Jika sebagian orang menulis dicintai karena karyanya, saya menulis hanya untuk mengekalkan sosok yang saya kagumi saja. Other on my blog https://bit.ly/PerspektifL
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
L
Jika suatu saat nanti aku pergi
entah kemana, yang pasti pergi saja
aku titipkan beberapa cerita yang mungkin bisa dipastikan adalah cerita paling tidak menarik sedunia bagimu
tentang aku yang selalu bahagia saat mendengar suaramu
tentang aku yang selalu berkaca-kaca melihat aku di antara bola matamu
tentang aku yang merasa biru saat mendengar cerita sedihmu
tentang segala hal yang menyangkut kamu meski tanpa adanya aku dalam duniamu
Bagiku, senangmu adalah senangku
Sedihmu adalah sedihku juga
Ada kata yang belum sempat aku ungkapkan padamu
aku mencintaimu!
sungguh pernah mencintaimu sedalam itu
Tetapi, apa jadinya jika cinta tanpa sebuah pengorbanan?
aku rasa inilah pengorbananku
mencintai sepenuhnya kamu dengan pengikhlaskan yang sedang aku usahakan
Kelak ketika aku putuskan untuk berhenti mencinta, apakah kau akan sesali apa yang telah terjadi antara kita?
Jika aku putuskan untuk berhenti mengagumi, apakah kau akan menangis seperti anak kecil di sudut kamarmu yang sunyi itu?
Jika pada akhirnya aku telah sampai pada titik di mana aku benar-benar telah mengikhlaskanmu, apakah cintamu akan beterbangan dengan sendirinya ke hati yang lain?
Atau perlahan cari aku? Mencari ke segala ruang dan waktu, pedahal sudah kuhapus seluruh jejakku yang mustahil kau lukis kembali setelah kepergianku
Apakah kelak kau akan mengenangku? Tetapi, apa yang perlu kau kenang? Sedang kisah kita belum pernah dimulai sama sekali
Atau ...
Atau kau akan membiarkanku berdebu dan usang dalam hatimu? kemudian perlahan pudar terganti dengan kisah yang baru?
aku tertawa kecil saat mengenang betapa bodohnya aku yang mengharapkan balasan cinta dari seseorang manusia yang sudah jelas hatinya hanya untuk orang lain.
24 Desember 2020
akbarissy
4 notes
·
View notes
Text
It's my 3 year anniversary on Tumblr 🥳
2 notes
·
View notes
Text
soundsproject vol. 7
discover miracle
4 notes
·
View notes
Text
Lara : Lima Tahun Setelah Jatuhnya Hati
Hai, di sini aku hanya ingin menulis, menyemangati diriku sendiri atas hancurnya harapanku yang terlalu tinggi, kau tahu rasanya seperti apa? Kurasa ini lebih menyedihkan dari sakitnya meninggalkan atau ditinggalkan
(Jika nanti kau menemukan tulisan ini lalu menyadari bahwa tulisan ini adalah satu-satunya kejujuran terburuk yang pernah kukirimkan dan kau tidak menyukainya; berpura-puralah tidak pernah membaca ini)
Aku yang sederhana ini, terkadang selalu bermimpi bisa hidup menua denganmu nanti. April, kau terlalu istimewa untuk setengah jiwaku yang sudah fana. Tak bisa kubayangkan jika dunia ini tak ada wanita yang kukagumi hampir tiap detik dalam hidupku. Tak heran jika kau adalah alasanku untuk tetap bertahan pada dunia yang kurasa mulai menyebalkan
Kau tahu? Ternyata hidup memang begitu, tak semua yang kuinginkan bisa menjadi sebuah kenyataan, termasuk juga menggapai harapan sederhana, yakni memilikimu
(Seperti biasa, kau yang tak tahu apa-apa dan aku yang terluka atasnya. Salahku, salahku yang hanya bisa menjalin cinta seorang diri)
April, banyak sekali cerita yang ingin aku tamatkan pada akhirnya. Namun, tidak tentang kamu
(Apa kau pernah sedalam ini perihal mencintai seseorang? Kau tulus sekali, tetapi terkadang yang tulus suka terabaikan, terombang-ambing tak menentu, ya begitulah denganku)
Cerita kita memang tiada akhir, karena sejatinya cerita kita belum dimulai, yang ada selama ini hanyalah ceritaku yang di dalamnya selalu kutambahkan tawa, sedih, bahagia, atau bahkan tangismu. Meski pada akhirnya kutahu bahwa ternyata semua hanyalah bagian dari delusi yang perlahan hancurkan mimpiku.
(Kalo punya waktu, singgahlah sejenak, lalu baca semua catatanku yang isinya bisa dipastikan semua tentang kamu, di sana kau akan tahu, ada rasa yang sangat dalam yang harus aku pendam teramat kelam)
April, sejujurnya aku benci mengatakan ini, tapi adakah seseorang yang sebelumnya pernah mencintaimu sesabar aku?
Selamat tinggal, ini adalah catatan terakhir yang kupersembahkan untukmu, mungkin nanti aku akan menghilang dari kehidupanmu dan mencari arti kebahagiaan dengan tanpamu.
16 Januari 2020
(Akbar Nrfdlh)
Pesan dari seorang manusia yang membunuh perasaannya dengan rasa sepi.
29 notes
·
View notes
Text
L
Mengingatmu di penghujung April adalah sesuatu yang harus aku lakukan. Bukan bermaksud untuk menginginkan sosokmu kembali atau mengulang kisah menyebalkan yang telah terjadi.
Mengenangmu di penghujung April selalu menjadi hal yang istimewa. Di tulisan ini, aku merayakan patah hatiku lewat hal-hal yang belum pernah terjadi, mengagumi lewat hal-hal yang tak kau ketahui, mencintaimu lewat akhiran kata ini.
Ah iya, aku membuat beberapa puisi di kamarku; juga menyiapkan sebuah buku, permen cokelat dan sepasang gelang yang barangkali cocok untuk lengan indahmu. Namun, semuanya urung kukirim, hanya kusimpan dan berharap suatu hari nanti kau tahu bahwa aku masih memendam pilunya rindu.
Sudah, itu saja.
Selamat dan panjang umur tuk seseorang yang menjadi alasan aku menulis. Doa baik untuk orang baik. Kali ini, aku takkan mengucapkannya secara langsung padamu, karena jarak kita sudah terlanjur jauh. Sejauh apa? Ntah, aku pun tak tahu.
30 April 2022
Dari aku, teman lamamu.
28 notes
·
View notes
Text
7 notes
·
View notes
Text
Nobody knows the troubles I see; nobody knows my sorrow.
Gie.
4 notes
·
View notes
Text
L
Wijayakusuma adalah bunga yang menarik, bagiku daya tariknya melebihi mawar yang kau ingin-ingini tempo hari itu.
karena semu tak melulu sendu, begitu pula dengan kelabu yang tak melulu haru
ketika hidup atas nama cinta, bersiaplah tuk selalu terluka karenanya, sama halnya ketika membumbung harapan setinggi langit, bukan hanya luka yang pasti kau dapat, tetapi kelabu dan sendu juga mungkin datang selalu
kau tahu perbedaan menarik dari kedua bunga itu?
Wijaya kusuma punya kata melulu
sedang mawar punya kata selalu
3 notes
·
View notes
Text
L
"Hei! Manusia itu dinamis, bisa berubah sewaktu-waktu; termasuk rencanamu yang sudah dirancang sedari jauh itu"
Sudahlah, menyerah saja pada apa yang telah terjadi
Hatiku sepenuhnya serpihan kaca
Kau mungkin kan terluka karenanya
Tetapi, ia bersikeras akan mencoba selalu mencinta
Ia tak peduli dengan apa yang mungkin akan menimpa
Katanya:
"Aku juga terluka, kita punya luka yang sama, aku tidaklah peduli dengan serpihan kaca atau dengan sosok menyebalkan yang punya ruang tersendiri dalam kehidupanmu yang monoton itu"
"Aku akan mencoba bertahan untukmu, entahlah sampai kapan; aku pun tak tahu. Mungkin sampai hatimu berbunga kembali—lalu merasa sudah layak dicintai lagi?"
(Bagaimana kalau nyatanya takdir tak seperti yang kau ingin?)
"Aku tetaplah aku, aku akan mencintai takdirku, bahkan ketika nantinya hatimu berbunga bukan karenaku; sepenuhnya pasti aku terima itu"
Sial! Aku ingin menjadi mercusuarnya
menjadi penunjuk jalannya
Aku ingin menjadi pelabuhannya
menyandarkan segala lelahnya
Biar nantinya tak tersesat dalam lautan
agar tujuan yang ia capai bisa ia menangkan
Aku tak ingin ia berlarian sendiri menyusuri ruang terhampa dengan perasaan sunyi juga teka-teki.
— Selatan Jakarta
8 notes
·
View notes
Text
L (anomali)
Hal pertama yang aku lakukan adalah pergi menjauh dari kota kelahiranku dan berhenti menulis tentangmu.
Pada suatu masa yang aku pasti akan menginjakinya, aku ingin keluar dari hari-hari yang menyebalkan dan begitu monoton ini. Aku tak ingin mati dulu, aku ingin melakukan perjalanan yang jauh, sangat jauh, bahkan mungkin sampai orang-orang tak tahu lagi harus mencariku di mana.
Sungguh, ada beberapa tempat yang ingin aku jejaki kelak; suatu pulau, kota, juga tempat-tempat yang menenangkan, kurasa sebuah tempat seperti Lunto, Lihaga, Neira dan cinta yang baru menjadi salah satunya.
Aku tak ingin terjebak di masalalu, maka melarikan diri dari segala hal tentangmu adalah hal paling masuk akal buatku.
2 notes
·
View notes
Text
2 notes
·
View notes
Text
Momen paling puitis dalam hidupku adalah saat aku menerima semua kekalahanku atas kepergianmu
Yang mengalah bukan berarti selalu salah.
4 notes
·
View notes
Text
Fleur.
Kau pasti setuju dengan pernyataan bahwa setiap manusia di muka bumi ini pasti mempunyai cara tersendiri saat mengekspresikan benih atau bunga cinta dalam hati kecil mereka itu, ada yang mengekspresikan secara terbuka dan terang-terangan, seperti “Aku mencintaimu, maka dari itu aku ungkapkan padamu” ada juga yang tetap memilih diam meskipun cinta mereka sudah bermekaran, perasaan mereka sudah berdesakan untuk segera dinyatakan.
Ah iya, seperti yang kamu tahu, aku sendiri lebih suka memilih jalan paling sunyi ketika mencintai.
Secara tak sengaja, kertas-kertas kosong itu kini telah bertuliskan lagi. Tetapi kali ini berbeda, tak ada kamu di dalamnya, tak kutuliskan lagi cara bagaimana aku mencintaimu, mengagumimu, semuanya tentang kamu. Rasanya capek sekali ketika aku bilang aku butuh kamu. Selesai. Kuanggap kau sudah mati dalam hatiku sejak hari itu. Bahkan ketika nanti kau kembali, bisa jadi aku masih mengingatmu, tetapi dengan cara yang berbeda, yaitu tanpa melibatkan perasaan lagi.
Kau mungkin sudah bahagia dengan jalan yang telah kau pilih april, sementara aku di sini masih akan terus mencari.
Terlalu berlebihan kalau menganggap aku telah mati rasa, mungkin untuk sekarang, aku akan menganggap bahwa apa yang sedang kurasakan adalah kekosongan, atau mungkin secara garis besarnya adalah: belum ada yang bisa buat aku merasa aku benar-benar sedang jatuh cinta lagi.
Sekarang mungkin aku sedang dicintai seseorang?, mungkin sedang ditunggu seseorang? aku akan mencoba mencintainya juga, menunggunya juga, tetapi sekali lagi dalam kesunyian, seperti jingga yang tak kelihatan meleleh karena tertutup awan atau seperti cahaya bulan yang terlihat samar.
Bukan tentang siapa yang selalu ada dalam ingin, tetapi tentang siapa yang selalu hadir meskipun tak ingin.
Selatan Jakarta
—aku
2 notes
·
View notes