Text
Ketegaran itu telah sampai puncaknya.
Naif jika ku katakan aku mampu, nyatanya aku pilu.
Sakit yang tak kunjung terobati, akan terus menjadi luka menganga.
Akan selalu ada tempat untuk maaf tapi menarik diri akan lebih jauh dihargai.
Sadar, bahwa mencintai diri sendiri adalah tingkatan paling atas yang harus diprioritaskan.
Sampai kapan harus mengobati luka yang terus tersayat tanpa henti?
Mari kita akhiri.
Cintai diri.
Untuk hati yang lebih bersih.
-ck
0 notes
Text
Eh tau ga, aku tembus berat 43 kg hihi
Ini rekor berat aku sekurus ini.
Udah kayak tengkorak hidup.
Gimana ya, dibilang harus makan banyak.
Aku makan loh, tapi ya gitu lagi² batin.
Aku ga tau tekanan batin darimana yg bikin aku kaya gini.
6 notes
·
View notes
Text
Boleh curhat ga?
Akhir2 ini lagi melow parah, ngerasa kayak semua orang2 yang dikira paling ngertiin, paling menghargai keberadaan aku tnyta ga begitu.
Rasanya kayak bertubi², dari keluarga, pacar, sahabat. Nysek banget.
Pgen ngilang ajaa, pgen berada di antara orang2 baru. Orang² yg ga kenal aku siapa, ga tau aku siapa.
Dikira 2019 tuh paling parah, tapi tahun ini kerasa berat banget.
Dari kerjaan, keluarga, pacar bener2 ngerasa mental aku lagi babak belur.
Kadang cape banget, pgen istirahat, pgen skip hari² yg menurut aku melelahkan, pgen teriak, pgen ngamuk.
Setiap malem harus ngelewatin hari² yg berat ini, nangis, cape, pagi sampe sore tapi harus tetep cheerful karna harus ngajar dan ga boleh keliatan sedih.
Lingkungan kerja toxic, manajemen kerja yang berantakan, suka ngegampangin hal2 kecil, kerja keras karyawan ga dihargai, selalu nambah project tanpa tau kapasitas perusahaannya gimana, kerjaan selalu ditambah tapi ga dpet feedback yang baik.
Lingkungan kerja yg suka sikut2an, iri hati, dengki.
Job desk beda aja masih suka iri hati, suka ngurusin kehidupan orang, nyindir di status, tapi di depan berlagak paling baik.
I'm done with these people, dan aku akan menunjukkan kalo aku ga suka ya sikap aku pun akan sewajarnya ke mereka.
Jujur boleh?
Aku udah muak dengan lingkungan kerja ku.
Mau resign tapi banyak yang harus dipikirin.
Bener2 batin, mental aku diancurin disana.
Setiap berangkat kerja, rasanya batin tuh berat banget.
"Ya allah harus ketemu orang2 ini lagi"
I love my job, aku suka ngajar, aku sneng ketemu murid2 tapi aku tidak suka dengan lingkunganku dan orang2 busuk di dalam sana.
Dan..
Boleh jujur lagi?
Aku ngerasa aku bahkan ga punya orang yang bener² ngerti aku.
Keluarga yang aku kira paling ngerti aku aja, kadang ya gitulah. Cape.
Sahabat yang mungkin cuma mreka yang paling aku anggep sahabat aja, ya gitu doang ke aku.
Apa trust issues aku terhadap orang2 yang jahat pada ibu ku, keluarga ku, yang pada masa kecil acap kali aku dengar mreka berteriak, membentak, menimpalkan kata2 jahat itu membuatku sangat sensitif dan takut saat dihadapkan dengan keadaan seperti itu.
Aku benci suara teriakan, aku benci kata² hinaan, maka dari itu aku selalu berani melawan. Karna belajar dari ibu dan bapakku yang diam saja malah semakin direndahkan.
Tapi ternyata hal2 yang membuatku trauma ini, keluar dari orang² sekitar ku.
Aku harus apa?
Kenapa aku harus dipertemukan dengan hal2 yang selama ini kuhindari?
Boleh aku minta pelukan?
Aku cuma minta dipeluk.
Dipeluk papa.
Papa yang sudah beda alam denganku.
Cuma papa yang selalu bisa nenangin aku.
Cuma papa yang selalu menyejukkanku.
Selalu menenangkan dengan perkataan lembutnya.
He's my hero, dia selalu tegas kepada siapapun yang jahat kepadaku. Tapi papa selalu dengan sopan dan bertutur kata lembut kepada ku, bahkan ketika aku salah dan tidak sesuai dengan maunya. Papa benar² menegur dengan baik, dan dengan kata lembut. Dengan begitu aku sangat takut melukai hatinya, takut membuatnya kecewa, mana pernah berani aku melawannya.
Papa chika kangen.
Boleh minta peluk?
Chika kangen cerita sama papa.
Chika sbnernya udah cukup dengan papa, dengan kasih sayang papa.
Sekarang papa udah pergi, terus dimana lagi chika bisa cari kasih sayang yang chika dpetin seperti yang chika dapet dari papa?
Papa chika mau seseorang yang cinta kasihnya kayak papa, chika mau seseorang yang memperlakukan chika kayak papa.
Papa kangen.
0 notes
Text
Cape bego, maksain diri lo buat ga jadi diri sendiri untuk bisa diterima semesta. Makin dewasa, makin takut buat ekspresiin diri. Mau nangis ditahan", mau get in touch ama yg laen malah mikirin image dan apa yg dipikirin org lain tentang lo.
Udah energi kekuras abis, pikiran kekuras abis eh dipaksa jadi dingin. Apa ga cape hidup dibawah tuntutan rasa ambis lo yg sok "kuat" nyatanya malah ngegerutu di belakang, grgr dirasa dunia ga adil.
Please, dunia butuh manusia bumi yang energinya nyampe ke manusia lainnya. Butuh energi ceria kyak anak kecil, tapi pemikiran yang matang dan dewasa perihal memaknai hidup.
Berhenti menuntut diri lo untuk jadi sesempurna itu, berhenti berpikir kalo dunia cuma sebatas apa yg lo pikirin.
Maen ama manusia laennya, ngobrol, tuker pikiran, jangan milih" temen buat deep sharing perihal hidup.
Kalo lo suka diskusi, tapi diskusi masih milih" orang, ga mau tuker pikiran sama orang yg lo rasa ga ada apa"nya dibanding lo. Sorry bro, sampe kapanpun lo ga akan bisa ngehargain orang lain yang berbeda dengan lo. Sampe kapanpun, lo cuma pengen dimengerti dan ga bisa ngertiin orang lain.
Gaul sama manusia lainnya, berhenti mandang rendah orang lain.
Jangan mandang dunia cuma dari kacamata lo doang.
-Ck🖤
1 note
·
View note
Note
chikaaaa sayangkuuuuu ♡♡♡♡♡♡♡♡ (hugs you virtually)
Ifaaa sayanggg 🥰🥰🥰😘😘😘
1 note
·
View note
Text
Lelah bget rasanya.
Pgen rehat sndrian aja di ruangan tenang,adem. Pgen luapin semua yg ngeganjel di hati. Pgen ada yg nenangin dan dengerin semua keluh kesah. Pgen ditenangin bukan diguruin atau dinasehatin. Pgen ditenangin,diyakinin, dipeluk, dibisik "kamu gapapa. Kamu udh cukup hebat udah di titik ini". Pgen bget hal2 yg aku lakuin ke org aku dpetin juga buat aku. Tapi nihil.
Maksud hati cerita keluh kesa,gunda gulana sama org yg dipercaya biar dpet ketenangan eh ternyata dbkin down sama org yg pling dipercaya.
Kalo udh ksel ga bisa banget digass atau diajak ngmg berakhir dengan tangisan.
Kuncinya kll udah nangis artinya aku udh g kuat lagi nahannya.
Tapi orgnya ga ngerti,
1 note
·
View note
Text
Ketika pulang bukan lagi solusi mendapatkan nyaman yang abadi, mau kemana lagi kau melangkahkan kaki pada hati yang dipaksa pamrih?
Ketika semua tak mengerti pada isi kepala ini, haruskah aku teriakkan pada dunia bahwa aku hanya ingin dimengerti?
Haruskah kita memaksakan segala luka masa lalu kita pada seseorang yang bahkan tak pernah ingin menjadi bagian dari luka kita.
Haruskah kita menahan seseorang, membiarkan lukanya basah, membiarkan ia merintih sakit hanya karena keegoisan kita sendiri.
Ironi sekali :)
Kita lupa berkaca pada diri sendiri, mengebuh melontarkan kata seolah paling berani, menulis kata seolah paling sakti tapi lupa lisan sendiri melukai hati orang lain.
Lupa bahwa hidup bukan hanya tentang kepala sendiri, lupa bahwa hidup bukan hanya tentang aman dan tentram.
Belajar untuk bijak pada diri sendiri.
Belajar untuk mengerti apa kata hati.
Belajar menghargai kebahagiaan orang itu tidak bisa dikendarai.
Belajar untuk memanusiakan manusia.
Belajar melihat dunia bukan hanya satu sisi.
Belajar melihat masalah pada proses bukan hanya pada solusi.
Terakhir..
Belajar menjaga lisan sendiri :)
#selfreminder
~Ck🖤
0 notes
Text
Pacuan itu bergeming menyuarakan gelora yang taksa dalam raga.
Saya kalut dibuatnya, saya kosong dalam berpikir, saya bukanlah seseorang yang mampu meredahkan segala emosi dalam satu waktu.
Saya seorang pemikir yang fakir ilmu, yang akan berlarut larut memikirkan hal yang mengusik batin saya.
Setiap hari saya jadikan pelajaran,setiap pengalaman saya ambil hikmahnya untuk pembekalan saya di masa depan.
Mungkin saya memang harus belajar melepaskan segala ego,segala hal individualis yang melekat dalam diri.
Pada akhirnya saya harus sadar akan keberadaan orang-orang yang tak pernah lepas memperhatikan saya.
Bahkan ketika saya hilang arah,hilang semangat beberapa orang datang berada disisi saya, membantu membangkitkan subtansi,menjadikan dirinya teman keluh kesah hingga saya pulih dari gelapnya bimbang.
Saya diam bukan berarti saya tak berpikir.
Saya mengalah bukan berarti hati saya tak berontak.
Saya hanya mengikuti alur-Nya, saya lebih memilih diam menjauhi segala perdebatan,pertikaian yang akhirnya membuat runyam segalanya. Saya percaya "Tiada kebetulan di dunia ini, sebaik baiknya rencana adalah rencana Allah"
Tapi sekali lagi mental saya bukan mental kuat seperti orang orang diluar sana, saya bukan orang yang hebat menyembunyikan rasa.
Saya bukan orang yang pandai memainkan segala citra dalam diri.
Tapi bagaimanapun hidup akan terus berjalan,dan tentu sekalut apapun hidup,seindah apapun. Kita harus tetap menghadapinya dengan senyuman bukan?? .
.
Terimakasih banyak untuk orang orang yang selalu mengingatkan saya baik perkara dunia maupun akhirat. Terimakasih untuk orang orang yang telah menjadi bagian cerita hidup saya, memberikan pengalaman yang begitu banyak pelajaran yang dapat saya ambil.
Saya akan selalu belajar,berposes,berkembang untuk lebih memaknai hidup,menghargai setiap waktu yang saya lalui. Dan tentu menjadi insan yang lebih baik lagi.
Terimakasih.. :) .
.
Salamku.
Chantika Egysta❤
0 notes
Text
Malam resah
Malam jadi waktu yang syadu,untuk mengeluhkan segala peluh yg memenuhi rongga dada.
Padahal aku sudah tertidur cukup baik di waktu yg pas untuk merajut dongeng dongeng indahku dalam mimpi.
Hanya saja, benar kata orang.
Jika ada beban yg menganggu relung pikiran dan hatimu mana bisa ku baik baik saja dalam beristirahat.
Malam ini aku terbangun dua kali 08:30 dan 11:42.
Dan tiba tiba saja, aku ingin menulis :).
.
.
Waktu cepat sekali ya berlalu, waktu cepat sekali mempermainkan diri kita untuk terjebak nestapa.
Aku heran, kenapa pikiran itu begitu sangat mempengaruhi segala sendi dalam menentukan kualitas kebahagiaan ?
Atau mungkin pikiran dipengaruhi juga oleh suasana hati? Atau sebaliknya?
Manakah yg lebih dulu?
Ah, terkadang hati dan pikiran pun penuh kontradiksi.
Besok boleh minta tolong genggam tangan ku erat-erat tidak?
Tolong, sepertinya aku hilang arah.
Aku bahkan sulit mengenali diri disaat pikiran dan hati menuntut untuk sama- sama diobati.
Rasanya semua gelap, semua bias.
Aku tidak percaya diri saat ini.
Aku kehilangan keseimbangan.
Aku mau jatuh.
Aku lemah.
Aku ingin pulang.
Tapi tak tau pulang kemana.
Rumah ku dimana?
Aku semakin takut dunia.
Semakin takut dengan orang-orang sekitarku.
Merengkuh diri sendiri pun, aku jijik.
Tolong, ada apa dengan resah yang seperti ini?
Ia terang tapi gelap.
Ia riuh tapi sunyi.
Aku cukup bergidik dengan kondisi taksa seperti ini.
Tapi ternyata mengandung benih benih aksara dan menghasilkan tulisan resah seperti ini, cukup menenangkan.
Jikalau memang bait kata yang ku lahirkan dapat melepaskan segala luka ku, jama' saja tubuhku dengan puisi puisi mu.
Hingga aku bisa mengandung benih aksara dan melahirkan bait kata yang penuh makna.
Menjadi ibu dari puisi-puisi ku setidaknya lebih mengindahkan.
Bisa kah aku hidup lebih lama dengan puisi-puisi ku?
Bisa kah aku kau pertemukan pula dengan ayah dari puisi-puisi ku?
.
.
Maafkan untuk hati yang banyak sekali terluka. Maafkan untuk pikiran pikiran yang kerap hadir menganggu.
Hanya ingin doa kalian, agar aku bisa menenun cinta yang lebih adun.
Maafkan segala luka, aku ingin hidup lebih penuh suka cita.
Biarkan aku dan aksara ku hidup sendiri ya.
.
withLove
~Ck
0 notes
Text
Kalian cape ga sih, dikasih punishment "silent treatment" kseringan kaya gini?
Jujur capee, apa2 ngerasa jadi serba salah, gelisah, dan cenderung kesiksa batin tuh.
Kenapa sih harus diem2an kalo tnyta sgalnya bisa dikomunikasiin?
Pernah mkir ga sih? Kalo tnyta org yg kalian diemin itu jdi terbiasa didiemin dan jadi ngerasa keberadaan dia tuh ga dianggep? Ujung2nya ngerasa useless, stres (itu negatifnya), dan kalo tnyta yg kalian diemin itu udh cape nyerah dan akhirnya ga peduli sama kalian ikutan diem juga gmna?
Jangan sengaja lari untuk dikejar.
Jangan sengaja hilang untuk dicari.
Berjuang tidak sebercanda itu.
Mainin perasaan orang iya. :(
3 notes
·
View notes
Text
Doaku dan Bahagiamu
Bukankah tidak adil Tuan?
Saat aku menempatkan kau diposisi pertama, kau malah menempatkan ku sebagai pilihan, yang mana sebagai opsi ketika hatimu tak diterima oleh dia yang kau agungkan, kau berbalik padaku.
Tuan, perihal rasa bukan soal asal menamu, kemudian pergi meninggalkan harap. Ah aku mengerti, harusnya kupastikan terlebih dahulu alasan kuat kau mengetuk relung hatiku.
Tuan, maaf beribu maaf. Bukan sudah lupa denganmu atau membalas segala sakit yang kau beri. Ku katakan “tidak” karena ku rasa aku sudah cukup bisa merawat luka dan rasaku sendirian.
Selepas kau pergi, aku benar benar handal dalam mengobati luka.
Bukan pula tidak ingin memulai lagi atau memperbaiki. Tapi, bukankah suatu hal yang sulit saat kaca yang hancur berkeping-keping ingin kita jadikan utuh seperti sedia kala(?).
Saat perpisahan mengucapkan salamnya pada kita, saat itu pula aku mulai mengerti.
Bahwasanya ada usaha yang memang berujung mustahil untuk kita gapai. Singkatnya, kita tidak ditakdirkan Tuhan.
Tuan, harap dan doaku masih sama.
Aku masih ingin melihatmu bahagia, aku masih ingin kau hidup dengan mimpi-mimpimu. Walau ku tau aku tak lagi hidup dalam mimpimu atau mungkin sebenarnya aku tak pernah ada(?). Ntahlah, yang jelas aku ingin kau bahagia bersama doaku yang menyeruak bersama takdir.
Kau tak perlu khawatir, aku sudah menemukan seseorang yang membuatku mengerti bahwa cinta adalah tentang rasa pulang.
Tidak, tidak ia bukan penggantimu. Aku tidak akan pernah bisa menggantikanmu. Tapi, ia yang akan membuka lembaran baruku dalam memaknai sebuah rasa yang lebih ikhlas. Dan tentu kau akan selalu hidup sebagai kenangan, kau tak perlu takut dengan bertanya “Apa dia baik?”
Dia baik, sama baiknya denganmu. Dia begitu handal dalam menjagaku dari kekhawatiran serta cemas yang berlebihan. Semua yang ia berikan, ada dalam batas cukup. Bersamanya aku tidak pernah takut akan kehilangan, ia memberikanku rasa ikhlas yang tulus akan takdir-Nya.
Dari perpisahan itu aku belajar bahwa memaknai sebuah cinta bukan perihal rasa kita yang mendalam, namun bagaimana rasa cinta itu membuat kita hidup, bangkit dan dibentuk. Aku pernah mencintamu begitu dalam, tapi ternyata cinta itu tak hidup. Aku kehilangan diriku.
Sekali lagi aku banyak belajar darimu.
Ku mohon doanya agar aku bisa menenun cinta yang lebih adun, membangun bukan menjatuhkan. Aku harap kita sama-sama memiliki akhir bahagia. Walau tak bersama, setidaknya doaku terkabul.
Aku ingin melihatmu bahagia bersama mimpi-mimpimu.
-CK
1 note
·
View note
Text
-Menemukanmu-
Dalam bahagia yang baik aku menempatkanmu di urutan yg pertama.
Bersamamu aku merasa seberuntung ini menjadi seseorang, oleh karena aku dicintai dengan baik. Kekhawatiran yang dijaga dan tidak pernah dibiarkan sampai merasa sedang berjuang sendirian.
Denganmu kebahagiaan - kebahagiaanku seperti lahir dengan begitu mudah dan sederhana. Bahagia yang tanpa pernah mengisyaratkan apapun selain hanya tersenyum dan tertawa saat kau mengajakku menertawakan hal-hal manis yang sederhana.
Tak pernah aku merasa pulang saat mencintai seseorang, seperti kepadamu sekarang. Sebelum menemukanmu aku hampir tidak percaya, bahwa cinta adalah tentang rasa pulang.
Tapi semuanya berubah,
Sejak kamu ada, aku mengerti definisi rumah selain tentang keluarga peluk ibu dan ayah.
Kusembah waktu saat bersamamu dalam perasaan sungguh - sungguh, sebab diatas keraguan ku menemukan cinta yang baik itu masih ada. Tiba-tiba hadirmu menghapus segalanya.
Aku ingat bagaimana perjalananku menujumu, sesuatu yang harus susah payah ku menukarnya dengan menunggu. Jatuh cinta pada hati yang salah serta rela merawat luka sendiri saja hingga sembuh.
Kemudian, aku merasa siap untuk kembali jatuh cinta dan menerima cinta.
Jika boleh kukatakan dengan sejujur-jujurnya, baru kepadamu aku merasa tenang dan aman. Perasaan yang tidak pernah sampai membuatku merasa takut akan kehilangan. Kamu begitu baik menjagaku dari kekhawatiran serta cemas yang berlebihan. Semua yang kau berikan, ada dalam batas cukup.
Aku tidak mencari pasangan yang sempurna, aku hanya ingin menemukan seseorang yang bisa dengan mudah mengajakku tertawa meski hanya sedang membicarakan hal-hal kecil yang sederhana.
Bagiku, pendamping yang baik selain harus jujur dan setia, ia juga bisa menjadi teman bercerita.
Percayalah, bahwa memiliki pasangan yang bisa menjadi teman bercerita dan teman bertukar pikiran adalah seperti sebuah keharusan.
Karena cinta bisa terjaga dalam percakapan-percakapan manis yang sederhana.
Bukankah mereka yang memeluk cinta hingga berhasil sampai menua bersama, kuncinya hanya berbagi cerita.
Ntah menukarnya disetiap pagi, siang, menunggu senja atau bahkan sebelum memejamkan mata.
Maka sejak memahami menemukan pasangan hidup seperti menemukan teman bercerita serta pendengar yang setia. Aku mulai mengemas cinta dalam artian yang tidak rumit.
Sampai akhirnya aku menemukan kamu, seseorang yang aku percaya.
Tuhan mengirimmu bukan hanya sebagai pendamping, tapi juga pendengar serta teman cerita yang setia.
Barangkali memang benar konsep jodoh yang dikatakan orang-orang, tentang mereka yang menemukan pasangan jiwanya adalah mereka yang percaya bahwa jodoh seperti cermin yang sama. Hanya tumbuh dalam tubuh yang berbeda.
Dan aku menemukan diriku dalam dirimu.
-penakecil_id-
0 notes
Text
Before you judge someone,read this
We think we know what,everyone is going through,but the truth is we have no idea.
Blowing out someones candle doesn’t make ours shine any brighter.
And if you’re trying to pull people down,
Remember,you’re already below them.
And for those of you being put down or bullied or pushed back, recognize that if someones making you feel like you’re not good enough,you’re allowing them to do that.
See,when someone says that we’re beautiful we believe them for like a moment.
But when someone tells us we’re ugly we believe them for a lifetime.
Our mind constantly tricks us into amplifying the negatives and minimizing the positives.
But it’s our choice to not let than in.
Someone ever said that “i will not let anyone walk through my mind with their dirty feet”
See, we all have a choice to let things in whether it’s energy,words,feelings or emotion.
It’s our responsibility to keep our spacs the way we want it to be.
And we all have to recognize that our words and actions have an impact on others.
There are so many people today dealing with so much.
That even the smallest action can become a huge trigger in their personal life.
And remember, those who judge will never understand and whose who understand will never judge.
-from the short movie by Jay Shetty
0 notes
Text
Ghosted
We live in a world where people get ghosted more than they get texted.
I hear it all the time, from friends, from people that i meet,from people that i connect with that so many of them have been ghosted.
And all of these people are intelligent,creative,talented,beautiful,amazing people who’ve all experienced ghosting.
If you’ve ever been ghosted,recogize that it really isn’t a reflection of you.
It’s so important that we don’t lead people on.
It’s so inportant that we don’t make people believe that we like them or even love them.
If we don’t.
It’s so dangerous to play with someones emortions because you have no idea the damage you’re causing.
Don’t lie to people thingking that they won’t find out. They probably will.
We live in a much smaller world than we believe.
And don’t be with someone just because you feel alone for a period of time.
Don’t just be with someone to fill in your gaps.
Imagine what that would feel like if someone did that to you.
And don’t let people get attached and drop them like they don’t even matter.
And don’t talk to someone just because they make you feel better about yourself for a little bit of time but you don’t feel the same way.
And remember, someone disapearing doesn’t affect your worth, it reflects their priorities.
When someone disapears,don’t let them reappear just because they feel like it.
And if you’ve ever been ghosted,
Just remember..
It’s better they did it now, rather than later on.
-from the short movie by Jay Shetty
0 notes
Text
Prove it,day by day !!
Don’t promise love.
Because when you can’t keep that promise. People don’t doubt you,they’ll doubt love.
Empty promises can be worse than lies.
Because you don’t just make people believe,you make them hope.
Don’t promise someone a future,when you can’t visualize and deeply see it together with them.
And don’t promise someone a life if you’re not even sure what you want to do with yours.
It’s so important that we find ourselves before we promise anything to anyone else.
It’s so important that we let things naturally evolve before we make these big promises and commitments.
So often we rush into big responsibilities based on little moments.
We end up making permanent decisions based on temporary moments.
And we make huge plans with plans amounts of information.
And it’s not about the amount of time you spent with someone, it’s about the dept of the exchange.
People are always showing you who they truly are,not just by how they treat you, but by how they treat others around you.
It’s so important to be observant and aware when you’re out with someone,as to how they communicate,the language they use,the responses they have to other people around them.
When someone shows you their true colors,believe them. Don’t try to repaint them.
It’s not that you can’t have strong feelings for someone quickly,but often those early strong feelings are baised on lust,infatuation,and attraction.
And therefore when it comes to promising love or know you love someone,you have to give yourself time to see if that feeling last, before you promise or say anything.
And for those of you who have been promised something, and that person didn’t live up to it,let them prove it to you through their actions,not their words.
Don’t just trust what they say, trust what they show you. It’s so easy to get carried away when someone tells you that they love you or when someone tells you they want to spend the rest of their life with you, but really reflect on are they showing you that.
And at the same time, give yourself time to feel that and believe that from them.
Don’t just take it because they said it.
Don’t talk,just act.
Don’t say, just show.
Don’t promise,just prove.
Don’t promise anything.
Just prove it, day by day.
-From the short movie by Jay Shetty
0 notes
Text
Don’t Fall in Love too fast
We don’t just find a huge tree with beautiful fruits and flowers overnight,it takes time.
No matter how much you water it, it takes time.
No matter how much you sunlight you give it,it takes time.
No tree overnight has the most beautiful flowers and fruits.
And so,neither can a relationship,it takes time.
Because remember,you can’t eat the fruit the same day you plant the seed.
And on the flip side, don’t make someone fall in love with you.
If you don’t know how to love them.
Because guess what, they won’t end up questioning you. They’ll end up questioning love. Being in love isn’t a mood,it’s a commitment even after you mood changes.
0 notes
Text
Terbelenggu oleh gulana yg taksa.
Terjerat oleh asa yg mengudara.
Menuangkan segala kata yg sarat dengan makna.
Melantunkan lagu sendu yg mewakilkan rasa.
Kamu tetaplah kamu.
Walau dirundung pilu.
Pastikan tidak membiru dan jadi benalu.
-Ck❤️
0 notes