yang ia namakan Safest Place. Dawa sering kali berkunjung ke tempat ini dikala sedih dan ingin mengingat masa kebersamaan keluarganya.
Tak suka dengan dirinya yang seperti itu, ia menutupinya dengan selalu bertingkah aneh di orang sekitarnya. Bahkan, ia suka menyibukkan diri dengan mengambil berbagai macam pekerjaan sejak dirinya kuliah hingga saat ini. Dari pekerja paruh waktu di kafe, penyanyi restoran, model majalah, bahkan ojek kampus. Sampai saat ini ia pun terkadang masih menjalani beragam pekerjaan tersebut, walaupun profesi Dawa condong ke model dan vlogger. Ia tidak ingin memiliki keterikatan pada apapun dan siapapun. Sehingga apabila ia rasa keadaannya sedang buruk, ia bisa menghilang dan menyendiri hingga waktu yang ia bisa tentukan.
1 note
·
View note